Kecermatan yang rendah dan pemakaiannya dibatasi Pemakaian dibatasi karena : Daerah toleransi < Kecermatan alat ukur Kondisi fisik objek Tidak sesusai dengan toleransi objek ukur Contoh : pengukuran tebal objek ukur dengan menggunakan micrometer Pengukuran tak langsung
Memakai alat ukur berjenis
pembanding/komparator, standar dan bantu Proses pengukuran tak langsung umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lama Contoh : Dial Test Indicator (alat ukur pembanding) yang dipasang pada dudukan pemindah (alat ukur bantu) Pemeriksaan dengan Kaliber Batas Tidak menghasilkan data angka (numerik) seperti yang dihasilkan dari proses pengukuran. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah objek ukur (objek pemeriksaan) memiliki harga yang terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran, bentuk, dan/atau posisi. Proses pemeriksaan berlangsung cepat Contoh : Pemeriksaan toleransi lubang dengan kaliber poros Perbandingan dengan bentuk acuan Membandingkan bentuk produk dengan bentuk acuan yang sudah ditetapkan Tidak menentukan dimensi serta toleransi objek secara lansgung, hanya menentukan tingkat kebenarannya terhadap bentuk standar Pengukuran geometri khusus
Khusus mengukur geometri yang bersangkutan.
Digunakan untuk mengukur misalnya kekasaran permukaan, kebulatan poros atau lubang, geometri ulir, dan geometri roda gigi. Profil kebulatan sebagai hasil pengukuran dengan alat ukur kebulatan dapat dianalisis berdasarkan empat cara yaitu cara lingkaran luar minimum, lingkaran dalam maksimum, lingkaran daerah minimum (MRZ) lingkaran kuadrat terkecil Pengukuran dengan Mesin Ukur Koordinat
Menggunakan mesin ukur
yang memiliki tiga sumbu gerak yang membentuk sumbu kartesian (X,Y,Z). Sensor alat ukur dapat digerakkan secara manual serta otomatik mengikuti program komputer kontrol.