Anda di halaman 1dari 19

Resume Jurnal Metode Kualitatif

Using Phenomenology to Examine The Experience of Family Caregivers of


Patients with Advanced Head and Neck Cancer: Reflections of A Novice
Researcher

Oleh:
Vina Yulia Anhar
NIM. 16/403379/PKU/16197

Peminatan Perilaku dan Promosi Kesehatan


S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
2017
Pendahuluan
Pendahuluan (lanjutan..)
Tujuan pendekatan fenomenologis
Pemilihan pendekatan fenomenologi
Keluarga berperan penting dalam perawatan pasien, termasuk
pengasuhan di luar rumah sakit
Pengasuh memiliki tingkat stres dan kecemasan yang tinggi melebihi
orang-orang pada umumnya (Vickery et al., 2003 cited by Penner &
McClement, 2008)
Hal ini dikarenakan pengetahuan baru yang unik, aktivitas sehari-hari
terganggu, tekanan emosional, pesimisme terhadap keadaan pasien
(Verdonck-de Leeuw et al., 2007 cited by Penner & McClement, 2008)
Perlu dukungan (psikososial) dari pihak penyedia pelayanan kesehatan
Pemilihan pendekatan fenomenologi
(lanjutan..)

Pihak penyedia pelayanan kesehatan perlu pemahaman empiris


dari pengalaman pengasuh
Dilakukan penyelidikan dengan pendekatan fenomologis untuk
mencari makna dari pengalaman pengasuh secara per individu
Hal ini diharapkan dapat menjadi dasar pemahaman bagi
penyedia pelayanan kesehatan terkait pengalaman yang
dirasakan pengasuh pasien
Menerapkan pendekatan fenomenologi
Menerapkan pendekatan fenomenologi
(lanjutan..)
Perlu dicatat bahwa banyak pendekatan metodologi fenomenologi deskriptif
yang digunakan untuk melakukan penelitian
Spiegelberg (1975)filsuf Amerika karyanya dipengaruhi oleh perspektif
filosofis Husserl fenomenologi deskriptif. Terdapat tiga langkah dalam
pendekatan fenomenologi deskriptif: intuisi, menganalisis dan menjelaskan
(Spiegelberg 1975 cited by Penner & McClement, 2008)
Sangat penting bahwa peneliti perlu kembali menelaah karya asli filsuf untuk
memperoleh pemahaman mendalam tentang filsafat & metode khusus untuk
pendekatan fenomenologis tertentu
Pendekatan Spiegelberg (1975) dan Husserl ini digunakan dalam penelitian
ini.
Pengurangan fenomenologi
Pengurangan fenomenologi (lanjutan..)
Pengurangan fenomenologi (lanjutan..)
Tabel 1. Tipologi Deskriptif (Eidetik) Bracketing (Gearing, 2004)
Fase dan Elemen Deskripsi
Formulasi abstrak
Orientasi sudut pandang Epistemiologi: pasca positivisme, interpretatif
Ontologi: realisme kritis, relativisme
Kerangka teori Deskriptif fenomenologi, fenomenologi Belanda (Utrecht)
Praksis penelitian
Fokus dasar Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
pengurangan fenomenologi dengan sudut pandang yang
alami untuk mencapai struktur deskripsi fenomena ini;
peneliti menyisihkan (mengurung/bracket) anggapan,
menghadirkan fenomena seperti keadaan yan ada;
dimulai dengan pengandaian, memungkinkan fenomena
muncul secara alami tanpa distorsi; peneliti dapat melihat
fenomena secara naif dan menggambarkan esensinya
Tabel 1. Tipologi Deskriptif (Eidetik) Bracketing (Gearing, 2004) (lanjutan..)
Fase dan Elemen Deskripsi
Anggapan intern (peneliti) Peneliti tidak memberikan anggapan dan asumsi
Anggapan ekstern (fenomena) Peneliti menyisihkan anggapan yang terhubung ke
fenomena eksternal dan diwawancarai, tidak meragukan
keberadaaan dunia; aspek dunia mungkin diberi tanda
kurung, tetapi bebrapa elemen tetap (misalnya interaksi
sosial)
Struktur temporal Peneliti menetapkan dan menyimpulkan fenomena
tertentu di sekitarnya; durasi sementara bertumpu pada
kekhasan fenomena
Batas komposisi Alami; batas kurung (bracket) secara alami tegas untuk
menghentikan sikap alami peneliti
Rentegrasi dan reinvestasi Peneliti mengreintegrasi data mentah yang diperoleh
setelah penyelidikan fenomena; interpretasi data juga
mengikuti investigasi
Yayasan
Pendiri Ashworth, 1966, 1999; Husserl; Pfander (a); Spiegelberg,
1965, 1975, 1976
Filsuf Giorgi, 1970. 1971. 1985; Husserl: Pfander
Pertimbangan dalam pengumpulan data
Pertimbangan dalam analisis data
Pengumpulan data>> melalui wawancara>> peneliti mendengarkan
deskripsi dan mengulas berulang kali, disertai mempelajari transkrip>>
peneliti mulai tahu pengalaman pengasuh
Dari data yang telah dikumpulkan>> muncul esensi universal>> peneliti
memverifikasikan elemen-elemen penting dari pengalaman
pengasuh( memberikan perawatan untuk orang yang dicintai dan
hubungan satu sama lain)>>dapat dibuat penjelasan komprehensif dari
pengalaman
Strategi analisis data tergantung pada interpretasi metodologi yang dipilih
dalam perspektif filosofis tertentu
Pertimbangan etis
Kemungkinan membangkitkan perasaaan dan emosi peserta>>
menimbulkan ketidaknyamanan bagi peneliti untuk melanjutkan
penelitian
Peserta harus diberikan pilihan untuk menghentikan wawancara
dan penjadwalan ulang untuk lain waktu
Implikasi untuk praktik di lapangan
Manfaat dari adanya pendalaman perspektif pengasuh keluarga
pasien membantu tenaga penyedia layanan kesehatan untuk
mendukung dan membantu intervensi
Bukti empiris masih dirasa kurang bagi penyedia layanan
kesehatan sebagai acuan untuk mempertimbangkan dukungan
pada pasien dan pengasuhnya
Perlunya penelitian pendekatan fenomenologi yang akan
menghasilkan temuan sebagai bahan bimbingan pemberian
intervensi psikososial
Kesimpulan
Pendekatan fenomenologi cocok untuk mengkaji pengalaman
pengasuh pasien, khususnya fenomenologi deskriptif
Terdapat tantangan dalam penggalian pengalaman melalui
pendekatan fenomenologi dengan wawancara
Hasil penelitian memunculkan pemahaman menyeluruh dan
sebagai temuan empiris yang penting untuk memandu penyedia
layanan kesehatan dalam mendukung pengasuh pasien
Referensi:
Jurnal Utama: Penner J.L., McClement S.E., 2008. Using
Phenomenology to Examine the Experiences of Family
Caregivers of Patients with Advanced Head and Neck Cancer.
Internasional Journal of Qualitative Methods; 7 (2): pp. 92-101.
Jurnal Pendukung: Gearing R.E., 2004. Bracketing in Research: A
Typology. Qualitative Health Research: 14 (10); pp. 1429-1452.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai