L/O/G/O
1
Anggota Kelompok
1 Ahmad Fakih Budiarto
Aditianisa 2
Fadhiel 4
5 Firmansyah
Kurnia Amanda 6
Rendra 8
2
Baku Mutu Sebagai
Instrumen
Green Industry
3
Dasar Hukum
Baku Mutu Lingkungan Hidup adalah
batas ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup
(Pasal 1 butir 13 UU No 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
Hal. 67-70
4
Baku mutu lingkungan hidup meliputi :
Baku mutu air
Baku mutu limbah cair
Baku mutu air laut
Baku mutu udara ambient
Baku mutu emisi
Baku mutu gangguan
Baku mutu lain sesuia dengan
perkembangan IPTEK (Pasal 20 ayat 2 UU
No. 32 Tahun 2009)
Hal. 67-70
5
1. UU No 32 tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Baku mutu
lingkungan
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
hidup akan no 113 tahun 2003.
menjadi acuan,
oleh karena itu 3. PP No 82 tahun 2001 Tentang
dasar hukum Pengelolaan Kwalitas Air dan
nya harus jelas
Pengendalian Pencemaran Air
yaitu terdapat
pada : 4. PP No 41 tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air
Hal. 67-70
6
Setiap orang diperbolehkan untuk
membuang limbah ke media lingkungan
hidup dengan persyaratan :
1. Memenuhi baku mutu lingkungan hidup.
2. Mendapat izin dari menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Hal. 67-70
7
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Nasional dan Daerah
Baku mutu lingkungan hidup nasional
ditetapkan secara nasional dengan
peraturan menteri, dan berlaku secara
nasional di seluruh indonesia. Baku mutu
berdasarkan pembuatannya dibedakan
ada 2 yaitu :
a. Baku mutu lingkungan hidup nasional
b. Baku mutu lingkungan hidup daerah
Hal. 67-70
8
Baku Mutu Air
Baku mutu air adalah ukuran batasan atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/
unsur pencemaran yag ditenggang
keberadaannya di dalam air.
Pengendalian pencemaran air yang
dilakukan yaitu:
1. Menjamin kwalitas air agar sesuai
dengan baku mutu air
2. Pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air
3. Pemulihan kwalitas air
9 Hal. 71-90
Penetapan baku mutu air perlu disesuaikan dengan klasifikasi
kwalitas air. Klasifikasi ini dikelompokan menjadi beberapa kelas
sehingga industri dapat membuang limbahnya ke badan air,
meliputi:
1. Badan air kelas satu, adalah badan air yang peruntukkan airnya
dapat digunakan untuk air baku air minum.
2. Badan air kelas dua, adalah badan air yang peruntukkan airnya
dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, untuk mengairi
pertamanan
3. Badan air kelas tiga, adalah badan air yang peruntukkan airnya
dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
perternakan, untuk mengairi pertamanan
4. Badan air kelas empat, adalah badan air yang peruntukkan
airnya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan
10 Hal. 71-90
11
Industri diperkenankan membuang limbah cair
ke badan air kecuali badan air kelas satu.
Industri yang membuang limbah cairnya ke badan
air kelas dua, seluruh parameter dalam badan air
kelas dua harus memenuhi persyaratan seperti
dalam baku mutu badan air kelas dua.
Akibat pembuangan limbah industri ke badan
air biasanya menyebabkan kualitasnya turun,
tetapi walaupum kualitasnya turun , asalkan
masih memenuhi baku mutu , maka pembuangan
limbah cair tidak boleh disebut telah mencemari
lingkungan.
12 Hal. 71-90
Indeks Standard Pencemaran Air
Kualitas air dapat dinilai berdasarkan indeks pencemaran
dengan rumus :
Pi = indeks pecemaran bagi pencemaran ( j )
Lj = konsentrasi parameter kualitas air yang
dicantumkan dalam baku mutu air
Ci = konsentrasi parameter kualitas air ( i )
yang diperoleh dari sampel air.
M = maksimum
R = rata rata
1 2 3 4 5
PIj > 15 10<PIj<15 5,0<PIj<10 1,0<PIj<5,0 0 < PIj < 1,0
Sangat jelek jelek Sedang Baik Sangat baik
Skala Kwalitas Air (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
Tahun 2003
13 Hal. 71-90
Hal. 91-100
14
Hal. 91-100
Kewajiban Pemrakarsa
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi
dan/atau gangguan ke udara ambient wajib:
1. Mentaati baku mutu udara ambient, baku mutu emisi, dan baku tingkat gangguan yang
ditetapkan untuk usaha dan/atau kegiatan yang dilakukannya.
2. Melakukan pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan
oleh usaha dan/atau kegiatan yang dilakukannya
3. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya
pengendalian pencemaran udara dalam
lingkup usaha dan/atau kegiatannya
No Indeks Kategori
1. 0-50 Baik
2. 51-100 Sedang
3. 101-199 Tidak sehat
4. 200-299 Sangat tidak sehat
5. > 300 Berbahaya
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2007
16
Hal. 100-102
Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan hidup
Tingkat Kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang
dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB.
Baku kebisingan adalah batas maksimal tingkat
kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan
dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan hidup.
Baku tingkat kebisingan diatur dalam Pasal 5
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 48 Tahun
1996.
17
Pengelolaan Limbah
Cair
18
Hal. 163
19
Hal. 164
20
Hal. 164-176
b. Tingkat Perlakuan
Pengolahan pendahuluan (pre treatment)
Pengolahan tahap pertama (primary treatment)
Pengolahan tahap ke dua (secondary treatment)
Pengolahan tahap ke tiga (tertiary treatment)
Pengolahan tahap ke empat
5. Kaporisasi
a. Bahan yang Dipergunakan
Meliputi: kaporit, ozon, gas klor
Jumlah yang digunakan tergantung banyaknya bakteri
yang terdapat di air.
b. Daya serap klor
Adalah banyaknya klor aktif yang dipakai oleh senyawa
pereduksi (senyawa anorganik) dalam limbah cair. Daya
serap klor didapatkan dalam percobaan laboratorium.
24
Hal. 176-182
25
3. Bak Aerasi
Aerasi adalah proses memasukkan oksigen yang berasl dari
udara ke dalam limbah cair. Berfungsi untuk membunuh
bakteri, dan mengeluarkan bahan-bahan yang mudah
menguap. Jenis bak aerasi meliputi:
a.Memompa udara ke dalam air
b.Membuat baling-baling dalam air
c.Mengalirkan limbah melalui tumpukan batu-batu
berlubang
d.Menyemprotkan air ke udara
4. Bak Anaerob
Proses anaerob adalah proses perombakan polutan limbah
oleh bakteri anaerob menjad persenyawaan sederhana,
memerlkan waktu yang lama, biaya pembuatan bak yang
besar, tetapi biaya operasional yang sedikit.
26
5. Bak Penangkap Minyak
Untuk menangkap bahan-bahan yang sulit membusuk
tetapi mempunyai massa jenis yang lebih kecil dari limbah
cair.
6. Septic Tank
Proses pengolahan limbah cair di dalam septic tank adalah
proses anaerob yang sangat baik, bakteri yang bekerja
adalah bakteri anaerob yang tidak memerlukan oksigen
bebas. Septic tank yang baik dirancang secara optimum,
dengan ketentuan sbb: dinding kedap air, tersedia area
peresapan, rangcangan yang diperlukan adalah limbah cair
yang dihasilkan 100 liter per hari per orang.
27
28
Terima Kasih
L/O/G/O
29