Anda di halaman 1dari 30

K O M U N IK A S I TER A P EU TIK

therapeutic communication facilitates


the establishment of the nurse-client
relationship and fulfills the purposes of
nursing (Kneisl, 2009).

Terapeutik merupakan segala sesuatu


yang memfasilitasi proses
penyembuhan,

sedangkan komunikasi adalah


hubungan.
Pengertian komunikasi menurut Taylor
(1993) komunikasi adalah proses
pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna
atau arti.

Menurut Harold Koont (1994),


komunikasi adalah pemindahan
informasi dari satu orang ke orang lain
terlepas percaya atau tidak .
Menurut Purwanto (1994),
komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien
the essentialelem ents of
therapeutic com m unication:
1. empathy,
2. trust,
3. honesty,
4. validation,
5. caring, and
6. use of active listening.
Tujuan komunikasi terapeutik :
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam
hal mengambil tindakan yang efektif.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik
dan dirinya sendiri dalam hal peningkatan
derajat kesehatan.
4. Mempererat hubungan atau interaksi
antara klien dengan terapis (tenaga
kesehatan) secara professional dan
proporsional dalam rangka membantu
penyelesaian masalah klien.
Fungsi komunikasi ( Mundakir, 2006)

Secara umum komunikasi berfungsi


sebagai
1. media informasi,
2. pendidikan,
3. himbauan atau
4. ajakan dan hiburan bagi klien.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi (
Potter & Perry, 2005)
1. Perkembangan
secara langsung berhubungan dengan
neurologi dan intelektual.
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi atas
apa yang terjadi.
Setiap orang merasakan,
menginterpretasikan dan memahami
kejadian secara berbeda.
3. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi tingkah
laku.

4. Emosi
Emosi adalah perasaan subyektif seseorang yang
mengenai peristiwa tertentu.

5. Latar belakang sosiokultural


Budaya mempengaruhi cara klien dan perawat
melakukan hubungan satu sama lain dalam
berbagai situasi. Budaya juga mempengaruhi
metoda komunikasi tentang gejala atau perasaan
menderita pada orang lain.
6. Jender
Pria dan wanita memiliki gaya komunikasi yang
berbeda dan satu sama lain saling
mempengaruhi proses komunikasi secara unik.
7. Pengetahuan
Komunikasi dapat menjadi sulit ketika orang
yang berkomunikasi memiliki tingkat
pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi
tidak jelas jika kata-kata dan ungkapan yang
digunakan tidak dikenal oleh pendengar.
8. Peran dan hubungan
Individu berkomunikasi dalam tatanan yang
tepat menurut hubungan dan peran mereka.
7. Lingkungan
Orang cenderung dapat berkomunikasi
dengan lebih baik dalam lingkungan
yang nyaman. Ruangan yang hangat,
bebas dari kebisingan dan gangguan
adalah yang terbaik.
8. Ruang dan Teritorial
Teritorial menetapkan makna dari hak
seseorang pada suatu area dan
sekitarnya. Dalam interaksi sosial, orang
secara sadar mempertahankan jarak
antar mereka sendiri.
Principles ofTherapeutic Interaction

Plan to interview at an appropriate time


Ensure privacy.
Establish guidelines for the therapeutic
interaction.
Provide for comfort during the interaction.
Accept the client exactly as is.
Encourage spontaneity.
Focus on the leads and cues presented by
the client.
Prinsip komunikasi terapeutik
( Mundakir, 2006)
Perawat harus mengenal dirinya.
Komunikasi harus ditandai dengan sikap
saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
Perawat harus memahami, menghayati
nilai yang dianut oleh klien.
Perawat harus menyadari pentingnya
kebutuhan pasien baik fisik maupun
mental.
Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah
lakunya sehingga tumbuh makin matang dan
dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi.
Perawat harus mampu menguasai perasaan
sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah
keberhasilan maupun frustasi.
Mampu menentukan batas waktu yang sesuai
dan dapat mempertahankan konsistensinya.
Memahami betul arti simpati sebagai tindakan
yang terapeutik dan sebaliknya simpati yang
bukan tindakan terapeutik.
Kejujuran dan komunikasi terbuka
merupakan dasar dari komunikasi
terapeutik.
Mampu berperan sebagai role model agar
dapat menunjukan dan meyakinkan orang
lain tentang kesehatan, oleh karena itu
perawat perlu mempertahankan suatu
keadaan sehat fisik, mental, social, spiritual
dan gaya hidup.
Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan pasien bebas berkembang
tanpa rasa takut.
Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan
menolong orang lain secara manusiawi.
Berpegang pada etika dengan cara
berusaha sedapat mungkin keputusan
berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.
Bertanggung jawab dalam dua dimensi
yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas
tindakan yang dilakukan dan tanggung
jawab terhadap orang lain tentang apa yang
dikomunikasikan.
Sikap atau cara untuk menghadirkan diri
secara fisik yaitu :
1. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah saya siap membantu
mengatasi masalah anda.
2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pada level yang sama berarti
menghargai klien dan menyatakan keinginan
untuk tetap berkomunikasi. Sikap ini juga dapat
menciptakan perasaan yang nyaman bagi klien.
3. Membungkuk kearah klien
Posisi ini menunjukan kepedulian dan keinginan
perawat untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu yang dialami klien.
4. Mempertahankan sikap terbuka
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukan
keterbukaan untuk berkomunikasi. Sikap
terbuka perawat ini meningkatkan
kepercayaan klien kepada perawat atau
petugas kesehatan lainnya.
5. Tetap relaks
Tetap dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam
member respon terhadap klien. Sikap ini
terutama sangat bermanfaat bila klien
dalam kondisi stress atau emosi yang labil
dalam merespon kondisi sakitnya.
Teknik Komunikasi Terapeutik
dalam menanggapi pesan yang disampaikan klien,
perawat dapat menggunakan berbagai teknik
komunikasi terapeutik sebagai berikut:

A. Listening (mendengar).
Merupakan dasar utama dalam berkomunikasi.
Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan
klien. Beri kesempatan lebih banyak pada klien
untuk bicara. Perawat harus menjadi pendengar
yang aktif dengan tetap kritis dan korektif bila apa
yang disampaikan klien perlu diluruskan. Tujuan
tehnik ini adalah memberi rasa aman klien dalam
mengungkapkan perasaanya dan menjaga
kestabilan emosi/psikologis klien.
B. Broad opening (pertanyaan terbuka).
Memberi kesempatan untuk memilih,
contoh ; apakah yang sedang saudara
pikirkan ?, apa yang akan kita bicarakan
hari ini ?. Beri dorongan dengan cara
mendengar atau mengatakan saya
mengerti apa yang saudara katakan.
C. Restating (mengulang).
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien. Gunanya untuk menguatkan
ungkapan klien memberi indikasi perawat
mengikuti pembicaraan klien.
D. Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak
mendengar atau klien malu mengemukakan informasi,
informasi yang diperoleh tidak lengkap atau
mengemukakannya berpindah-pindah.
Contoh; dapatkah anda jelaskan kembali tentang
.Gunanya untuk kejelasan dan kesamaan ide,
perasaan dan persepsi perawat dan klien.
E. Refleksi.
Refleksi merupakan reaksi perawat klien selama
berlangsungnya komunikasi. Dibedakan menjadi dua,
yaitu
Refleksi isi, memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi
ide diekspresikan klien dengan mengerti perawat,
dan Refleksi perasaan, yang bertujuan memberi respon
pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan, agar
klien mengetahui dan menerima perasaanya.
F. Memfokuskan.
Membantu klien bicara pada topik yang
telah dipilih dan yang penting serta
menjaga pembicaraan tetap menuju
tujuan yaitu lebih spesifik, lebih
jelas,dan berfokus pada realitas.
G. Membagi persepsi.
Meminta pendapat klien tentang hal
yang perawat rasakan dan dipikirkan.
Dengan cara ini perawat dapat meminta
umpan balik dan memberi informasi.
H. Identifikasi tema
Mengidentifikasi latar belakang masalah
yang dialami klien yang muncul selama
percakapan. Gunanya untuk meningkatkan
pengertian dan mengeksplorasi masalah
yang penting.
I. Diam ( silence)
Cara yang sukar, biasanya dilakukan
setelah mengajukan petanyaan. Tujuannya
memberi kesempatan berpikir dan
memotivasi klien untuk bicara. Pada klien
yang menarik diri, teknik diam berarti
perawat menerima klien.
J. Informing
Tehnik ini bertujuan memberi informasi
dan fakta untuk pendidikan kesehatan
bagi klien, misalnya perawat
menjelaskan tentang penyebab panas
yang dialami klien.
K. Saran.
Memberi alternatif ide untuk
pemecahan masalah. Tepat dipakai
pada fase kerja dan tidak tepat pada
fase awal hubungan.
Remaja-Dewasa dan Lansia

K O M U N IK A S I PA D A
B ER B A G A I TIN G K AT U S IA
Kom unikasipada berbagaitingkat usia m eliputi
:

Komunikasi pada usia remaja


Komunikasi pada usia dewasa
Komunikasi pada usia lansia
Kom unikasipada usia rem aja

Masa transisi dari usia anak ke usia


remaja. Pada masa ini , individu
secara fluktuatif, berada pada pola
pemikiran dan perilaku antara status
dewasa dan anak anak
Pada usia ini sudah memahami nilai
dan falsafah
Kom unikasipada D ew asa

Pada usia ini terjadi puncak kematangan


fisik, mental, dan ,sosial.
Tehnik komunikasi yang dikembangkan pada
masa dewasa dengan mengembangkan
komunikasi sebagai media transfer informasi.
Materi komunikasi pada masa ini adalah :
- Pekerjaan dan tugas
-Kegiataan kerumah tanggaan
- Kegiatan profesional
-Kegiatan sosial
Kom unikasipada usia lansia

Komunikasi pada usia ini, dapat


mengalami penurunun karena ada pe
nurunan fungsi berbagai organ.
Penglihatan :
Ganggguan penglihatan
Pendengaran :Hanya mendengar suara
yang relaif keras dan dengan tempo yang
lebih lambat
Gangguan ingatan berdapak pada
penerimaan dan pengiriman pesan

Anda mungkin juga menyukai