Anda di halaman 1dari 53

Preparat

Kosmetika
untuk Bayi
Nita Yulisa
1311011018
Sistem Kulit Pada Bayi Baru Lahir
1. Lahir Normal
Pada bayi baru lahir, produksi melanin dan
pigmentasi rendah sehingga kulit rentan terhadap
kerusakan oleh sinar ultraviolet. Namun, sisa
hormon ibu dan plasenta dapat menimbulkan
pigmentasi transien di bagian kulit tertentu. Kulit
neonatus tampak tipis, kenyal, dan mudah
terkelupas oleh gesekan. Tekanan atau zat PH
yang berbeda ini menyebabkan kulit melepuh dan
mudah terinfeksi. Kulit dihinggapi flora selama 24
jam kelahiran. Bulu-bulu halus menutupi kulit dan
bahu, lengan bagian atas dan paha.
2. Bayi Prematur
Epidermis bayi prematur lebih tipis, sangat halus, dan cenderung
berwarna merah tua tampak seperti gelatinosa, mudah berdarah, serta
mudah mengalami luka memar.
Epidermis bayi prematur mungkin memiliki ketebalan hanya lima lapisan
dibandingkan dengan 15 lapisan bayi aterm. Bayi prematur memiliki kulit
merah berkilap translusen yang menjadi lebih merah muda sebelum
menajadi putih seperti kulit bayi aterm. Pengeringan kulit merupakan
proses pematangan yang normal.
Zat yang menggangu proses keratinisasi, misalnya emolien, dapat
memperlambat perkembangan kulit menjadi sawar yang efektif.
Pengeluaran air transepidermis dapat dibatasi dengan pemakaian selimut
termal, yang mengubah aliran udara dan mempertahankan lapisan
insulator udara jenuh tetap berkontak dengan kulit.
Rambutnya halus, lunak, seringkali menutupi kulit kepala, muka dan alis.
Pada bayi aterm rambut lanugo biasanya hilang atau digantikan dengan
rambut velus. Bayi lewat bulan memiliki kulit yang terkelupas, tingkat
pengelupasan kulit yang berat memberi kesan iktiosis kongenital.
Banyak neonatus yang pada kulitnya timbul papula putih, kecil, kadang-
kadang vesikolupustular diatas dasar yang eritematosa, 1-3 hari setelah
lahir. Eritematosa menetap selama 1 minggu dan biasanya tersebar pada
muka, batang tubuh dan tungkai.
Ciri Khusus Kulit Bayi
Pada saat lahir, pH kulit bayi mendekati netral dan pH secara
bertahap menurun, menjadi lebih asam saat menuju dewasa.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa kulit bayi lebih sensitif
terhadap infeksi dan iritasi.
Hydrolipidic Film pada bayi lebih tipis dibanding milik orang
dewasa. Sehingga kurang efektif untuk melindungi epidermis
terhadap kulit yang kering dan dehidrasi. Sehingga dengan begiti
kulit bayi jauh lebih rentan terhadap serangan dari
lingkungan di sekitarnya.
Lapisan kornea bayi juga lebih rapuh. Corneocytes tidak
bergabung bersama dengan baik, yang berarti bahwa lapisan
tersebut lebih dapat ditembus oleh faktor-faktor luar dan infeksi.
Dermis pada bayi tiga kali lebih tipis.
Rentan terhadap berat badan, luas permukaan kulit bayi adalah
antara 3-5 kali lebih besar dari pada orang dewasa. Ini berarti
bahwa suatu zat yang berhasil menembus kulit menjadi jauh lebih
terkonsentrasi dalam tubuh, meningkatkan risiko toksisitas.
Perbedaan kulit bayi dan dewasa:
- Kulit bayi 30% lebih tipis dari kulit orang dewasa sehingga cairan lebih
mudah menguap.
- secara struktural lapisan atas kulit bayi baru lahir (infant stratum
corneum) lebih tipis dari kulit orang dewasa.
- Lapisan atas kulit bayi ini memiliki lapisan dinding (corneocytes) yang
seharusnya menjaga kelembapan alami kulit. Namun corneocytes
begitu kecil dan renggang sehingga secara fungsional kulit bayi
memiliki kapasitas menahan air yang sangat rendah dibanding kulit
dewasa sehingga menyebabkan kekeringan kulit.
- Sel-sel kulit bayi masih kecil-kecil dan belum berkembang sehingga
ikatan di antara sel-sel kulit tersebut masih longgar.
- Lapisan tanduk pada permukaan kulit pun masih sangat tipis, ini
menyebabkan kulit bayi lebih tembus air dibanding orang dewasa.
- Bayi juga sedikit memproduksi melanin, yaitu pigmen yang melindungi
dari sinar matahari sehingga kemudian berarti resiko yang lebih besar
terhadap terbakarnya kulit

Semua keadaan ini membuat kulit bayi cenderung lebih tak mampu
melawan infeksi dan bereaksi terhadap alergi, serta mudah robek.
Fungsi Kulit Pada Bayi
Baru Lahir
Kulit bayi yang strukturnya masih sangat halus dan lembut,
memiliki fungsi yang sama dengan kulit orang dewasa antara
lain :
a. Kulit bayi melindungi organ-organ sensitif di dalam tubuh
b. Menjaga agar bayi berada pada suhu yang tepatdengan
mengeluarkan keringat untuk mendinginkan suhu tubuh
c. Bulu-bulu halus di permukaan kulit berfungsi
menghangatkan
d. Ribuan ujung syaraf sensitif pada kulit adalah penghubung
antara tubuh bayi dengan dunia luar.
e. Perlindungan mekanis
f. Sawar terhadap mikroorganisme dan toksir
g. Termogulasi dan keseimbangan cairan
h. Input sensorik dan komunikasi taktil dengan lingkungan
Pada bayi baru lahir seringkali terdapat bintik putih khas terlihat
di hidung, dahi dan pipi bayi yang di sebut milia. Bintik ini
menyumbat kelenjar sebasea yang belum berfungsi. Setelah
sekitar 2 minggu, ketika kelenjar sebasea mulai bersekresi
secara bertahap tersapu dan menghilang.
Rambut halus atau lanugo dapat terlihat pada wajah, bahu, dan
punggung, dan biasanya cenderung menghilang selama minggu
pertama kehidupan. Pelepasan kulit ( deskuamasi ) secara
normal terjadi selama 2-4 minggu pertama kehidupan. Mungkin
terlihat eritema toksikum ( ruam kemerahan ) pada saat lahir,
yang bertahan sampai beberapa hari. Ruam ini tidak menular
dan kebanyakan mengenai bayi yang sehat. Terdapat berbagai
tanda lahir ( nevi ) yang bersifat sementara ( biasanya di
sebabkan pada saat lahir) maupun permanen ( biasanya karena
kelainan struktur pikmen, pembuluh darah, rambut atau
jaringan lainnya).
Pada kulit dan sklera mata bayi mungkin di temukan warna
kekuningan yang di sebut ikteri. Ikteri di sebabkan karena
billirubin bebas yang berlebihan dalam darah dan jaringan,
sebagai akibatnya pada sekitar hari ek dua atau ke tiga, terjadi
hampir 60% hari ke 7 biasanya menghilang.
Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi,
kulit lebih tipis, dan sekresi keringat
dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi
lebih rentan terhadap infeksi kulit
daripada anak yang lebih besar dan
orang dewasa. Selanjutnya, karena
pelekatan yang longgar antara
dermis dan epidermis, kulit bayi dan
anak anak cenderung mudah
melepuh.
Tujuan Perawatan Kulit Pada Bayi

1. Menghindari cedera traumatik


2. Mencegah kekeringan kulit yang
menyebabkan keretakan dan
fisura (defek kulit akibat
penebalan keratin yg berlebihan)
3. Meminimalkan pejanan terhadap
obat-obat topikal yang berpotensi
toksik ketika di absorbsi
Preparat Kosmetika Bayi
Sediaan kosmetika bayi adalah
sediaan kosmetika yang dibuat dan
digunakan khusus untuk bayi.
Pada umumnya penggunaan sediaan
kosmetika bayi bertujuan untuk:
- membersihkan,
- Melembutkan
- melindugi kulit bayi.
Menurut Alexander,kosmetika bayi dapat
digunakan sebagai :
1. Emolin (zat pelembut) yang dapat memberi
kelembutan untuk kulit yang kering dan
mencegah luka.
2. Alat pembersih untuk melepaskan adherent soil
atau bantuan dalam melonggarkan dan
membersihkan dari scurf dalam kulit kepala.
3. Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri
dan mengontrol infeksi.
4. Meringankan untuk menghilangkan iritasi
Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan sediaan kosmetika
bayi harus murni dan aman. Hal ini
disebabkan karena kulit bayi sangat
halus dan sangat peka terhadap
iritasi, kuman/bakteri, sinar
matahari, angina dan gesekan.
Secara umum kosmetika bayi terdiri
atas:
1. zat pelapis,
2. zat pelembut
Zat pelembut (emolien) yang sering digunakan adalah :
-. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin, vaselin,
ceresin, sera, dsb.
-. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb
-. Asam-asam lemak dan alcohol lemak. Misalnya asam stearat,
asam palmitat, dsb.
-. Minyak tumbuh-tumbuhan, ester trigliserida dari minyak
tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemak hewan.
-. Ester-ester alkyl, metal, isopropyl dan butyl dari asam lemak.
-. Ester-ester setogliserida.
-. Hasil etoksilasi gliserida.
-. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb.
3. zat pembawa
Bahan dasar / zat yang paling banyak membawa atau
digunakan dalam sediaan itu.
Contohnya :
Emulsi minyak dalam air, jadi zat pembawanya adalah air.
Emulsi air dalam minyak, jadi zat pembawanya adalah minyak.
Salep, zat pembawanya bias menggunakan vaselin
(album,flavum), adeps lanae, dsb.

zat pewangi ringan.


Zat-zat pewangi yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan
sediaan kosmetika bayi adalah zat-zat pewangi yang
mengandung sinamaldehida, sitral, eugenol vanillin, amilasetat,
benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin, menthol, terpen,
seskuiterpen, pereubalsem, tolubalsem dan minyak permen.
Kegunaan Kosmetika Bayi menurutKEP
DEPUTI II_NO.PO.01.04.42.4082 TH 2003
PEDOMAN TATACARA PENDAFTARAN DAN
PENILAIAN KOSMETIK
Jenis-Jenis Preparat
Kosmetika Bayi
a. Bedak Bayi (Baby Powder)
sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
menyerap keringat dan mencegah adanya
luka karena gesekan, juga karena mempunyai
permukaan yang luas maka mungkin dapat
mempunyai efek mendinginkan kulit.
Syarat bedak bayi:
- harus dapat mencegah gesekan,
- harus dapat menyebar dengan baik
- luas permukaannya besar.
zat zat yang digunakan dalam sediaan bedak bayi ini
adalah

Zat pembawa
Dalam pembuatan bedak bayi, zat pembawa yang
paling sering digunakan adalah talk. Talk juga
berfungsi sebagai zat pelicin dan penghalus, serta
dapat menempel lama pada kulit.
Dalam penggunaannya, talk harus disterilkan
dahulu, dan harus bebas dari bakteri Bacillus
antrachis, Clostridium tetani, dan Clostridium welchii
karena sifatnya yang mudah tercemar. Dalam
sediaan bedak bayi juga dapat juga ditambahkan
antiseptik seperti asam salisilat, asam borat, asam
undesil, dan fenol fenol yang terhalogenisasi.
Zat penyerap
Karena talk kurang menyerap air, maka pada
sediaan bedak bayi sering ditambahkan
penyerap seperti mylum, kaolin, Magnesium
karbonat, dll.

Zat pelekat
Dalam sediaan bedak bayi juga sering
ditambahkan zat pelekat seperti Alumunium,
Zink, Magnesium stearat, lemak lemak / cetyl
alkohol, steril alkohol (kadar 0,5 1,5%), ZnO
(kadar 2-5%). Namun penggunaan logam
logam berat ini sering mengiritasi kulit, jadi
harus diperhatikan penggunaannya.
Tipe formula bedak bayi yang selalu dipakai adalah :

1. Sterilized talc .80%


Magnesium stearat .....10%
Precipitated chalk ......................................................10%
Perfume ......................................................q.s
2. Sterilized talc ..74%
Kaolin .........20%
Magnesium srearat ..4%
Glyceryl monostearat ..1%
Cetyl alcohol ...1%
Perfume ...q.s
3. Sterilized talc ...79,5%
Benzalkonium klorida .0,5%
Kaolin ..20%
Perfume .q.s
4. Sterilized talc .94%
Undecylenic asam monoethanolamide ..1%
Starch .5%
Perfume .q.s
Contoh formulasi bedak
bayi :
Pulvis Paraformaldehydi Compositus
Bedak keringat majemuk
R/ Talkum 100
Kalsium karbonat 5
Magnesium karbonat 10
Paraformaldehida 3
Magnesium stearat 2
b. Sabun Bayi ( Baby Soap)
sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
menjaga kehalusan, kelembutan, serta kesegaran
kulit bayi.
Pada umumnya sabun bayi mempunyai pH 10,
dibuat secara dicetak dan berbentuk putih keras,
mengandung banyak lemak dan merupakan
sabun lunak sehingga tidak mengiritasi kulit.
Sabun bayi biasanya dibuat dari:
- reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat
dalam minyak lemak (oleum olivarum, oleum
cocos) dengan alkali (NaOH, KOH).
- Dan dapat juga ditambahkan antiseptik ringan
seperti heksaklorofin, triklorkarbanilid,dll.
Contoh formulasi sabun bayi :

R/ Asam stearat 8,24 gram


Oleum sesami 23,59 gram
Natrium hidroksida 20 gram
Triaethanolamin 3,53 gram
Asam sitrat 2,53 gram
Air 5,29 mL
Evaluasi untuk sediaan baby
soap:
a. Aman dan tidak iritasi (mata)
b. Daya penyabunan ( busa & stabilitas
busa )
c. Penghapusan kotoran yang efisien
d. Kemudahan membilas
e. Menghilangkan bakteri
c. Minyak Bayi ( Baby Oil )
sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
menghilangkan kotoran dan sisa bedak bayi
atau krim bayi dari permukaan kulit.
Cara penggunaan:
Oleskan dengan kapas pada tempat-tempat
yang kotor dan tersembunyi. Lapisan minyak
yang tertinggal pada kulit akan memberikan
efek perlindungan ada kulit yaitu dapat
sebagai pelindung terhadap air kencing dan
keringat serta gesekan tanpa menghilangkan
keluarnya keringat.
zat zat yang digunakan dalam minyak bayi ini adalah
sebagai berikut :

a. Zat pembawa
Bahan dasar dari sediaan minyak bayi adalah:
- minyak mineral (paraffin),
- minyak tumbuhan (olive oil, sesame oil, biji kapas).
Semua minyak minyak atau bahan dasar yang digunakan
haruslah yang murni dengan viskositas 5 15 cps.

b. Zat pengawet
Karena minyak bayi terdiri dari komponen minyak yang
mudah teroksidasi dan menyebabkan tengik, maka
ditambahkanlah antioksidan sebagai pegawet. Contoh:
- butih hidroksi anisol (BHA)
- butyl hidroksi toluene (BHT),
- tokoferol, dan lain sebagainya.
c. Zat pewangi
Zat pewangi yang ditambahkan tidak
boleh lebih dari 0,2% karena jika lebih akan
mengiritasi kulit.

d. Antiseptik
Kedalam sediaan minyak bayi sering juga
ditambahkan antiseptik seperti
heksaklorofen.
Tipe formula minyak bayi yang selalu dipakai adalah :
1. Light mineral oil 90%
Liguid lanolin ..3%
Ethyl stearat .4%
Isopropyl myristate ..3%
2. Light mineral oil ..64,95%
Isopropyl myristate 5%
Olive oil .25%
Silicone oil .5%
Propyl gallate .0.05%
Perfume ..q.s
Contoh formulasi minyak bayi :
R/ Oleum olivarum 60%
Oleum rosae 15%
Oleum gossypii 25%
d. Krim Bayi ( Baby Cream )
suatu kosmetika bayi yang berguna
untuk menjaga kehalusan dan
kelembutan kulit bayi, mencegah
lecet terutama pada lipatan kult.
Pada umunya krim bayi terbentuk
emulsi air dalam minyak ( A/M ), jadi
kadar lemaknya tinggi.
Kandungan Krim Bayi secara umum:

- Dasar dari krim sering dibuat sera, lanolin, oleum


ricini,
- Emulgator,biasanya digunakan sabun
- Untuk menstabilkan emulsi dapat digunakan Al, Zn,
Mg, Ca stearat atau oleat.
- Antiseptika ZnO sebanyak 2-10 %,
- antifungisida,
- vitamin,
- antipruritik,
- anestetik,
- sunscreen agent, dsb.
Contoh formulasi sediaan krim bayi :
R/ Asam stearat 142
Gliserin 100
Triaethanolamin 10
Natrium tertaborat 2.5
Air suling 750
e. Losion Bayi (baby lotion)
sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
membersihkan kotoran - kotoran pada kulit bayi
yang larut dalam air.
Pada umumnya losion bayi memberikan sensasi
segar dan dingin pada kulit bayi.
Losion bayi bias berbentuk suspensi ataupun
emulsi (biasanya emulsi minyak dalam air, yang
disenangi konsumen karena mudah dicuci oleh
air).
Kedalam sediaan losion bayi biasanya
ditambahkan antiseptik seperti heksaklofan atau
sulfatiazol.
Contoh formulasi sediaan losion bayi :

Calamini Lotio
Losion Kalamin
R/ Calaminum 8 gram
Zincy Oxydum 8 gram
Glycerolum 2 mL
Bentonitum magma 25 mL
Calcii Hydroxy Solutio ad 100 ml
f. Shampoo Bayi ( Baby Shampoo)
sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala bayi.
Sebagai komponen aktif dalam sampo bayi
biasanya adalah detergen yang mempunyai
sifat dapat menurunkan tegangan
permukaan, sehingga dapat menghilangkan
kotoran rambut dan kulit kepala.
Perbedaan antara sampo untuk orang
dewasa dan bayi adalah pada sifat detergen
yang digunakan dalam sampo bayi adalah
surfaktan yang mempunyai daya anestesi
terhadap selaput lendir mata.
Pada penggunaan surfaktan jenis ini yang
harusdiperhatikan adalah konsentrasinya, apabila
terlalu banyak menyebabkan mata menjadi sukar
untuk berkedip, contohnya detergen yang
mempunyai ya anestesi terhadap selaput lendir mata
adalah senyawa alkyl atau aril dari polietilen oksida.
Kedalam sediaan sampo bayi kadang suatu detergen
sekunder yang berfungsi agar sampo yang terbentuk
tidak mengiritasi mata dan berbusa banyak . factor
lain yang harus diperhatikan dalam pembuatan
sampo bayi adalah factor pH, pH dari sediaan harus
sesuai dengan pH cairan mata. Untuk mengatur pH
sering digunakan buffer yang terdiri dari asam-asam
misalnya asam laktat, hingga didapat pH netral yang
mendekati pH cairan mata yaitu sekitar 7,4.
Detergen yang sering digunakan
dalam pembutaan sampo bayi
adalah senyawa-senyawa surfaktan
nonionic hasil kondensasi asam
lemak dengan amino-amino, lanolin
teretoksilasi, dsb.
Contoh formulasi sediaan sampo bayi :
R/ Miranol 2 M. C. A ( modifikasi ) 20%
Hexylene glycol 0,5%
Perfume 0,1%
Air 79,4%
Evaluasi untuk sediaan
shampoo:
a. Aman dan tidak iritasi (mata)
b. Kemudahan penyebaran
c. Daya penyabunan ( busa & stabilitas busa ) d
d. Penghapusan kotoran yang efisien
e. Kemudahan membilas
f. Kemudahan menyisir rambut basah
g. Kecepatan pengeringan
h. Kemudahan menyisir dan pengaturan rambut
kering
g. Salep Bayi ( Baby Ointment )
Sediaan kosmetika bayi yang berguna
untuk perawatan dan pengobatan pada
kulit bayi, misalnya kalau sampai terjadi
luka-luka karena adanya gesekan-gesekan.
Sebagai zat pembawa bias digunakan zat
zat pembawa seperti pada salep atau krim.
Biasanya zat berkhasiatnya bisa lebih dari
satu, seperti sulfur, antibiotika, ichtyol,
antiseptika, ZnO, dan lain lain.
Penggunaan salep bayi biasanya
harus sesuai dengan resep dari
dokter karena mengandung bahan
bahan atau zat berkhasiat yang
cukup keras sehingga harus dengan
resep dokter.
Bila tidak dengan resep dokter
dikhawatirkan akan timbul reaksi
alergi pada bayi seperti timbul
bercak merah pada kulit, kulit
Contoh formulasi sediaan salep bayi :
R/ Resorsinolum 1%
Sulfur praecipitatum 10%
Oleum cadin 9%
Oleum sesame 9%
Vaselinum flavum ad 40
Hypoallergenic
Departemen Kesehatan RI, Formularium Nasional edisi ke II
(Jakarta: Bagian Penerbitan dan Perpustakaan Biro V,
1978)
Harry, R.G., Modern cosmeticology, 3rd edition, Chemical
Publishing Company, New York, 1974
Harry, R.G., Modern cosmeticology, 6rd edition, Chemical
Publishing Company, New York, 1973
Keithler, W.M.R., The formulation of Cosmetics Spacialties,
Drug and Cosmetic Industry, New York, 1956
Syahlan.1996.Hipotermia dan Resusitasi
Bayi.Jakarta:Departemen Kesehatan
Soeryati, Sri, Sediaan kosmetika, departemen pendidikan
nasional Unpad, bandung, 2002
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai