Trauma Kepala
Trauma Kepala
KAPITIS
2
ANATOMI
Kulit kepala
Tulang tengkorak
Otak
Cairan serebro spinalis
3
KULIT KEPALA
Skin (kulit)
Connective Tissue
(jaringan penyambung)
Aponearosis langsung
dengan tengkorak
Loosc Areolus Tissue
jaringan penunjang
longgar
Perikranium
4
TULANG TENGKORAK
Terdiri dari :
o Kalvarius
o Basis Krani
5
OTAK
Terdiri dari :
1. Cerebrum
2. Cerebelum
3. Batang otak (medula spinalis)
Anatomy otak.mov
6
CAIRAN SEREBROSPINALIS
7
KLASIFIKASI TRAUMA KAPITIS
akselerasi, deselerasi)
11
PENDARAHAN EPIDURAL
Hematoma epidural terletak di luar duramater (dlm rongga tengkorak)
Ciri : Menyerupai lensa cembung
Letak : Di area temporal atau temporo parietal
Penyebab : Robeknya meningeal media dengan retaknya tulang
tengkorak
Pendarahan dapat :
Berasal dari pendarahan pembuluh arteri dan vena
Robeknya Sinus Vinosus
Pendarahan epidural jarang terjadi
Pendarahan epidural bila di tolong segera pada tahap dini
prognosisnya baik karena penekanan gumpalan darah pada 12
jaringan otak tidak berlangsung lama
PENDARAHAN SUBDURAL
Lebih sering terjadi pada pendarahan epidural + 30% dari
trauma kapitis berat
Pendarahan diakibatkan robeknya vena yang terletak antara
korteks serebrum dengan sinus venosus (tempat vena
bermuara)
Dapat terjadi juga akibat laserasi arteri permukaan otak
Pendarahan subdural biasanya menutupi seluruh permukaan
hemisfer otak dan kerusakan otak di bawahnya lebih berat
Diagnosanya jauh lebih buruk dari pendarahan epidural
Angka kematian tinggi, dapat diturunkan dengan tindakan
pembedahan cepat dan penatalaksanaan yang agresif
13
SUB DURAL HEMATOM
14
FRAKTUR KRANIUM
Dapat terjadi pada atap atas dasar tengkorak
Dapat berbentuk garis atau lintang
Dapat terjadi tertutup atau terbuka
Memerlukan pemeriksaan CT Scan dengan tehnik
Jendela Tulang (bone window) untuk dapat
memperjelas frakturnya
Adanya fraktur merupakan petunjuk beratnya Trauma
15
BONE WINDOW
16
FRAKTUR
17
TANDA-TANDA KLINIS
Adanya tanda klinis merupakan petunjuk untuk
dilakukannya pemeriksaan lebih rinci antara lain :
18
BETTLES SIGN
19
Indikasi Operasi
Bilaterdapat fragment tulang yang masuk ke
dalam, lebih tebal dari tulang kalvaria biasanya
perlu tindakan pembedahan
20
TINDAKAN RESUSITASI ABC
A. Jalan nafas (airway) jalan napas tidak efektif
21
LANJUTAN RESUSITASI ABC
Ggn
perifer: aspirasi, trauma dada, edema paru, DIC,
emboli paru, infeksi
22
LANJUTAN RESUSITASI ABC
C. Sirkulasi (circulation)
Diuretik Furosemid
Menghambat pembentukan LCS, menarik cairan interstitial
udema serebri. Pemberian bersama manitol punya efek
sinergik dan memper[anjang efek osmotik serum oleh manitol.
Dosis 40mg/hari IV
25
LANJUTAN PENATALAKSANAAN CK
Steroid
Manfaat tidak terbukti pada Cedera kepala
26
LANJUTAN PENATALAKSANAAN CK
Keseimbangan elektrolit
Pada saat awal masuk dikurangi untuk mencegah udem
otak, 1500-2000 ml/hari parenteraldengan cairan
koloid , kristaloid Nacl 0,9%, ringer laktat. Jangan
diberikan yang mengandung glukosa hiperglikemi,
menambah udem otak
27
LANJUTAN PENATALAKSANAAN CK
Komplikasi sistemik
Demam, kelainan gastrointestinal, kelainan
hematologis perlu ditanggulangi segera.
Obat Neuroprotektor
Manfaat obat pada CK berat masih diteliti manfaatnya
seperti lazaroid, antagonis kalsium, glutamat, citikolin
28
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
B.D. PENURUNAN KESADARAN
Tujuan :
Klien akan mempertahankan jalan nafas tetap efektif, ditandai :
Intervensi:
Pertahankan kepatenan jalan napas
Monitor AGD.
Intervensi
Kaji lebarnya pupil setiap 1 - 4 jam.
Catat respon verbal, gerakan tungkai, dorsiflexion dan plantar flexion setiap 1 - 4 jam.
Jika klien tidak sadar, catat gerekan spntan atau upaya menghindari nyeri setiap 1 - 4 jam.
Pertahankan posisi kepala 30 derajat dan pertahankan posisi kepala secara netral