Kelas A B C D E F
(tingka
t)
I 8 tahun 20 tahun * * Tidak Tidak
A : di tanah lembab
B : tempat tidak terlindung dan dicegah air tidak
masuk
C : tempat terlindung
D : terlindung dan terpelihara
E : termakan / serangan oleh rayap
F : termakan / serangan oleh beberapa serangga
* : tak terbatas
Tingkat I II III IV V
3. Kayu Bangkirai
Tingkat keawetan II, tingkat kekuatan I dan berat jenis 0,80 1,00. Banyak
didapati di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Warnanya mula-mula sawo
kuning dan lama kelamaan menjadi lebih tua.
4. Kayu Berlian
Tingkat keawetan I, tingkat kekuatan I dan berat jenis
0,9. Banyak terdapat di Pulau Kalimantan. Warnanya,
jika belum lama adalah sawo tua dan kemudian akan
berubah menjadi sawo abu-abu sampai hitam
5. Kayu Resak
Tingkat keawetan I, tingkat kekuatan I dan berat jenis 1,1.
Banyak terdapat di Pulau Kalimantan, Sumatra dan Riau.
Warnanya sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
6. Kayu Rasamala
Tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II dan berat jenis 0,60
0,80. Banyak terdapat di Pulau Jawa Barat dan juga di
Sumatra. Warnanya sawo merah.
7. Kayu Merawan
Tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II dan berat jenis 0,60
0,80. Didapat di Pulau Kalimantan dan Sumatra.
Warnanya sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
8. Kayu Kamper
Tingkat keawetan II, tingkat kekuatan I dan berat jenis 0,70
0,80. Banyak terdapat di Pulau Sumatra dan Kalimantan.
Warnanya sawo merah.
9. Kayu Puspa
Tingkat keawetan III, tingkat kekuatan II dan berat jenis
0,60. Terdapat di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat.
10.Kayu Keruwing
Tingkat keawetan III, tingkat kekuatan III dan berat jenis
0,60 0,80. Banyak terdapat di Pulau Kalimantan dan
Sumatra.
11.Kayu Meranti
Tingkat keawetan IV, tingkat kekuatan III dan berat jenis 0,50 0,80. Banyak terdapat di
Pulau Sumatra dan Kalimantan.
PENGERINGAN KAYU
Pengeringan kayu adalah proses untuk
mengeluarkan air yang terdapat di dalam
kayu.
Cara pengeringan kayu dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu
1.Pengeringan udara biasa / alam
udara.
Keuntungan :
Biaya relatif murah, tanpa peralatan mahal
Pelaksanaan lebih mudah, tanpa memerlukan
tenaga ahli
Pengeringan dengan tenaga alam / udara
Kapasitas dan sortimen kayu tidak terbatas
Kerugian :
waktu yang diperlukan cukup lama
memerlukan areal / lapangan yang cukup luas
kadar air akhir umumnya masih cukup tinggi
cacat-cacat yang timbul sulit diperbaiki
kembali
2. Pengeringan buatan
Keuntungan :
Waktu pengeringan sangat singkat
Kadar air akhir dapat diatur sesuai dengan
keinginan
Kelembaban udara, temperatur dan
sirkulasi udara dapat diatur sesuai dengan
jadual pengeringan
Kualitas hasil jauh lebih baik
Tidak membutuhkan tempat yang luas
Kerugian :
Memerlukan tenaga ahli dan berpengalaman
Memerlukan investasi / modal yang besar