Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

ILEUS OBSTRUKTIF

ANNANDA RIMASARI

Pembimbing:

dr. Taufan Harijanto, Sp.B- KBD , M.KES,


FINACS
IDENTITAS PASIEN
0 Identitas Penderita
0 Nama: Tn. Dj
0 Jenis kelamin : Laki-laki
0 Tanggal Lahir : gresik, 3-5-1955
0 Umur : 61 tahun
0 Alamat : jl. Sindujoyo 6602/16A, desa lumpur , Gresik
0 Agama : Islam
0 Suku bangsa : Jawa
0 Pekerjaan : wiraswasta
0 Status perkawinan : kawin
0 Ruang : Dahlia
ANAMNESA
0 Keluhan utama:
Nyeri perut dan tidak bias BAB
0 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

PB/ datang dengan keluhan nyeri perut dan


tidak bisa BAB dan kentut. Perut dirasa sakit,
semakin membesar dan sebah. Keluhan ini
dirasakan semenjak 1 minggu SMRS. Terdapat
mual.
0 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
0
TB paru sudah pengobatan 6 bulan

0 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada yang mengalami keluhan yang


seperti ini
PEMERIKSAAN FISIK
0 Kesan Umum : Sangat lemas dan
kesakitan
0 Kesadaran : Komposmentis
0 TTV :
TD = 120/70 mmHg (palpasi)
Nadi = 96 kali/MENIT
Suhu = 37,3C
RR = 21 kali/menit
0 KEPALA:
A/I/C/D -/-/-/-

THORAX :
Dinding dada : simetris ka/ki
Jantung : s1 s2 tunggal reguler
Paru-paru : ves +/+ rh-/- wh-/-
0 ABDOMEN

Inspeksi : Distensi abdomen (+)


Auskultasi : Peristaltik menurun
Perkusi : timpany (+), nyeri ketok (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) di seluruh region
abdomen
Diferensial Diagnosis
0 Ileus obstruktif
0 Ileus paralitik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
0 Ileus obstruktif
Penatalaksanaan
0 Pemasangan NGT
0 Terapi cairan dan elektrolit
0 Operasi
Definisi

Ileus obstruksi merupakan penyumbatan


intestinal mekanik yang terjadi karena adanya
daya mekanik yang bekerja atau
mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyempitan/penyumbatan
lumen usus.
Etiologi
Penyebab terjadinya ileus obstruktif beragam jumlahnya
berdasarkan umur dan tempat terjadinya obstruksi.

Obstruksi mekanik dari lumen intestinal biasanya


disebabkan oleh tiga mekanisme:
1) Blokade intralumen (obturasi)
2) Intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus
3) Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi ekstrinsik
dari intestinal
0 Adhesi,hernia, dan malignansi merupakan 80 %
penyebab dari kasus ileus obstruktif.

0 Pada anak-anak intususepsi merupakan penyebab


tersering.

0 Pada orang tua pikirkan kemungkinan adanya kanker.

0 Metastasis dari genitourinaria, kolon, pankreas, dan


karsinoma gaster menyebabkan obstruksi lebih sering
daripada tumor primer di intestinal.
Penyebab Ileus Obstruktif
Patofisiologi
0 Respon usus terhadap obstruksi

Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi


terjadi gangguan mekanisme absorbsi normal
kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari
obstruksi.

Peristaltik bagian proksimal usus meningkat


menyebabkan aktivitasnya pecah. Bila obstruksi terus
berlanjut terjadi peningkatan tekanan intraluminal
bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi
dengan baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan
hilang.
Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya
distensi gangguan vaskuler terutama stasis vena
dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi
bakteri ke pembuluh darah produksi toksin oleh
translokasi bakteri timbul gejala sistemik.

Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat


nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke
dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik.
Peningkatan volume intralumen distensi intestinal di
bagian proksimal obstruksi bermanifestasi pada mual
dan muntah.

Selanjutnya, obstruksi mekanik ini mengarah pada


peningkatan defisit cairan intravaskular yang disebabkan
oleh terjadinya muntah, akumulasi cairan intralumen,
edema intramural, dan transudasi cairan intraperitoneal.

Koloni berlebihan dari bakteri dapat merangsang


absorbtif dan fungsi motorik dari intestinal dan
menyebabkan terjadinya translokasi bakteri dan
komplikasi sepsis.
Klasifikasi
0 Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan
menjadi tiga kelompok (Yates, 2004) :
1) Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda
asing, bezoar, batu empedu.
2) Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau
inflamasi.
3) Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia,
volvulus atau intususepsi.
0 Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar
(Sjamsuhidajat & Jong, 2005) :
1) Ileus obstruktif sederhana, dimana obstruksi tidak
disertai dengan terjepitnya pembuluh darah.
2) Ileus obstruktif strangulasi, dimana obstruksi yang
disertai adanya penjepitan pembuluh darah sehingga
terjadi iskemia yang akan berakhir dengan nekrosis
atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat
yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren.
3) Ileus obstruktif jenis gelung tertutup, dimana
terjadi bila jalan masuk dan keluar suatu gelung usus
tersumbat, dimana paling sedikit terdapat dua tempat
obstruksi.
0 Untuk keperluan klinis dan berdasarkan letak
sumbatan, ileus obstruktif dibagi dua (Ullah et al.,
2009):
1) Ileus obstruktif usus halus, yaitu obstruksi letak
tinggi dimana mengenai duodenum, jejunum dan
ileum
2) Ileus obstruktif usus besar, yaitu obstruksi letak
rendah yang mengenai kolon, sigmoid dan
rectum.
Manifestasi Klinis
0 Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif :
1) Nyeri abdomen
2) Muntah
3) Distensi
4) Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)

0)Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi tergantung


kepada:
1) Lokasi obstruksi
2) Lamanya obstruksi
3) Penyebabnya
4) Ada atau tidaknya iskemia usus
0 Gejala utama nyeri kolik, mual-muntah dan obstipasi.

0 Adanya flatus atau feses selama 6-12 jam setelah gejala


merupakan ciri khas dari obstruksi parsial.

0 Nyeri kram abdomen bisa merupakan gejala penyerta,


nyeri menyebar dan jarang terlokalisir, namun sering
dikeluhkan nyeri pada bagian tengah abdomen, sekitar
umbilikus atau bagian epigastrium.

0 Saat nyeri menetap dan terus menerus curiga telah


terjadi strangulasi dan infark.
0 Kegagalan untuk defekasi dan flatus merupakan tanda
yang penting untuk membedakan terjadinya obstruksi
komplit atau parsial.

0 Tanda awal penderita segera mengalami dehidrasi.

0 Massa yang teraba dapat di diagnosis banding dengan


keganasan, abses, ataupun strangulasi.

0 Auskultasi digunakan untuk membedakan pasien


menjadi tiga kategori : loud, high pitch dengan burst
ataupun rushes yang merupakan tanda awal
terjadinya obstruksi mekanik.
0 Saat bising usus tak terdengar dapat diartikan bahwa
obstruksi telah berlangsung lama, ileus paralitik atau
terjadinya infark.

0 Tanda-tanda terjadinya strangulasi seperi nyeri terus


menerus, demam, takikardia, dan nyeri tekan bisa tak
terdeteksi pada 10-15% pasien sehingga menyebabkan
diagnosis strangulasi menjadi sulit untuk ditegakkan.

0 Pada obstruksi karena strangulasi bisa terdapat


takikardia, nyeri tekan lokal, demam, leukositosis dan
asidosis.
Diagnosis
0 Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di
sekitar umbilkus, sedangkan pada ileus obstruktif
usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik.
Muntah pada ileus obstruktif usus halus berwarna
kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset
muntah lama.
0 Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata
dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit
maupun mulut dan lidah kering. Pada abdomen
harus dilihat adanya distensi, parut abdomen,
hernia dan massa abdomen. Inspeksi pada
penderita yang kurus/sedang juga dapat
ditemukan darm contour (gambaran kontur
usus) maupun darm steifung (gambaran
gerakan usus).
2) Palpasi dan perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan
perkusi tympani yang menandakan adanya
obstruksi. Palpasi bertujuan mencari adanya tanda
iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang
mencakup defance musculair involunter atau
rebound dan pembengkakan atau massa yang
abnormal.

3) Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam
bernada tinggi dan gelora (rush) diantara masa
tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam
perjalanan penyakit dan usus di atas telah
berdilatasi, maka aktivitas peristaltik (sehingga
juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun.
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak
abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak
thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa
gambaran, antara lain:
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan
step-ladder sign
5) String of pearls sign, gambaran beberapa kantung
gas kecil yang berderet
6) Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang
distensi dan terisi udara dan gelung usus yang
berbentuk U yang dibedakan dari dinding usus yang
oedem.
7) Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.
Dilatasi usus
Herring Bone
Coffee Bean
Step Ladder
Penatalaksanaan
0 Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami
dehidrasi dan kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium
yang membutuhkan penggantian cairan intravena dengan
cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.

0 Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.

0 Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan


leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.

0 Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas


dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi
intestinal.
Dekompresi
0 Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko
terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan
meminimalkan terjadinya distensi abdomen.

0 Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara


konservatif dengan resusitasi dan dekompresi.

0 Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif dilaporkan


sebesar 60 85% pada obstruksi parsial.
Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah
yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
1) Koreksi sederhana (simple correction).Tindakan bedah
sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan,
misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi,
jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2) Tindakan operatif by-pass.Membuat saluran usus baru
yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya
pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan
sebagainya.
3) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal
dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
4) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi strangulata, dan sebagainya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai