Dasar Teori
Dasar Teori
V(mV) I (mA)
X
C1( P1( P2( C2(
No. n a Datu R1 R2 K
m) m) m) m)
m
51. 1.6 1.6 18.8 30.66 30.77 30.72
1. 1 3 45.5 48.5 51.5 54.5 50 83.5 84.3 51.3
6 28 34 4 55 93 24
0.9 1.2 37.6 34.37 40.73
2. 2 6 41 47 53 59 50 45.7 62.5 50.1 50 47.1
12 5 8 08 539
49. 0.9 0.9 56.5 53.30 53.08 53.19
3. 3 9 36.5 45.5 54.5 63.5 50 46.4 46.3 49.2
3 43 39 2 34 06 203
46. 0.9 0.9 75.3 72.26 72.11 72.18
4. 4 12 32 44 56 68 50 44.3 44.5 46.2
5 59 57 6 08 87 974
54. 0.8 0.8 79.10 79.78 79.44
5. 5 15 27.5 42.5 57.5 72.5 50 46.1 46.5 54.9 94.2
9 4 47 05 69 372
51. 1.9 1.9 113. 217.2 218.5 217.8
6. 6 18 23 41 59 77 50 98 98.8 51
1 22 33 04 14 59 864
48. 1.3 1.3 131. 174.2 173.5 173.9
7. 7 21 18.5 39.5 60.5 81.5 50 64.6 64.1 48.9
7 21 16 88 22 83 026
52. 1.2 1.2 150. 189.2 194.1 191.6
8. 8 24 14 38 62 86 50 65.8 68 52.4
8 56 88 72 63 09 86
51. 1.3 1.3 169. 225.1 228.6 226.9
9. 9 27 9.5 36.5 63.5 90.5 50 67.2 68.9 50.6
1 28 48 56 86 24 052
52. 0.8 0.9 188. 162.2 170.0 166.1
10. 10 30 5 35 65 95 50 44.6 47.4 51.8
5 61 03 4 13 98 557
57. 1.1 1.1 207. 229.9 243.3 236.6
11. 11 33 0.5 33.5 66.5 99.5 50 63.9 67.4 57.6
4 09 74 24 07 45 257
Lintasan 2 sounding
V(mV) I (mA)
X
C1( P1( P2( C2(
No. n a Datu R1 R2 K
m) m) m) m)
m
Input data pada Res2d ivn Penentuan jumlah layer dengan nilai
error terkecil
INTERPRETASI
D. Penampang Penampang 2D dalam bentuk pseudo
cross section hasil korelasi titik VES (software
Ipi2Win)
E. Pseudosection 2D lintasan pengukuran tomografi hasil inversi
software Res2divn
A. Lintasan 1
B. Lintasan 2
E. Interpretasi
Pada intepretasi menggunakan software, intepretasi dilakukan dengan
melihat penampang resistivitas bawah permukaan hasil inversi software,
yaitu software Ipi2win untuk pengolahan data VES yang berupa
penampang 2D hasil korelasi titik-titik VES dan software Res2divn
pengolahan data mapping yang berupa penampang 2D.
Pada software Ipi2win penampang hasil inversi data ditampilkan dalam
suatu kurva 1D dan penampang 2D. Untuk kurva 1D, menampilkan
penyesuaian plot data apparent resistivity () terhadap kedalaman ()
dengan kurva standar. Kurva tersebut menunjukkan persebaran titik data
hasil pengukuran berdasarkan nilai resistivitasnya yang kemudian dijadikan
sebagai input untk membuat penampang resistivitas 2D. Penampang 2D
merupakan hasil korelasi titik-titik VES yang dibuat dalam bentuk pseudo
cross section berupa citra perlapisan berwarna. Hasil korelasi tersebut
menunjukkan gambaran lilotogi bawah permukaan dibawah titik-titik
pengukuran yang diintepretasi berdasarkan distribusi nilai resistivitas
bawah permukaan dalam bentuk citra perlapisan warna.
Pada software Res2divn, penampang hasil inversi data mapping
digambarkan dalam bentuk pseudosection 2D yang berupa distribusi nilai
resistivitas terhadap kedalaman yang dipetakan dengan indikasi warna.
Setiap bagian kontur warna hasil pemetaan berasosiasi dengan suatu nilai
resistivitas tertentu di bawah permukaan.