Anda di halaman 1dari 65

REFRESING KADER POSYANDU

KECAMATAN KELIMUTU DAN 4 DESA


KECAMATAN LEPEMBUSU KELISOKE
DI PEIBENGA

TGL : 21 OKTOBER, 22 OKTOBER DAN


25 OKTOBER 2011
I.PERKENALAN DAN PEMBAHASAN
JADWAL
A. TUJUAN PELATIHAN :
. Meningkatkan Ketrampilan Peserta Sebagai
Pengelola Posyandu berdasarkan Kebutuhan
sasaran
. Meningkatkan Ketrampilan Pesrta dalam
berkomunikasi dengan masyarakat
. Meningkatkan Ketrampilan Peserta untuk
Menggunakan METODE dan MEDIA DISKUSI yang
partisipasif

JADWAL PELATIHAN TERLAMPIR


II.TUGAS TUGAS KADER POSYANDU
A.Pengertian
- Tugas tugas kader dalam rangka
menyelenggarakan Posyandu , dibagi dalam 3
kelompok, yaitu :
- Tugas sebelum hari buka posyandu atau
disebut juga tugas pada H posyandu, yaitu
berupa tugas tugas persiapan oleh kader agar
kegiatan pada hari buka posyandu berjalan
dengan baik
- Tugas padahari buka posyandu atau disebut
juga tugas pada H posyandu, yaitu berupa tugas
tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja
- Tugas sesudah hari buka posyandu atau
disebut juga tugas pada H+ posyandu, yaitu
berupa tugas tugas setelah setelah hari
posyandu
B. Tugas Tugas Kader
1) Tugas tugas kader posyandu pada H atau saat
persiapan hari buka Posyandu, meliputi :
Menyiapkan alat dan bahan, Yaitu : alat

penimbangan bayi, KMS, alat peraga, alat pengukur


LILA, obat obatan yang dibutuhkan ( Pil Besi,
Vitamin A, Oralit,dlll sesuai kebutuhan ) , bahan /
materi penyuluhan.
Mengundang dan menggerakakan masyarakat, yaitu

memberitahukan ibu ibu untuk datang ke


posyandu, melakukan pendekatan Tokoh masyarakat
Menghubungi Pokja Posyandu yaitu menyampaikan

rencana kegiatan kepada kepala desa


Melaksanakan Pembagian tugas ( Pembagian Tugas

untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan )


2) Tugas Tugas Kader pada hari buka Posyandu
disebut juga dengan tugas pelayanaan 5 meja,
meliputi :
Meja I, terdiri dari tugas tugas sebagai berikut :
Mendaftar bayi /balita, yaitu menuliskan nama

balita pada KMS dan secarik kertas yang


diselipkan pada KMS
Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu

hamil pada formulir atau register ibu hamil


Meja II :
Menimbang Bayi /balita

Mencatat hasil penimbangan pada secarik

kertas yang akan dipindahkan pada KMS


Meja III :
Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil

penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS


anak tersebut
Meja IV :
Menjelaskan data KMS atau keadaan berdasarkan data

kenaikan BB yang digambarkan dalam grafik KMS kepada


ibu dari anak yang bersangkutan
Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dgn mengacu

pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan


mengenai masalah yang di alami sasaran
Memberikan Rujukan ke Puskesmas apabila di perlukan,

untuk Balita, ibu hamil dan memyusui berikut ini :


Balita : apabila BB nya di bawah garis merah ( BGM )
pada KMS , 2 kali berturut turut BB nya tidak naik,
kelihatan sakit
( Lesu kurus, busung lapar , mencret, rabun mata
dsbnya )
Ibu Hamil atau menyusui : apabila keadaannya kurus,
pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus,
perdarahan , sesak napas, gondokan
Orang Sakit

Memberikan pelayanaan Gizi dan kesehatan dasar

misalnya : pemberian pil tambah darah ( Pil Besi)


Vitamin A, oralit.
Meja V :Merupakan kegiatan pelayanaan sektor yang
biasanya di lakukan oleh petugas kesehatan , PLKB,
PPL dan lain lain.Pelayanan yang di berikan antara
lain :
Pelayanan Imunisasi

Pelayanaan KB

Pengobatan

Memberikan pil tambah darah , Vitamin A dan obat

obatan lainnya.
Tugas Tugas Kader setelah Hari Buka Posyandu :
Memindahkan catatan catatan dalam KMS ke

dalam buku register atau buku bantu kader


Menilai atau mengevaluasi hasil kegiatan dan

merencanakan kegiatan hari posyandu pada


bulan berikutnya
Kegiatan diskusi kelompok ( Penyuluhan

kelompok ) bersama ibu ibu yang lokasi


rumahnya berdekatan ( Kelompok dasawisma)
Kegiatan kunjungan rumah ( Penyuluhan

perorangan ), sekaligus untuk tindak lanjut dan


mengajak ibu ibu datang ke posyandu pada
kegiatan bulan berikutnya.
III. PELAKSANAAN POSYANDU DENGAN SISTIM 5 MEJA
A. Pengertian
. Kegiatan 5 meja adalah kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan pada hari buka posyandu .Meja 1


sampai 4 dilaksanakan oleh para kader, sedangkan
meja 5 oleh petugas sektor, yaitu petugas kesehatan
, PLKB, PPL,atau yang lainnya.
. Kegiatan 5 meja bukan berarti benar benar harus 5

meja karena ini hanyalah merupakan istilah.Kegiatan


5 meja artinya 5 jenis kegiatan, dan bisa saja tidak
semua kegiatan menggunakan meja yang
sesungguhnya.
B. Langkah Langkah Melaksanakan kegiatan 5 Meja
. Langkah di meja 1 :

. Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu ibu :

nama bayi / balita tersebut di tulis pada secarik kertas


Yang kemudian di selipkan pada KMSnya. ( Kartu
ibu )
Selain itu kader juga I mendaftar ibu hamil :

yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada


formulir atau register ibu hamil . Apabila ibu
hamil tidak membawa Balita , langsung di
persilahkan menuju ke meja 4
Langkah di meja 2 :

Kader di meja 1 meminta ibu ibu untuk

membawa bayi / balitanya dan menyerahkan


KMS kepada kader di meja 2
Kader di meja 2 menimbang dan mencatat

hasil penimbangan bayi/ balita tersebut pada


secarik kertas yang di selipkan dalam KMS.
Langkah di Meja 3 :
Setelah di timbang, kader di meja 2 meminta ibu

ibu menyerahkan KMS dan kertas kader catatan


kepada kader di meja 3. Kader di meja 3
memindahkan catatan hasil penimbangan Balita
dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut
Kader menyerahkan KMS kepada ibu yang

kemudian menuju ke meja 4


Langkah di meja 4 :

Kader di meja 4 menerima KMS anak dari ibunya.

Kader membaca data KMS anak tersebut dan


membacanya/ memjelaskan data KMS tersebut
Kader kemudian memberikan penyuluhan kepada

ibu dgn mengacu pada data KMS maupun hasil


pengamatan terhadap anaknya.
Apabila tidak ada petugas kesehatan di meja 5 ,
kader dapat melakukan rujukan ke tenaga
kesehatan, bidan, PLKB atau Puskesmas apabila
ditemukan masalah pada Balita, Bumil atau ibu
menyusui.
Selain itu, kader juga akan memberikan

penyuluhan gizi atau pertolongan dasar misalnya


pemberian makanan tambahan ( PMT ), tablet
tambah darah ( Pil besi ), Vitamin A, oralit dsbnya.
Langkah di Meja 5 :

Khusus di meja 5 hanya dapat dilakukan oleh


petugas kesehatan , bidan, atau PLKB yang
memberikan layanan antara lain :
o Imunisasi, KB dan Tablet tambah darah, Vitamin A

dan obat- obatan lainnya .


C. Saran Saran untuk Kader :
Dari hasil temuan lapangan, beberapa kesulitan

yang dihadapi kader di masing masing meja


adalah sebagai berikut :
o Di Meja- 1 : Balita biasanya tidak sabar menunggu

giliran apabila peserta yang datang banyak


o Di Meja 2 : Bayi dan Balita biasanya menangis

apabila di timbang
o Di Meja 3 : Kader seringkali kerepotan mencatat

hasil penimbangan kedalam KMS apabila


pesertanya banyak
o Di Meja 4 : ( Penyuluhan ) Merupakan proses

yang paling sulit karena kader harus melayani


penyuluhan perorangan secara bergantian
sedangkan ibu ibu dan Balita biasanya tidak
sabar menunggu dan ingin segera pulang
Berikut ini saran saran untuk kader agar kegiatan 5
meja berjalan baik :
Selama menunggu, berikan makanan PMT kepada balita
atau berikan alat mainan BKB apabila ada.
Kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini
sepertinya kegiatan bermain yang gembira sehingga
anak tidak merasa takut, mintalah para ibu untuk terlibat
dalam penimbangan balita
Kader sebaiknya saling membantu , apabila tugas di
mejanya sudah selesai, bantulah kader lain yang masih
sibuk melayani peserta.
Dalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan
peserta yang keadaan balitanya memang perlu diberi
saran saran atau penyuluhan,selain itu kader juga bisa
melaksanakan penyuluhan kelompok sebelum
pendaftaran / penimbangan
Laksanakan kegiatan buka posyandu dgn disiplin waktu
IV. MENGISI DAN MEMBACA KMS
A. Pengertian Kartu Menuju Sehat ( KMS )
. KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan

serta beberapa informasi lain mengenai


perkembangan anak, yang di catat setiap bulan
dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun
. KMS Juga dapat diartikan sebagai Rapor

kesehatan Gizi atau riwayat kesehatan dan Gizi


Balita.
B. Jenis Catatan pada KMS
. Pengisian KMS dilakukan pada saat hari buka

posyandu, yaitu di meja berikut ini :


o. Di meja -3 : kader memindahkan catatan hasil

penimbangan balita yang di tulis di atas secarik


kertas kedalam KMS tersebut.Catatan yg
dimasukkan adalah catatan BB kedalam grafik.
o Di meja 4 : kader membaca data KMS,
menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak
berdasarkan catatan Berat badan dalam grafik
KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi
yang penting mengenai perkembangan tumbuh
kembang anak, kemudian dimasukkan kedalam
KMS.
Dengan demikian, jenis jenis catatan

( informasi ) pada KMS adalah :


o Berat badan anak ( Pertumbuhan anak )

o Pemberian ASI Eksklusif untuk bayi berumur 0

sampai 6 bulan
o Imunisasi yang sudah diberikan pada anak

o Pemberian Vitamin A

o Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan

yg diberikan
Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk
menanyakan perkembangan anak, yaitu
kemampuan kemampuan yang harus dimiliki
anak sesuai dengan tingkat usianya ( Misalnya :
kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara,
dsbnya )
C. Menfaat Catatan/ informasi pada KMS
Catatan / informasi pada KMS merupakan alat

pemantau keadaan Balita yang bisa dijadikan


acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu
dan keluarganya.
Selain sebagai acuan penyuluhan , catatan KMS

juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan


rujukan , baik kemeja 5 maupun ke Puskesmas
Rujukan di berikan apabila pada KMS terdapat

catatan berikut ini :


o Berat Badan Balita berada di bawah garis
merah ( BGM ) pada KMS
o Berat Badan Balita 2 kali ( 2 bulan ) berturut

turut tidak naik


o Berat badan balita berada di atas normal

pada KMS ( terlalu gemuk )


o Balita Sakit

o Balita belum diimunisasi dan mendapat

vitamin A
D. Langkah Langkah Mencatat pada KMS
Secara garis besar langkah langkah mencatat
pada KMS adalah sebagai berikut :
Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan

orangtua pada tabel di sebelah kiri atas


Mencatat pemberian imunisasi pada tabel tabel
di sebelah kiri tengah
Mencatat pemberian Vitamin A pada tabel

disebelah kiri bawah


Mencatat hasil penimbangan balita ( Berat

Badan ) pada grafik KMS, caranya :


Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan

pada kolom pertama, bulan kelahiran anak


tersebut.Kolom selanjutnya diisi dengan bulan
bulan berikutnya
Masukkan data BB ke dalam grafik dengan cara

membuat titik yang mempertemukan garis datar


dan garis tegak, garis tegak menunjukkan bulan
penimbangan, Garis datar menunjukkan
kilogram atau BB anak.
Apabila bulan lalu anak di timbang , sambung
titik penimbangan bulan ini dengan titik
penimbangan bulan lalu.Apabila tidak , titik
tidak disambungkan dengan tiitik lainnya.( Misal
titik pada 2 bulan sebelumnya ). Hanya titik
yang merupakan hasil penimbangan secara
berurutan yang boleh disambungkan.
Mencatat pemberian ASI saja ( Asi eksklusif )

pada bayi umur 0 6 bulan pada kotak di bawah


4 atau 6 kolom bulan pertama.caranya :
Membuat tanda silang ( dicoret) pada kotak,

apabila bayi diberi makanan/ minuman lain


selain ASI
Mencantumkan kode E0 sampai E6 pada kotak

apabila bayi hanya diberi ASI saja.


Mencatat lain lain, yaitu catatan tentang
sakit yang pernah dialami anak dan
penanganannya,ditulis di dalam garis garis
tegak pada grafik KMS
PENYULUHAN DI MEJA IV
A. Pengertian Penyuluhan :
Penyuluhan merupakan : Penyampaian Informasi
kepada satu orang atau kelompok mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program.
Kelebihan dan Kekurangan Posyandu :
. Kekurangan : Biasanya Penyuluhan dilakukan

dengan cara ceramah yang merupakan proses


komunikasi satu arah. Karena itu sasaran atau
pendengar tidak bisa menceritakan pendapat dan
pengalamannya.Penyuluh menjadi seperti guru
yang memberi tahu segala sesuatunya pada
peserta.Karena tidak dilibatkan ,sering kali peserta
menjadi bosan atau kurang memperhatikan
pembicaraan
Kelebihan :
Cara ini biasa menjangkau banyak orang

Kader bisa lebih mudah mempersiapkan informasi

informasi apa saja yang akan disampaikan


Kader bisa memberikan kesempatan pada sasara n
untuk bertanya dan mengemukaan pendapat.
B. Topik Penyuluhan yang Wajib di meja 4
Penyuluhan di meja 4 dibagi dalam 2 kategori,

yaitu :
1) Penyuluhan tentang Bayi/ balita dengan
mengacu pada data KMS, meliputi :
Penyuluhan tentang cara membina pertumbuhan

anak yang baik


Penyuluhan pemberian ASI saja ( Asi Eksklusif )

usia 0 6 bulan
Penyuluhan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP
ASI ) untuk bayi berusia 6 bulan rasampai 2 tahun
Penyuluhan tentang merawat kesehatan gigi dan

mulut
Penyuluhan gizi dan pemberian vitamin A untuk balita

Penyuluhan tentang manfaat imunisasi bagi Balita

Penyuluhan tentang perkembangan anak dan latihan (

bimbingan )
2 ) Penyuluhan tentang ibu hamil dan menyusui /nifas,
meliputi :
Penyuluhan tentang cara merawat ibu

hamil/menyusui ( Pemeriksaan teratur, Perawatan


gigi, imunisasi TT, istirahat dsbnya
Penyuluhan tentang gizi dan pemberian tablet tambah

darah
Penyuluhan tentang persalian yang aman
Penyuluhan tentang KB setelah melahirkan

C. Isi Penyuluhan :
Dalam Menyusun Informasi penyuluhan,

sebaiknya memuat hal hal sebagai berikut


sebagai isi penyuluhan :
o Pesan Pesan Pokok : Yaitu informasi yang
diharapkan sasaran mau melaksanakan
o Manfaat : yaitu penjelasan mengenai manfaat
apabila sasaran melaksanakan pesan pesan itu
o Akibat : yaitu penjelasan mengenai apa
akibatnya bila hal itu tidak dilaksanakan
o Apabila masalah sudah terjadi pada sasaran :
yaitu penjelasan tentang bagaimana cara
mengatasi masalah yg sudah terjadi.
Agar kader bisa jadi penyuluh yang baik , kader
harus menguasai materi materi dan pesan
pesan pokok setiap topik penyuluhan yang wajib
di meja 4 . Caranya tentu saja dengan banyak
belajar dari orang lain dan membaca.
D. Bagaimana Caranya agar Penyuluhan Menarik ?
Penyuluhan bisa menarik apabila :
Informasi dan saran saran diberikan berdasarkan

keadaan atau permasalahan peserta yg datang ke


posyandu.
Saran Saran yang disampaikan, jelas dan cukup

praktis sehingga bisa dilaksanakan langsung oleh


ibu ibu, misalnya jenis makanan bergizi yg
mudah dan murah diperoleh oleh ibu2 di desa.
Penjelasan dan saran diberikan dengan
bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh masyarakat ,khususnya
penjelasan tentang masalah masalah
kesehatan
Kader bersikap ramah dalam memberi
informasi dan saran saran, tidak disertai
kecaman atau omelan terhadap ibu atau
seseorang yang bermasalah
Peserta diberi kesempatan untuk bertanya

bukan hanya mendengarkan saja.


PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU ( SIP )
A. PENGERTIAN SISTIM INFORMASI POSYANDU ( SIP )
. Sistim informasi Posyandu ( SIP ) adalah seperangkat
alat penyusunan data / informasi yang berkaitan
dengan kegiatan , kondisi dan perkembangan yang
terjadi disetiap posyandu
. Menfaat sistim informasi Posyandu ( SIP ) antara lain :
o. Menjadi bahan acuan bagi kader posyandu untuk
memahami permasalahan sehingga bisa
mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan
dengan kebutuhan sasaran
o. Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat
waktu mengenai pengelolaan posyandu , agar
berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan
posyandu bisa menggunakan nya untuk membina
posyandu demi kepentingan masyarakat
Tujuan Format SIP adalah : untuk menata dan
menyederhanakan tugas pencatatan kader yang
sangat banyak , untuk melaksanakan hal ini, kader
perlu mendapatkan pelatihan pengisian format
terlebih dahulu
B. MACAM MACAM FORMAT SIP :
1. Catatan ibu hamil, kelahiran,kematian Bayi, dan
kematian ibu hamil, melahirkan, Nifas, berisi catatan
dasar mengenai sasaran Posyandu
2. Register Bayi di wilayah kerja Posyandu , berisi
catatan pemberian pil besi, Vitamin A, oralit, tanggal
imunisasi dan tanggal bayi meninggal di wilayah
layanan posyandu tersebut
3. Register Anak Balita di wilayah kerja Posyandu, berisi
catatan mengenai pemberian pil besi,Vitamin
A,pemberian oralit
4. Register ibu hamil diwilayah kerja Posyandu
5. Register WUS PUS di wilayah kerja Posyandu
6. Data Pengunjung Posyandu
7. Data Hasil Kegiatan Posyandu

C. CARA MENGISI FORMAT SIP


8. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian Bayi dan
kematian ibu hamil, melahirkan / nifas
dilaksanakan setiap bulan dan diserahkan
kepada :
. Ketua Kelompok PKK RW/dusun/lingkungan
melalui ketua kelompok RT
2. Register Bayi di wilayah kerja Posyandu
dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan.
Satu lembar format ini berlaku untuk 1 tahun
4. Register ibu Hamil di wilayah kerja Posyandu :
dilaksanakan oleh kader posyandu untuk
selama 1 tahun
5. Register WUS PUS di wilayah kerja posyandu :
dilaksanakan oleh kader posyandu untuk
selama 1 tahun
6. Data Pengunjung Posyandu : kelahiran dan
kematian Bayi dan ibu hamil, melahirkan /
nifas : di laksanakan oleh kader Posyandu setiap
bulan setelah hari buka posyandu ( atau setiap
ada kegiatan )
7. Data Hasil kegiatan posyandu : dilaksanakan
oleh kader Posyandu setiap bulan setelah hari
buka Posyandu ( atau setiap ada kegiatan )
VII. PENILAIAN MASALAH SASARAN POSYANDU
A.Pengertian Masalah / Kebutuhan
Masalah / Kebutuhan adalah : keadaaan keadaan

yang dianggap mengganggu . Menghambat atau


mengurangi kesejahteraan hidup masyarakat
Masalah / kebutuhan yangs menjadi perhatian kader

posyandu adalah masalah/kebutuhan dari orang


orang yang menjadi sasaran kegiatan Posyandu,
yaitu :
Masalah dari kelompok sasaran umum: antara lain

ibu hamil, ibu menyusui/ibu nifas, bayi, balita, dan


PUS
Masalah dari Kelompok Sasaran yg perlu perhatian

segera antara lain :


Ibu Hamil/menyusui/nifas : Bumil Resiko tinggi , ibu
hamil kurang Gizi dan anemia, ibu hamil berisiko
Apabila diperlukan , memberikan pil tambah darah ( Pil
Besi ), Vitamin A, dsbnya
Mengajak sasaran untuk menghadiri kegiatan Posyandu

Berpamitan

C. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN


Mencatat hasilnya di buku bantu kader

CARA MENGGUNAKAN MEDIA DALAM KUNJUNGAN RUMAH


KADER :
Kader Mengucapkan salam dan beramah tamah

terlebih dahulu sebelum sampai pada pokok tujuan


Kader menanyakan bahwa kedatangannya adalah
untuk melihat keadaan ibu hamil, ibu menyusui atau
bayi dan balita di keluarga ini dalam rangka tugas
sebagai kader Posyandu
Kader menanyakan pada keluarga/ ibu tsb tentang

keadaan ibu hamil / ibu menyusui/ bayi/ balita dan


alasan mengapa mereka tidak datang ke Posyandu
Bayi/Balita : Bayi berat Lahir Rendah , kurang Gizi,
yang belum di Imunisasi, yg mengalami rabun
ayam ayam ( Kekuarangan Vitamin A ), Balita di
daerah gondok, yang mengalami batuk dengan
nafas sesak ( gejala radang paru paru ), Balita
yang sering mencret ( Diare )
B.Penilaian Masalah
Penilaian masalah adalah pembahasan masalah
masalah yang berhasil ditemukan kader di
posyandu untuk melihat apa penyebab dan akibat
suatu masalah
Manfaat penilaian masalah antara lain adalah :
o Kader bisa menentukan masalah yang paling
mendesak untuk segera ditangani
o Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk
menangani suatu masalah
Perlu di ingat, Kader Posyandu bukanlah orang yang
mampu memecahkan masalah masyarakat,
masyarakat sendirilah yang harus didorong agar
mampu memecahkan masalah masalahnya sendiri
dan sebaiknya mencegahnya agar tidak terjadi
KAPAN KADER MELAKUKAN PENILAIAN MASALAH :
Kader bisa melakukan penilaian masalah pada saat :

Kegiatan Buka Posyandu


Kegiatan evaluasi Bulanan petugas sektor atau

Puskesmas untuk merencanakan kegiatan bulan


berikutnya
Bahan Bahan yang bisa dipergunakan Untuk

masalah Yaitu :
Data KMS dan catatan kegiatan Posyandu lainnya

Buku Bantu Kader


C. Tiga ( 3 ) Jenis Kegiatan
Dalam menentukan kegiatan untuk menangani suatu
masalah yang ditemukan di Posyandu, kader
sebaiknya mengutamakan kegiatan yang bisa
ditangani oleh masyarakat sendiri.Kegiatan yang
perlu dikenal oleh kader terbagi dalam 3 jenis,
yaitu :
(1 ) Kegiatan Oleh Masyarakat
Melaksanakan kebiasaan hidup sehat dalam
keluarga ( Kebersihan diri, lingkungan rumah,
melaksanakan pola hidup sehat, memanfaatkan
pekarangan untuk menyediakan bahan makanan
bergizi bagi keluarga, dsbnya
Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin

untuk ibu hamil, bayi serta Balita yang sakit dan


sebagainya
Melaksanakan anjuran anjuran dari Kader Posyandu
maupun petugas lainnya, seperti memeriksakan
kehamilan secara rutin, membawa anak untuk di
imunisasi, membawa anak yang sakit ke Puskesmas
atau petugas kesehatan lainnya.
(2 ) Kegiatan oleh Posyandu
Kegiatan Kegiatan Posyandu yang paling dasar

disebut sebagai paket pelayanan minimal yang Tdd :


Kegiatan Perbaikan Gizi ( Termasuk PMT )
KIA, KB, Imunisasi ,Pemantauan kasus lumpuh layu
( Polio ), Penanggulangan Diare dan Radang Paru
Paru
Kegiatan Kegiatan di luar paket minimal disebut

Paket Pelayanan Pilihan Posyandu di luar paket


minimal berdasarkan masalah / kebutuhan yang
dirasakan di wilayah masing masing antara lain :
Kesehatan Lingkungan, Perkembangan anak
( termasuk BKB ) , Penanggulangan penyakit
menetap ( Demam berdarah, Malaria, gondok, dll
) Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat ( UKGMD )
dsbnya.
(3 ) Pemberian Rujukan oleh Kader :
Apabila kader tidak bisa membantu masyarakat

untuk menangani suatu masalah, kader perlu


memberikan rujukan ke Puskesmas
Biasanya kader Posyandu hanya merujuk ke

Puskesmas karena tugas merujuk ke RS


dilakukan oleh Petugas Puskesmas. Kecuali untuk
hal hal yang sudah jelas gawat, kader
menganjurkan orang yang bersangkutan untuk
segera ke Rumah Sakit
D. PENGERTIAN PEMBERIAN RUJUKAN
Pemberian Rujukan adalah pemberian surat

pengantar kepada orang yang di anggap


memiliki tanda tanda masalah. Surat itu
biasanya di tujukan kepada Puskesmas
Meskipun memberi rujukan merupakan tugas

utama dari petugas kesehatan yang bertugas


di meja 5 pada hari posyandu, tetapi kader
juga perlu memberikan rujukan apabila di
perlukan
Biasanya, kader memberikan rujukan di meja

4, pada saat bertugas memberikan


penyuluhan. Tetapi bisa juga
memberikanrujukan di luar Posyandu , ketika
kader menemukan suatu masalah
ORANG ORANG YANG PERLU DIRUJUK :
Kader sebaiknya memberi Rujukan apabila
menemukan orang orang berikut ini :
Balita yang Berat badannya berada di

bawah garis merah ( BGM ) atau kurus


Balita yang berat badannya 2 kali berturut

turut tidak naik


Balita Yang terlalu gemuk
Balita yang tampak sakit dengan tanda

tanda sbb :
Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak
bergairah
Badannya panas tinggi
Rewel dan tidak mau makan
Tidak mau menetek
Memiliki bercak Putih pada matanya
Badan bercak bercak merah
Berak cair terus menerus ( Bocor ) lebih dari 1 hari
Muntah muntah
Tidak bisa kencing lebih dari hari
Batuk lebih 100 hari
Batuk cepat disertai nafas sesak
Kelihatan kena penyakit kulit
Ibu Hamil yang mengalami tanda tanda sebagai berikut
Lingkar lengan atas ( Lila)nya kurang dari 23,5 cm atau
kurus
Kepala sering Pusing
Penglihatan berkunang kunang
Muntah terus menerus
Napsu makan kurang
Kakinya bengkak
Sesak napas
Mengalami perdarahan pada usia kehamilan
muda
Lesu,lemah,mudah capek dan mudah
mengantuk
Kelopak mata bagian dalam pucat
Mencret lebih dari sehari semalam
Mencretnya Mengandung darah
Orang Sakit Yang Minta Pertolongan kepada

kader
VIII. KUNJUNGAN RUMAH

LANGKAH LANGKAH KUNJUNGAN RUMAH


A. TAHAP PERSIAPAN
. Memilih Sasaran Yang akan dikunjung
. Pembagian Tugas Kader
. Persiapn Materi belajar
B. TAHAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN
. Mengucapkan salam dan beramah tamah
. Menyampaikan tujuan kedatangan
. Berbincang bincang tentang keadaan ibu
hamil/ ibu menyusui/ bayi/balita
. Memberi saran saran praktis apabila
ditemukan masalah
Apabila diperlukan , memberikan pil tambah darah ( Pil
Besi ), Vitamin A, dsbnya
Mengajak sasaran untuk menghadiri kegiatan Posyandu
Berpamitan

C. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN


Mencatat hasilnya di buku bantu kader

CARA MENGGUNAKAN MEDIA DALAM KUNJUNGAN RUMAH


KADER :
Kader Mengucapkan salam dan beramah tamah

terlebih dahulu sebelum sampai pada pokok tujuan


Kader menanyakan bahwa kedatangannya adalah untuk

melihat keadaan ibu hamil, ibu menyusui atau bayi dan


balita di keluarga ini dalam rangka tugas sebagai kader
Posyandu
Kader menanyakan pada keluarga/ ibu tsb tentang

keadaan ibu hamil / ibu menyusui/ bayi/ balita dan


alasan mengapa mereka tidak datang ke Posyandu
Di dalam obrolan , kader kemudian menyampaikan
menfaat mengetahui informasi mengenai kesehatan
ibu hamil / ibu menyusui/ bayi/ balita di Posyandu
Sebelum berpamitan pulang kader menanyakan

apakah mereka berminat hadir pada kegiatan


posyandu .Kader memberitahukan kapan dan di
mana kegiatan tersebut akan di laksanakan.
D. PENGERTIAN KUNJUNGAN RUMAH :
Kunjungan Rumah adalah salah satu kegiatan kader

posyandu yang bertujuan untuk melakukan


pendekatan kepadamasyarakat tentang kegiatan di
Posyandu dan manfaatnya.Selain itu kunjungan
rumah juga dilakukan untuk mengerakkan mereka
agar datang ke Posyandu
Sasaran yang Perlu di kunjungi :
Ibu yang anak Balitanya selama 2 bulan berturut turut
tidak hadir lagi di Posyandu
Ibu dan anak Balitanya Belum mendapat kapsul Vitamin A
Ibu yang anak Balitanya Bulan lalu di kirim ke Puskesmas
karena :
1. Dua (2 ) bulan berturut turut berat badan nya tidak naik
2. Berat Badannya dibawah garis merah KMS
3. Sakit
. Ibu Hamil yang selama 2 bulan berturut turut tidak
menghadiri kegiatan di Posyandu
. Ibu yang kehamilannya baru saja diketahui ( Hamil Baru )
. Ibu yang Mengalami kesulitan kesulitan menyusui anaknya
. Ibu Hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul
Yodium
. Ibu yang mempunyai Balita terlalu gemuk
D. SARAN SARAN UNTUK KADER :
Banyak Kader yang mengeluh bahwa kedatangan mereka

sering kali sebagai gangguan oleh sasaran. Apalagi bila


sasaran itu termasuk orang yang sulit didekati dan diajak
melaksanakan kegiatan Posyandu.
Berikuti ini adalah beberapa saran untuk kader agar
kunjungan rumah berjalan dengan baik :
Kader sebaiknya bersikap ramah, sabar, dan tidak
menggurui, apalagi sambil memarahi dan mengomeli
sasaran
Berikan penjelasan dengan cara sederhana

Laksanakan kunjungan rumah dengan santai seperti

sedang bertamu dan mengobrol biasa.Jangan terlalu lama


atau pada jam jam sibuk mereka
Pergunakan media bantu ( Kartu konseling ) hanya untuk

sasaran yang telah mnerima kedatangan kader dengan


baik.
IX. UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA

A. PENGERTIAN ZAT GIZI


1. ZAT GIZI adalah : unsur unsur yang diperlukan
oleh tubuh agar seseorang dapat hidup

sehat, yang terdiri dari bermacam


macam unsur sehingga kita perlu
memakan berbagai macam jenis
makanan. Sehingga makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh kita bukan
sekedar makanan yang
mengenyangkan melainkan yang
mengandung zat gizi.
B. MATERI MATERI GIZI YANG PERLU DIKUASAI
OLEH KADER, SEBAGAI BAHAN PENYULUHAN
DI POSYANDU DAN MEMOTIVASI ORANG TUA
BAYI BALITA YAITU :

1. Upaya dari keluarga dalam memelihara gizi


perlu dilaksanakan sedini mungkin pada
anak usia 0-5 thn, karena usia tersebut
merupakan usia terpenting bagi tahap
pertumbuhan jasmani dan perkembangan
otak anak.
2. Ada 3 kelompok utama zat gizi yang sangat
penting bagi tubuh yaitu :
- Makan Pokok dan Lemak / Minyak.
yaitu : makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai sumber energi dan tenaga agar kita
melaukan aktifitas sehari hari.
sumber makananya seperti : (Beras, jagung,
gandum, gula, kentang, roti, mie, mentega,
minyak dan santan.
- Lauk Pauk (Protein)
yaitu : makanan yang dibutuhkan untuk
membangun tubuh dan otak kita.
sumber makananya seperti :(kacang
kacangan, tempe, tahu, susu, kacang
kedelai, telur ayam, daging, ikan, susu)
- sayur sayuran dan Buah buahan
yaitu : makanan yang dibutuhkan agar tubuh
kuat, segar dan tidak mudah sakit.
sumber makananya (semua jenis sayur
sayuran dan buah buahan )
C. MASALAH MASALAH GIZI YANG PERLU
DIKENALI OLEH KADER
1. Masalah Gizi adalah : masalah yang
disebabkan oleh kekurangan gizi seperti :
- Anak kurus (BB kurang)
- Anak lemah, lesu dan mudah sakit
seperti (campak, mencret, batuk pilek)
- Anak tidak mudah sembuh kalau sakit
- Anak banyak makan tapi menderita
kecacingan
- Anak tidak suka makan
- Anak umur 6-12 bln, setiap hari hanya diberi
makan nasi yang dihaluskan saja, tanpa
dicampur dengan buah dan sayur.
- Anak berumur di bawah 6 Bln sudah diberi
makanan padat
- Anak Umur 2 Thn blm bisa berjalan
- Anak kerdil / Cebol
- Kecerdasan anak terhambat misalnya
:umur 3-4 thn belum bisa bicara dengan
jelas
- Pada Ibu Hamil ( Ibu Hamil Kurus, Mudah
lelah, Pucat dan Lesu, dan sering
mengalami pusing kepala)
2. Disamping itu juga sering ditemui bahwa
orang tua Bayi / Balita sudah merasa cukup
apabila anakanya tidak sedang sakit dan
sudah makan banyak, merasa anak akan
gemuk tapi sebenarnya apabila makanan yang
dimakan tersebut tidak mengandung gizi maka
tetap saja anak tersebut akan kekurangan gizi.
3. Akibat kekurangan gizi pada anak bisa
sekarang dan bisa juga terjadi pada saat usia
dewasa. Seseorang akan menjadi mudah
sakit dan daya tahantubuhnya kurang karena
masalah gizi yang terjadi pada masa anak
anaknya.

D. Kader dapat menginformasikan kepada Orang


Tua tentang cara menyusun Menu bergizi :
- Menu yang sehat dan bergizi sebaiknya
memenuhi 3 Zat utama, dan orang tua dapat
menyusun menu makananya berdasarkan 3
zat utama tersebut sebagai Contoh :
WAKT U MENU

Pagi Nasi, Telur dadar, tumis kacang panjang

Selingan Talam Ubi

Siang Nasi, Tempe, Tahu Goreng, Sayur Santan,


Sayur Daun Ubi, Ikan Teri, Pepaya Dan
pisang

Selingan Pisang Goreng

Sore / Nasi, Tempe Tahu, Sayur Bunga Pepaya, Ikan


Malam teri, Pepaya atau Pisang
- Menu yang sehat dan bergizi tidak
memerlukan bahan makanan yang mahal
dapat menggunakan bahan makanan lokal

E. HAL HAL YANG MENGHAMBAT USAHA GIZI


1. Rendahnya Pengetahuan masyarakat
tentang Gizi (Kebiasaan anak lebih suka
jajan)
2. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya gizi bagi masa depan anak
(Prioritas kepentingan orang tua
dibandingkan gizi keluarga)
3. Kebiasaan yang sulit di rubah (Pola Makanan )
4. Kepercayaan yang sulit di rubah (Anggapan dan
presepsi yang salah)
F. Peran dan Tugas Kader serta cara kader dalam Menghadapi
Permasalahan Gizi

1. Kader harus dapat menguasai materi gizi,


dan pesan - pesan gizi yang praktis sesuai
keadaan masyarakat tersebut.
2. Menggiatkan Pelayananan di Posyandu
untuk meningkatkan gizi keluarga :
- Penyuluhan Gizi
- Pemberian Vitamin A, Yodium, Oralit dll
- Pemberian PMT
- Demo Masak
- Kunjungan rumahpenemuan kasusu gizi
buruk
3. Kader Posyandu yang berhasil adalah : Kader
yang bisa mendorong masyarakat untuk
melaksanakan sendiri usaha usaha
meningkatkan kebiasaan makanan bergizi.
X. PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK
1. PERBEDAAN PENYULUHAN DAN DISKUSI
KELOMPOK.
a. Penyuluhan : kegiatan penyampaian pesan
dan informasi dari seseorang kepada
orang lain dengan atau tanpa
menggunakan alat peraga / media
penyuluhan. (Saya dengar lalulupa)
b. Diskusi : Kegiatan Penyampaian pesan
dan informasi dari seseorang kepada orang
lain dengan melibatkan orang lain untuk
menyampaikan pendapat dan terjadi proses
tanya jawab, selama kegiatan berlangsung.
(Saya ikut menceritakanmaka sy lebih ingat)
(Diskusi kelompok yang dilakukan oleh
kader Posyandu dilakukan di luar hari buka
posyandu (arisan, dll)
Contoh perbedaan Penyuluhan dan
Diskusi Kelompok
1. Makanan bergizi itu
mahal Tidak ?

2. Bagaimana
1. Pengertian Gizi memperoleh makanan
keluarga adalah bergizi ?
.
2. Manfaat Gizi
keluarga yaitu

PENYULUHAN DISKUSI KELOMPOK


2. Langkah langkah melaksanakan Diskusi
Kelompok) oleh Kader Posyandu :
a. Tahap Persiapan
- Mengundang Peserta
- Menetapkan Waktu Pertemuan
- Menentukan Tempat
- Pembagian Tugas Tim Pemandu
- Persiapan Materi Belajar
b. Tahap Pelaksanaan
- Pengaturan Tempat Belajar (Tidak
membelakangi)
- Pelaksanaan Kegiatan Belajar
c. Tahap Sesudah Pelaksanaan
- Mencatat hasil kegiatan pada buku
bantu kader
3. Metode Metode Belajar
a. Penyuluhan / ceramah
b. Diskusi Kelompok
c. Simulasi / Sandiwara
d. Peragaan / Demonstrasi (KMS)
e. Praktek (LGG dll)
f. Kunjungan Lapangan
4. Media Belajar :
Media Belajar adalah alat bantu dalam melakukan
kegiatan belajar, seperti :
a. Lembar Balik
b. Kartu Konseling
c. Alat / Bahan peraga
d. Brosur / Liflet
e. Buku Pegangan (Buklet)
5. Manfaat Diskusi Kelompok :
a. karena caranya saling bertukar
Pengalaman diantara masyarakat
mengenai hal - hal kesehatan khususnya
KIA, Gizi maka lebih mudah dihayati oleh
peserta.
b. dapat menciptakan suasana belajar yang
lebih akrab dan santai sehingga
masyarakat tidak merasa seperti sedang
belajar di kelas.

6. Bisahkah Kader membuat media sendiri ?


- kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung
pada media cetak yang mahal dan mungkin
sulit di dapat, sehingga kader dapat membuat
sendiri seperti : Guntingan kartu kartu untuk
bahan diskusi atu mencari gambar di majalah dll.
7. Apa yang tidak boleh dilakukan kader
selama Diskusi Kelompok :
a. kader menggunakan media untuk banyak
bicara (ceramah)
b. Kader tidak berusaha memancing peserta
untuk bicara
c. Kader Menyalahkan salah satu pihak
d. Kader menggunakan bahasa yang sulit
dimengerti
e. Kader memihak salah satu peserta
f. Kader membiarkan Diskusi menjadi Debat
Kusir (Ricuh)
g. Kader tidak memberi masukan atau saran
apabila peserta bingung atau salah
h. Kader tidak membahas topik diskusi secara
tuntas
i. Kader tidak mengakui hal yang tidak
diketahuinya.
8. Sikap Kader yang baik, yang harus
dilakukan
selama Diskusi Kelompok :
a. Bersikap Sabar
b. Mendengarkan dan tidak mendominasi
c. Menghargai dan Rendah hati
d. Mau Belajar
e. Bersikap sederajat dan akrab
f. Tidak menggurui
g. Tidak memihak, menilai dan
mengeritik
h. Bersikap terbuka
i. Bersikap Posotif
XI. EVALUASI RENCANA TINDAK LANJUT

1. Manfaat Evaluasi
a. Dalam setiap pelatihan kita perlu
melaksanakan evaluasi untuk menilai
seberapa jauh materi materi bisa
dipahami oleh peserta.
b. Evaluasi juga bisa menilai apakah
peserta peserta bisa terpenuhi dalam
pelatihan ini. Apabila harapan kurang
terpenuhi sebaiknya dicarikan jalan
keluarnya melalui penyusunan RTL pribadi
(masing masing peserta)
2. Manfaat Penyusunan RTL
a. Penyusunan RTL dapat menjadi
bukti
hasil pelatihan bagi peserta.
b. RTL yang disusun itu merupakan RTL
peserta untuk masing masing
Posyandu yang diharapkan bisa
dilaksanakan oleh mereka sebagai
upaya meningkatkan pelayanan
Posyandu di wilayahnya.

Anda mungkin juga menyukai