Komunitas tukang sayur Cempaka Putih merupakan pedagang sayur
yang ada di sekitar Cempaka Putih. Pedagang sayur di Cempaka Putih sebagian besar tidak memiliki rumah singgah di Jakarta. Biasanya para tukang sayur mempersiapkan barang dagangannya dari malam sampai dini hari. Jam 8 pagi para tukang sayur keliling sudah berpencar, berkeliling di sekitar Cempaka Putih. Lalu saat istirahat makan siang, para tukang sayur biasanya berkumpul di suatu pangkalan dan menunggu pembeli yang datang sampai jam 5 sore. Di saat waktu senggang, para tukang sayur banyak yang menghabiskan waktunya untuk tidur siang atau hanya sekedar berbincang-bincang sambil merokok dan minum kopi. Pola makan para tukang sayur terbilang baik, namun untuk pola tidur para tukang sayur terbilang sudah cukup dan terbilang lama namun masih banyak yang merasa sering mengantuk di sela aktivitas jual beli. Sehingga salah satu cara untuk mengusir rasa kantuk yang datang, para tukang sayur sering mengakalinya dengan merokok. Perilaku merokok pada tukang sayur keliling sebagian besar sudah dimulai dari usia sekitar 20 tahun ke atas, jauh sebelum bekerja menjadi tukang sayur. Alasan mereka memulai merokok adalah adanya tanggapan tidak jantan jika tidak merokok dan terbawa oleh lingkungan sekitar. Biasanya, para tukang sayur dapat menghabiskan 1 bungkus rokok dalam 2 hari atau 9 batang per hari. Mereka merokok tidak memandang waktu dan keadaan, baik di saat sedang bekerja atau sedang senggang mereka terbiasa untuk merokok. Para tukang sayur juga mengetahui bahwa rokok membawa dampak buruk bagi kesehatan dari berbagai media seperti informasi pada bungkus rokok, dari acara-acara promotif kesehatan di berbagai media. Banyak dari mereka yang memiliki keinginan untuk berhenti merokok namun ternyata sulit dilakukan.