Penyusun :
Hazmuhaimin
Eva Maulina
Adif Kurniawan
Tujuan mempelajari anatomi jalan lahir :
Memahami hubungannya dengan
mekanisme persalinan
Dua sendi-sendi
sinovial
sendi-sendi
sacro-iliaca
Symphisis pubis
jaringan fibrokartilago + ligamentum pubicum
superius (Atas) dan ligamentum pubicum inferior
(bawah).
Kedua ligamentum ini = ligamentum arcuatum
pubis. Sendi ini bersifat kondral sekunder, terjadi
melalui persatuan corpus kedua os pubis di bidang
median.
Discus interpubicus symphysis yang bersifat
kondrofibrotik umumnya lebih tebal pada wanita
dibanding pada laki-laki.
Ada tingkat pergerakan tertentu dalam kehamilan
tingkat gerak semakin dipermudah ligamentum-
ligamentum vertebropelvik mengendur akibat
pengaruh-pengaruh hormon kehamilan, sehingga
memungkinkan gerak antara kaudal columna
vertebralis dan pelvis secara lebih bebas.
Discus interpubicus pun melonggar dan menyebabkan
bertambahnya jarak antara kedua os pubis.
Os coccygis juga bergerak ke arah dorsal pada
kelahiran bayi.
Semua perubahan ini memudahkan lewatnya
janin melalui pelvis.
Relaksasi simfisis pubis bermula dari trimester
pertama kehamilan dan terjadi peningkatan relaksasi
pada 3 bulan terakhir kehamilan(williams)
Artikulasio sacro-iliaca dan
Artikulasio sacro-coccygea.
Di bagian posterior dari pelvis terdapat
artikulasio sacro-iliaca yang
menghubungkan os sacrum dengan os
ilium.
Di bagian caudal terdapat artikulasio
sacro-coccygea yang menghubungkan os
sacrum dengan os coccygis.
Di luar kehamilan, artikulasio ini hanya memungkinkan
pergeseran sedikit, tetapi dalam kehamilan persendian
ini mengalami relaksasi akibat perubahan hormonal,
sehingga pada waktu persalinan dapat digeser lebih
jauh dan lebih longgar, misalnya ujung os coccygis dapat
bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm. Hal
ini dapat dilakukan bila ujung os coccygis menonjol ke depan
Pelvis Mayor ( false pelvis )
dan Pelvis Minor ( true
pelvis ).
Pelvis dibagi menjadi pelvis mayor dan
pelvis minor dan dipisahkan oleh bidang
datar yang oblik yaitu pada batas
Apertura pelvis superior (pelvic inlet/
pelvic brim / pintu atas panggul) yang
dibatasi oleh ;2
Tepi kranial symphysis pubica (upper margin of the
symphysis pubis)
Tepi dorsal crista pubica (pubic crest)
Pecten ossis pubis ( pectineal line of the pubis)
Linea arcuata ossis ilii (arcuate line of the ilium /linea
terminalis)
Promontorium ossis sacri ( sacral promontory)
Tepi ventral ala sacralis
Pintu Atas Panggul (pelvic
inlet)
Pintu atas panggul
(pelvic inlet)
merupakan suatu
bidang yang dibentuk
oleh sacral
promontory, linea
innominata(terminal
is), dan pinggir atas
simfisis ( upper
margin of wanita
Nilai pelvis the
symphysis
untuk pubis).
jalan lahir 2
anak:
diameter pelvis minor
atau batasnya yaitu
PAP dinilai secara
manual saat
pemeriksaan pelvis
dengan pemeriksaan
dalam atau dinilai
dengan cara radiografi
Terdapat 4
diameter pada
pintu atas
panggul, yaitu
diameter
anteroposterior,
diameter
transversa
dan 2 diameter
oblikua.1,2,3,4
Diameter anteroposterior
Konjugata vera dan konjugata diagonal
panjang jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium.
Cara ukur konjugata vera ialah dengan jari tengah dan telunjuk
dimasukkan ke dalam vagina untuk meraba promontorium. 1
Jarak bagian bawah dari simfisis sampai ke promontorium dikenal
sebagai konjugata diagonalis (diagonal conjugate).Konjugata vera
sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 cm. Apabila
promontorium dapat diraba, maka konjugata diagonalis dapat diukur,
yaitu sepanjang jarak antara hujung jari kita yang meraba sampai ke
batas pinggir bawah simfisis.
Kalau jarak antara hujung jari kita sampai ke batas pinggir bawah
simfisis adalah 13 cm , maka konjugata vera lebih dari 11,5 cm ( 13cm
1,5 cm). Biasanya konjugata vera berukuran 11,5 cm atau lebih (moore).
True (obstetric) conjugate 2,4
jarak minimum anteroposterior (AP) bagi pintu atas panggul.
Jaraknya ialah dari tengah simfisis bagian dalam (posterosuperior
margin) ke tengah sacral promontorium.
Konjugata obstetrika ini adalah jarak tetap paling sempit (narrowest
fixed distance) yang masih membolehkan kepala janin melewatinya
untuk memastikan kelahiran pervaginam.(moore). Namun, jarak ini tidak
dapat diukur secara pemeriksaan dalam karena adanya vesica urinaria.
Diameter Transversa
Diameter transversa ialah jarak terjauh
garis melintang pada pintu-atas panggul.
Jaraknya lebih kurang 12,5 13 cm. 1
Diameter oblikua
Garis dari artikulasia sacro-ilica ke titik
persekutuan antara diameter transversa
dan konjugata obstetrik dan diteruskan ke
linea innominata (terminalis). Diameter ini
sepanjang lebih kurang 13 cm.1
Ruang Panggul ( Pelvic
Cavity )
Distansia Interspinarum ( interspinous distance )
Distansia interspinarum adalah jarak penyempitan
( narrowest part of pelvic canal ) di panggul tengah
setinggi spina ishiadica. Bagian paling sempit dari jalan
lahir ini juga menentukan apakah kepala janin bisa
melewatinya atau tidak. Namun, ia bukanlah jarak
yang tetap ( fixed distance ), karena terjadi relaksasi dari
ligamentum-ligamentum pelvis dan peningkatan
mobilitas dari persendian pelvis saat kehamilan. 2
Jarak interspinarum ini pada ukuran normal ialah lebih
kurang 10 cm atau lebih sedikit. (merah)
Saat janin melewati ruang panggul, janin harus
menyesuaikan diri dengan melakukan putaran paksi
dalam karena saat di pintu-atas panggul, ukuran yang
lebar adalah ukuran melintang dan di ruang panggul,
ukuran melintang yang sempit. 1,4
Yang paling penting pada spina ishiadica
bukan tonjolannya, tetapi jarak antara
kedua spina ishiadica (distansia
interspinarum), dan apakah spina itu
runcing atau tumpul.
Spina ishiadica yang runcing lebih baik
dari yang tumpul, karena bidang geseran
yang harus dilewati kepala janin lebih luas
dari yang runcing, sehingga perlu tenaga
yang lebih besar dan waktu yang
lebih lama. 1
Penilaian dinding samping panggul .
Dinding samping panggul dinilai dari
atas ke bawah.
Dinding samping panggul yang baik
pada panggul ginekoid yaitu lurus
dari atas ke bawah.
Yang kurang baik adalah dinding
samping yang lebar dia atas dan
menyempit ke arah bawah.1
Penilaian Os sacrum. Inklinasi.
Os Sacrum yang Kepala janin dapat lebih mudah
kurang melengkung masuk ke dalam ruang panggul
dan kurang cekung jika sudut antara sakrum dan
akan mempersempit lumbal lebih besar , disebut
ruang panggul dan inklinasi. Sudut inklinasi ini
mempersulit putaran adalah antara 50 600, biasanya
paksi dalam, sehingga 550.1,3
dapat terjadi malposisi
Jenis Panggul
ostium uteri
internum
ostium uteri
eksternum
Lapisan otot uterus
Lapisan otot polos uterus di sebelah
dalam berbentuk sirkular dan di sebelah
luar berbentuk longitudinal.
Di antara kedua lapisan itu terdapat
lapisan otot oblik, berbentuk anyaman.
Lapisan ini paling penting dalam
persalinan karena sesudah plasenta lahir,
otot lapisan ini berkontraksi kuat menjepit
pembuluh-pembuluh darah yang terbuka
sehingga perdarahan berhenti.
Ligamentum penyokong Uterus
Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelvis, tetapi
terfiksasi dengan baik oleh jaringan ikat dan ligamentum yang
menyokongnya.
Lig.Kardinal (Mackenrodt) kiri dan kanan, ligamen yang penting
yang mencegah uterus tidak turun.
Lig. Sacro-uterina kiri dan kanan, yakni ligamentum yang
menahan uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan dari
serviks bagian belakang kiri dan kanan ke arah os sakrum kiri dan
kanan.
Lig.Rotundum kiri dan kanan. Ligamentum yang menahan uterus
dalam antefleksi. Berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan, ke
daerah inguinal kiri dan kanan. Pada kehamilan kadang terasa sakit
di daerah inguinal waktu berdiri cepat, karena uterus berkontraksi
kuat dan lig.Rotundum menjadi kencang serta mengadakan tarikan
pada daerah inguinal. Pada persalinan pun teraba kencang dan
terasa sakit bila dipegang.
Lig.Latum kiri dan kanan.Ligamentum yang meliputi tuba,
berjalan dari uterus ke arah lateral. Tidak banyak jaringan ikat.
Kurang arti dalam memfiksasi uterus
Lig.Infundibulo-pelvikum kiri dan kanan.Ligamentum yang
menahan tuba Fallopii. Berjalan ke arah infundibulum ke dinding
pelvis.
Pembuluh darah Arteri Uterus