Anda di halaman 1dari 41

PETA KONSEP &

PENDAHULUAN ARUS DAN


A. FORMULASI
ARUS DAN TEGANGAN
TEGANGAN
BOLAK-BALIK
B. RANGKAIAN
BOLAK-BALIK (AC)
ARUS BOLAK-
BALIK
Oleh:
C. RANGKAIAN 1. Riza Ariyani N. K (4201411029)
GABUNGAN SERI
2. Nurul Istiana (4201411118 )
2
D. RESONANSI l a h
ko
Se
E. DAYA DAN i ka
FAKTOR DAYA Fis
Pustaka Thanks Pendidikan Fisika Universitas Negeri
PENDAHULUAN & PETA KONSEP

Gardu Listrik

Home Next Thanks


PENDAHULUAN & PETA KONSEP

Tujuan : Memformulasikan besaran-


besaran listrik pada rangkaian
tertutup sederhana
Memecahkan persoalan
rangkaian AC sederhana yang
terdiri atas R, L dan C
menggunakan diagram fasor
Menjelaskan peristiwa resonansi
pada rangkaian R-L-C dan
pemanfatannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Home

Back Next Thanks


PENDAHULUAN & PETA KONSEP

Peta Konsep

Home

Back Next Thanks


PENDAHULUAN & PETA KONSEP

Tokoh
George Wetinghouse

Thomas Edison

Back Home Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus & Tegangan AC


Formulasi Arus &
Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Diagram &
Tegangan Fasor
Arus
AC V,I
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Home Next Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC
V,I

Formulasi Arus &


Tegangan AC
Fase, Sudut Fase
Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Diagram &
Tegangan Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Back Home Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC

Fase, Sudut Fase & Beda Fase

Formulasi Arus &


Tegangan AC ,
Fase, Sudut Fase
Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Diagram &
Tegangan Fasor
Arus = sudut fase
AC
Nilai Efektif fase dapat dinyakan dengan periode (T)
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Home Next Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Back Home Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC
Diagram Fasor

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus & Gambar 5. diagram fasor arus dan
Tegangan AC diagram fasor untuk arus dan tegangan berfase sama

Home Thanks
A. Formulasi Arus & Tegangan AC
Nilai Efektif Tegangan & Arus AC
Kalor yang dihasilkan oleh arus listrik
Formulasi Arus & berhubungan daya dan nilai efektif untuk
Tegangan AC arus bolak-balik dapat ditentuka
Fase, Sudut Fase berdasarkan daya rata-ratanya, yaitu :
Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Home Next Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Home

Back Next Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Back Home Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC
Alat Ukur Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC
Alat Ukur Arus &
Tegangan AC

Home Next Thanks


A. Formulasi Arus & Tegangan AC
Alat Ukur Arus & Tegangan AC

Formulasi Arus &


Tegangan AC

Fase, Sudut Fase


Diagram Fasor
& Beda Fase
Nilai Efektif
Tegangan
Diagram & Fasor
Arus
AC
Nilai Efektif
Tegangan & Arus
AC Tombol pengatur vertikal =2 volt
Alat Ukur Arus & Tombol pengatur horisontal = 5 ms. Dimana :
Tegangan AC Dapat diperoleh hasil pemnbacaan HP = hasil pembacaan alat ukur
sebagai berikut : B = batas ukur yang digunakan
Vmax = 3 x 2 volt = 6 volt
VP-P = 6 x 2 volt = 12 volt
Periode = T = 4 x 5 ms = 20 ms =
0,02 s
Frekuensi = f=1/T =1/0,02 = 50 Hz Thanks
Back Home
B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Macam & Simbol

Macam & Simbol

Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Rangkaian
Rangkaian
Rangkaian Induktor
Kapasitor
Resistor(Kapasitif)
(Resistif)
(Induktif)

Home Thanks
B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Rangkaian Resistor

Macam & Simbol


Gambar 10. Rangkaian Resisitif
Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Gambar 11.(a) Grafik arus dan tegangan


sebagai fungsi waktu (b) diagram fasor
Home Next rangkaian resistor murni Thanks
B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Macam & Simbol


Tegangan dan arus
Rangkaian mempunyai fase
Resistor yang sama

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Back Home Thanks


B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Rangkaian Induktor

Macam & Simbol

Rangkaian
Resistor
Gambar 13. Rangkaian
Rangkaian Induktif
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Arus tertinggal oleh tegangan


o
Dengan beda fase sebesar 90

Home Next Thanks


B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Macam & Simbol

Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor Gambar 14.(a) Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu, (b)
diagram fasor rangkaian induktor murni

Home

Back Next Thanks


B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Macam & Simbol

Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Back Home Thanks


B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Rangkaian Kapasitor

Gambar 16. Rangkain


Macam & Simbol kapasitif

Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Arus mendahului tegangan


dengan beda fase
o
Sebesar 90
Home Next Thanks
B. Rangkaian Arus Bolak-balik (AC)

Macam & Simbol

Rangkaian
Resistor

Rangkaian
Induktor
Rangkaian
Kapasitor

Gambar 17. (a) Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu, (b)
diagram fasor rangkaian kapasitor murni

Back Home Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri
Rangkaian R-L Seri

Rangkaian R-L
Seri
Rangkaian R-C
Seri
Gambar 20. Diagram fasor
Rangkaian R-L-C V dan I pada rangkaian R-L
Seri seri
Sifat Rangkaian Gambar 19. Rangkaian R-L seri
pada
R-L-C Tegangan resistor mempunyai
fase yang sama dengan arus,
sedangkan tegangan induktor
mendahului arus dengan beda
fase sebesar

Home Thanks
C. Rangkaian Gabungan Seri
Rangkaian R-C Seri

Rangkaian R-L
Seri
Rangkaian R-C
Seri
Gambar 22. Diagram fasor
Rangkaian R-L-C V dan I pada rangkaian R-
Seri C seri
Sifat Rangkaian Gambar 21. Rangkaian R-C seri
pada
R-L-C Tegangan resistor mempunyai
fase yang sama dengan arus,
sedangkan tegangan
kapasitor tertinggal oleh arus
dengan beda fase sebesar

Home Thanks
C. Rangkaian Gabungan Seri
Rangkaian R-L-C Seri

Rangkaian R-L
Seri
Rangkaian R-C
Seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian Tegangan resistor mempunyai
pada Gambar 23. Rangkaian R-L-C seri
fase yang sama dengan arus,
R-L-C tegangan induktor mendahului
arus dengan beda fase , dan
tegangan kapasitor tertinggal
oleh arus dengan beda fase

Gambar 24. Diagram


fasor V dan I pada
Home Next rangkaian R-L-C seri Thanks
C. Rangkaian Gabungan Seri

Rangkaian R-L
Seri
Rangkaian R-C
Seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian
pada
R-L-C

Home

Back Next Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri

Rangkaian R-L
Seri
Gambar 25. Diagram fasor
Rangkaian R-C impedansi pada rangkaian R-L-
Seri C seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian
pada
R-L-C

Back Home Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri
Sifat Rangkaian pada Rangkaian R-L-C

Rangkaian R-L
Seri

Sifat Rangkaian
Rangkaian R-C
Seri Induktif
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian Kapasitif
pada
R-L-C
Resistif
(Resonansi)

Home Next Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri

a. Rangkaian bersifat induktif


Rangkaian R-L apabila atau dimana arus tertinggal dari
Seri tegangan sebesar atau tegangan mendahului
Rangkaian R-C arus dengan beda sudut fase
Seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian
pada
R-L-C

Gambar 26. Diagram fasor


impedansi ketika

Home

Back Next Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri

b. Rangkaian bersifat kapasitif


Rangkaian R-L apabila atau dimana arus mendahului tegangan
Seri sebesar , atau tegangan ketinggalan terhadap
Rangkaian R-C arus dengan beda sudut fase
Seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian
pada
R-L-C

Gambar 27. Diagram fasor


impedansi ketika
Home

Back Next Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri

c. Rangkaian bersifat resistif (beresonansi)


Rangkaian R-L apabila atau dimana arus sefase dengan
Seri tegangan, maka besarnya impedansi rangkaian
Rangkaian R-C sama dengan nilai hambatannya (Z=R) maka
Seri pada rangkaian akan terjadi resonansi yang
Rangkaian R-L-C disebut resonansi deret/seri
Seri Frekuensi sumber yang menyebabkan
Sifat Rangkaian terjadinya resonansi disbut frekuensi resonansi
pada f
R-L-C

Home

Back Next Thanks


C. Rangkaian Gabungan Seri

c. Rangkaian bersifat resistif (beresonansi)


Rangkaian R-L Pada saat terjadi resonansi berlaku :
Seri Impedansi rangkaian bernilai minimun
Rangkaian R-C Kuat arus rangkaian bernilai maksimum
Seri
Rangkaian R-L-C
Seri
Sifat Rangkaian
pada
R-L-C

Gambar 28. Diagram fasor impedansi ketika

Back Home Thanks


D. Resonansi pada Rangkaian
Arus Bolak-alik

Rangkaian RLC memiliki suatu frekuensi alami dari


osilasi dan menganggap pada rangkaian tersebut bekerja
suatu pengaruh luar, yang di dalam kasus ini adalah
tegangan gerak elektrik bolak-balik yang diberikan dalam
persamaan V = Vmax sin t
Respons maksimum, Irms, terjadi bila frekuensi sudut
dari gaya penggerak tersebut persis menyamai frekuensi
alami 0 dari osilasi untuk osilasi bebas dari rangkaian
tersebut

= 0

Home Next Thanks


D. Resonansi pada Rangkaian
Arus Bolak-alik
Nilai maksimum Irms terjadi
bila XL = XC dan mempunyai:
/R
Irms hanya dibatasi oleh
resistansi rangkaian. Jika R
0 , Irms, maks
Dengan memanfaatkan
bahwa XL = XC, maka:

Resonansi pada rangkaian RLC Gambar 29. Resonansi


ditunjukkan oleh Gambar.29, di dalam rangkaian RLC
mana grafik hubungan Irms untuk tiga nilai R
terhadap untuk nilai-nilai Vm, berbeda
Home
C, dan L yang tetap terjadi tetapi
Back Next untuk tiga nilai R yang berlainan Thanks
D. Resonansi pada Rangkaian
Arus Bolak-alik
Dengan memutar kenop (tombol), kita
menyesuaikan frekuensi alami 0 dari sebuah
rangkaian dalam radio dengan frekuensi dari
sinyal yang dipancarkan oleh antena stasiun
sampai persamaan = 0 terpenuhi
Radio menggunakan rangkaian resonansi
untuk memenerima salah satu frekuensi
gelombang elektromagnetic yang
Gambar 30. Menyetel radio
dipancarkan oleh suatu sumber rangkaian
merupakan penerapan prinsip
resonansi
penala
Antena menerima gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh
stasiun pemancar dengan berbagai frekuensi
dan rangkaian penala, yang dihubungkan ke
antena, beresonansi dengan salah satu
gelombang elektromagnetik
Home

Back Next Thanks


D. Resonansi pada Rangkaian
Arus Bolak-alik

Secara sederhana,
rangkaian penala terdiri
dari kapasitor variabel
dan induktor,
sedangkan nilai
hambatan (R) diperoleh
dari hambatan kawat
induktor

Gambar 31. Skema rangkaian penala

Back Home Thanks


E. Daya dan Faktor Daya pada Rangkaian
Arus Bolak-alik

Apabila tegangan bolak-


balik adalah , maka arus
bolak-balik dapat
dinyatakan dengan .
Daya sesaat pada
rangkaian dapat
ditentukan sebagai
berikut.

Home Next Thanks


E. Daya dan Faktor Daya pada Rangkaian
Arus Bolak-alik
Karena dan , maka diperoleh :
FAK
TOR
DAY
Dengan A
P = daya rata-rata atau daya
rangkaian (watt) Gambar 33.(a)
= tegangan efektif (V) Diagram fasor
= arus efektif (A) Tegangan (b)
= faktor daya Diagram fasor
Impedansi

Back Home Thanks


DAFTAR PUSTAKA

Home Thanks
TERIMAKASIH........
........

AH
OL
EK
S
KA
SI
FI
2
Home

Anda mungkin juga menyukai