Anda di halaman 1dari 24

ASKEP MATERNITAS-

ANTENATAL CARE
Oleh : Enny S
PENGERTIAN

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan


pada pertumbyhan dan perkembangan jan in dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut
ante natal care.
TUJUAN
Tujuan Ante Natal Care
Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
1) Kesehatan umum ibu
2) Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
3) Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
4) Menerapkan resiko kehamilan
a) Resiko tinggi
b) Resiko meragukan
c) Resiko rendah
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
1. Morning Sicknees
2. Emesis gravidarum
3. Kaki kram
4. Varises tampak
5. Sesak bagian bawah
6. Pinggang pegal
7. Edema
8. Hemoroit
PENGKAJIAN
1) Aktifitas dan istirahat
a) Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama. Kembali
pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan akhir
b) Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
c) Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume darah
d) varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III
e) Episode sinkope
2) Integritas Ego
a) Menunjukkan perubahan persepsi diri
b) Body image rendah
3) Eliminasi
a) Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
b) Peningkatan frekuensi berkemih
c) Peningkatan berat jenis urin
d) Timbulnya hemoroid
4) Makanan dan Cairan
a) Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
b) Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada trimester II &III
c) Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan
d) Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
e) Glukus dan edema
5) Nyeri dan Ketidaknyamanan
a) Kram kaki
b) Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c) kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
d) Nyeri punggung
6) Pernafasan
a) Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b) frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus
c) pernafasan thorakal
7) Keamanan
a) suhu tubuh 36 37C
b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 20 minggu
c) gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d) Quickening pada usia kehamilan 16 20 minggu
e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8) Sexualitas
a) Berhentinya menstruasi
b) Perubahan respon / aktifitas seksual
c) Leukhorea
d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi, strie gravidarum
g) Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9) Interaksi sosial
a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor kehamilan
c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
10) Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan keadaan
ekonomi
11) Pemeriksaan Diagnostik
a) Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
b) skrening untuk TBC paru, tuberubela
c) tes serum HSG
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Trimester I
1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah
2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
hilangnya cairan yang berlebihan ( muntah )
1. Trimester II
1. Risiko tinggi terhadap perubahan citra tubuh berhubungan dengan biofisik,
respon orang lain
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma
karena pembesaran uterus
3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk
1. Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
2. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
Rencana Asuhan Keperawatan

Trimester 1
1. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah
Hasil yang di harapkan
2. BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
5. Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi

1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan


mengunakan batasan 24 jam.
2. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an suplemen
vitamin atau zat besi setiap hari
3. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu
selama kehamilan
4. Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
5. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
6. Pantau kadar HB atau HL
7. Tes urin aleton, albumin dan glukosa
8. Ukur pembesaran uterus
.Kolaborasi

.Buat rujukan sesui indikasi


1. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Hasil yang di harapkan
Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidak nyamanan
Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidak nyamanan
Catat adanya rasa tidak nyaman
2. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
3. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
4. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi Anjurkan secara perodik
meningikan bokong dengan bantal
Kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta
menggurangi makan keju dan susu.
1. Lokhea : anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan celana dari
katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi
Hindari penggunaan bedak talk
2. Mual atau muntah :anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat banggun
tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang menyengat
3. Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan hindari
semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet
4. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Kolaborasi : Penambahan suplemen kalsium per hari
1. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan (muntah)
Hasil yang diharapkan :
Menurunkan keparahan mual dan muntah.
Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi
2. Auskultasi DJJ
3. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
4. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
5. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan penurunan
BB per hari
6. Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan
haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
7. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr dengan
jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur)
Trimester II
1. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi perubahan
biofisik, respon orang lain
Hasil yang diharapkan :
Menggunakan adptasi secara bertahap untuk mengubah citra tubuh
Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan
keseluruhan berpakaian dengan pakaian yang tepat dan berhak tinggi.
Intervensi

Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh


Mendiskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap perubahan.
Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.
Diskusikan metode perawatan kulit dan berias, menggunakan kaos kaki penyokong
pemeliharaan postur dan program latihan sedang.
Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan kelas-kelas menjadi orang tua.
2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dank arena
pembesaran uterus.
Hasil yang diharapkan :
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
3. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)
4. Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
5. Kaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
6. Berikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program aktivitas/latihan yang
realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan.
7. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, missal
postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering, posisi semi fowler.
3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius praktik
hygiene yang buruk.
Hasil yang diharpkan :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
1. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya melaporkan
tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak minum obat
sampai pemberitahuan selanjutnya.
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat
memegang makanan serta setelah toileting.
3. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
4. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
5. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Kolaborasi :
Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
Lekosit, kultur dan sensitifitas.
Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan
salah pengertian/merasa takut.
Hasil yang diharapkan :
Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada trimester III.
Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Intervensi :
1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain
tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada hubungan
seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan
seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat
untuk koitus.
Kolaborasi : Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk persalinan/kelahiran
perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya pemajanan/pengalaman kesalahan
interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :
Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.
Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi tentang
perawatan bayi.
Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan persalinan.
Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan antara
persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
Berikaninformasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan pemberian
makanan, kaji keyakinan budaya.
Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.

Anda mungkin juga menyukai