Dr. Urip - Maxillo Facial Emergency

MAXILLO FACIAL
EMERGENCY
dr. Urip Murtedjo, SpB(K)KL.FINACS(K)

Dept/SMF Ilmu Bedah RSUD Dr.Soetomo / FK.Unair
Surabaya
PENDAHULUAN
TRAUMA DIDAERAH MAKSILO FACIAL
MENYEBABKAN CEDERA :
KULIT KEPALA
SOFT TISSUE
TULANG KEPALA
OTAK
TULANG MAKSILO FACIAL
CEDERA DITEMPAT LAIN
WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

2012 ACUTE CARE SURGERY - BANDUNG
WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012
ACUTE CARE SURGERY - BANDUNG
MEKANISME OF INJURY TRAUMA MAXILLO
FACIAL :
PADA UMUMNYA KECELAKAAN LALU
LINTAS (KLL)

KASUS TRAUMA DI IRD 2010
KLL : 2.757
KECELAKAAN RT : 741
KECELAKAAN LAIN : 354
KECELAKAAN KERJA : 335

KASUS TRAUMA DI IRD 2011
KLL : 4.503
KECELAKAAN LAIN : 1.180
KECELAKAAN RT : 942
KECELAKAAN KERJA : 742
WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17

Februari 2012 ACUTE CARE SURGERY - BANDUNG
TRAUMA MAKSILO FACIAL BILA TIDAK
DITANGANI DENGAN BAIK (CARA LIFE
SUPPORT) MENYEBABKAN ASPHYXIA
KEMATIAN
PENANGANAN TRAUMA MAKSILO FACIAL
MENGALAMI BANYAK KEMAJUAN YAKNI
DENGAN CARA PENANGANAN TRAUMA
MENURUT ATLS

PATHOFISIOLOGI
TRAUMA MAKSILO FACIAL MENYEBABKAN
FRAKTUR MAKSILO FACIAL YANG
MERUPAKAN FRAKTUR DARI 1/3 TENGAH
TULANG MUKA DAN ATAU MANDIBULA
KERUSAKAN TULANG MUKA : PATAHNYA
PROSES ALVEOLARIS SEPERTI RUSAKNYA

SELURUH TULANG MUKA (KOMUNITIF)

ETIOLOGI
TRAUMA MAKSILO FACIAL DAPAT
DISEBABKAN :
KECELAKAAN LALU LINTAS
KECELAKAAN KERJA
PENGANIAYAAN
PENCABUTAN GIGI

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE,
16 17 Februari 2012 ACUTE
CARE SURGERY - BANDUNG
KLASIFIKASI
FRAKTUR TULANG MAKSILO FACIAL :
BERDASARKAN TRAUMA PENYEBABNYA
BERDASARKAN KEADAANNYA
BERDASARKAN LOKASINYA

DIAGNOSA :
1. PRIMARY SURVEY
2. SECONDARY SURVEY
KLINIS :
. MALOKLUSI
. DEFORMITAS
. EDEMA
. NYERI
. KREPITASI
. FALSE MOVEMENT
. DIPLOPIA
. LUKA TERBUKA PADA KULIT / MUKOSA MULUT

LOOK (INSPEKSI)
LISTEN
FEEL (PALPASI)
SECARA SISTEMATIS PALPASI SECARA

BIANUAL TERMASUK KE RONGGA MULUT

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012 ACUTE
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAPAT DILAKUKAN
PADA TAHAP SECONDARY SURVEY YAITU :
SKULL AP LATERAL
WATERS
EISLER
PANORAMIC
CT SCAN (2D / 3D)
NASAL

KASUS BLOW OUT
ORBITA

WORKSHOP ON TRAUMA
UPDATE, 16 17 Februari 2012
ACUTE CARE SURGERY -
BANDUNG
WORKSHOP ON TRAUMA
UPDATE, 16 17 Februari 2012
ACUTE CARE SURGERY -
BANDUNG
PENANGANAN TRAUMA MAKSILO FACIAL
BERDASARKAN STANDART ATLS :
PERSIAPAN (PRA RS & RS)

TRIAGE
PRIMARY SURVEY
RESUSITASI
SECONDARY SURVEY
RE EVALUASI
DEFINITIVE THERAPY

PADA UMUMNYA EMERGENCY
PADA FRAKTUR MAKSILO
FACIAL
1. OBSTRUKSI JALAN NAFAS / GANGGUAN
AIRWAY
2. PERDARAHAN

HIGHEST PRIORITY
GANGGUAN AIRWAY HIPOKSIA

GLOSSOPTOSIS
FLOATING MAKSILA
PERDARAHAN PROFUSE INTRA ORAL
DESAKAN BOLA MATA KARENA PRAGMEN
TULANG.

GANGGUAN AIRWAY TERSEBUT DAPAT
DIKETAHUI PADA KASUS DENGAN
MECHANISM OF INJURY :
TIDAK MEMAKAI SABUK PENGAMAN

TRAUMA MENGENAI MID FACE DENGAN
FRAKTUR DISLOKASI
SELERASI MENINGKAT DAN GIGI TERCABUT
FRAKTUR CORPUS MANDIBULA BILATERAL
MENOLAK BERBARING

OBSTRUKSI JALAN NAFAS /
GANGGUAN AIRWAY
ANOKSIA
SIANOSIS
RETRAKSI SUPRAKLAVIKULA /
SUPRASTERNAL

GANGGUAN JALAN NAFAS PADA
FRAKTUR MAKSILOFACIAL OLEH
KARENA :
1. OBSTRUKSI HIDUNG ATAU RONGGA MULUT
OLEH BELAHAN DARAH, MUNTAHAN, SALIVA,
REGIGI BAGIAN DARI PROTESA GIGI.
2. INHALASI
3. DISPLACEMEN KEBELAKANG DARI LIDAH
PADA FRAKTUR MANDIBULA BILATERAL
PARASYMPHYSIS
4. DISPLACEMENT KEBAWAH DAN BELAKANG
DARI FRAKTUR MANDIBULA YANG MENUTUP
OROPHARING

TAHAP AIRWAY
SUCTION
CHIN LIFT, JAW THRUST
O2 VENTILASI MELALUI AIRWAY ORO
FARINGEAL, NASO FARINGEAL ATAU BAG
VALVE MASK
AIRWAY DEFINITIVE BERUPA INTUBASI PIPA
ORO TRAKEAL, PIPA NASO TRAKEAL,

KRIKOTIROIDEKTOMI, TRAKEOSTOMI.

TAHAP CIRCULATION
ATASI SHOCK DAN ATASI PERDARAHAN :

TAMPON NASAL / TAMPON KASA / BEBAT
TEKAN
REPOSISI FRAKTUR
KALAU PERLU LIGASI A CAROTIS EKSTERNA

POSISI SETENGAH TENGKURAP / MIRING
DAPAT MENCEGAH ASPIRASI DARAH,
SALIVA, CAIRAN CEREBROSPINAL.

PERDARAHAN :
PERDARAHAN INTRAORAL
PERDARAHAN HIDUNG
PERDARAHAN LUAR / DIPERMUKAAN MAXILLOFACIAL
PERDARAHAN LUAR / PERMUKAAN :

MAXILLOFACIAL BEBAT TEKAN
PERDARAHAN INTRA ORAL :

TAMPON KASA
LIGASI / TAMPON PERLUKAAN ARTERIA PALATINA
(JARANG)
BONE WAX FOR PALATUM
LIGASI A KAROTIS EXSTERNAL
METHODE DAMAGE CONTROL DENGAN FOLEY
CATHETER TRANSNASALLY (JARANG)

TAHAP DEFINITIVE CARE
REPOSISI-FIKSASI-IMMOBILISASI-
REHABILITASI
SETELAH TAHAP SECONDARY SURVEY RE
EVALUASI (STABIL)
DIRECT IMPLANT
URGENT (1 MINGGU)

TUJUAN UTAMA TERAPI
PEMBEDAHAN :
MENGEMBALIKAN KE POSISI ANATOMI
MENGEMBALIKAN KE FUNGSIONAL

SENTER TRAUMA RSUD Dr.SOETOMO
UNTUK FRAKTUR MAKSILO FACIAL
METODE WIRE
METODE MINIPLATE

APPROACH INTRA ORAL / EXTRA
ORAL
BICORONARY, LOW LATERAL, EYEBROW
SUBCILLIARY, TRANSCONJUNTIVAL,
GINGIVO BUCCAL, SUBMENTAL, RISDONS,
PREAURECULAR

TEHNIK OPERASI SUSPENSI
WIRE FRAKTUR MAKSILO
FACIAL (FRAKTUR MAKSILA)
WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012 ACUTE CARE SURGERY -

BANDUNG
TEHNIK OPERASI MINIPLATE
FRAKTUR MAKSILO FACIAL
(FRAKTUR MANDIBULA)

KEUNTUNGAN MINIPLATE :
1. TEHNIK OPERASI LEBIH MUDAH
2. MENGHINDARI MALOKLUSI
3. MASALAH PERAWATAN WIRE
(INTEROSSEUS INTERDENTAL WIRING)
DAPAT DIHINDARI
4. KOSMETIK BAIK

DISKUSI :
METODE MINIPLATING CHAMPY
DI RSUD Dr.SOETOMO (PENELITIAN KETUT SURYADI,
ISKANDAR ALI, SUNARTO REKSOPRAWIRO, URIP
MURTEDJO)
PENGGUNAANNYA MAKIN MENINGKAT DENGAN
KOMPLIKASI PASCA BEDAH SANGAT MINIMAL SEDANG
DI RUMAH SAKIT SWASTA (PENELITIAN URIP
MURTEDJO) JUGA MENINGKAT.
METODE WIRING (IOID ATAU SUSPENSI)
MENURUT PENELITIAN SUKARENA DAN ADRIA HARI
ASTAWA, KOMPLIKASI PASCA BEDAH MINIMAL,
SEHINGGA PROSEDUR STANDAR DI RSUD Dr.SOETOMO
MASIH DIPERTAHANKAN KARENA MURAH

Contoh Kasus-kasus sukar
Kasus Multi Trauma
Kasus Multi Fraktur
1.Cedera otak dengan infresi fraktur frontal

2.Fraktur Maxilla isolated sinistra
3.Fraktur Mandibulla WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari
KASUS KONSERVATIF
Fraktur Zigoma Dextra Simple, ingat Indikasi operasi

untuk Fraktur Zigoma
KESIMPULAN
1. PENANGANAN TRAUMA MAKSILO FACIAL
(MAXILLO FACIAL EMERGENCY) BERDASARKAN
ATLS
2. PENANGANAN DEFINITIVE CARE MASIH
MEMAKAI METODE WIRE DENGAN
MINIPLATING SEBAGAI ALTERNATIF
3. PENGGUNAAN MINIPLATING MAKIN
MENINGKAT
4. PENANGANAN TRAUMA MAXILLO FACIAL
BERDASARKAN ATLS AKAN MENURUNKAN
ANGKA KEMATIAN DAN ANGKA KECACATAN

DAMAGE
DAMAGE CONTROL
CONTROL
FOR
FOR SPECIFIC
SPECIFIC INJURY
INJURY
Urip
Urip Murtedjo
Murtedjo
Bedah
Bedah Kepala
Kepala Leher
Leher FK.
FK. Unair
Unair //
RSU
RSU Dr.Soetomo
Dr.Soetomo Surabaya
Surabaya
WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 FEBRUARI

2012
DAMAGE CONTROL FOR
SPESIFIC INJURY (KL)
MAXILLO FACIAL
LEHER
Pada Maxillofacial Damage Control adalah
sebagai berikut :
1. Atasi shock dan perdarahan :
- Tampon Nasal
- Tampon Kasa / bebat tekan
- Reposisi fraktur cito operasi/ direct
inplant
- Bila perlu ligasi arteria karotis eksternal
2. Posisi tengkurap dapat mencegah
aspirasi darah, saliva, cairan
cerebrospinal.
Acute Care Surgery, 8-10 April
2011, Hotel Horison Bandung
Acute Care Surgery, 8-10 April 2011, Hotel Horison Bandung
TRAUMA LEHER SECARA
EPIDEMIOLOGI ADA 2 :
PENETRATING WOUND (TRAUMA TAJAM)

BLUNT INJURY (TRAUMA TUMPUL)
TRAUMA TAJAM DAPAT DISEBABKAN:
- Pisau ( knives )
- Peluru ( bullets )
- Kawat
- Alat - alat pertanian
- Alat - alat industri

Sharp injuries to the neck
TRAUMA TUMPUL DAPAT
DIKATEGORIKAN :
- Trauma tumpul kecepatan tinggi

( high velocity )
- Trauma tumpul kecepatan rendah
( low velocity )
PRINSIP PENANGANAN LUKA
TAJAM LEHER :
A.Keadaan penderita/klinis
- ATLS
B.Lokasi Penderita
- Zona I, II, III
C.Pathofisiologi
- Luka tembak > luka tusuk
PRINSIP PENANGANAN LUKA
TAJAM LEHER
D.Frekuensi
- a.carotis, v.jugularis interna >
a.vertebralis
- Trakhea, laring, pharing > spinal cord
E.Pertimbangan
- Platisma
- Vascular injury/digestic injury
- Stabil/tidak stabil
PADA PRINSIPNYA BERDASARKAN
PRINSIP ATLS YAKNI :
1. Primary survey, resusitasi,

secondary survey
2. Damage control (di tahap
circulation)
3. Definitive surgery
Berdasarkan status dan cedera khusus

TAHAP ABCD (Circulation)
Hentikan perdarahan antara lain:
- Penekanan dengan jari, kasa/verband
- Tehnik folley catheter (damage control)
LOKASI CIDERA:
- Leher anterior dan posterior
- Zone I, zone II, zone III

Anterior triangle
Posterior triangle
Zone III
Zone II
Cricoid
Zone I
KAIDAH PENANGANAN (RULES)
1. Pastikan penderita luka tembus leher

dengan jalan nafasnya bebas dan terkontrol
2. Pastikan perdarahan telah berhenti , baik
dengan penekanan jari - jari atau meng-
gunakan tehnik folley kateter (damage control)
3. Stabilitas penderita menentukan sarana
diagnostik yang tepat dan dengan prioritas
terapi
4. Exposure yang adekuat pada daerah yang
terkena merupakan hal yang sangat penting
5. Perlu kerjasama yang baik antara ahli Bedah,
Anesthesia, Tim Kamar Operasi dan pasien
6. Hindari kenaikan tekanan darah dan kejang-kejang
7. Perlu induksi anesthesia dengan cepat
8. Preparasi kulit dengan baik untuk menghindari
clotting
9. Memerlukan Cervical Spine Immobilization
10.Cegah aspirasi karena kemungkinan adanya
kelainan anatomi airway dengan cara mengurangi
bahayanya melalui tindakan fiber optic intubation

MANAGEMENT ORGAN
KHUSUS/SPESIFIK
Vaskular
1. Kontrol perdarahan
2. Penunjang arteriografi, dll
3. A.carotis interna dan eksterna
- Repair gagal ligasi
- Evaluasi:
. Defisit neurologi
. Collateral inadequate
. Arteriografi
. By pass
MANAGEMENT ORGAN
KHUSUS/SPESIFIK
4. Vena jugularis
- Repair: venoraphy-anastomose- patch
venoplastic
- Ligasi
- Evaluasi: bahaya komplikasi emboli
5. A. vertebralis
- Packing/tamponade
- Arteriografi diagnostik
- Embolisasi a. vertebralis
Ductus thoracicus
1.Ligasi
2.Evaluasi komplikasi fistula, limphocele,
chylothorax.
Nervus
Repair (n.vagus, phrenicus, reccurent)
Kelenjar/Glanulare
Ductus Whartins - ligasi
Trachea
1.Dijahit dengan absorable
single layer KP.Flap
2.Istirahat
Pharing dan Oesophagus

1.Dijahit dengan dua lapis
2.Perlu drain
3.Istirahat
BERDASARKAN CIDERA KHUSUS
Cedera pada laring langsung dibagi sesuai
dengan pembagian :
- Supra glotis
- Glotis
- Sub glotis
- Campuran
EMERIKSAAN CIDERA LARING
namnesa & pemeriksaan fisik
Anamnesa
Dyspnoe, dysphonia, Dysphagia, pain
Bila emphysema (+) ada kebocoran airway
emeriksaan radiologi
Foto polos untuk deteksi udara soft tissue
Tomography
Laringosgraphy
Computed tomografi
emeriksaan Laringoscopy bila cermin kaca
dak bisa dipakai
idak
CONTOH KASUS
TRAUMA TAJAM LEHER

TRAUMA TUMPUL LEHER
Laki-laki/40th rujukan dengan trauma tajam leher
Gangguan ABC trakeostomi rujuk
Eksplorasi vena jugularis & trakhea.
Hari ke-10 endoskopi taa of
Laki-laki/40th dgn trauma tumpul terjerat tali
naik sepeda motor
Observasi 2 x 24 jam
Hari ke-2 gangguan AB trakeostomi
Hari ke-10 endoskopi taa of KRS
Laki-laki/18th rujukan dengan trauma
tumpul leher, aniaya
2 x 24 jam
Foto AP/Lateral
Hari ke-5 taa KRS
Laki-laki/35 tahun
Trauma tumpul leher terkena plintiran tukang cukur.
2 x 24 jam baru mempunyai keluhan gringgingen
Foto AP/Lat susp fraktur, CT-Scan taa.
Laki-laki/25 tahun ditembak
LTM pipi kiri ke arah pipi kanan
Tanpa LTK.
ABC taa.
Debridement af anak peluru.
Bleeding ??
Approach intraoral
Tanpa intraoral
Stabil
Dx. Arteriografi?
CT scanning saja
Zone III hari ke-7

Eksploras ekstra oral
Dgn memakai imagei image
Ekstraksi anak peluru
Perawatan luka
Kontrol Foto
Pseudoaneurisma
Di daerah Zona III
Arah peluru perlu image.
Kasus trauma tumpul di muka dan di leher
Kasus trauma tumpul leher anak, kena stang sepeda motor.
Pengambilan anak peluru wajib memakai image.
Pengambilan anak peluru wajib memakai image.
Barang bukti anak peluru pada permintaan visum et repertum
Wajib memakai standard prosedur dari IKF.
Assessment :
Penetrating Neck Trauma
Secondary Survey :
Keadaan umum stabil
Penetrating Neck Trauma
Planning :
Explorasi Penetrating Neck Trauma

DIDAPATKAN :
Ruptur v. jugularis anterior (s)
Ruptur v. jugularis externa (s)
Ruptur a. Supraclavicularis (s)
Ruptur m. Sternocleidomastoideus (s)
Ruptur r. muscularis n. accecorious
( untuk m. sternocleido mastoideus )

Ruptur n. thoracalis longus
DILAKUKAN :
Debridement
Ligasi v. jugularis anterior (s), v. jugularis
externa (s), a. supraclavicularis (s)

Musculoraphy m. sternocleidomastoideus (s)
Marker untuk n. thoracalis longus.
Evaluasi
Sembuh
KRS tanggal 28 Agustus 2002
Kasus Trauma Tumpul Leher &
Hemophilia
Intubasi Dini
Resusitasi antara lain : Faktor 8
Kasus Trauma Leher Iatrogenik
Intubasi Dini
Perlu usaha embolisasi bila mempunyai
fasilitas
KESIMPULAN
Penanganan trauma leher baik tumpul
dan tajam sulit dan kompleks, karena
banyak organ-organ vital.
Penanganan trauma leher berdasarkan
ATLS dan khusus pada tahap circulation
perlu tindakan-tindakan damage
control.
Pada penanganan trauma leher tumpul
perlu observasi di keras dan sebaiknya
observasi di ruang rawat inap
Khusus trauma leher tajam jenis peluru
penanganannya perlu diagnostik
penunjang dan C-arm x-ray (image)
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Dr. Urip - Maxillo Facial Emergency

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dr. Urip - Maxillo Facial Emergency

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MAXILLO FACIAL

dr. Urip Murtedjo, SpB(K)KL.FINACS(K)

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

PROSES ALVEOLARIS SEPERTI RUSAKNYA

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

SECARA SISTEMATIS PALPASI SECARA

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17

PERSIAPAN (PRA RS & RS)

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

GANGGUAN AIRWAY HIPOKSIA

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

TIDAK MEMAKAI SABUK PENGAMAN

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

ORO TRAKEAL, PIPA NASO TRAKEAL,

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

ATASI SHOCK DAN ATASI PERDARAHAN :

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

PERDARAHAN LUAR / PERMUKAAN :

PERDARAHAN INTRA ORAL :

CATHETER TRANSNASALLY (JARANG)

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012 ACUTE CARE SURGERY -

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari 2012

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

1.Cedera otak dengan infresi fraktur frontal

Fraktur Zigoma Dextra Simple, ingat Indikasi operasi

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 Februari

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE, 16 17 FEBRUARI

PENETRATING WOUND (TRAUMA TAJAM)

- Alat - alat pertanian

- Alat - alat industri

- Trauma tumpul kecepatan tinggi

1. Primary survey, resusitasi,

Berdasarkan status dan cedera khusus

- Leher anterior dan posterior

- Zone I, zone II, zone III

1. Pastikan penderita luka tembus leher

WORKSHOP ON TRAUMA UPDATE,

Pharing dan Oesophagus

TRAUMA TAJAM LEHER

Zone III hari ke-7

Explorasi Penetrating Neck Trauma

( untuk m. sternocleido mastoideus )

externa (s), a. supraclavicularis (s)

Anda mungkin juga menyukai