Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing
dr.Nauli Aulia Lubis Sp.KJ
Disusun oleh :
Nurhabibi
111001217
1
PENDAHULUAN
2.1. Definisi
Sebagai gejala-gejala emosional atau
perilaku yang bermakna secara klinis dan
terjadi sebagai respon terhadap satu atau
lebih stresor yang nyata. Gejala timbul dalam
3 bulan terjadi nya stressor dan menghilang
dalam waktu 6 bulan setelah tak ada stressor.
2.2. Epidemiologi
Gangguan ini dapat dijumpai pada semua usia
dan lebih sering pada remaja. Prevalensi
diperkirakan 2-8% dari populasi umum. Suatu
penelitian di Amerika mendapatkan 5-20%
pasien dewasa yang berobat dipoli klinik
jiwamenderita gangguan penyesuaian,
sedangkan 70% anak yang dirawat di klinik jiwa
menderita gangguan penyesuaian. Pada orang
dewasa, perempuan dengan gangguan
penyesuaian adalah dua kali dari pada laki-laki.
Berbeda dengan anak remaja, baik pada
perempuan maupun laki-laki, prevalensi
gangguan tersebut adalah sama.1,4
2.3. Etiologi
a. Faktor Psikodinamik
Sebagaimana kita tahu psikodinamik adalah suatu
pendektan konseptual yang memandang proses-proses
mental sebagai gerakan dan interaksi kuantitas-kuantitas
energy psisik yang berlangsung intraindividual (antar
bagian-bagian struktur psikik) dan interindividual (antar
orang).
b. Genetik
c. Biologik
2.5. Manifestasi klinis
DSM-IV-TR menyatakan bahwa gejala-gejala
gangguan penyesuaian timbul dalam 3 bulan
awitan stressor dan memenuhi sekurang-
kurangnya kriteria berikut ini :
1. Penderitaan yang berlebih dibandingkan
dengan yang diharapkan dari respon
terhadap stressor.
2. Hendaya yang bermakna dalam fungsi
sosisal, pekerjaan atau akademik.
Ada 6 tipe gangguan penyesuaian dengan gejala-gejala
yang predominan :
a. Dengan afek depresif
b. Dengan ansietas
c. Dengan campuran ansietas dan afek depresi
d. Dengan gangguan tingkah laku
e. YTT (Yang Tak Tergolongkan)
2.6. Diagnosa dan Kriteria Diagnosis
Kriteria diagnostik menurut DSM-IV-TR 1
a. Perkembangan gejala-gejala emosional dan tingkah
laku sebagai respon terhadap stressor atau lebih:
stressor yang terjadi didalam waktu 3 bulan awitan
stressor.
b. Gejala-gejala atau tingkah laku bermakna secara
klinis ditandai oleh salah satu dari hal berikut :
1. Penderitaan yang jelas melebihi apa yang diharapkan
dari pemaparan stressor.
2. Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial atau
pekerjaan atau akademik.
c. Gangguan berhubungan dengan stress
tidak memenuhi kriteria untuk gangguan
Aksis I spesifik lain dan tidak semata-mata
suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau
Aksis II yang telah ada sebelumnya.
d. Gejala-gejala tidak tercerminkan kondisi
berkabung
e. Jika stressor ( dan konsekuensinya) telah
berhenti, gejala tidak menetap selama
lebih dari 6 bulan lagi.
Pedoman Diagnostik 2,6:
1. Diagnosa tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara :
2. Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat
bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak
mengalami hal tersebut.
3. Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek
depresif, ansietas, campuran anxietas-depresif, gangguan
tingkah laku disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin
sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik
untuk mendukung diagnosa.