Perikanan Pendahuluan UU ini memberikan landasan hokum bagi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan secara optimal dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu aspek yang diatur ialah wilayah dan pengelolaan perikanan. Wilayah pengelolaan perikanan mencakup perairan Indonesia, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), sungai, danau, waduk dan genangan air lain yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan. Dilihat dari cakupannya maka UU ini relative memayungi semua kegiatan perikanan yang ada sehingga semua kegiatan pengelolaan perikanan diatur oleh UU ini. Kegiatan pengelolaan perikanan selain yang diatur oleh UU ini juga Ciri sumber daya perikanan ialah terbuka dan milik bersama serta bersifat migratif. Dengan demikian diperlukan kerjasama internasional untuk menetukan dan mengelola sumber daya perikanan. Kerjasama perikanan baik secara bilateral maupun multilateral yang bersifat mengikat maupun sukarela akan menjadi dominan dalam pengelolaan sumber daya perikanan di masa yang akan datang. Ketentuan baru ini merupakan tanda bahwa Indonesia telah mengakomodasikan dengan baik permasalahan kerja sama Internasional dan kompetisi internasional dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Dengan demikian UU Perikanan telah mengantisipasi berbagai kecenderungan yang berkembang dewasa ini dalam dunia perikanan.