ORGANIK (GMO)
Pembimbing : dr. Carlamia H. Lusikooy, Sp.KJ
Disusun Oleh :
Fitriany Dwiandari Putri (11-2010-166)
Juan Avila Johannes (11-2011-224)
Infeksi
Gangguan vaskular
Tumor
PPDGJ III
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT
ALZHEIMER
F01 DEMENTIA VASKULAR
F02 DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN
F03 DEMENTIA YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Definisi
Demensia : sindroma yang ditandai oleh
berbagai gangguan fungsi kogntif tanpa
gangguan kesadaran.
Fungsi kognitif : intelengensia umum,
ingatan, bahasa, memecahkan masalah,
orientasi, persepsi, perhatian,
konsentrasi dan kemampuan sosial.
USIA DAN DEMENSIA
Gambaran Klinis
Gangguan memori
Ganguan orientasi
Afasia
Apraksia
Agnosia
Gangguan dalam fungsi eksekutif
Perubahan kepribadian
Psikosis
Gangguan lain : psikiatrik, reaksi katastropik,
sindroma sundowner
Demensia Tipe Alzheimer
F00.0 Demensia pada alzheimer dengan
onset dini
F00.1 Demensia pada alzheimer dengan
onset lambat
F00.2 Demensia pada alzheimer tipe tak
khas atau tipe campuran
F00.3 Demensia pada alzheimer YTT
Kriteria Diagnostik
atau kurang
Lambat : > usia 65
tahun
Demensia Tipe Vaskular
F01 Demensia vaskular
F01.0 Demensia vaskular onset akut
F01.1 Demensia multi infark
F01.2 Demensia vaskular subkortikal
F01.3 Demensia vaskular campuran
kortikal dan subkortikal
F01 8 Demensia vaskular lainnya
F01.9 Demensia vaskular yang tak
tergolongkan
Kriteria Diagnostik
F01 DEMENSIA VASKULAR
Kriteria umum untuk diagnosis
demensia terpenuhi.
Diagnosis demensia vaskular
memerlukan bukti klinis maupun
laboratoris yang mendukung penyebab
vaskular dari demensia.
Hal ini terjadi sebagai akibat dari gangguan
aliran darah ke daerah otak yang berbeda, yang
mengarah ke stroke. Kekurangan pasokan
oksigen yang berkepanjangan di daerah otak
tertentu dapat menyebabkan demensia vaskular
juga.
Gejala klinis :
c) Onset mendadak
Demensia pada Penyakit
Pick
Onset : sebelum usia 60 th
Apatis
Laboratorium
Tes penunjang
Kriteria diagnosis delirium berdasarkan DSM-IV dibedakan
berdasarkan etiologinya.
Feature Dementia Delirium
Onset Lambat Cepat
Mood
Pasien delirium sering terganggu dalam
pengaturan mood. Gejala tersering marah,
mengamuk, takut yang tidak beralasan
Gejala neurologis
Pasien delirium sering mengalami gejala
neurologis seperti disfasia, tremor,
asterixis, inkoordinasi & inkontinensia urin
Pemeriksaan
Mini-Mental State Examination
(MMSE) dokumentasi gangguan kognitif
Pemeriksaan fisik petunjuk penyebab
delirium
Pemeriksaan laboratorium
EEG
Terapi
1. Terapi primer :
Etiologi multifaktorial intervensi
multipel
Mengidentifikasi dan mengobati
penyebab yang mendasari delirium
Terapi obat hanya pada indikasi kuat
Batasi obat yang memicu delirium atau
dampak pada kognitif
2. Terapi lingkungan fisik/sosial
3. Farmakoterapi
Terapi lingkungan fisik/sosial:
Observasi konsisten
Kondisi kesehatan
Keamanan pasien
Stimulasi sensorik yang baik
Perbaiki siklus tidur/bangun
Menunjang re-orientasi
Farmakoterapi
Psikosis : Haloperidol
Intramuskular (2-10 mg)
Oral (dosis 1,5 kali)
Insomnia : Benzodiazepin
Gangguan Amnestik
Gangguan Amnestik
Tanda :
Gangguan daya ingat
Gangguan dalam fungsi sosial dan
pekerjaan