Anda di halaman 1dari 32

Sistem Rujukan Nasional

-Maternal Perinatal

Oleh : dr. Andry Kurniadi

Pembimbing : dr. H. Syahredi SA, SpOG(K)

1 03/13/17
SISTEM RUJUKAN NASIONAL

Pengertian
Merupakan suatu sistem penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap satu/lebih kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dari
unit berkemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu atau secara horizontal
antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya

2 03/13/17
Pengertian...

Regionalisasi Sistem Rujukan adalah


pengaturan sistem rujukan dengan
penetapan batas wilayah administrasi
daerah berdasarkan kemampuan
pelayanan medis, penunjang dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang
terstuktur sesuai dengan kemampuan,
kecuali dalam kondisi emergensi.

3 03/13/17
Sistem rujukan kesehatan di negara
Indonesia dirumuskan dalam
Permenkes No. 01 tahun 2012
Tujuan : memberikan pelayanan
kesehatan secara bermutu, sehingga
tujuan pelayanan tercapai tanpa harus
menggunakan biaya yang mahal

4 03/13/17
Manfaat...

Pemerintah : Penghematan dana,


memperjelas sistem pelayanan
kesehatan dan memudahkan
administrasi
Mayarakat : meringankan biaya pengobatan dan
mempermudah dalam mendapatkan pengobatan
Penyelenggara pelayanan kesehatan : memperjelas
jenjang karier, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, dan meringankan beban tugas

5 03/13/17
Ketentuan Umum...

Pelayanan kesehatan perorangan terdiri


dari 3 (tiga) tingkatan yaitu:
1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama;
2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua;
dan
3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
Rujukan bisa bersifat horizontal dan vertikal
dari tingkat pelayanan yang lebih rendah
ke tinggi, atau sebaliknya...

6 03/13/17
Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan
Berjenjang...

Yankes tingkat primer tingkat


sekunder tingkat tersier
Primer tersier ( diagnosis sudah
jelas dan memerlukan pengobatan
yang hanya ada di tersier)
Terkecuali: Kondisi gawat darurat,
bencana, kondisi khusus pasien,
pertimbangan geografis dan fasilitas

7 03/13/17
Forum Komunikasi Antar Fasilitas
Kesehatan...

Faskes perujuk : informasi mengenai


ketersediaan sarana dan prasarana serta
ketersediaan tenaga kesehatan serta dapat
memastikan penerima rujukan dapat
menerima pasien sesuai dengan kebutuhan
medis
Faskes tujuan rujukan : informasi secara
dini terhadap kondisi pasien sehingga
dapat mempersiapkan dan menyediakan
perawatan sesuai dengan kebutuhan medis

8 03/13/17
Forum Komunikasi Antar Fasilitas
Kesehatan...

Forum Komunikasi antar Faskes


dibentuk oleh masing-masing Kantor
Cabang BPJS Kesehatan dengan
menunjuk seorang PIC (Person in
Charge) pada masing-masing faskes

9 03/13/17
Pembinaan dan Pengawasan Sistem
Rujukan Berjenjang...

Faskes Tingkat Pertama : Ka Dinkes


Kabupaten atau Kota dan Organisasi
Profesi
Faskes TIngkat Kedua : Ka Dinkes
Provinsi dan Organisasi Profesi
Faskes Tingkat Ketiga : Menteri

10 03/13/17
RUJUKAN MATERNAL PERINATAL
Prinsip utama
o Persiapan persalinan (rujukan terencana) bagi yang
membutuhkan (pre-emptive strategy).
o Terdapat continuum of care dengan sumber dana yang pasti.

Syarat-syarat:
Ada RS PONEK 24 jam dengan hotline yang dapat
dihubungi 24 jam
Sebaiknya ada hotline Dinas Kesehatan 24 jam
dengan sistem jaga
Menekankan pada koordinasi antar lembaga (LKMD,
PKK, penolong persalinan)
Memberikan petunjuk rinci dan jelas mengenai
pembiayaan
11 03/13/17
Syarat-syarat (lanjutan):
Memperhatikan secara maksimal ibu-ibu yang
masuk dalam:
Kelompok A. Mengalami masalah dalam
kehamilan saat di ANC dan di prediksi akan
mempunyai masalah dalam persalinan
Kelompok B. Ibu-ibu yang dalam ANC tidak
bermasalah
Kelompok B1. Butuh rujukan emergensi ke
RS PONEK 24 jam.
Kelompok B2. Ada permasalahan tapi tidak
perlu dirujuk ke RS PONEK 24 jam
Kelompok B3. Ibu-ibu yang mengalami
12 03/13/17
persalinan normal.
13 03/13/17
PROSES RUJUKAN KELOMPOK A
kelompok A:
Abortus imminen, abortus inkompletus
& missed abortion
Mola hidatidosa
Hiperemesis gravidarum
Kehamilan ektopik
Hipertensi dalam kehamilan, preeklamsia & eklamsi
Perdarahan pada trimester III
Penyakit jantung pada kehamilan (gagal jantung,
edema paru akut, dst.)
Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan (asma,
diabetes, dsb)
Kehamilan dengan penyakit penyerta (tuberculosis,
malaria, gizi buruk, HIV/AIDS, dsb)
14 03/13/17
Ibu Hamil
ANC
Sarana Kesehatan:
-Identifikasi Kelompok
Pasien
Dinkes Kab/ Kota: - Melaporkan kelompok A
-Menerima laporan dan ke dinkes kabupaten/ kota
koordinasi dengan RS
-Koordinir cara
Sarana Kesehatan:
transportasi/ rujukan
-Mengirim pasien
-Memastikan
kelompok A ke RS pada
ketersediaan dana
waktu yang tepat

RS:
Sarana Kesehatan: -Menyediakan rumah
-Memberikan tunggu
Dinkes Kab/ Kota: pelayanan kesehatan -Memberikan pelayanan
-Menerima laporan lanjutan ANC-persalinan sesuai
hasil penanganan -Melaporkan hasil kasus
penanganan ke dinkes -Memulangkan ibu dan
bayi
15
KETERANGAN...
Sarana pelayanan kesehatan melaporkan daftar
kelompok A ke Dinas Kesehatan melalui laporan K1-K4.
Dinas Kesehatan menyerahkan data kelompok A ke RS
PONEK 24 jam untuk persiapan pelayanan medis sesuai
clinical guidelines
Dilakukan perencanaan persalinan di RS PONEK oleh
tim rujukan. Pertemuan minimal 1x sebulan, sekaligus
monitoring.
Perencanaan dilakukan berdasarkan jenis penyulit
Koordinasi dengan Dr.Spesialis yang memimpin rapat
teknis medik di RS untuk menyiapkan tindakan terhadap
ibu-ibu yang akan masuk ke RS.

16 03/13/17
KETERANGAN...
Dinas Kesehatan menyiapkan sumber dana untuk
pengelolaan kelompok A dari berbagai sumber:
APBN, APBD, masyarakat.
Pada hari yang ditentukan ibu-ibu yang bermasalah
diantar sampai di rumah sakit dan mendapat
pelayanan. Di Masyarakat perlu ada tim pengantar.
Ibu dan bayi yang selamat akan kembali ke rumah
dengan pengantaran dari rumah sakit atau
dijemput kembali oleh masyarakat.
Kelompok A dapat pula bersalin dengan normal,
apabila ternyata tidak terjadi komplikasi yang
diprediksi.

17 03/13/17
PROSES RUJUKAN KELOMPOK B1
Kelompok B1:
Perdarahan Ante Partum
Perdarahan Post Partum
PEB, Eklamsia
Penyulit pada persalinan
Infeksi (Co: Infeksi Menular Seksual, dll)
Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu
bersalin
Persalinan pre-term
Persalinan per vaginam melalui induksi atau stimulasi
Persalinan per vaginam dengan tindakan
Persalinan per vaginam dengan kondisi bayi kembar
Grafik partograf menunjukan persalinan mendekati
garis bertindak

18 03/13/17
19 03/13/17
KETERANGAN...
Petugas sarana kesehatan menerima ibu hamil yang akan
bersalin
Apabila ada penyulit pada persalinan, ibu bersalin menjadi
Kelompok B, bidan/dokter penolong pertama harus
memutuskan secara cepat dan tepat untuk melakukan rujukan.
Pasien yang telah didiagnosis memiliki komplikasi persalinan
segera dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Rujukan harus diarahkan ke RS PONEK 24 jam yang mempunyai
hotline.
Bidan menelpon atau SMS ke RS PONEK 24 jam dan Dinas
Kesehatan (Hotline)
Dinkes Kabupaten/Kota menerima laporan mengenai ibu
bersalin yang mengalami komplikasi. Kemudian Dinkes
Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan

20 03/13/17
KETERANGAN...
Dinkes kabupaten/ kota mengkoordinasi mekanisme
transportasi dan rujukan pasien ke rumah sakit
tujuan
Ambulans Puskesmas/RS digunakan untuk
mengantar pasien ke RS
Dilakukan persalinan rujukan emergensidi RS
Dirawat di RS PONEK 24 jam
Setelah perawatan di RS PONEK 24 jam selesai,
perawatan lanjutan atau postnatal care tetap
diberikan sesuai jadwal
Diantar kembali setelah selesai perawatannya, dan
hasil rujukan dilaporkan kembali ke hotline Dinkes
Kabupaten/kota

21 03/13/17
Saifuddin, A.B (Buku panduan praktis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, 2002), terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam merujuk kasus gawat darurat
meliputi:
1. Stabilisasi penderita dengan pemberian oksigen, cairan
infus intravena, transfusi darah serta obat-obatan.
Stabilisasi kondisi penderita dan merujuknya dengan cepat
dan tepat sangat penting (essensial) dalam
menyelamatkan kasus gawat darurat, tidak peduli jenjang
atau tingkat pelayanan kesehatan.
2. Tata cara untuk memperoleh transportasi dengan cepat
bagi kasus gawat darurat harus ada pada setiap tingkat
pelayanan kesehatan, sehingga dibutuhkan koordinasi
dengan semua komponen.
3. Penderita harus didampingi oleh tenaga yang terlatih
(dokter/ bidan/perawat) sehingga cairan infus intravena
dan oksigen dapat terus diberikan. Apabila pasien tidak
dapat didampingi oleh tenaga terlatih, maka pendamping
harus diberi petunjuk bagaimana menangani cairan
intravena dalam perjalanan.
PROSES RUJUKAN KELOMPOK B2

Kelompok B2:
Hiperemesis gravidarum dengan dehidrasi
ringan
Persalinan per vaginam dengan komplikasi
23 03/13/17
24 03/13/17
KETERANGAN...
Petugas kesehatan menerima ibu bersalin di
fasilitas Puskesmas PONED atau RS PONEK 24
jam
Ibu bersalin diidentifikasi mengalami
komplikasi persalinan
Bila persalinan Puskesmas PONED harus
cepat dan tepat menentukan perlu dirujuk
atau tidak
Saat tidak perlu dirujuk, Puskesmas PONED
harus berkoordinasi dengan Dinkes
Kabupaten/Kota dan RS PONEK 24 jam

25 03/13/17
KETERANGAN...
Dinkes Kabupaten/Kota mengkoordinasi
persiapan rujukan dengan rumah sakit tujuan
rujukan
Pelayanan persalinan diberikan di fasilitas
kesehatan sesuai dengan komplikasi yang ada
Setelah ibu bersalin selesai dirawat, Puskesmas
PONED atau RS PONEK 24 jam memulangkan ibu
dan bayi
Perawatan lanjutan atau postnatal care tetap
diberikan sesuai jadwal
Hasil perawatan dilaporkan ke Dinkes
Kabupaten/Kota

26 03/13/17
PROSES RUJUKAN KELOMPOK B3
Kelompok B3:
Persalinan pervaginam tanpa masalah (tanpa
tindakan)

27 03/13/17
Ibu Hamil Identifikasi Jenis
ANC ke Sarana Kelompok Pasien
Sarana Kesehatan
Menangani
Kesehatan
Persalinan
Kelompok B
Identifikasi
Penyulit
Persalinan
Kelompok B
Melanjutkan
Penanganan
Persalinan
Kelompok B 13

Memulangkan Ibu
dan Bayi
Menerima
Melaporkan Hasil
Laporan Dinkes Kab/
Penanganan
Penanganan Kota
28 Kelompok B3
03/13/17
Kelompok B3
KETERANGAN
Petugas kesehatan memberikan pertolongan
persalinan di sarana kesehatan
Tidak ada komplikasi atau penyulit yang terjadi
selama proses persalinan, persalinan berjalan
normal per vaginam.
Setelah persalinan dan perawatan selesai, sarana
kesehatan memulangkan ibu dan bayi
Sarana pelayanan kesehatan melaporkan hasil
penanganan ibu bersalin ke Dinkes kabupaten/kota
Perawatan postnatal dilakukan sesuai dengan
jadwal

29 03/13/17
PROSES RUJUKAN
BAYI BARU LAHIR DENGAN KOMPLIKASI
Termasuk:
Asfiksia atau Asfiksia tidak teratasi
BBLR dengan komplikasi atau BBLSR atau BBLSAR
Infeksi
Ikterus patologis dan hiperbilirubinemia grade III-V
Kejang
Gangguan Napas Berat/ Respiratory Distress
Syndrome
Bayi baru lahir dengan kelainan kongenital
Sepsis Neonatorum
Bayi baru lahir dengan dehidrasi berat

30 03/13/17
Bayi baru lahir

Sarana pelayanan kesehatan


mengidentifkasi komplikasi pada bayi
baru lahir

Sarana pelayanan kesehatan


merujuk bayi baru lahir dengan
komplikasi ke RS PONEK

RS PONEK melakukan
tindakan perawatan bayi baru
lahir dengan komplikasi

Sarana Pelayanan
Kesehatan Memulangkan
Bayi

Bayi kontrol ke sarana


pelayanan kesehatan, jika
ditemukan penyakit

Bayi Sakit Berat Bayi Sakit Ringan Bayi Sakit Sedang-Berat

Perawatan Bayi Sakit di


Perawatan Bayi Sakit di Perawatan Bayi Sakit di
Berbagai Jenis Sarana
RS PONEK Puskesmas PONED
Pelayanan Kesehatan

Sarana Pelayanan Kesehatan


Melaporkan Hasil Penanganan
Bayi Baru Lahir dengan
Komplikasi

Dinkes Kab/Kota Menerima


Laporan Hasil Penanganan
31 Bayi Baru Lahir dengan 03/13/17
Komplikasi
Terima Kasih
32 03/13/17

Anda mungkin juga menyukai