Muskuloskeletal
Kamal Agung Wijayana
SMF Bedah RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo/Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Insidensi/Mortalitas/Morbi
ditas
70-80% kasus trauma
Tumpul dan Tajam
Ekst Superior: Jarang mengancam
jiwa
Kecacatan permanen
Ekst Inferior: Sering mengancam jiwa
Disebabkan kehilangan darah yang
banyak
Fraktur femur dan pelvis sering
menyebabkan kematian karena syok.
Insidensi/Mortalitas/Morbi
ditas
Permasalahan tidak hanya Fraktur
pada tulang, tetapi juga trauma
pada struktur penunjang akibat
fraktur tulang seperti
Jaringan lunak
Trauma Vaskular
Trauma sistem syaraf
Penurunan fungsi organ
Fungsi Sistem
Muskuloskeletal
Memberi bentuk pada tubuh
manusia
Melindungi organ vital
Pergerakan
Produksi sel darah
Penyimpanan mineral
Struktur Muskuloskeletal
Kulit
Otot
Tulang
Tendon
Ligamen
Kartilago
Permasalahan pada
Trauma Muskuloskletal
Perdarahan hebat
Gangguan suplai darah
Disabilitas
Instabilitas
Trauma jaringan lunak
Fraktur
Lansung
Tidak Langsung
Stress Fraktur : berjalan atau
berlari lama
Fraktur patologis
Avulsi
Deskripsi Fraktur
Terbuka vs Tertutup
Deskripsi X-Ray
greenstick
oblique
transversal
comminutif
spiral
impacted
epiphyseal
Komplikasi Fraktur
Perdarahan
Kehilangan darah pada 2jam pertama.
Tib/Fib - 500 ml
Femur - 500 ml
Pelvis - 2000 ml
Gangguan suplai darah
Penekanan arteri
Penurunan pulsasi distal
Penurunan venous return
Komplikasi Fraktur
Disabilitas
Hilangnya fungsi motorik dan sensorik
Perfusi jaringan yang inadequate
Kerusakan saraf tepi
Trauma khusus
Dislokasi
Amputasi/Avulsi
Crush Injury (kominutif)
Sprains/Strains
Sprain
Robekan ligamen sekitar sendi
Strain
Regangan yang berlebihan dari otot
atau tendon
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Pemeriksaan Awal
ABCD
Tangani hal yang mengancam jiwa
dulu
Teliti semua jejas yang tampak
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Perhatikan 6P
Pain
Saat palpasi
Saat bergerak
konstan
Pallor kulit pucat atau capillary refill
yang jelek
Paresthesia
Pulses berkurang atau hilang sama
sekali
Paralysis
Pressure
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Selalu pikirkan cedera vaskular
pada semua kasus fraktur maupun
dislokasi
Evaluasi 5 P
Pain
Pallor
Pulselessness
Paresthesias
Paralysis
Pemeriksaan Trauma
Musculoskeletal
Immobilisasi
Mencegah kerusakan syaraf maupun
pembuluh darah
Mengurangi perdarahan, edema
Hindari membuat cedera baru
Mengurangi nyeri
Mencegah terbentuknya emboli lemak
Penanganan Umum
Prinsip Managemen Fraktur
Bebat sendi distal dan proksimal
fraktur
Bebat ujung sendi
Tutup dengan longgar lokasi fraktur
Awasi cedera neurovaskular
Sebelum dan sesudah dibebat
Traksi pada fraktur tulang panjang
pertahankan normal alignment
reduksi tempat fraktur
Penanganan Umum
Prinsip Managemen Fraktur
Posisi anatomi
Kendalikan nyeri
Managemen Nyeri
Jangan berikan analgetik sebelum
terbukti tidak ada cedera
kepala/thorak
Terutama diperuntukkan untuk
trauma yang terlokalisir
(fraktur/sprain/dislokasi)
Gunakan Morphine sulfate dengan
memperhatikan Tekanan darah yang
adekuat dan ventilasi
Dislokasi
Karakteristik
Nyeri
Nyeri tekan
Pembengkakan
Perubahan warna
Tidak ada deformitas
Kompres Es, kompresi, elevasi,
immobilisasi
Bila ragu, segera bebat
Analgetik
Strains
ABC
Perdarahan dari lokasi amputasi
biasanya tidak akan menyebabkan
masalah
Selamatkan tungkai atas
Managemen Amputasi
Traumatic
kontrol perdarahan
Elevasi
Tekanan langsung pada lokasi
amputasi
Hindari pengguanaan tourniquet
Fraktur Ekstremitas
Superior
Humerus Proximal
Biasanya karena terjatuh.
Gendong sisi yang terkena dengan
kain
Batang Humerus
Deformitas jelas
Fungsi pergelangan tangan terganggu
Gangguan neurovaskular
Fraktur Ekstremitas
Superior
Colles Fx (silver fork)
Distal radius
Karena jatuh
Biasa ditemukan pada anak
Dislokasi Bahu
Realignment
Hati-hati adanya cedera
neurovaskular
Jangan dilakukan bila ada cedera
tulang belakang
Analgetik
Tarik sampai ke posisi anatomi
Gendong
Pergunakan kain yang tersedia
Dislokasi panggul
Anterior
Bentuk kaki terabduksi, external
rotasi dari ekstremitas yang terkena
dari ekstremitas yang terkena
Posterior
Bentuk kaki fleksi/Abduksi lutut
Lebih parah dari anterior
Biasanya disertai dengan ruptur joint
capsule, acetabular Fx, dan kerusakan
saraf sciatic
Managemen - Dislokasi
panggul
Realignment
Waspadai cedera neurovaskular
Jangan dilakukan bila ada cedera lain
Analgetik
Dilakukan dengan Tarikan kuat dan
perlahan dari batang femur
Bila berhasil, masuk lagi ke bonggol
sendi, nyeri akan langsu berkurang,
kaki dapat diekstensikan kembali
Immobilisasi
Fleksi dari panggul/lutut
Fraktur Pelvis
Management
Tidak boleh ditraksi
imobilisasi
Femur Fx
Batang femur
Disebabkan karena KLL
Dapat menyebabkan
Syok Hipovolemik
Emboli lemak
Imobilisasi segera dengan bebat dan
traksi
Kehilangan darah mencapai 1000
-2000cc
Femur Fx - Managemen
Cari adanya :
Kerusakan jaringan lunak, pembuluh
darah atau saraf.
hipovolemia
Femur Fx - Managemen
Tanda+Gejala
Kerusakan arteri poplitea
Sembuh spontan
Insidensi kerusakan vaskuler
mencapai 50%
Masih terabanya pulsasi distal tidak
menyingkirkan adanya cedera
vaskular
Managemen- Dislokasi
Lutut
Managemen
Cari cedera neurovaskular
Lakukan realignment
Jangan lakukan realignment bila
terdapat cedera lain yang berat
Analgetik dan posisi senyaman mungkin
Lakukan traksi dengan perlahan dan
tarikan kuat.
Bila berhasil nyeri berkurang,
deformitas berkurang dan mobilitas
membaik.
Managemen Perdarahan
Beri Tekanan Langsung
Metode paling efektif
Bebat tekan
Elevasi
Gabungkan dengan metode bebat
tekan
Perhatikan pulsasi pada
Brachial, Femoral, Carotid
Tourniquet
Jarang dibutuhkan
TERIMA KASIH