Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pertm 12
lumpur
Udara (O2) dari
Qr blower
Xr Qw
dikembalikan dibuang
Indikator / Penyebab :
Tumbuhnya organisme filamentous SVI (sludge
volume index) > 150 Ditemukan serabut serabut
filamen pada pemeriksaan MLSS secara mikroskopis.
Proses denitrifikasi yang menghasilkan gas nitrogen
(N) yang terperangkap pada gumpalan lumpur
Kontrol :
Periksa konsentrasi oksigen terlarut pda bak aerasi
Periksa pH air limbah pada bak aerasi
Periksa kandungan nutrien pada air limbah yang akan
diolah (influen). Utamanya TKN (N-amoniak + N-
organik) dan P
Periksa SVI
Periksa konsentrasi BOD5 pada influen (disarankan)
Sugeng Abdullah (2009) 3
Cara mengatasi masalah 1 :
Pertahankan kandungan oksigen terlarut dalam bak aerasi
minimal 1 mg/L, dengan cara mengatur suplai udara pada aerator.
Atur pH menjadi netral
Tambahkan nutrien (N dan P = Urea dan TSP), sehingga
diperoleh perbandingan BOD : N : P = 100 : 5 : 1. Cara
menentukan jumlah urea dan TSP yang ditambahkan dapat
dilihat pada lampiran.
Tambahkan 5 - 6 mg/L chlorine / kaporit pada lumpur yang
dikembalikan kedalam bak aerasi dari bak clarifier (Qr = return
sludge ), sampai dengan SVI < 150
Kurangi nilai F/M ratio , yaitu dengan (a) mengurangi suplai
makanan ( zat organik / BOD), (b) mengurangi lumpur yang
dibuang atau (c) menaikkan umur lumpur.
Bila dikarenakan proses denitrifikasi , cukup dengan (a)
menaikan jumlah lumpur yang diresirkulasi (Qr), (b) menaikan
konsentrasi oksigen terlarut dalam bak aerasi, atau (c)
mengurangi umur lumpur.
Kontrol
Periksa SVI
Periksa oksigen terlarut
Periksa olakan air pada bak aerasi
Periksa kemungkinan adanya jazad protozoa inaktif/mati (karena
ada racun) pada MLSS secara mikroskopis.
Indikator / Penyebab
Umur lumpur yang terlalu lama
Kontrol :
Hitung jumlah lumpur yang dibuang secara tepat dan teliti
Cara mengatasi
Buih disemprot dengan air yang bertekanan
Bila dengan penyemprotan tidak berhasil, kurangi umur lumpur
dengan cara menambah jumlah lumpur yang dibuang.
Indikator / Penyebab :
TSS / MLSS terlalu rendah ( < 1500 mg/L).
Atau TSS/ MLSS kurang dari kriteria disain.
Kontrol :
Periksa kandungan TSS / MLSS pada bak
aerasi
Cara mengatasi :
Kurangi jumlah lumpur yang dibuang
Indikator / Penyebab :
problem ini hanya terjadi pada instalasi pengolahan air limbah
yang memiliki bak aerasi lebih dari satu unit, disebabkan oleh
distribusi aliran yang tidak merata.
Kontrol :
Periksa sistem distribusi aliran yang ada. ( bak pembagi,
valve, pintu air dll)
Cara mengatasi :
Atur bukaan valve atau pintu air dalam sistem distribusi
aliran , khusunya pada inlet/influen dan resirkulasi lumpur.
Kontrol
Periksa beban padatan / solid loading (overflow rate)
Periksa sistem distribusi aliran
Periksa sistem resirkulasi lumpur (dari kemungkinan rusak
atau tersumbat)
Indikator / Penyebab :
Distribusi aliran tidak merata
Level weir tidak sama
Kontrol :
Periksa sistem distribusi aliran
Periksa level weir
Cara mengatasi :
Atur bukaan valve atau pintu ai dalam sistem distribusi
aliran , khusunya pada inlet/influen dan resirkulasi lumpur.
Perbaiki level weir
Indikator / Penyebab :
Sistem difuser/aerator rusak atau tersumbat
Kontrol :
Periksa sistem aerasi, suplai udara dan filter
membran pada blower
Kuras bak aerasi dan periksa sistem perpipaan
udara dan diffuser
Cara mengatasi :
Bersihkan kotoran yang menyumbat, perbaiki
atau ganti peralatan yang rusak. Bila dikuras,
lakukan prosedur pengoperasian awal
(starting/seeding).
Indikator / Penyebab :
Terdapat banyak limbah yang mengandung asam, yang
masuk pada instalasi pengolahan air limbah Terjadinya proses
nitrifikasi
Kontrol :
Periksa kandungan Amoniak dan nitrat pada effluen
Periksa pH influen
Cara mengatasi :
Lakukan pengaturan yang tepat pada umur lumpur dan
jumlah lumpur yang dibuang.
Tambahkan larutan kapur, bila pH influen kurang dari 6,7.
Kontrol influen dengan benar.
Indikator / Penyebab :
Tumbuh organisme filamentous secara berlebihan Rate
resirkulasi lumpur yang tinggi Terlalu banyak jumlah lumpur yang
dibuang.
Kontrol :
Periksa kemungkinan keberadaan filamentous pada MLSS
Periksa debit resirkulasi lumpur dan debit lumpur yang dibuang
Periksa oksigen terlarut pada bak aerasi
Cara mengatasi :
Pengaturan yang tepat pada pengurangan resirkulasi dang
pengurangan lumpur yang dibuang Naikan konsentrasi oksigen
terlarut pada bak aerasi sampai dengan 2 mg/L ( apabila DO < 0,5
mg/L).