Anda di halaman 1dari 36

BENDA ASING

korpal yg masuk kedalam liang telinga


(meatus akustikus eksternus mae)
Faktor kesengajaan pada balita
Faktor kecerobohan alat alat pembersih
telinga misalnya kapas, tangkai korek api
atau lidi yang tertinggal di dalam telinga
Faktor kebetulan masuknya serangga,
kecoa, lalat, dan nyamuk
1. BENDA HIDUP: serangga (klaper, coro, jangkrik,
nyamuk, semut, dll)
2. BENDA MATI
Biji tumbuhan, padi, beras, klenteng (biji kapuk),
kedelai, dll
Bunga-bungaan
Daun-daunan
Kertas
Potongan korek api
Kerikil
Kapas, dll
1. Otalgia hebat
2. Obstruksi pd MAE ke IGD
Rasa tidak enak di telinga, sumbatan liang
telinga dan gangguan pendengaran
Rasa nyeri di liang telinga corpal:
binatang yang masuk bergerak dan melukai
dinding liang telinga
Pemeriksaan fisik dengan/tanpa corong /
otoskop tampak benda asing
FORSEP ALIGATOR

PENGAIT SERUMEN
1. Perhatian Anatomi Telinga MAE
Bentuk MAE lengkung (Panjang + 2,5 Cm)
MAE laki-laki 1/3 Lateral sering ditumbuhi rambut
MAE Balita relatif lebih pendek (<2,5 Cm dan lebih
kecil
2. Perhatikan jenis korpal, posisi korpal dalam MAE
4. Jangan menimbulkan trauma pd MAE & membran
timpani
5. Untuk balita harus dilakukan fixasi kuat
6. Jangan memberi cairan yang menimbulkan rasa
sakit / merangsang MAE & membran timpani
(minyak kayu putih, minyak tanah, bensin dll)
7. Korpal binatang matikan dulu dengan
Gliserin, obat tetes telinga, lalu diambil
dengan pengait serumen / forsep aligator
tergantung dari posisi hewan tersebut
8. Korpal bulat/benda kecil dikeluarkan dengan
pengait
Susah diambil, letak dalam irigasi air hangat
9. Korpal kertas, kapas dan sejenisnya diambil
dengan Tang Bengkok
10. Semua gagal konsul THT
Beberapa keadaan yang kadang-kadang dikira
korpal pada MAE
1. OMA (Otitis media supuratif Akut) STAD.
supurasi Kavum timpani penuh PUS Obstruksi,
membrana timpani bulging OTALGIA
Tx : Miringotomi.
2. Otitis Eksterna Furunkulosa
Furunkel pada MAE 1/3 Lateral
MAE edem dan menyempit Otalgia &
Obstruksi. Tx : Insisi dan pasang tampon pada
MAE
3. Serumen yang mengembang karena
kemasukan air. Memenuhi MAE dan menekan
dinding MAE Obstruksi dan Otalgia.
Tx : Ekstraksi Serumen
Anak-anak / balita >>>>
Macam korpal
1. Mineral: koin, potongan logam,kertas, spon,plastik
2. Biji-bijian : Kacang, jagung dll
3. Binatang : Pacat, larva
Lokasi korpal
1. Vestibulum nasi
2. Meatus nasi inferior
3. Dasar kavum nasi
Gejala
Obstruksi nasi unilateral
Rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau
Rinitis/sinusitis kronis purulen
Terbentuk rinolith krn deposisi Ca di sekitar korpal
Kadang-kadang ekpistaksis (lendir campur darah)
Pemeriksaan
Tampak edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral
Dapat terjadi ulserasi
Benda asing biasanya tertutup mukopus sehingga disangka
sinusitis setelah sekret hidung dihisap, benda asing tampak
dalam kavum nasi
Pemeriksaan radiologis: tampak benda asing radioopaque
CARA PENANGANAN
Korpal diupayakan segera diambil, karena :
* Mudah menimbulkan peradangan
* Mudah menimbulkan kerusakan
mukosa.
* Kemungkinan masuk terhirup sal pernafasan
Pengambilan dengan pengait, bentuk sendok
berlubang, dengan fikasi kuat.
Bila tidak kooperatif GA
Peralatan yang dibutuhkan:
Lampu kepala / senter
Spekulum hidung
Pengait benda asing
Pinset bayonet / tang bengkok
BA gepeng dengan pinset bayonet
BA lainnya pengait benda asing
Dimasukkan ke dalam hidung di bagian atas, menyusuri atap kavum
nasi sampai menyentuh nasofaring lalu pengait diturunkan sedikit
dan ditarik ke depan
BA di tonsil (benda tajam: tulang ikan, jarum atau
kail) dapat diambil dengan memakai pinset atau
cunam
BA di dasar lidah, dapat dilihat dengan kaca tenggorok
yang besar
Tidak dianjurkan mendorong BA ke nasofaring agar
masuk ke mulut, karena bisa masuk ke laring dan
jalan nafas bawah.
Pemberian antibiotika sistemik selama 5-7 hari hanya
diberikan pada kasus yang telah menimbulkan infeksi
hidung maupun sinus
Bila tidak ada alat yang sesuai sebaiknya segera
dirujuk agar benda asing tidak masuk semakin dalam
Gejala: epistaksis berulang yang sulit
berhenti meski sudah diberi koagulan
Rinoskopi anterior tampak benda asing
warna coklat tua, lunak pada perabaan dan
melekat erat pada mukosa hidung atau
nasofaring
Teteskan air tembakau agar lintah lepas dari
mukosa tarik keluar menggunakan pinset
Mengenai semua umur
Biasanya benda mati : duri, kayu, isi ceklekan,
jarum pentul
Lokasi : orofaring, hipofaring yaitu pada
Dinding posterior faring
Fosa tonsilaris / tonsil
Pangkal lidah
NASOFARING

OROFARING

LARINGOFARING
Gejala : Odinofagi / kadang-kadang hebat, baik makanan
maupun ludah, terutama bila benda asing tajam seperti
tulang ikan, tulang ayam
Tanda Jackson (Jacksons Sign) terdapat akumulasi
ludah di sinus piriformis tempat benda asing tersangkut
Radiologi letak koin, baterai kecil, dan obyek
radioopak ; tulang ikan (radiolusen)
KEGAWATDARURATAN MEDIS perlu perlindungan jalan
napas
Karena obstruksi jalan napas total biasanya muncul saat
aspirasi dan mengakibatkan distres pernapasan segera
Penanganan : Diambil dengan tang
bengkok / pinset kalau perlu diberikan
anestasi lokal (Xicocain Spray)
Peralatan yang dibutuhkan :
Lampu kepala / senter
Penekan lidah / tongue spatel dan kaca laring
Tang bengkok / klem bengkok
Xylocain spray
Biasanya anak-anak
Jenis korpal : kacang, jagung, jarum pentul, isi
ceklekan, paku jamur, serpihan atau potongan
tulang
Benda asing di laring

Dapat menutup laring, tersangkut diantara pita suara atau berada


di subglotis.
Sumbatan total
GAWAT kematian mendadak karena asfiksia dalam waktu singkat, karena
spasme laring (disfonia sampai afonia, apne, dan sianosis)
Sumbatan tidak total
Gejala suara parau, disfonia sampai afonia, batuk yang disertai sesak (croupy
cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa subyektif dari benda
asing (pasien akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing itu
tersangkut) dan dispneu dengan derajat bervariasi.
STADIUM 1 - Cekungan Suprasternal - Stridor
- Pasien tampak tenang
STADIUM 2 - Cekungan suprasternal makin dalam
- Cekungan epigastrium
- Pasien mulai gelisah
STADIUM 3 - Cekungan Suprasternal, epigastrium,
infraklavikula, Interkostal
- Pasien sangat gelisah - Dispneu
STADIUM 4 - Cekungan-cekungan pd stad.3 makin jelas
- Sangat gelisah,tampak ketakutan, sianosis
- Dispnu meningkat
- Lalu pasien kehabisan tenaga, pusat pernafasan paralitik
karena hiperkapnea tampak tenang dan tertidur
meninggal karena asfiksia

Anda mungkin juga menyukai