Anda di halaman 1dari 41

Carcinoma Mamma

Datu Candranike
04060002

Pembimbing:
Dr. IGB. Budi Harta, SpB
Identitas Pasien
Nama : Nn. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 28 tahun
Alamat : Sumbawa
Status : Belum menikah
Pekerjaan : TKW
MRS : 26 Septemeber 2010
Tgl pemeriksaan : 26 Sepember 2010
Anamnesis
Keluhan utama : Luka pada payudara kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dengan keluhan luka pada payudara
kanan, nanah (+), darah (+), dan berbau
busuk sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya 7
bulan yg lalu, pasien mengeluhkan ada
benjolan di dalam payudara kanan bagian
tengah, yg berukuran seperti kelereng yg
lama kelamaan membesar.
Sekitar 4 bulan terakhir ini, benjolan
tersebut tumbuh dgn cepat dan warna kulit
disekitar luka berwarna kemerahan. Nyeri
(+) hilang timbul, intensitas sedang, terasa
semakin nyeri dengan pergerakan. Pasien
tidak mengeluhkan adanya kelainan pada
payudara dan ketiak kiri.
Keluhan pusing (+), sesak (-), batuk (-),
pilek (-). Demam (-), nafsu makan (+)
menurun, dikatakan pasien semakin kurus
selama sakit ini, mual (-), muntah (-).
BAB (+) normal, frekuensi 1x/hari, feses

kuning, konsistensi padat, darah (-), lendir


(-), nyeri saat BAB (-). BAK (+) normal,
frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih,
darah (-), lendir (-), nyeri saat BAK (-).
Riwayat menstruasi :
Pasien mulai haid pada usia sekitar 15
tahun, pada saat haid pasien kadang-
kadang mengalami nyeri dan haidnya tidak
teratur.

Riwayat penyakit dahulu :


Hipertensi (-), DM (-). Riwayat batuk lama
(-), riwayat adanya benjolan di kedua
payudara dan ketiak (-). Riwayat menjalani
operasi dan mendapat radioterapi/radiasi
tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami keluhan yang sama dengan
pasien. Tidak ada anggota keluarga yang
menderita tumor/kanker.

Riwayat Alergi Makanan : Tidak ada


Riwayat Alergi Obat : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Status generalis
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : E 4V 5M6

Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Respirasi : 18x/ menit

Suhu aksila : 37 0C

Pemeriksan Fisik Umum

Kepala-leher :
Kepala : normocepali
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera

ikterik -/-
Leher : Pembesaran KGB (-), massa (-).
Thorax-Cardiovascular :
Thoraks Cardiovaskular :
Dilakukan pada saat pasien berbaring dengan
bantal tipis dipunggung, posisi tangan diangkat
tegak lurus ke atas dan turun ke bawah diletakkan
pada pinggang (krista iliaka).
Inspeksi : Bentuk dada simetris. Mamma dextra dan
sinistra tidak simetris, tampak mamma dextra
berukuran lebih besar dari mamma sinistra dengan
ukuran sebesar buah kelapa disertai adanya
ulcus pada daerah central mamma dimana tidak
terlihat lagi areola dan papilla mamma berdiameter
15x10x5 cm, pus (+), darah (+), permukaan
berdungkul-dungkul, tepi tidak rata, kulit disekitar
ulkus hiperemi, peau de orange (-), benjolan pada
regio axila (-). Mamma sinistra normal.
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris. Pada
mamma dextra nyeri tekan (+), ulkus berdiameter
15x10x5 cm, konsistensi padat, kenyal, permukaan
berdungkul-dungkul, tepi tidak rata, batas tidak tegas,
immobile, pada saat dilakukan penekanan mamma
mengeluarkan pus dan darah, teraba hangat (+),
pemb. KGB axila (-). Pada mamma sinistra tidak
teraba massa, nyeri tekan (-).

Perkusi : Paru : sonor


Jantung : redup

Auskultasi :
Cor : S1S2 regular, tunggal, murmur (-)
Pulmo : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen-Pelvic-Inguinal :
Inspeksi : Distensi (-), permukaan rata,
hiperemi (-)
Auskultasi : BU (+) N
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan

lien tidak teraba, ginjal tidak teraba.


Perkusi : Timpani pada semua kuadran

abdomen
Pelvic : massa (-), hiperemi (-)
Inguinal : massa (-), pembesaran KGB (-)
Uro-genital : massa (-), hiperemi (-)
Anal-perianal : anus (+), massa (-),
hiperemi (-)
Ekstremitas : edema (-), akral hangat (+),

CRT < 2

Pemeriksan Fisik Lokal (Status lokalis) : Mamma


Dilakukan pada saat pasien berbaring dengan bantal tipis
dipunggung, posisi tangan diangkat tegak lurus ke atas dan
turun ke bawah diletakkan pada pinggang (krista iliaka).
Inspeksi : Mamma dextra dan sinistra tidak simetris,

tampak mamma dextra berukuran lebih besar dari mamma


sinistra dengan ukuran sebesar buah kelapa disertai
adanya ulcus pada daerah central mamma dimana tidak
terlihat lagi areola dan papilla mamma berdiameter
15x10x5 cm, pus (+), darah (+), permukaan berdungkul-
dungkul, tepi tidak rata, kulit disekitar ulkus hiperemi, peau
de orange (+), benjolan pada regio axila (-). Mamma
sinistra normal.

Palpasi : Nyeri tekan pada mamma dextra (+), ulkus


berdiameter 15x10x5 cm, konsistensi padat, kenyal,
permukaan berdungkul-dungkul, tepi tidak rata, batas tidak
tegas, immobile, pada saat dilakukan penekanan mamma
mengeluarkan pus dan darah, teraba hangat (+), pemb.
KGB axila (-). Pada mamma sinistra tidak teraba massa,
Gambar:
Resume
Anamnesa:

Pasien wanita 28 tahun mengeluh luka pada


payudara kanan, nanah (+), darah (+),
berbau busuk 2 bulan yang lalu. 7 bulan
yang lalu terdapat benjolan pada payudara
kanan bagian tengah sebesar kelereng, lama-
kelamaan membesar. 4 bulan terakhir,
benjolan tumbuh dgn cepat dan kulit disekitar
luka kemerahan. Nyeri (+) hilang timbul,
intensitas sedang, semakin nyeri dengan
pergerakan.
Pemeriksaan fisik:
Didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 110/70, konjungtiva anemis. Pada
inspeksi mamma dextra berukuran lebih besar dari mamma
sinistra dengan ukuran sebesar buah kelapa disertai
adanya ulcus pada daerah central mamma dimana tidak
terlihat lagi areola dan papilla mamma berdiameter
15x10x5 cm, pus (+), darah (+), permukaan berdungkul-
dungkul, tepi tidak rata, kulit disekitar ulkus hiperemi, peau
de orange (-), benjolan pada regio axila (-) dan pada
palpasi nyeri tekan (+), ulkus berdiameter 15x10x5 cm,
konsistensi padat, kenyal, permukaan berdungkul-dungkul,
tepi tidak rata, batas tidak tegas, immobile, pada saat
dilakukan penekanan mamma mengeluarkan pus dan
darah, teraba hangat (+), pemb. KGB axila (-).
Diagnosis :
Ulkus mamma dextra ec. susp. carcinoma

mamma stadium III B (T4M0N0)

Usulan Pemeriksaaan:

DL, SGOT, SGPT, BUN, SC


Foto torax
USG abdomen
Bone scaning

Rencana Tindakan:
Radioterapi

Kemoterapi

Rencana Terapi Konservatif:

Infus RL : D5% (3:1) 20 tpm

Ceftriaxon 1 gr/ hari

Metronidazole 500 mg/8 jam

Ketorolak 3 % 1 gr/12 jam

Rawat luka

Prognosis :
Dubia ad malam
SEKIAN ..
TERIMA KASIH
Tinjauan Pustaka
Tumor payudara merupakan tumor yang
menyerang kelenjar air susu, saluran
kelenjar dan jaringan penunjang payudara.
Benjolan pada payudara biasanya
mendorong penderita untuk kedokter.
Benjolan ganas yang kecil sukar dibedakan
dengan benjolan tumor jinak, tetapi kadang
dapat diraba benjolan ganas yang melekat
pada jaringan sekitarnya. Bila tumor sudah
besar, perlekatan akan lebih jelas.
Tumor payudara yang memiliki prognosis yang
tidak baik bila termasuk keganasan. Karsinoma
adalah massa jaringan abnormal dengan
pertumbuhan berlebihan dan tidak ada
koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal,
dan tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan
setelah stimulus yang menimbulkan perubahan
tersbut berhenti.
Karsinoma tampak berperilaku seperti parasit
dan bersaing dengan sel jaringan normal untuk
keperluan metabolismenya. Karsinoma memiliki
tingkat otonomi tertentu dan tetap bertambah
besar tanpa memperhatikan lingkungan
sekitarnya dan status nutrisi tuan rumah. namun
setiap otonomi yang dimiliki ini tidak mutlak.
Karsinoma mamma adalah keganasan dari
parenkim, stroma, areola dan papila
mamma. Keganasan payudara stadium awal
biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri.
Gejala pada stadium awal berupa terabanya
benjolan pada payudara yang memiliki batas
yang tidak teratur dan mudah digerakan.

Pada stadium awal ini tumor masih dengan


diameter 2 cm atau kurang, tak terfiksir
pada kulit atau pectoral tanpa diduga ada
metastasis aksila.
Bila kanker payudara makin berkembang,
maka benjolan akan membesar dan sulit
digerakan karena sudah melekat pada
dinding dada atau melekat pada kulit di
sekitarnya yang mengakibatkan kulit
cekung atau dimpling, adanya rasa nyeri,
retraksi puting payudara.
Kulit di atas benjolan dapat mengerut dan

tampak seperti kulit jeruk (peau d'orange),


tetapi pada kasus ini belum ditemukan
adanya kulit seperti jeruk (peau d'orange) .
Selain itu apabila kanker payudara makin
berkembang ke stadium yang lebih tinggi
akan menyebabkan gambaran morfologik
lokal tertentu. Gambaran ini mencakup
kecendrungan untuk melekat pada otot
pektoralis atau fasia dalam di dinding dada
sehingga terjadi fiksasi lesi, serta melekat di
kulit di atasnya, yang menyebabkan retraksi
dan cekungan kulit atau putting payudara.
Kanker payudara sedikit lebih sering
mengenai payudara kiri daripada kanan.
Pada sekitar 4% pasien ditemukan tumor
bilateral atau tumor sekuensial di payudara
yang sama. Lokasi tumor di dalam payudara
adalah sebagai berikut :
Kuadran luar atas 50%
Bagian sentral 20%
Kuadran luar bawah 10%
Kuadran dalam atas 10%
Kuadran dalam bawah 10%
Etiologi
Usia.
Genetika dan Riwayat Keluarga
Pajanan lama estrogen eksogen pascamenopouse
Kontrasepsi oral Radiasi
Berdasarkan penelitian epidemiologi, banyak
faktor risiko lain yang belum dipastikan, misalnya
kegemukan, konsumsi alkohol, dan diet tinggi
lemak, diperkirakan berperan dalam terbentuknya
kanker payudara walaupun bukti umumnya belum
banyak diketahui. Menarke cepat (<12 th),
Menopause lambat, Kehamilan pertama
tertunda/tdk punya anak, Tidak menyusui, Tidak
menikah, Riwayat keluarga, Riwayat Ca Mama
kontralateral, Riwayat op. tumor jinak (fibrokistik).
Gejala dan tanda pada kanker
payudara
Nyeri
Benjolan di payudara : keras ( permukaan

licin pada fibroadenoma atau kiatas,


permukaan kasar, berbenjol atau melekat
pada kanker. Kenyal (pada kelainan
fibrokistik), Lunak pada lipoma.
Perubahahan kulit : Kehitaman (sangat
mencurigakan karsinoma), benjolan
kelihatan (kista, karsinoma, fibroadenoma
besar), kulit jeruk (diatas benjolan: kanker
(tanda khas)), kemerahan : Infeksi (Jika
panas), tukak : kanker lama terutama orang
tua.
Kelainan putting/areola : Retraksi (fibrosis

karena kanker), inversi baru (retraksi


fibrosis karena pelebaran duktus),
unilateral: penyakit paget (tanda khas
kanker).
Keluarnya cairan seperti susu (kehamilan atau
laktasi), jernih (normal), hijau (perimenopouse,
pelebaran duktus, kelainan fibrokistik), hemoragik
( karsinoma, papiloma intraduktus).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali
dengan mengetahui criteria Haagensen dimana
terdapat oedema luas pada kulit payudara (lebih dari
1/3 luas kulit payudara), adanya nodul satelit pada
payudara, terdapat nodul parasternal, terdapat
nodul supraklavikula, adanya oedema lengan,
adanya metastasis jauh, Terdapat 2 dari tanda-tanda
lically advanced yaitu ulserasi kulit, kulit terfiksir
pada dinding toraks, Kelenjar getah bening aksila
diameternya lebih dari 2,5 cm, Kelenjar getah bening
aksila melekat satu sama lain.
Metastase
Metastasis ke tulang vertebra akan terlihat pada
gambaran ronggenologis sebagian gambaran
osteolitik, yang dapat pula menimbulkan fraktur
patologis berupa fraktur kompresi.
Metastasis melalui system vena
Metastasis tumor ganas payudara melalui system
vena akan menyebabkan terjadinya metastasis ke
paru-paru dan organ-organ lain. akan tetapi dapat
pula terjadi metastasis ke vertebra secara
langsung, melalui vena-vena kecil yang bermuara
ke dalam v. vertebralis. V. mammaria interna
merupakan jalan utama metastasis tumor ganas
payudara ke paru-paru melalui system vena.
Metastasis tumor ganas payudara melalui
system limfa
metastasis melalui system limfa ini pertama

kali akan mengenai kelnjar getah bening


regional
metastasis ke kelenjar getah bening aksila,

metastasis utama kanker payudara melalui


system limfe adalah ke kelenjar getah axilla
metastasis ke kelnjar getah benign
supraklavikula, bila karsinoma payudara
telah sampai ke kelnjar getah bening
subklavikula
metastasis ke kelenjar getah mammria
interna ternyata lebih sering dari yang
diduga.
metastasis ke hepar, selain melalui system
vena, ternyata dapat terjadi metastasis
karsinoma mamma ke hepar melalui system
limfe. keadaan ini terjadi bila tumor primer
terletak ditepi medial bagian bawah
payudara. bila terjadi metastasis ke kelenjar
preperikardial, akan terjadi stasis aliran
limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke
hepar, dan terjadi metastasis di hepar.
Kanker payudara dibagi menjadi kanker

yang belum menembus (noninvasive) dan


sudah (invasive).
Jenis Kanker Payudara yang Umum
Terjadi:
1. Lobular carcinoma in situ (LCIS,
lobular neoplasia)
2. Ductal carcinoma in situ (DCIS)
3. Infiltrating lobular carcinoma (ILC)
4. Infiltrating ductal carcinoma (IDC)
Jenis Kanker Payudara yang Jarang
Terjadi:
1. Medullary carcinoma.
2. Mucinous carcinoma
3. Tubular carcinoma
4. Inflammatory breast cancer
5. Pagets disease of the nipple
6. Phylloides tumor
Stadium 0 : DCIS (termasuk penyakit paget
pada putting payudara) dan LCIS
Stadium I : Karsinoma invasive dengan
ukuran 2 cm atau kurang serta kelenjar getah
bening negatif
Stadium IIA : Karsinoma invasif dengan
ukuran 2 cm atau kurang disertai metastasis
ke kelenjar-kelenjar getah bening atau
karsinoma invasif lebih dari 2 cm, tetapi
kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah
bening negatif
Stadium IIB : Karsinoma invasif berukuran
garis tengah lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari 5
cm dengan kelenjar-kelenjar getah bening positif
atau karsinoma invasif berukuran lebih dari 5 cm
tanpa keterlibatan kelenjar getah bening.

Stadium IIIA : Karsinoma invasif ukuran berapa


pun dengan kelenjar getah bening terfiksasi
(yaitu invasi ekstranodus yang meluas di antara
kelenjar getah bening atau menginvasi ke dalam
struktur lain) atau karsinoma berukuran garis
tengah lebid dari 5 cm dengan metastasis
kelenjar getah bening nonfiksasi.
Stadium IIIB : Karsinomainflamasi,
karsinoma yang menginvasi dinding dada,
karsinoma yang menginvasi kulit,
karsinoma dengan nodus kulit satelit, atau
setiap karsinoma dengan metastasis ke
kelenjar-kelenjar getah bening mamaria
interna ipsilateral.

Stadium IV : Metastasis ke tempat jauh.


Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker payudara
dilakukan dengan serangkaian pengobatan
meliputi : pembedahan.
Kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi
dan yang terbaru adalah terapi imunologi
(antibodi).

Anda mungkin juga menyukai