Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM-PROGRAM

DI PUSKESMAS
UNIBA, 28-11-2014
dr. Munzir Purba, MQIH
TOPIK
Literatur
Kebijakan /Peraturan Perundang-undangn
pemerintah
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014
tentang Puskesmas.
Otonomi Daerah
Kesehatan: masalah yang di desentralisasi
Masalah kesehatan berbeda di setiap
daerah
TUJUAN PUSKESMAS (Pasal
2)
Pembangunan Kesehatan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS (PASAL 3)
Paradigma sehat
pertanggungjawaban wilayah;
kemandirian masyarakat;
pemerataan;
teknologi tepat guna; dan
keterpaduan dan kesinambungan
TUGAS PUSKESMAS (PASAL
4)
Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat
FUNGSI PUSKESMAS
(PASAL 5)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
KATEGORI PUSKESMAS
Berdasarkan karakteristik wilayah
kerjanya, Puskesmas dikategorikan
menjadi (Psl 21)
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
b. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil
Berdasarkan kemampuan Puskesmas
dikategorikan menjadi (pasal 25):
Puskesmas non-rawat inap
Puskesmas rawat inap
UPAYA KESEHATAN DI
PUSKESMAS (PASAL 35)

(1) Puskesmas menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama.
(2) Upaya kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara terintegrasi dan
berkesinambungan.
UPAYA KESEHATAN DI
PUSKESMAS (PASAL 36)

Upaya kesehatan masyarakat tingkat


pertama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 meliputi:
upaya kesehatan masyarakat esensial
upaya kesehatan masyarakat pengembangan
UKM ESENSIAL

Upaya kesehatan masyarakat esensial


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit
UKM PENGEMBANGAN

Upaya kesehatan masyarakat


pengembangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang:
kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan
disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-
UPAYA KES PERORANGAN

Upaya kesehatan perseorangan tingkat


pertama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 dilaksanakan dalam bentuk:
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan.
UPAYA PENUNJANG (Psl 38)
Untuk melaksanakan upaya kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35,
Pasal 36, dan Pasal 37, Puskesmas harus
menyelenggarakan:
a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium
1. PROMOSI KESEHATAN
( PROMKES )
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
SOSIALISASI PROGRAM KESEHATAN
PENGEMBANGAN DESA SIAGA
UPAYA KESEHATAN BERBASIS
MASYARAKAT
SURVEY PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT
PENILAIAN STRATA POSYANDU
2. KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengawasan SPAL ( Saluran


Pembuangan Air Limbah )
Pengawasan SAMI-JAGA
( Sumber Air minum Jamban
Keluarga )
Pengawasan TTU ( Tempat-
tempat Umum )
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
3. PROGRAM KIA - KB

KIA
ANC ( Antenatal Care )
PNC ( Post Natal Care )
Pemberian Tablet FE ( 90 Tablet selama
kehamilan, mulai trimester kedua )
Pertolongan Persalinan
Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS )
Pelayanan Neonatus
Rujukan Bumil Resti
Kemitraan Dukun Bersalin
KB

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


(PKPR)
Imunisasi Calon Pengantin ( TT Catin
)
Pelayanan KB Pasangan Usia Subur
(PUS)
Penyuluhan KB
4. Perbaikan gizi masyarakat
Penimbangan bayi dan balita ( KMS )
Pelacakan & perawatan gizi buruk
Penyuluhan gizi
Stimulasi & deteksi dini tumbuh
kembang anak
Pemberian kapsul vitamin A
PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
ASI Ekslusif
Keluarga Sadar Gizi
Pemberian Garam Beriodium
5. PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN ( P2PL )
Surveilans Epidemiologi ( Surveilans
Terpadu Penyakit / STP )
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, Flu Burung,
ISPA, Diare, IMS ( Infeksi Menular Seksual ),
Rabies, DBD, Cikungunya, Malaria
Imunisasi
UCI / Imunisasi Dasar Lengkap
KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi )
Jadwal Imunisasi
Efek Samping Imunisasi
6. PROGRAM
PENGOBATAN
DALAM GEDUNG
Rawat Jalan Poli Umum
Rawat Jalan Poli Gigi

Unit Rawat Inap : Keperawatan,

PONED
Unit Gawat Darurat ( UGD )

Apotek

LUAR GEDUNG
Rujukan Kasus

Puskesmas Keliling
UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Pembinaan Sekolah Sehat


Pelatihan Dokter Kecil
Lomba Dokter Kecil
Penjaringan anak sekolah
TRIAS UKS : Pendidikan,
Pelayanan dan Kesehatan
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN Lanjutan......

Kesehatan Olah Raga : Senam Kesegaran Jasmani


Perawatan Kesehatan Masyarakat : Asuhan
Keperawatan
Kesehatan Kerja : Pemantauan Kesehatan Pekerja
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Mata : Pelacakan Kasus, Rujukan
Kesehatan Usia Lanjut : Pemeriksaan, Penjaringan
Kesehatan Jiwa : Pendataan Kasus, Rujukan Kasus
Kesehatan Reproduksi Remaja : Penyuluhan,
Konseling
UPAYA KESEHATAN
PENUNJANG
LABORATORIUM
Disesuaikan dengan program-program
lain:
P2: Malaria, tb
KIA: Hb, urin rutin
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas ( SP2TP )
LB 1 : Penyakit
LB 3 : KIA / KB, Gizi, P2M
Lb 4 : Kunjungan Puskesmas (Rawat
Jalan, Rawat Inap)
W 1 : Laporan Kejadian Luar Biasa
W 2 : Laporan Mingguan Penyakit
ORGANISASI PUSKESMAS

(1) Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan


kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan
beban kerja Puskesmas.
(2) Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit terdiri atas:
a. kepala Puskesmas;
b. kepala sub bagian tata usaha;
c. penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat;
d. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium;
dan
e. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
(1) Puskesmas menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama.
(2) Upaya kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara terintegrasi dan
berkesinambungan.
(1) Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 meliputi upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan.
(2) Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
(3) Upaya kesehatan masyarakat esensial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal
kabupaten/kota bidang kesehatan.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dilaksanakan dalam
bentuk:
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
(2) Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan standar prosedur operasional dan standar
pelayanan.
Untuk melaksanakan upaya kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35,
Pasal 36, dan Pasal 37, Puskesmas harus
menyelenggarakan:
a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium.
BAB VIII
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Pasal 43

(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem


informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diselenggarakan secara eletronik
atau non elektronik.
(3) Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan
jaringannya;
b. survei lapangan;
c. laporan lintas sektor terkait; dan
d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai