Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GOLONGAN
KUINOLON DAN
SULFONAMID
Disusun oleh :
1. Perawatan Suportif :
Tujuannya adalah untuk mempertahankan
homeostasis fisiologis sampai terjadi detoksifikasi
lengkap, dan untuk mencegah serta mengobati
komplikasi sekunder seperti aspirasi, ulkus
dekubitus, edema otak & paru, pneumonia,
rhabdomiolisis, gagal ginjal, sepsis, penyakit
thromboembolik, dan disfungsi organ menyeluruh
akibat hipoksia atau syok berkepanjangan.
2. Pencegahan Absorpsi Racun
a. Dekontaminasi Gastrointestinal
b. Deontaminasi Pada Tempat-tempat Lain
Reaksi idiosikratik
Merupakan reaksi kepekaan yang tidak biasa (abnormal)
terhadap suatu obat yang diturunkan secara genetik.
Reaksi toksik.
Pada dasarnya obat adalah racun, takaran dan dosis lah
yang dapat membuatnya bermanfaat. Begitu juga dengan
antibiotik. Efek toksik pada pasien dapat ditimbulkan oleh
semua antibiotik.
Disamping faktor jenis obat, berbagai faktor dalam tubuh
juga ikut menentukan terjadinya reaksi toksik;
diantaranya fungsi organ atau sistem tertentu didalam
Antibiotik Golongan
Kuinolon
Quinolon : golongan antibiotik berspektrum
luas dan memiliki sifat bakterisid
Efektif terhadap gram positif dan negatif
Umumnya digunakan sebagai obat infeksi
saluran kemih dan saluran cerna
Mekanisme kerja: menghambat aktivitas
enzim topoisomerase yang berperan besar
dalam replikasi DNA bakteri, yaitu DNA girase.
Peranan antibiotika golongan Kuinolon
menghambat kerja enzim DNA girase pada
kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga
kuman mati.
Quinolon generasi pertama : eliminasinya melalui urin
berlangsung terlalu cepat & resistensinya cepat timbul
sudah ditinggalkan.
Quinolon generasi kedua : masih digunakan secara luas.
Adanya penambahan atom flour pada cincin quinolon
golongan ini meningkatkan daya anti bakterinya,
memperlebar spektrum anti bakteri, memperbaiki
penyerapannya dari saluran cerna, serta memperpanjang
masa kerja obat.
Quinolon generasi ketiga dan keempat : lebih ramah
terhadap ginjal.
Antibiotik Golongan
Kuinolon
Efek samping antibiotik
kuinolon diantaranya yaitu :
Saluran cerna : mual, muntah,
dan rasa tidak enak dalam
perut
Disglikemia: Gatifloksasin
dilaporkan dapat
menimbulkan hipoglikemi
Susunan saraf pusat
Persendian dan otot
Efek neurologi bersifat ringan
berupa sakit kepala, vertigo,
perasaan kacau dan insomnia.
Psikotik, halusinasi, depresi
dan kejang jarang terjadi.
Kehamilan dan laktasi.
Toksisitas Quinolon
Toksisitas Quinolon :
HEPATOTOKSIK
KARDIOTOKSIK
Chondrocytes killer
FOTOTOKSIK
OCULAR COMPLICATION
Toksisitas Quinolon
HEPATOTOKSIK KARDIOTOKSIK
OCULAR COMPLICATION
Obat golongan quinolon dapat mengendap
dalam retina yang mampu mengaburkan
penglihatan dan mengurangi refleks mata.
Masalah berupa diplopia (double vision) dan
masalah fokus penglihatan lainnya,
degenerasi retina, khususnya bagian luar,
mata menjadi kering, sampai kerugakan
penglihatan
Warning Quinolon
Tidak diindikasikan untuk anak-anak di bawah
18 tahun dan ibu hamil karena golongan ini
dapat menimbulkan kerusakan sendi sehingga
mengganggu pertumbuhan anak dan janin.
Toksisitas selektif
sulfonamida terjadi karena sel-
sel mamalia mengambil asam
folat yg didapat dalam makanan
sedangkan bakteri kekurangan
kemampuan ini dan harus
mensintesis asam folat.
Obat lain yang mirip PABA tidak boleh diberikan diberikan bersama
sulfa karena akan meniadakan efek sulfa.
Contoh:
- prokain
- benzokain
Antibiotik Golongan Sulfonamida