Anda di halaman 1dari 37

SDLC

(THE SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE


CYCLE)
Kelompok 9
1. Tata Rahmat 22407
2. Ivan Eka P 22429
3. Arifa 22442
4. Margaretha Novita R 22624
OUTLINE
Planing dan Analisis System
Design dan Impelentasi

Maintenance

Problem 11.9
SDLC (THE SYSTEMS
DEVELOPMENT LIFE CYCLE)
adalah model konseptual yang digunakan dalam
manajemen proyek yang menggambarkan tahap-tahap
yang terlibat dalam suatu proyek pengembangan sistem
informasi dari studi kelayakan awal melalui
pemeliharaan aplikasi selesai.
TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM
Performance (kinerja) : untuk meningkatkan jumlah transaksi
dengan waktu yang secepat mungkin.
Information (Informasi), peningkatan kualitas dari informasi
yang akan menentukan kebijakan dari organisasi tersebut.
Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang
minimum.
Control (pengendalian), untuk mengontrol atau mendeteksi
adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem.
Efficiency (efisiensi), pemanfaatan sumber daya semaksimal
mungkin.
Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.
TAHAP-TAHAP SDLC
PLANNING
Mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang
hendak diselesaikan. apakah sistem baru tersebut
realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta
perbedaan dengan sistem yang ada sekarang.
ANALISIS SISTEM
Dalam tahapan ini, tim pengembang akan
melakukan analisis terhadap permasalahan
yang dihadapi oleh klien, analisis terhadap
proses bisnis klien, dan kemudian
mengajukan sebuah solusi yang dapat
mengatasi persoalan tersebut.
TAHAP ANALISIS SISTEM
1. Penyelidikan awal
2. Study kelayakan
3. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi
pemakai.
4. Memahami sistem yang ada.
5. Menganalisis hasil penelitian.
Penyelidikan Awal Survey Sistem

Menyelidiki setiap Mempelajari sisten yang


aktivitas pengembangan sekarang unutk
untuk mendefinisikan mendapatkan
masalah yang akan pemahaman tentang
dipecahkan. bagaimana sisitem
Membuat persiapan sekarang ini bekerja
penilaian kelayakan.
Menyiapkan proposal
untuk analisa sistem
Study kelayakan Kebutuhan Informasi
dan Syarat Sistem
1.Kelayakan teknis 1. Mengidentifikasi
2. Kelayakan kebutuhan informasi
Operasional pemakai
3. Kelayakan Hukum 2. Menentukan tujuan
dari sitem yang baru
4. Kelayakan
Penjadwalan
5. Kelayakan
Ekonomi
LAPORAN ANALISA SISTEM
Menyediakan laporan bagi parr manajemen yang
berisi penerimaan selama tahap Analisa Sistem
DESAIN
Dalam sistem desain fungsi desain dan operasi
dijelaskan secara rinci, termasuk tata letak layar,
aturan bisnis, diagram proses dan dokumentasi
lainnya. Output dari tahap ini akan menjelaskan
sistem yang baru sebagai koleksi modul atau
subsistem.
Tahap desain diperlukan sebagai masukan awal
persyaratan diidentifikasi dalam dokumen persyaratan
disetujui. Untuk setiap persyaratan, satu set satu atau
lebih elemen desain akan diproduksi sebagai hasil dari
wawancara, lokakarya, dan / atau upaya prototipe.
Desain Sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai dua


tujuan utama:
1.Memberikan gambaran secara umum
tentang kebutuhan informasi kepada
pemakai sistem secara logika
2.Memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogam komputer dan ahli teknik
lainnya.
Perancangan Sistem Perancangan Sistem
Secara Umum Terinci
Tujuannya adalah Tujuannya adalah
untuk memberikan untuk
gambaran secara menggambarkan
bentuk secara fisik
umum kepada dari komponen
pemakai sistem komponen STI yang
tentang sistem akan dibangun oleh
teknologi informasi pemrogram dan ahli
yang baru teknik lainnya
RANCANGAN KONSEPSUAL
Ada tiga tahap dalam perencangan konsepsual,
yaitu :
1. Mengevaluasi alternatif alternatif rancangan
2. Menyiapkan spesifikasi rancangan
3. Menyiapkan laporan perancangan sistem
konsepsual
Mengevalusi Alternatif Menyiapkan Spesifikasi
Rancangan Racangan

Seberapa baik Alternatif yang perlu


alternatif bagi dikembangkan dan
organinasi dan tujuan dipertimbangkan :
sistem Output
Seberapa baik Data storage
alternatif memenuhi Input
keinginan user Prosedur Pemrosesan
Apakah secara
dan operasi.
ekonomis layak Rancangan Input
Keuntungan dan
Konversi Data
kerugian
RANCANGAN SISTEM SECARA
FISIK
Pada tahap ini ditentukan bagaimana cara
mengimplementasikan rancangan konsepsual yang
telah dibuat. Merupakan penerjemahan
rancangan konsepsual secara rinci.
Rancangan Output, pertimbangan yang penting :
Pemakaian
Media
Bentuk
Bernomor urut
Lokasi
Akses
Rinci
KATAGORI LAPORAN
Laporan terjadwal bentuk dan isi laporan
sudah ditetapkan dan disiapkan secara reguler.
Tujuan khusus analisa bentuk dan laporan ini
tidak ditetapkan dan tidak mungkin disiapkan.
Laporan perkecualian bentuk dan isi laporan
ini sudah ditetapkan, tetapi disiapkan untuk
merespon kondisi yang tidak normal.
Laporan sesuai permintaan bentuk dan isi
laporan ini sudah ditetapkan , tetapi disiapkan
jika hanya ada permintaan.
Implementasi dan Konversi
Dilakukan pemasangan hardware, software dan sistem siap untuk
digunakan.
Tahap Implementasi Sistem :
1. Perancangan Implementasi tugas implementasi, jadwal
implementasi, perkiraan biaya, penanggung jawab.
2. Pengembangan dan uji coba software
1) Menentukan kebutuhan pemakai
2) Rencana pengembangan
3) Menulis progam
4) Uji coba progam
5) Pendokumentasian progam
6) Meneliti pemakai
7) Install dan digunakan
3. Penyiapan lokasi meliputi berbagai aktifitas dan
penyiapan alat alat sampai dengan lokasi dimana
sistem siap digunakan.
4. Memilih dan melatih pemakai pemakai sistem
perlu dilatih agar dapat menggunakan dengan
benar.
5. Dokumentasi
Tipe dokumentasi :
1) Dokumentasi pengembangan berisi penjelasan sistem ,
salinan output, input, file dan database, flowchart progam
dan hasil uji coba.
2) Dokumentasi operasi penjadwalan operasi, hasil akses
file, dan database, alat yang digunakan, keamanan dan
penyimpanan file.
3) Dokumentasi pemakai prosedur manual dan materi
pelatihan.
6. Uji Coba Sistem
tiga cara uji coba :
Walk- through melihat kembali setiap langkah dari
prosedur progam yang ditulis
Uji coba pemrosesan transaksi menggunakan data
transaksi pura pura, tujuannya unutk melihat apakah
progam dapat dioperasikan sesuia dengan yang
diharapkan.
Uji coba sesungguhnya menggunakan data
transaksi sesunggunhnya.
KONVERSI SISTEM
Proses perubahan dari cara lama ke cara baru.
Pendekatan konversi :
1. Konversi langsung dilakukan dengan
mengganti sisitem yang lama langsung dengan
sistem yang baru. Kebaikannya adalah biaya
konversi tidak terlalu besar.
2. Konversi paralel dilakukan dengan
mengoperasikan sistem yang lama selama satu
periode tertentu. Kedua sistem ini dilakukan
secara bersama sama untuk menyakinkan bahwa
sistem yang baru telah siap beroperasi.
3. Konversi bertahap dilakukan dengan
menerapkan masing masing modul dari sistem
secara bertahap dan urut. Kebaikan dari
pendekatan ini adalah resiko kegagalan
penerapan sistem sedang yaitu kegagalan sistem
mungkin hanya terletak pada modul konversi
yang awal saja.
4. Konversi sebagian dilakukan secara bertahap
pada suatu lokasi sebagai percontohan dan jika
berhasil dilanjutkan ke lokasi lainnya. Resiko
kegagalan sistem sedang yaitu kegagalan sistem
mungkin hany terjadi pada lokasi konversi yang
awal saja.
MAINTENANCE
Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa
sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-
benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug.
Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa
garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai
dengan perjanjian dengan pihak pengguna.
Lamanya waktu pemeliharaan sangat bervariasi.
Namun pada umumnya sistem informasi yang
kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari
enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi.
Tahap ini merupakan tahapan yang memerlukan
waktu paling lama, karena tahap ini merupakan
tahap pemakaian sistem.
1. Rancangan Progam
Modul digunakan untuk membagi program menjadi
bagian yang lebih kecil sehingga akan mengurangi
kompleksitas dan meningkatkan kemampuan untuk
dimodifikasi.
Common routine menggunakan kumpulan struktur
pengkodean.
Standar mengembangkan standart pemrograman.
Walk-through digunakan untuk menemukan
kesalahan logika dan kesalahan yang lain.
Pendekatan tim untuk mengembangkan progam
yang kompleks.
1. Rancangan Prosedur
Diperlukan agar setiap orang berinteraksi dengan
sistem dapat mengoptimalkan penggunaan sistem.
2. Rancangan Pengendalian
1) Validitas
2) Otorisasi
3) Akurat
4) Akses
5) Pengendalian numerikal
6) Penelusuran pemeriksaan
LAPORAN RANCANGAN SISTEM
FISIK.
Hasil dari tahap ini diringkas dalam bentuk
laporan yang akan digunakan untuk
melanjutkan pada tahap implementasi.
Operasi dan pemeliharaan sistem

Sistem perlu dirawat karena beberapa hal yaitu


1.Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum
terdeteksi, sehingga kesalahan sistem perlu di
perbaiki
2.Sistem mengalami perubahan-perubahan karena
permintaan baru dari pemakai sistem
3.Sistem mengalami perubahan lingkungan luar
4.Sistem perlu di tingkatkan
Biaya
analisis

Biaya
perancang
an
Biaya
implement
asi
Biaya
perawatan

Gunung es biaya perawatan


Kelebihan dan kekurangan metode
SDLC
Kelebihan
1.Menyediakan tahapan yang dapat di
gunakan sebagai pedoman
mengembangkan sistem
2.Akan memberikan hasil yang lebih baik
karena sistem dianalisis dan di rancang
secara keseluruhan sebelum di
implementasikan
Kekurangan
1.Hanya menyediakan tahapan-tahapan saja,tapi
tidak menyediakan metodologi (cara dan alat -
alat ) untuk mengembangkan sistem sehingga harus
di gabungkan dengan metodologi yang ada yaitu
misalnya motodologi pengembangan sistem
terstruktur
2.Hasil dari SDLC sangat tergantung dari hasil di
tahap analisis .
3.Di butuhkan waktu yang lama untuk
mengembangkanya
4.Di butuhkan biaya yang relatip lebih besar
5.Hasil dari sistem tidak luwes.
PROBLEM 11.9
ROMNEY EDISI 9
Parktown Medical Center, Inc adalah
sebuah usaha yang bergerak dalam bidang
kesehatan. Memiliki 7 dokter, 10 perawat,
3 staff pembantu dan 3 juru ketik.
Pasien melakukan pembayaran
menggunakan cash ataupun cek. Dokter
menerima kredit berdasarkan wawancara.
Ketika kredit diterima, memo dari dokter
diserahkan ke billing clerk 2.
Dokter menyiapkan slip pembayaran yang diberikan kepada
clerk 1 untuk harga dan persiapan tagihan pasien. Clerk 1
kemudian mengirimkan salinan tagihan ke clerk 2 untuk
persiapan ringkasan pendapatan dan posting ke buku pembantu
piutang dagang.
Fungsi penerimaan kas dilakukan oleh clerk 1 yang menerima
kas dan cek secara langsung dari pasien dan memberi tiap
pasien penomoran kembali dari penerimaan kas. Clerk 1
membuka surat dan menyetempel cek.
Cash dan cek didepositkan secara harian oleh
manajer kantor.
Daftar cah dan cek yang telah dideposit dipindah

dari clerk 1 ke clerk 2. clerk 1 juga bertugas


sebagai resepsionis kantor dengan tugas
korespondensi secara umum.
Clerk 2 menyiapkan jurnal penerimaan kas dan

bertanggung jawab atas buku pembantu piutang


dagang.
Petugas clerical yang lain tidak diijinkan

mengakses buku pembatu piutang dagang.


Clerk 2 menulis surat pernyataan akun yang
tak terbayar hanya setelah dokter yakin akun
tidak terbayar dan mengkomunikasikan
pembuatan surat pernyataan keuangan kantor.
Manajer kantor mengeluarkan memo tak
terbayar yang akan diproses clerk 2.
Manajer kantor tugasnya mengawasi ketiga
clerk, menerbitkan memo write off, mengatur
penjadwalan perjanjian pertemuan kantor,
membuat bank deposit, rekonsiliasi bank, dan
tugas korespondensi.
KELEMAHAN
Staff pembantu tidak mendapatkan tugas
Tugas juru tulis dua double (tanggung
jawab kebanyakan)
Juru tulis tiga tidak mendapatkan tugas
Wewenang masih terfokus hanya pada
manajer, sehingga bawahan kurang
berkembang
REKOMENDASI
Apabila staff pembantu dan juru tulis tiga
memang tidak dibutuhkan, sebaiknya
dihilangkan fungsinya untuk mengurangi
biaya
Sebaiknya ada pemerataan tugas agar lebih

terfokus pada tugas dan tanggung jawabnya


Sebaiknya bawahan diberi wewenang agar

dapat berkembang tetapi pengambilan


keputusan tetap pada manajer.

Anda mungkin juga menyukai