Anda di halaman 1dari 27

TEORI EVOLUSI

BIOKIMIA
TEORI EVOLUSI KIMIA

Mula-mula bumi penuh dengan metana (CH4), uap air (H2O),


amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2). Gas-gas tersebut
bereaksi karena energi listrik membentuk zat organik, seperti asam
amino dan gula sederhana. Asam amino merupakan zat yang
penting untuk menyusun protein dan protein merupakan zat yang
penting dalam kehidupan. Kehidupan berasal dari benda abiotik
yang mengalami evolusi membentuk makhluk hidup.
ALEXANDER OPARIN

Dia adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum
kehidupan ini ada. Dalam bukunya The Origin of Life, dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan
terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya. Atmosfer bumi mula-mula
memiliki air, karbondioksida, metana, dan ammonia, namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya
panas dari berbagai sumber energi, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi
berbagai molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya
akan materi-materi dalam lautan yang masih panas, yang disebut primodial soup. Bahan campuran ini
belum merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti system biologi.
Primodial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau monomer, misalkan
asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein
dan asam nukleat. Primodial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau
monomer, misalkan asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung membentuk
polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregrasi ini membentuk molekul dalam bentuk
tetesan yang disebut protobion. Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya .

HAROLD UREY

Asal usul kehidupan dimulai ketika atmosfer


bumi pada waktu lampau yang kaya akan senyawa
anorganik seperti gas metana (CH4), gas amonia
(NH3), uap air (H2O), dan gas karbondioksida
(CO2). Senyawa-senyawa anorganik ini bereaksi
dengan bantuan energi radiasi sinar kosmis dan
aliran listrik halilintar sehingga menghasilkan
senyawa organik. Zat organik sederhana
selanjutnya saling bereaksi dan terbentuklah zat
organik kompleks yang bersifat hidup yang
keaadannya digambarkan seperti virus yang ada
sekarang. Setelah berjuta-juta tahun kemudian zat
hidup itu berkembang menjadi berbagai organisme.
STANLEY MILLER
Stanley Miller adalah seorang ahli kimia yang
membuat percobaan penting mengenai asal usul
kehidupan dengan menunjukkan bahwa berbagai
senyawa organik penting dapat disintesis oleh proses
kimia yang cukup sederhana dari bahan anorganik.
Penelitiannya dipublikasikan pada tahun 1953, yang
membuat namanya menjadi tenar dalam waktu
singkat,[1] dan dikenal sebagai percobaan Urey-Miller
atau, lebih tepatnya, percobaan Miller.
PERCOBAAN MILLER
untuk membuktikan hipotesis Urey. Miller memasukkan Gas gas penyusun atmosfir
ke dalam tabung percobaan, yaitu:

a. uap air,
b. metana,
c. amonia,
d. gas hidrogen, dan
e. karbondioksida
Tabung tersebut kemudian dipanasi. Untuk mengganti energi listrik halilintar ke
dalam perangkat alat tersebut dilewatkan lecutan listrik bertegangan tinggi sekitar
75.000 volt. Hal ini dimaksudkan untuk meniru kondisi permukaan bumi pada waktu
terjadi pembentukan zat organik secara spontan.

Dengan adanya energi listrik, terjadilah reaksi-reaksi yang membentuk zat baru.
Zat-zat yang terbentuk didinginkan dan ditampung. Hasil reaksi kemudian
dianalisis.

Ternyata, di dalamnya terbentuk zat organik sederhana, seperti asam amino, gula
sederhana seperti ribosa dan adenin. Dengan demikian, Miller dapat membuktikan
bahwa zat organik dapat terbentuk dari zat anorganik secara spontan.
MELVIN CALVIN
Dia menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat
mengubah metana, ammonia, hydrogen, dan
air menjadi molekul-molekul gula dan asam
amino, dan juga membentuk purin dan
pirimidin, yang merupakan zat dasar
pembentukan DNA, RNA, ATP, dan ADP.
TEORI EVOLUSI BIOLOGI

Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel heterotrof, yang memakan
bahan makanan yang melimpah yang terdapat di dalam sup prabiotik Sel
primitif pertama kali tersebut adalah kelompok sel prokariotik, yaitu sel
sederhana yang tidak memiliki membran inti, tidak ada mitokondria,
kloroplas, dan Sel tersebut terus berkembang sehingga bahan makanan
(organik) semakin menipis dan memaksa sel untuk membuat makanan
sendiri muncul sel autotrof sebagai cikal bakal sel tumbuhan
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer akan timbul
reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi
pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut
merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa
organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat).
Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan
organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang
perbatasan koaservat dengan media luar yangdianggap sebagai
"selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada
koaservat.Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit
untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput
sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme
heterotrofik"yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil
nutrisi dari "soppurba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan
menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein
sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
1. Menurut teori evolusi biologi, makhluk hidup pertama
merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia)
yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan sel.

2. Asal usul kehidupan ini berasal dari sintesis dan akumulasi


monomer organic pada kondisi abiotik.

3. Molekul yang dihasilkan secara abiotik disebut protobion


yang tidak dapat melakukan reproduksi namun dapat
mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dari pengaruh
lingkungan luar
4. Ada 3 tipe protobion :
a.Koaservat : tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada suspense
makromolekul. Bila ditambahkan enzim maka akan diserap dan
melepaskan produk dari hasil katalisis oleh enzim
b.Mikrosfir : protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes
kecil saat didinginkan. Tersusun dari protenoid dan dikelilingi membrane 2
lapis dan akan mengalami pembengkakan atau penciutan osmotic bila
ditempatkan dalam larutan garam
c.Liposom : protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi
tetes kecil apabila komposisi organiknya menganding lipid tertentu.
ASAL USUL SEL Beberapa teori ada untuk menjelaskan
asal usul inti sel. Sebagian besar ilmuwan
masih percaya dengan hipotesis
kariogenik atau teori autogen. Dalam teori
ini, inti sel dan selaput penyelubungnya
secara bertahap terbentuk lewat proses
pengumpulan yang masih misterius.

Teori lawannya, hipotesis endokariotik


atau teorifusi, masih kurang terkenal. Teori
ini berdasarkan gagasan kalau inti sel,
sepertiorganel eukariotik lainnya yang
terselubung dalam selaput ganda
(kloroplas dan mitokondria), berasal dari
penangkapan bakteri penelan. Proposal
ini sederhana dan berpotensi menjelaskan
semua asal usul organel dengan selaput
ganda dalam satu mekanisme bukannya
dua mekanisme (satu untuk mitokondria
dan kloroplas dan satunya lagi untuk inti
sel). Hingga sekarang ada sedikit data
yang mendukung baik teori autogen
ataupun teori fusi.
PERKEMBANGAN SEL PROKARIOTIK KE
EUKARIOTIK

TEORI ENDOSIMBIOTIK
:1. Eubacteria,Archaebacteria)/ bakteri heterotrof, anaerob yang
relatif besar menelan sel prokariotik ,aerob / bakteri fotosintetik
ungu yang kecil

2. Karena tidak dapat dicerna oleh sitoplasma prokariotik yang lebih


besar,maka sel prokariotik yang kecil tinggal menetap dan
membentuk endosimbion di dalam tubuh sel inangnya

3. Dalam jangka waktu lama sel endosimbion membentuk


invaginasi menjadi organel mitokondria dan diduga juga ada
endosimbion lain /Cyanobacteria sehingga menyebabkan berubah
menjadi sel autotrof aerob.
Sel yang terbentuk pertama kali yang diperkirakan telah
berlangsung sekitar 4miliar tahun lalu adalah sel Heterotrof.

Ciri-ciri:
1. Tidak memiliki membran inti (prokariotik)
2. Tidak memiliki organel-organel.
3. Melakukan respirasi anaerobik
4. Mampu bereproduksi melalui pembelahan sel. Sel
mengalami proses evolusi dari bentuk yang paling
sederhana ke bentuk yang semakin kompleks.
ASAL USUL SEL PROKARIOTIK
Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki
struktur lebih sederhana dibandingkan dengan sel
eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga
bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul
merupakan prokariot. Bagaimana proses
munculnya bakteri atau Cyanobacteria tersebut?
Seperti kita ketahui, kehidupan tidak muncul secara
spontan dari materi yang tidak hidup dan tidak
berwujud seperti yang ada sekarang ini. Namun,
kondisi bumi sekarang sangat berbeda dengan
kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun.
Kondisi atmosfernya berbeda (misalnya kondisi
oksigen yang minimal), banyak petir, aktivitas
gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta
raidasi UV sangat tinggi dibandingkan dengan
keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan
pada kondisi dulu memungkinkan bermulanya
kehidupan ini. Namun, masih banyak perdebatan
mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (progenot)
yang merupakan cikal bakal universal semua jenis sel yang ada sekarang.
Progenot ini berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba seperti
Archaebacteria dan Eubacteria.
ARCHAEBACTERIA

Archaebacteria. Archaebacteria merupakan bakteri yang beradaptasi


terhadap suhu sekitar 100C, kadar garam tinggi,atau kadar asam tinggi.
Bersifat anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis
protein, memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin, dan mampu
menghasilkan ATP sendiri.
EUBACTERIA

Eubacteria merupakan bakteri yang hidup pada kondisi lingkungan yang


tidak se ekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat
anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun daripeptidoglikan,
memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterio klorofil, DNA mampu
menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport
elektronnya lebih berkembang.
ASAL USUL SEL AUTOTROF
Sel heterotrof primitif terus berkembangbiak
sehingga bahan makanan berupa bahan organik
terus menipis.
Kondisi demikian memaksa sel membuat
makanannya sendiri melalui adaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara membran plasmanya
melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran
fotosintetik untuk menangkap energi sinar guna
membuat zat organik dari zat anorganik. Munculah
sel autotrof sebagai akal bakal sel tumbuhan yang
memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Makin
Bakteri Fotosintetik banyak ,makin banyak
karbondioksida yang diperlukan dan makin banyak
pula oksigen yang dikeluarkan. Proses fotosintes
menyebabkan kadar gas karbondioksida di
atmosfer makin berkurang. Sementara itu kadar
oksigen semakin bertambah. Terbentuknya sel
autotrof ini diperkirakan berlangsung selama 2
milyar tahun yang lalu.
ASAL USUL SEL
EUKARIOTIK
Sel prokariotik lebih dulu ada daripada
sel eukariotik. Organisme eukariotik
diduga muncul sekitar 1,5 milyar tahun
yang lalu. Membran sel mengalami
pelekukan ke dalam sehingga
mengelilingi DNA. Membran bagian
dalam bersatu membentuk membran
nukleus dalam. Sedangkan, bagian luar
menjadi membran nukleus luar. Jadi
membran yang mengelilingi DNA
merupakan membran rangkap. Hipotesis
ini berdasarkan kenyataan saat ini bahwa
membran nukleus merupakan membran
rangkap, dan membran luar nukleus
memiliki hubungan secara langsung
dengan membran sel melalui Retikulum
Endoplasma (RE)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai