Anda di halaman 1dari 21

SCREW CONVEYOR

Screw conveyor terdiri atas sebuah selokan dan sebuah


sumbu baja yang dipasang sirip spiral. Sirip sirip itu
tidak menyinggung selokan. Bila sumbu yang bersirip itu
berputar, maka zat padat yang diisikan pada ujung yang
satu akan di dorong keujung yang lain. Sumbu
digerakkan oleh motor dengan bantuan suatu roda gigi
atau rantai. Conveyor ini dibuat dalam seksi-seksi dari 8
12 ft, dan dapat disambug-sambung hingga panjang yang
diinginkan. Karena adany ategangan puntiran, maka
penggerak tunggal hanya terbatas sampai 100 ft saja.
SCREW CONVEYOR
Screw conveyor ini hanya membutuhkan ruangan yang
sedikit, ekonomis dalam harga dan pemeliharaannya. Padat
yang dimasukkan dari corong kedalam Screw Conveyor ini,
sambil dipindahkan sambil dicampur dan dipecahkan.
Screw conveyor ini bila dipakai untuk zat abrasive, maka fin
nya perlu dilapisi baja yang keras (seperti baja Mn), supaya
keausan tidak berlebihan.
Screw conveyor banyak dipakai untuk biji-biji, aspal, batu
arang yang dihancurkna ,kerikil, pasir, abu dan sebagainya.
Tenaga ( horse power) yang dibutuhkan dapat dihitung
dengan persamaan : (badger, hal.713)
Dimana
C : Kapasitas, cfm
L : Panjang, ft
W : Berat jenis material, lb/cuft
F : Faktor koefisien, lihat tabel 16-6

Kapasitas Crew conveyor sebanding dengan rpm dan diameter


MACAM MACAM
SCREW CONVEYOR
1. Long pitch screw : untuk zat zat yang dapat mengalir bebas ( free flowing material )

b > a -------- long pitch


b = a -------- standar pitch

2. Double Pitch : untuk mengisi arus rata 4. Cut & Folded flight : untuk mencampur
(even flow feeder)

3. Cut Flight : untuk mencampur 5. Single ribbon flight : untuk zat zat liat (sticky)
Keuntungan screw conveyor

Dapat dipasang vertical, miring, mendatar,


merupakan alat yang kompak.
Dapat tertutup rapat.
Dapat mencampur, memanaskan, mendinginkan, dan
mengeringkan.
Cocok untuk pemindahan padatan yang bersifat
lengket.
BELT CONVEYOR

BELT CONVEYOR TERDIRI ATAS 2 BUAH BELT YANG DIPASANG


PADA 2 BUAH PULLY, SALAH SATU PULLY DIGERAKKAN OLEH
MESIN PENGGERAK
BELT CONVEYOR
Belt conveyor adalah mesin pemindah yang paling universal
karena kapasitas cukup besar (500 s.d 5000 m3/jam atau lebih),
sanggup memindahkan material pada jarak relatif besar (500 s/d
1000 m atau lebih), desain yang sangat sederhana dan
pengoperasian yang baik. Belt conveyor dapat digunakan untuk
memindahkan berbagai unit material sepanjang arah horizontal
atau pada suatu kemiringan tertentu pada berbagai industri.
Prinsip Kerja Belt Conveyor
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang
diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan
panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta
jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga
belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau
pully tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama,
sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor
dimana material di pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyor yang berfungsi untuk mensupport
belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
struktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya.
Ukuran ukuran belt conveyor
1. Pendek lebih kecil dari 50 ft
2. Medium 50-100 ft
3. Panjang1000ft

Kecepatan belt conveyor:


1. Lebar 12 200 fpm
2. 54 -60 450 fpm

Bahan belt conveyor : kulit , kanvas yang ditenun, karet yang


diperkuat (reiforced rubber), kawat yang dianyam dan sebagainya

Jarak idler (berbeban) :


Lebar 12-18 3-5 ft
Lebar 36-60 3-31/2 ft

Jarak return idler : 10 ft


Untuk menggunakan belt conveyor yang miring, harus
memperhatikan sudut maksimum, dan ini tergantung pada zat yang
dipindahkan

ZAT SUDUT
MAKSIMU
M
pasir 15
Kerikil, arang halus , biji-bijian 18
Cokes yang dihancurkan,gelas,garam, 22
biji(ores) yang dihancurkan
Zat-zat berbentuk gumpalan 22
Kapur, semen, belerang, zat-zat kimia 23
berbentuk bubuk (powder)
Potongan kayu 27

Faktor tegangan juga penting, jika kurang tepat akan terjadi slip
Kelebihan belt conveyor
1. Mampu membawa beban berkapasitas besar.
2. Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang
dipindahkan persatuan waktu.
3. Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya.
4. Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi yang
rendah.
5. Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor.
6. Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu
Kelemahan belt conveyor
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan
pada pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang
keras dan tajam atau lepasnya sambungan sabuk.
2. Biaya perawatannya sangat mahal.
3. Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor
hanya bisa dipasang untuk jalur lurus.
4. Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.
Belt
Di tinjauan dari struktur lapisan penguatnya, belt conveyor dibagi
dalam 2 jenis yaitu:
1. Fabric Belt
2. Steel Cord
Sabuk pada Conveyor belt umumnya mengandung 3 komponen
yaitu:
1. Cover rubber
2. Tie rubber
3. Reinforcement lapisan penguat (ply
Syarat-syarat belt:
1. Tahan terhadap beban tarik.
2. Tahan beban kejut.
3. Perpanjangan spesifik rendah. (regangan)
4. Harus fleksibel.
5. Tidak menyerap air.
6. Ringan.
Gambar bagian-bagian pada belt
1. Fabric belt
Belt dengan penguat jenis fabric adalah belt dengan
lapisan penguat (ply) yang terbuat dari serat tekstil (serat
buatan). Lapisan penguat tersebut biasanya disebut
Carcass.
2. Steel cord
Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat
dari serat baja yang galvanizing. Tujuan galvanizing adalah
untuk mencegah terjadinya karat pada kawat akibat
adanya rembesan air atau udara. Steel cord belt biasanya
digunakan pada conveyor yang membawa beban berat.
Pada belt jenis steel cord ini tidak terdapat lapisan
penguat (ply). Yang ada hanya batangan kawat sling yang
dirajut sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
anyaman kawat baja.
Bagian-bagian pada Belt
1. Cover rubber
Cover rubber adalah lapisan karet sintetis yang mempunyai elastisitan tinggi
dan tahan gesek. Cover rubber berfungsi untuk melindungi lapisan penguat
dari curahan, gesekan dan benturan material pada saat loading (pemuatan)
agar ply tidak sobek atau rusak. Alasan penggunaan karet adalah untuk
melindungi ply karena karet memiliki elastisitas tinggi dan tahan gesek, namun
karet tidak memiliki tegangan tarik yang baik. Sedangkan lapisan ply tidak
tahan terhadap gesekan dan benturan namun memiliki tegangan tarik yang
baik. Penentuan pemakaian jenis Grade Cover Rubber adalah berdasarkan
kondisi operasi dan jenis material yang dibawa. Selain itu ada jenis cover
rubber sintetis, antara lain :
1. SBR : Styrene Butadiene Rubber, untuk membawa material panas mulai dari
temperatur 100 oC
2. ABR : Acrylonitrile Butadiene Rubber, untuk membawa material yang
mengandung minyak dan bahan kimia (oil resistant)
3. NEOPRENE : dipakai pada tambang bawah tanah (flame/Fire Resistant
conveyor Belting)
Cover rubber terdiri atas dua bagian, yaitu :
a. Top cover (Carry cover)
Top cover adalah lapisan yang bersentuhan langsung
dengan material. Tebal dari top cover adalah 1 mm
s/d 8 mm untuk Fabric belt dan 5 mm s/d 18 mm
untuk Steel cord belt.
b. Bottom Cover (Pully cover)
Bottom cover adalah karet lapisan bawah yang
berhadapan langsung dengan pully dan roller
pembalik (Return Roller). Tebal Bottom cover adalah 1
mm s/d 4 mm untuk fabric belt dan 2 mm s/d 8 mm
untuk steel cord belt.
2. Tie rubber
Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga
sering disebut Tie gum atau Skim rubber. Tie rubber berfungsi
untuk melekatkan ply satu dengan yang lainnya pada fabric belt,
dan melekatkan sling baja dengan cover rubber pada steel cord
belt.
Tebal tie rubber adalah :
Untuk fabric belt 0.5 mm s/d 1 mm dan
Untuk steel cord belt 2 mm.

3. Reinforcement lapisan penguat (ply)


Reinforcement adalah lapisan penguat untuk belt conveyor itu
sendiri. Kekuatan atau tegangan pada belt tergantung lapisan
penguat yang dipakai. Pada umumnya lapisan penguat terbuat
dari serat (carcass) dan sling baja (steel cord).
Pengencang Belt (Take up)
Pengencang belt dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu screw take up dan
gravity take up, atau sering juga disebut pengencang horizontal dan
vertical
Screw take up
take up ini masih menggunakan system manual, saat belt mengalami
kendor. maka dengan cara manual untuk mengencangkannya. Take up
ini hanya berlaku untuk jarak. jangkauan belt yang pendek, itu antara 5
meter sampai 10 meter.
Gravity Take up
Gravity Take-up merupakan pengencang belt
horizontal dan vertical yang cara kerjanya adalah
dengan memberi gaya tarik pada belt menggunakan
gaya gravitasi bumi,
Idler
Belt disangga oleh idler. Jenis idler yang digunakan kebanyakan
adalah roller idler. Berdasarkan lokasi idler di conveyor, dapat
dibedakan menjadi idler atas dan idler bawah. Idler atas
menyangga belt yang membawa beban. Idler atas bisa
merupakan idler tunggal atau tiga idler. Sedangkan untuk idler
bawah digunakan idler tunggal.

Idler atas Idler bawah

Anda mungkin juga menyukai