MATA KULIAH PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia

Oleh
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Jurusan Bahasa dan Seni
FKIP Univeristas Bengkulu
2016/2017
 PESAN SPONSOR

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-

Nya ialah menciptakan langit dan bumi
dan berlain-lainan bahasamu dan
warna kulitmu. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui (Q.S. Ar Ruum:22)
PERTEMUAN I:
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA
ABAD VI
BAHASA MELAYU DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA RESMI
BAHASA PENGANTAR PENDUDUKAN SRIWIJAYA
DENGAN ORANG ASING. BAHASA KESUSASTRAAN DAN
BAHASA KEBUDAYAAN
DASAR BERHASILNYA PENGEMBANGAN DAN
PEMBINAAN. PENGENALAN NILAI YANG HIDUP DI
BERBAGAI LAPISAN MASYARAKAT.
PENYEBARAN BAHASA TERUS BERLANJUT MELALUI
BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN DI MASYARAKAT
SEHINGGA BAHASA MELAYU SEBAGAI LINGUA FRANCA
DI NUSANTARA.
ABAD XV

1. KERAJAAN MALAKA ABAD KEEMPAT BELAS,

BAHASA DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA
PENGANTAR AGAMA ISLAM BEGITU JUGA
KESUSASTRAANNYA.
2. KESUSASTRAAN MELAYU PADA TAHUN 1530 DI
KERAJAAN JOHOR SULTAN ALAUDIN RIAYAT
SYAH II, PERKEMBANGAN JUGA MELALUI
PENYEBARAN AGAMA ISLAM, KEKUASAAN
KERAJAAN, DAN PERDAGANGAN.
3. BAHASA MELAYU MERUPAKAN BAHASA
AUSTRONESIA
ABAD XVI

SEJARAH MELAYU DITULIS OLEH TUAN MUHAMMAD SRI

LANANG GELAR BENDAHARA PADUKA RAJA PADA TAHUN
1616.
TAHUN 1600, VOC MULAI MENJELAJAHI NUSANTARA
DENGAN MENGEMBANGKAN AGAMA KRISTEN.
BAHASA MELAYU DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA
PENGANTAR.
BAHASA MELAYU MERUPAKAN BAHASA RESMI ANTAR
RAKYAT DENGAN PEMERINTAH YANG BERKUASA SETELAH
PENJAJAHAN BELANDA.
AKHIR PENYEBARAN BAHASA MELAYU SEMAKIN MELUAS
DI SELURUH NUSANTARA DAN MERATA DI KALANGAN
MASYARAKAT.
ABAD XIX

1. ABAD XIX TIMBUL ALIRAN ETIK DALAM POLITIK

PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA.
2. PERMULAAN ABAD INI MERUPAKAN MASA PUJANGGAN
ABDULLAH BIN ABDULKADIR MUNSI, MENCELA DAN
MENGECAM BANGSA MELAYU YANG TIDAK ADA
PERHATIAN TERHADAP BAHASA DAN KESUSASTRAAN.
3. TAHUN 1820 PROF. KERN MENGATAKAN BAHWA BHS
BELANDA DIAJARKAN KEPADA SEGALA BANGSA BUMI
PUTRA YANG BERSANGKUTAN DENGAN PENGETAHUAN.
4. RAKYAT INDONESIA DIIKUTSERTAKAN BELAJAR DALAM
BAHASA BELANDA
ABAD XX

PERIODE TAHUN 1901: DISUSUN EJAAN RESMI

BAHASA MELAYU OLEH CH. VAN OPHUYSEN
DIMUAT DALAM KITAB LOGAT MELAYU.
KEDUDUKAN BAHASA MELAYU SEBAGAI
BAHASA PENGANTAR DI SEKOLAH BUMI PUTRA.
BAHASA MELAYU DIPENGARUHI EJAAN BAHASA
BELANDA.
SASTRA BARU DI INDONESIA DIMULAI TAHUN
1908 ANGKATAN BALAI PUSTAKA.
PERIODE 1928

PEMAKAIANBAHASA MELAYU SEMAKIN

MELUAS. PUNCAKNYA PADA KONGRES
PEMUDA DIADAKAN DI JAKARTA
TANGGAL 28 OKTOBER 1928 OLEH
MUHAMMAD YAMIN
PERIODE 1920 (BALAI PUSTAKA)
1933 (PUJANGGA BARU)

1920: SN (MR)
1933: LTK (STA)
PERIODE 1942 (ZAMAN JEPANG)

JANJI-JANJI; MENGEKANG DAN

MENGIKAT
KONGRES BI KE-1 DI SOLO (19-29 JUNI
1938)
PERIODE 1945

SETELAH JEPANG MENDUDUKI INDONESIA TAHUN 1942,

DENGAN BERUSAHA MELENYAPKAN SESUATU YANG
BERBAU KOLONIALIS IMPERIALIS BARAT.
BAHASA BELANDA SEBAGAI BAHASA RESMI DI
KALANGAN KAUM TERPELAJAR KARENA MEUPAKAN
BAHASA ILMU PENGETAHUAN, PEMAKAIANNYA
DILARANG BIAK LISAN MAUPUN TULIS.
TANGGAL 20 OKTOBER1942 BERDIRINYA KOMISI BI
OLEH KANTOR PENJAJAHAN BALA TENTARA JEPANG.
PERIODE 1965

MERUPAKAN SUATU GENERASI BARU YANG

MELAKUKAN PENDOBRAKAN YANG
DISEBABKAN OLEH PENYELEWENGAN YANG
BESAR-BESARAN YANG MEMBAWA NEGARA KE
JURANG KEHANCURAN.
PERISTIWA YANG PENTING DI INDONESIA ADA
DUA, YAITU TAHUN 1945 MOMENTUM
KEMERDEKAAN DAN TAHUN 1966 MOMENTUM
KEADILAN.
PERTEMUAN II DAN III:
Kedudukan dan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Negara
Proklamasi 17 Agustus dalam UUD 1945 Bab XV Pasal
BAHASA RESMI KENEGARAAN;
BI DIPAKAI DALAM KEGIATAN KENEGARAAN LISAN-TULIS
DARI PUSAT SAMPAI KE DAERAH
BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN
BI DIPAKAI DALAM KBM
BI PENGHUBUNG TINGKAT NASIONAL
BI PENGEMBANG KEBUDAYAAN, IPTEK
BI SEBAGAI ALAT MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN
KEBUDAYAAN NASIONAL
Kedudukan dan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional

MAKSUDNYA: LAMBANG KEBULATAN

SEMANGAT KEBANGSAAN INDONESIA, ALAT
PENYATUAN BERBAGAI MASYARAKAT YANG
BERBEDA LATAR BELAKANG KEBAHASAAN,
KEBUDAYAAN, DAN KESUKUAN.
FUNGSI: LAMBANG KEBANGGAAN NASIONAL;
LAMBANG IDENTITAS NASIONAL; ALAT
PENYATUAN BERBAGAI SUKU; ALAT
PERHUBUNGAN ANTARBUDAYA DAN DAERAH
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPERKUAT:

IDIAL (Sumpah Pemuda 1928)

KONSTITUSIONAL (UUD 1945, Bab XV,
Pasal 36)
KEBAHASAAN ( AKAR BHS. MELAYU;
LINGUA FRANCA)
VARIASI BAHASA

FAKTOR: KERAGAMAN SOSIAL;

KEGIATAN MASYARAKAT
SEGI PENUTUR: IDIOLEK; DIALEK;
KRONOLEK; SOSIOLEK
SEGI PEMAKAIAN: RAGAM BHS. MILITER;
ILMIAH; JURNALISTIK
SEGI KEFORMALAN: BAKU; RESMI;
SANTAI; AKRAB; USAHA
VARIASI BAHASA

KRITERIA (Hutman & Stork): latar belakang

geografi & sosial penutur; medium yang
digunakan; pokok pembicaraan
MEDIUM/SARANA: LISAN & TULIS
 PERTEMUAN IV:
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH
INI!
1. APAKAH KITA MEMILIKI RASA BANGGA
TERHADAP BAHASA INDONESIA?
2. APAKAH KITA BANGGA MENGGUNAKAN
BAHASA INDONESIA?
3. APAKAH KITA TELAH TERUS-MENERUS
BERUSAHA MENINGKATKAN PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA?
4. APAKAH KITA TELAH MAMPU MEMILIH RAGAM
BAHASA INDONESIA YANG SESUAI DENGAN
KONTEKS SITUASI DAN PENGGUNAANNYA?
SIKAP BAHASA

SIKAP MERUPAKAN PERISTIWA KEJIWAAN

SIKAP BISA POSITIF DAN BISA NEGATIF
SIKAP BISA DIAMATI MELALUI PERILAKU
SIKAP DIARTIKAN SEBAGAI KESIAPAN BERAKSI
TERHADAP SUATU KEAHADAAN
SIKAP DIARTIKAN JUGA SEBAGAI KESIAPAN
MENTAL DAN SYARAF, HANYA DAPAT DIAMATI
SECARA MAWAS DIRI ATAU INTROSPEKSI
KOMPONEN SIKAP

KOGNITIF ( PENGETAHUAN; BERPIKIR)

AFEKTIF (PERASAAN DAN NILAI)

KONATIF (PERILAKU; PERBUATAN)

SIKAP DAN PERILAKU

HUBUNGANNYA TIMBAL BALIK

SIKAP BAHASA DAPAT DIAMATI MELALUI
PERILAKU BERBAHASA ATAU PERILAKU TUTUR.
PERILAKU BERBAHASA TIDAK SELALU
MERUPAKAN CERMINAN SIKAP BAHASA
SIKAP BAHASA CENDERUNG MENGACU KEPADA
BAHASA SEBAGAI SISTEM
PERILAKU TUTUR CENDERUNG KEPADA
PEMAKAIAN BAHASA SECARA KONKRET
FAKTOR MEMBENTUK PERILAKU

SIKAP

NORMA SOSIAL

KEBIASAAN
BAHASA YANG BAIK DAN BENAR

BIAKDAN BENAR ARTINYA PENGGUNAAN

BAHASA YANG SESUAI DENGAN
KONTEKS SITUASINYA
BENAR: SESUAI GRAMATIKAL; TAAT
KAIDAH.
KENTEKS SITUASI, YAITU LAWAN
BICARA; TEMPAT; TOPIK; MEDIUM ATAU
ALAT (LISAN/TULIS).
TIGA CIRI SIKAP BAHASA

KESETIAAN BAHASA (MEMPERTAHANKAN

KEMANDIRIAN BAHASANYA)
KEBANGGAAN BAHASA (LAMBANG
IDENTITAS PRIBADI)
KESADARAN AKAN ADANYA NORMA
BAHASA (PENGGUNAAN BAHASA
SECARA CERMAT, BENAR, SANTUN, DAN
LAYAK)
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH
INI!

1. APAKAH ANDA MEMILIKI KAMUS BESAR

BAHASA INDONESIA (KBBI)?
2. APAKAH ANDA MENGGUNAKAN KAMUS
ITU UNTUK MEMPERLUAS KOSA KATA
BAHASA INDONESIA ANDA?
3. APAKAH ANDA MEMILIKI PEDOMAN
UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH
INI!

4. APAKAH ANDA MEMILIKI PEDOMAN PENYUSUNAN ISTILAH

DI BIDANG ANDA?
5. APAKAH ANDA MERASA PERLU BELAJAR LEBIH DALAM
TENTANG BAHASA INDONESIA?
6. APAKAH ANDA BERTANYA KEPADA REKAN ATAU DOSEN
KETIKA ANDA MENDAPATKAN KESULITAN PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA?
7. APAKAH ANDA BERUSAHA MENGGUNAKAN BAHASA
INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR?
8. APAKAH ANDA BANGGA TERHADAP BAHASA INDONESIA?
Kompetensi khsusus (300 menit) 2 x Pertemuan:
Mahasiswa mampu:
1. Membaca dan mengakses karya ilmiah
populer di media cetak dan elektronik.
2. Menulis ringakasan karya ilmiah populer di
media cetak dan elektronik..

3. Memahami berbagai teknik presentasi lisan

4. Presentasi di depan umum
SUBPOKOK BAHASAN

EYD
DIKSI
KALIMAT EFEKTIF
PARAGRAF
MERINGKAS
 TUJUAN MEMBACA
MEMEROLEH RINCIAN ATAU FAKTA-FAKTA YANG LEBIH
DETAIL
MEMEROLEH IDE-IDE UTAMA MENGETAHUI STRUKTUR
CERITA
MENYIMPULKAN
MENGKLASIFIKASI
MENGEVALUASI
MENINGKATKAN PENGENALAN DAN KETERAMPILAN
MEMAHAMI
LANGKAH-LANGKAH MEMBACA
KRITIS

1. PENGETAHUAN APA YANG SUDAH ANDA

MILIKI SEBELUM MEMBACA TULISAN
2. TETAPKAN SASARAN
3. MENCARI GAMBARAN UMUM BACAAN
4. TINJAUAN AWAL
5. PENDALAMAN
6. PEMBAHASAN ULANG
BI = BM + x - y
KETERANGAN:
BI = BAHASA INDONESIA
BM= BAHASA MELAYU
x = UNSUR-UNSUR YANG SESUAI
DENGAN BAHASA INDONESIA
y = UNSUR-UNSUR YANG TIDAK
SESUAI DENGAN BAHASA
INDONESIA
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Ejaan van Ophuysen (1901 s.d. 1947)

Suwandi/Republik (19 Maret 1947 s.d. 16 Agustus

1972)
Ejaan yang Disempurnaan (16 Agustus 1972)

PENULISAN HURUF
PENULISAN KATA
TANDA BACA
UNSUR SERAPAN
P E N U L I S A N H U R U F:
NAMA DIRI DAN NAMA JENIS
NAMA JULUKAN ATAU SEBUTAN
LAMBANG BILANGAN

PENULISAN KATA:
BAKU DAN NONBAKU
KATA DEPAN
KATA ULANG
GABUNGAN KATA
SINGKATAN DAN AKRONIM
 PUNGTUASI.
;
/ . :
,

TANDA BACA
PUNG-
TUASI
-

[]
()
! ?
ADOPSI

/IMPORTASI
TRANSLASI
ADAPTASI
 DIKSI

MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF

KATA BAKU DAN NONBAKU
DIALEK DAN BAHASA UMUM
KATA UMUM DAN ISTILAH
PEMEKARAN KOSAKATA
KALIMAT EFEKTIF
KESEPADANAN DAN KESATUAN
Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan predikat.
Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat.

Penggabungan kalimat dengan partikel dan dan yang.

PARALELISME
KETEGASAN DAN KEUTAMAAN
Mengubah-ubah posisi kalimat dengan meletakkan bagian yang penting pada
awal kalimat.
Mengulang gagasan yang penting.
Mempertentangkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lain.
Menekankan gagasan yang penting dengan partikel.
KEHEMATAN
Menghindari pengulangan subjek kalimat.
Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Hindari pemakaian hiponimi.
Hindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan.
Hindari pemakaian kata-kata yang berlebihan.
 VARIASI

VARIASI
PENGGUNAAN KATA
VARIASI DALAM
PEMBUKAAN
KALIMAT
VARIASI SUSUNAN
SUBJEK, PREDIKAT,
DAN OBJEK.
VARIASI BAHASA

MEDIA: LISAN DAN TULIS

PESAN KOMUNIKASI: ILMIAH DAN NONILMIAH
FAKTOR: KERAGAMAN SOSIAL; KEGIATAN
MASYARAKAT
SEGI PENUTUR: IDIOLEK; DIALEK; KRONOLEK;
SOSIOLEK
SEGI PEMAKAIAN: RAGAM BHS. MILITER;
ILMIAH; JURNALISTIK
SEGI KEFORMALAN: BAKU; RESMI; SANTAI;
AKRAB; USAHA
VARIASI BAHASA

KRITERIA (Hutman & Stork): latar belakang

geografi & sosial penutur; medium yang
digunakan; pokok pembicaraan
MEDIUM/SARANA: LISAN & TULIS
 JENIS BERDASARKAN ISI:
DESKRIPSI (MENGGAMBARKAN)
EKSPOSISI (MEMAPARKAN)
PERSUASI (MENGAJAK)
AARGUMENTASI (MEYAKINKAN)
NARASI (MENCERITAKAN)
 JENIS
BERDASARKAN LETAK KALIMAT
UTAMA (KALUT):
PARAGRAF BERDASARKAN FUNGSI:

PERBANDINGAN
PERTENTANGAN
ANALOGI
CONTOH-CONTOH
SEBAB-AKIBAT
DEFINISILUAS
KLASIFIKASI
 SYARAT PARAGRAF YANG BAIK:

SATU IDE POKOK

KEPADUAN
KESATUAN
PENGEMBANGAN
SYARAT JUDUL
1. MENARIK
2. MUTAKHIR
3. FRASE (SINGKAT; PADAT; JELAS; MAKS. 20 KATA)
4. MENGGAMBARKAN ISI
5. EYD
6. DATA MUDAH DIDAPAT
MENGAKSES DAN MEMBACA ARTIKEL DI
INTERNET

KLIK OPERA; MOZILA; ENTERNET

PILIH: GOOGLE; YAHOO; OPEN
DIRECTORY; MSN; LIVE; ALTAVISTA; AOL;
ALLTHEWEB; BAIDU; LOOKSMART
Contoh: http://www.google.com/ Ketik
judul/kata kunci yang diinginkan
lalu Klik Google Search
MERINGKAS

DEFINISI:
PENYAJIAN SINGKAT DARI
SUATU KARANGAN DENGAN TETAP
MEMPERTAHANKAN URUTAN ISI DAN
SUDUT PANDANG PENGARANG ASLI DAN
FORMAL.
TUJUAN: REPRODUKSI, MEMAHAMI, DAN
MENGETAHUI ISI SEBUAH KARANGAN.
CARA MERINGKAS

MEMBACA NASKAH ASLI

MENCATAT GAGASAN UTAMA
MENGADAKAN REPRODUKSI
KETENTUAN TAMBAHAN
 Pertemuan IX:
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa mampu memahami berbagai teknik presentasi
dan menerapkannya di depan umum

Teknik Presentasi Lisan:

EKSTEMPORAN
IMPROMPTU
NASKAH
MENGHAFAL
PERSIAPAN PRESENTASI

1. PERSIAPAN DAN PENGUASAAN MATERI

A. PENGUASAAN POKOK-POKOK
PIKIRAN
B. PENJABARAN POKOK-POKOK
PIKIRAN
C. SIAPKAN BAHAN HUMOR
2. ALAT BANTU PRESENTASI
3. ANALISIS BAHASA TUBUH: KONTAK MATA;
SENYUMAN; EKSPRESI WAJAH; GERAKAN
ANGGOTA TUBUH
4. PERCAYA DIRI
5. CARA MENANGGAPI PERTANYAAN
 PERTEMUAN X DAN XI:
MENULIS RESENSI
Kompetensi Dasar
Mahasiswa diharapkan mampu
menulis resensi buku sesuai
dengan bidang ilmu masing-
masing
Pengertian dan tujuan Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai

nilai sebuah hasil karya atau buku
Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
pembaca apakah hasil buku sebuah karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak
Resensi dibuat didasarkan pada khalayak pembaca,
yakni disesuaikan pendidikan dan latar belakang
pembaca
Penulis resensi harus memperhatikan
2 faktor

Penulis resensi harus memahami

sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya
Ia harus menyadari sepenuhnya apa
maksudnya membuat resensi itu
Pokok-pokok sasaran dalam penilaian
sebuah buku atau karya

Latar belakang (ringkasan/ikhtisar buku, badan

dan tempat penerbit, tebal, jumlah bab, halaman
dan kalau ada formatnya)
Macam atau jenis buku (diutamakan buku
terbitan terbaru)
Keunggulan buku (mengemukakan segi-segi
yang menarik dari buku)
NILAI BUKU

Dengan memberikan gambaran mengenai latar

belakang dan pokok-pokok sasaran penilaian
sebenarnya penulis telah memberikan pendapatnya
mengenai nilai buku itu
Keempat sasaran (organisasi, isi, bahasa dan teknik)
pada dasarnya tidak dapat diterapkan secara
mekanis. Sering suatu unsur lebih mendapat tekanan
dari unsur lainnya. Penulis resensi mungkin
mengubah urutan keempat sasaran penilaiian di atas
atau lebih menekankan salah satu daripadanya
sementara yang lain sudah tercakup dari segi utama
tadi
PENERAPAN

Dengan tidak mengabaikan kemungkinan variasi

membuat resensi berikut ini disajikan contoh/garis
besar resensi sebagai berikut:
Pertimbangan Buku

Judul..
Penerbit
Ikhtisar.
Lalu memasuki bagian isi (bagian pertama, bagian
kedua, bagian ketiga, dst. Dan ditutup dengan
kesimplan umum dan sikap penulis)
 Menulis Makalah

Kompetensidasar: mahasiswa mampu menulis

makalah sesuai dengan bidang ilmu masing-
masing
Pengertian dan tujuan penulisan
makalah

Makalah adalah karya tulis yang mengandung

pernyataan, paparan, argumen yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh penulisnya
Tujuan penulisan makalah adalah untuk meyebarkan
informasi kepada khalayak pembaca. Pada
umumnya makalah ditulis untuk bahan penyajian
seminar
Bagi mahasiswa penulisan makalah pada dasarnya
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
Ketentuan penulisan makalah

Pastikan Anda telah merampungkan bahan bacaan

dalam jumlah yang memadai sehubungan dengan topik
Rumuskan masalah secara spesifik jangan sekali-kali
merumuskan semua subjek yang kita ketahui karena
mungkin hal itu tidak relevan
Penulis harus mendukung opininya dengan data dan
fakta yang baik serta alasan yang valid
Sebuah makalah biasanya berusaha menjawab
pertanyaan tentang apakah kita setuju atau tidak
terhadap pernyataan, atau pertanyaan yg meminta kita
mendiskusikan topik secara kritis.
Langkah-Langkah menulis makalah

Pilihlah topik yang menarik

Tulislah makalah sesuai dengan format penulisan
makalah
Pergunakan rujukan yang menunjang
Pergunakan data dan fakta yang valid
Lakukan analisis secara cermat, penyajian yang
runtut, serta pergunakan bahasa yang lugas (efektif
dan efisien)
Lakukan cara-cara pengutipan dan penyuntingan
sesuai dengan cara yang benar
Penerapan

Latihanmenulis makalah sesuai dengan bidang

ilmu masing-masing

TERIMA KASIH
PERTEMUAN XII DAN XIII:
PENULISAN KARYA ILMIAH
(MAKALAH)

Tahap Penulisan Karya Ilmiah

Prapenulisan Penulisan Revisi

Penentuan Penyusunan Perbaikan

topik paragraf dan buram pertama
Penentuan kalimat, dan
tujuan penulisan kata, membacanya
dan teknik ulang
Penentuan
penulisan
bahan
PEMILIHAN TOPIK

1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu

atau profesi Anda
2. Cukup menarik untuk dibahas
3. Anda kenal dengan baik
4. Bahannya dapat Anda peroleh
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
JUDUL KARANGAN

1. Harus sesuai dg topik/isi & jangkauannya

2. Sebaiknya dinyatakan dlm frase bukan
kalimat
3. Sesingkat mungkin
4. Sejelas mungkin tdk mengandung makna
ganda
TUJUAN PENULISAN

Suatu gambaran/perencanaan menyeluruh

yg akan mengarahkan Anda dlm penulisan
selanjutnya
TESIS: sebuah kalimat yg merupakan
sebuah kunci untuk seluruh tulisan, seperti
halnya dlm kalimat pertama suatu paragraf
Pernyataan maksud
BAHAN PENULISAN

Sumber bahan penulisan ada dua inferensi

dan pengalaman.
Inferensi adalah kesimpulan atau nilai-nilai
dari pengalaman anda.
Pengalaman adalah semua pengetahuan yg
telah anda peroleh melalui persepsi indrawi
 SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan
d. Kegunaan
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PERTEMUAN XIV DAN XV

PRAKTIK SEMINAR SECARA INDIVIDUAL

PRAKTIK SEMINAR TINGKAT FAKULTAS
DENGAN TEMA YANG KONTEKSTUAL
PEMAKALAH DIPILIH BERDASARKAN
KEKHASAN ILMU DAN KUALITAS
TULISAN SERTA PERESENTASINYA.
DIHARAPKAN PENYAJIAN INI MENJADI
MODEL BAGI TEMAN YANG LAIN.
SEKIAN

PERTEMUAN VIII: UTS; PERTEMUAN XVI: UAS