Keuangan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan
Entitas Anak /AND SUBORDINARIES
KELOMPOK II
Sub Pokok Bahasan
II
ANALISIS RASIO
I
III
ANALISIS
ANALISIS
PEMBANDINGAN
SUMBER DAN
PENGGUNAAN
MODAL KERJA
KELOMPOK II
ANALISIS PERBANDINGAN
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
KELOMPOK II
Periode Berkurang*-Bertambah*
2011 2012
% dari
Periode Naik atau Turun* Penjualan
Ratio
2011 2012
2011 2012
Rp 000 Rp 000 Rp 000 %
66.626.12 13.769.41
Penjualan bersih 52.856.708 3 5 26,05 1,26 100 100
- -
48.118.83 10.457.63
Beban pokok penjualan -37.661.205 5 0 27,77 1,28 -71,25 -72,22
18.507.28
3.311.785
Laba kotor 15.195.503 8 21,79 1,22 28,75 27,78
Beban penjualan -3.562.619 -4.183.635 -621.016 17,43 1,17 -6,74 -6,28
Beban umum dan
42.294
administrasi -1.015.497 -973.203 -4,16 0,96 -1,92 -1,46
penghasilan lain-lain 385.362 59.383 -325.979 -84,59 0,15 0,73 0,09
Beban lain-lain -203.805 -114.523 89.282 -43,81 0,56 -0,39 -0,17
Penghasilan keuangan 123.794 120.025 -3.769 -3,04 0,97 0,23 0,18
Biaya keuangan -21.673 -34.684 -13.011 60,03 1,60 -0,04 -0,05
Bagian atas hasil bersih
-7.411
entitas asosiasi 10.017 2.606 -73,98 0,26 0,02 0,00
Laba sebelum pajak 13.383.25
2.472.175
penghasilan 10.911.082 7 22,66 1,23 20,64 20,09
beban pajak penghasilan -2.846.656 -3.437.961 -591.305 20,77 1,21 -5,39 -5,16
Laba tahun berjalan 8.064.426 9.945.296 1.880.870 23,32 1,23 15,26 14,93
Laba/(rugi)
komprehensif lain
Selisih kurs karena -
penjabaran laporan 44.286 331,2
keuangan -13.369 30.917 6 -2,31 -0,03 0,05
Kerugian aktuarial atas 100,0
imbalan pasca kerja - -227.713 -227.713 - 0 - -0,34
Beban pajak penghasilan 100,0
terkait - 56.921 56.921 - 0 - 0,09
Rugi komprehensif lain, 946,2
-126.506
setelah pajak -13.369 -139.875 6 10,46 -0,03 -0,21
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TAHUN 1.754.364
BERJALAN 8.051.057 9.805.421 21,79 1,22 15,23 14,72
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Trend dalam
Tahun prosentase
Pos-pos
(dalam ribuan) 2011 = 100%
2011 2012 2012
Rp Rp %
ANALISIS PERBANDINGAN
TAHUN 2011 - 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman
-Pihakketiga 493,319 493,319 100
-Pihakberelasi 1.812.884 1.812.884 100
Utangusahadanlainnya
-Pihakketiga 1.273.856 1.374.131 100.275 7,87
-Pihak-pihakberelasi 664.249 1.053.980 389.731 58,67
Utangpajak
-Pajakpenghasilanbadan 580.496 476.447 -104.049 -17,92
-Pajaklain-lain 891.253 891.849 596 0,07
Utangcukai 4.464.140 5.295.906 831.766 18,63
Akrual 438.276 443.485 5.209 1,19
Kewajibanimbalanpascakerja
-Jangkapendek 25.977 30.388 4.411 16,98
Liabilitassewapembiayaan
-Jangkapendek 30.161 25.588 -4.573 -15,16
Jumlah liabilitas jangka pendek 8.368.408 11.897.977 3.529.569 42,18
Liabilitas jangka panjang
Kewajibanimbalanpascakerja 556.869 854.977 298.108 53,53
Liabilitaspajaktangguhan 5.549 5.091 -458 -8,25
Liabilitassewapembiayaan
-Jangkapanjang 50.043 56.037 5.994 11,98
Pendapatantangguhan 46.219 125.032 78.813 170,52
LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 2.070.123 783.505 -1.286.618 -62,15 0,38 10,71 2,99
Piutang usaha
-Pihak ketiga 823.248 983.865 160.617 19,51 1,20 4,26 3,75
-Pihak-pihak berelasi 68.165 92.680 24.515 35,96 1,36 0,35 0,35
Piutang lainnya
-Pihak ketiga 50.158 26.262 -23.896 -47,64 0,52 0,26 0,10
-Pihak-pihak berelasi 151.335 269.947 118.612 78,38 1,78 0,78 1,03
Persediaan 8.913.348 15.669.906 6.756.558 75,80 1,76 46,11 59,70
Pajak dibayar di muka 511.105 599.090 87.985 17,21 1,17 2,64 2,28
Uang muka pembelian tembakau 2.058.317 2.506.777 448.460 21,79 1,22 10,65 9,55
Biaya dibayar dimuka 176.097 160.797 -15.300 -8,69 0,91 0,91 0,61
Aset tidak lancar yang dimiliki 29.564 35.484
untuk dijual 5.920 20,02 1,20 0,15 0,14
Jumlah aset lancar 14.851.460 21.128.313 6.276.853 42,26 1,42 76,83 80,50
Aset tidak lancar
Investasi pada entitas asosiasi 22.177 24.783 2.606 11,75 1,12 0,11 0,09
Properti investasi - 141.005 141.005 100 100 - 0,54
Aset tetap 3.850.665 4.115.078 264.413 6,87 1,07 19,92 15,68
Tanah untuk pengembangan 173.519 144.139 -29.380 -16,93 0,83 0,90 0,55
Aset pajak tangguhan 94.237 164.862 70.625 74,94 1,75 0,49 0,63
Goodwill 60.423 60.423 0 0,00 1,00 0,31 0,23
Aset tidak lancar lainnya 277.277 468.924 191.647 69,12 1,69 1,43 1,79
Jumlah aset tidak lancar 4.478.298 5.119.214 640.916 14,31 1,14 23,17 19,50
JUMLAH ASET 19.329.758 26.247.527 6.917.769 35,79 1,36 100,00 100,00
2011 2012 Bertambah-Berkurang* % Dari Total
Rp 000 Rp 000 Rp 000 % Ratio 2011 2012
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman
-Pihak ketiga 493,319 493,319 100 100 - 1,88
-Pihak berelasi 1.812.884 1.812.884 100 100 - 6,91
Utang usaha dan lainnya
-Pihak ketiga 1.273.856 1.374.131 100.275 7,87 1,08 6,59 5,24
-Pihak-pihak berelasi 664.249 1.053.980 389.731 58,67 1,59 3,44 4,02
Utang pajak
-Pajak penghasilan badan 580.496 476.447 -104.049 -17,92 0,82 3,00 1,82
-Pajak lain-lain 891.253 891.849 596 0,07 1,00 4,61 3,40
Utang cukai 4.464.140 5.295.906 831.766 18,63 1,19 23,09 20,18
Akrual 438.276 443.485 5.209 1,19 1,01 2,27 1,69
Kewajiban imbalan pascakerja
-Jangka pendek 25.977 30.388 4.411 16,98 1,17 0,13 0,12
Liabilitas sewa pembiayaan
-Jangka pendek 30.161 25.588 -4.573 -15,16 0,85 0,16 0,10
Jumlah liabilitas jangka pendek 8.368.408 11.897.977 3.529.569 42,18 1,42 43,29 45,33
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja 556.869 854.977 298.108 53,53 1,54 2,88 3,26
Liabilitas pajak tangguhan 5.549 5.091 -458 -8,25 0,92 0,03 0,02
Liabilitas sewa pembiayaan
-Jangka panjang 50.043 56.037 5.994 11,98 1,12 0,26 0,21
Pendapatan tangguhan 46.219 125.032 78.813 170,52 2,71 0,24 0,48
LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
Trend dalam
31 Desember Prosentase
Pos-Pos (dalam rupiah) 2011=100%
2011 2012 2011
Rp Rp %
ASET
Aset lancer
Kas dan Setara Kas 2,070,123 783,505 37.85
Piutang Usaha :
Pihak Ketiga 823,248 983,865 119.51
Pihak-pihak berelasi 68,165 92,680 135.96
Piutang Lainnya :
Pihak Ketiga 50,158 26,262 52.36
Pihak-pihak berelasi 151,335 269,947 178.38
Persediaan 8,913,348 15,669,906 175.80
Pajak dibayar di muka 511,105 599,090 117.21
Uang muka pembelian
tembakau 2,058,317 2,506,777 121.79
Biaya dibayar dimuka 176,097 160,797 91.31
Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual 29,564 35,484 120.02
Jumlah aset lancer 14,851,460 21,128,313 142.26
Aset tidak lancer
Investasi pada entitas
asosiasi 22,177 24,783 111.75
Properti investasi 141,005
Aset tetap 3,850,665 4,115,078 106.87
Tanah untuk
pengembangan 173,519 144,139 83.07
aset pajak tangguhan 94,237 164,862 174.94
Goodwill 60,423 60,423 100.00
Aset tidak lancar lainnya 277,277 468,924 169.12
Jumlah aset tidak
lancer 4,478,296 5,119,214 114.31
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja 556,869 854,970 153.53
Liabilitas pajak tanggungan 5,549 5,091 91.75
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka panjang 50,043 56,037 111.98
Pendapatan tangguhan 46,219 125,032 270.52
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 658,680 1,041,130 158.06
Menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah aktiva lancarnya sebesar
42,26% atau Rp 6.276.853. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada
persediaan 75,80% atau Rp 6.756.558 meskipun pada akun kas mengalami
penurunan sebesar 62,15% atau turun Rp 1.286.618. Hal ini menunjukkan
kinerja keuangan PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk baik.
Menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah aktiva tidak lancarnya
sebesar 14,31% atau Rp 640.916. hal ini menunjukan PT HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA Tbk. Tidak melakukan investasi di tahun 2012.
Pada laporan posisi keuangan konsolidasi perbandingan diatas, liabilitas
jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 42,18% atau Rp 3.529.569.
ini berarti PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Mampu mencari sumber
dana dari luar akan tetapi tidak melakukan investasi yang sepadan, tetapi
meningkatkan jumlah persediaannya.
Pada laporan posisi keuangan diatas, jumlah ekuitas meningkat sebesar
29,17% atau Rp 3.005.750. hal ini disebabkan meningkatnya laba
komprehensif pada tahun 2012 sehingga saldo laba nya meningkat.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBORDINARIES
Laporan % per Komponen
Untuk Tahun 2011-2012
31 Desember % dari sub total % dari total
2011 2012 201 20 20 20
1 12 11 12
ASET
Aset Lancar
Piutang Usaha
piutang lainnya
Investasi Pada entitas Asosiasi 22,177 24,783 0,5 0,5 0,1 0,1
Properti Investasi - 141,005 - 2,8 - 0,5
86,0 80, 19, 15,
Aset Tetap 3,850,665 4,115,078
4 9 7
Tanah Untuk Pengembangan 173,519 144,139 3,9 2,8 0,9 0,5
Aset Pajak Tangguhan 94,237 164,862 2,1 3,2 0,5 0,6
GoodWill 60,423 60,423 1,3 1,2 0,3 0,2
Aset Tidak Lancar Lainnya 277,277 468,924 6,2 9,2 1,4 1,8
100 10
Jumlah Aset tidak Lancar 4,478,298 5,119,214 0
LAPORAN % PER KOMPONEN
KELOMPOK II
ANALISIS RASIO
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES
Rasio
Likuiditas
Rasio
Solvabilitas
Rasio
KELOMPOK II
Rentabilitas
Rasio Likuiditas
Yaitu rasio yang digunakan untuk
menganalisa dan menginterpretasikan
posisi keuangan jangka pendek
a. Current Ratio
Rasio Likuiditas
c. Perputaran Piutang
d. Perputaran
Persediaan
e. Perputaran Modal
Kerja
Rasio Likuiditas
a. Current ratio
Berdasarkan hasil diatas dengan melihat hasil dari Quick Asset, maka
dapat di simpulkan bahwa ditahun 2011-2012 perusahaan tersebut tidak
mampu memenuhi kewajiban- kewajibannya tepat pada saatnya tanpa
memperhitungkan hasil dari persediaan.maka dapat dikemukakan dari hasil
tersebut bahwa untuk hasil dari Quick Ratio menunjukkan nilai yang tidak
likuid. Di Tahun 2011 memiliki perbandingan 0,7: 1 atau 70% dan tahun
2012 adalah 0,45 : 2 atau 45% : 200% yang berarti selang tahun 2011 dan
2012 mengalami penurunan jumlah kas dan menambah total hutang lancar
dalam perusahaan tersebut.
c. Perputaran Piutang
2011 2012
Dalam Jutaan Rupiah
Rp 52.856.708 Rp 66.626.123
Penjualan Kredit
( Netto)(a)
- Rp 1.092.906
Piutang :
Rp 1.092.906 Rp 1.372.754
Awal Tahun
- Rp1.232.830
Akhir Tahun
Rata-rata Piutang (b)
Makin tinggi rasio (turn over) menunjukan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang adalah rendah, dan sebaliknya kalau rasio semakin rendah
berarti ada over
Tingkat investment
perputaran piutang dalam- piutang sehingga
54 kali memerlukan analisa
lebih lanjut.
(a/b) Mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak
efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Adapun untuk mengetahui jumlah waktu rata-rata pengumpulan
piutang yaitu dengan formulasi sebagai berikut :
Dengan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ditahun 2012 dengan
tingkat perputaran piutang sebesar 54 kali, diperoleh informasi bahwa :
Turn Over atau ratio antara penjualan dengan piutang rata-rata ditahun 2012
adalah 54 menunjukkan bahwa penagihan piutang kira-kira 54 kali dalam satu
tahun. Modal kerja yang ditanamkan dalam piutang tersebut bernilai rendah.
Dimana jumlah penjualan kreditnya tinggi sementara rata-rata modal yang
ditanamkan dalam pihutang usaha memiliki jumlah yang kecil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kinerja dari bagian kredit dan penagihan dalam perusahaan
telah bekerja secara efektif;
Jumlah hari-hari dalam satu tahun dibagi dengan turn over pihutang menunjukkan
periode rata-rata yang di perlukan untuk mengumpulkan pihutang adalah 6,7 hari
Turn Over 54 bila dinyatakan dalam persentase adalah 5.400% yang berarti
penjualan ditahu tersebut adalah 5.400% dari saldo piutang akhir tahun ( piutang
rata-rata);
Ratio 5.400%menunjukkan bahwa setiap Rp 54 penjualan maka sebesar Rp 1,-
d. Perputaran persediaan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat di simpulkan bahwa tingkat perputaraan modal
untuk tahun 2012 adalah 4,5 kali , hal tersebut berarti bahwa setiap Rp 1,-modal kerja dapat
menghasilkan Rp 4,5 penjualan netto, dan periode perputaran untuk modal kerja selama 80 hari.
Jadi, berdasarkan data keseluruhan diatas yang dihitung dengan menggunakan ratio
modal kerja pada (PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk). Maka dapat disimpulkan
bahwa kondisi perusahaan tersebut Likuid , dalam hal ini perusahaan tersebut mampu
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan tepat waktu dalam membayarnya
dalam hal yang sama ada pada saat ditagih.
Rasio Solvabilitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk
menganalisa dan menginterpretasikan
posisi keuangan jangka pendek maupun
jangka panjangnya
a. Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva
Berdasarkan hasil ratio modal sendiri dengan total aktiva pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna diatas maka dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa
pada masing masing tahun, 2011 dan 2012 menhasilkan ratio 53% dan 50
% , hal tersebut berarti tahun 2011 sebanyak 47% aktiva perusahaan
dibiayai dari pinjaman dan margin of safety (protection ) adalah 1,12 : 1. Dan
ditahun 2012 sebanyak 50 % aktiva dibiayai dari pinjaman dan margin of
safety (protection) adalah 1:1.
b. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh
atas ratio modal sendiri dengan aktiva tetap pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna yaitu ditahun 2011 sebanyak 230,1% dan 2012 sebanyak
260% ,dari masing-masing tahun tersebut menunjukkan dimana perusahaan
menghasilkan ratio lebih dari 100% , ini berarti modal sendiri telah melebihi
total aktiva tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh
pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar(modal kerja) juga
dibiayai oleh pemilik perusahaan.
c. Rasio aktiva tetap dengan hutang tetap
Berdasarkan hasil ratio aktiva tetap dengan hutang tetap untuk tahun 2011-
2012 diatas dimana kedua tahun tersebut menunjukkan hasil yang lebih dari
100 % . Ini berarti PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Mampu untuk
memenuhi hutang jangka panjangnya dan juga perusahaan tersebut masih
mampu untuk mencari pinjaman untuk membiayai kegiatan operasional
perusahaan.
d. Nilai buku saham
Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan
dibayarkan kepada setiap pemegang saham, apabila perusahaan pada saat
itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau
dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya (sesuai dengan nilai
yang laporkan dalam neraca), atau menunjukkan bilai rupiah aktiva
perusahaan yang menjadi hak setiap lembar saham. Nilai buku per lembar
sama ini akan dapat digunakan sebagai salah satu dasar menentukan harga
kurs sahamyang bersangkutan.
Rasio Rentabilitas
Yaitu mengukur kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan.
a. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha
Rp 000.000,-
Ratio (a/b) -
58,7 %
b. Perputaran aktiva usaha
2011 2012
Dalam Jutaan Rupiah
Rp 8.064.426 Rp
4.383 lembar 9.945.296
Keuntungan (a)
4.383
Saham yang
lembar
beredar (b)
Dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasio ini mengukur
tingkat perusahaan dallam menghasilkan laba kotor pada tingkat
penjualan tertentu. Dimana tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba kotor sebesar 28,7% dari penjualan.dan sebaliknya
untuk tahun 2012 sebesar 27,8 %.
B. Operating Ratio
Rp Rp
Pembelian (a)
8.913.348 15.669.905
Hutang Dagang :
Rp
Awal Tahun
1.938.105
Akhir Tahun
Rp
Rata-rata (b)
2.428.111
Tingkat Perputaran (a/b)
Rp
2.183.108
7,18
Periode Rata-rata
50
pembayaran hutang
ANALISIS SUMBER DAN
PENGGUNAAN MODAL
KERJA
KELOMPOK II
Analisis Sumber Modal Kerja
Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok,
yaitu:
Penjualan Rp 52,856,708
Harga pokok penjualan (37,661,205)
Laba kotor Rp 15,195,503
Biaya tunai Rp 7.106.904
Depresiasi 543.346
Rp 7.650.250
Laba bersih Rp 7.545.253
Keuntungan atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31Desember 2012 dan 2011 ditentukan sebagai
Berikut:
2012 2011
Hasil penjualan Rp 59,204 Rp 50,136
Nilai buku bersih (14,315) (18,703)
Jumlah Rp 44,889 Rp 31,433
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, pada PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak
keuntungan atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun 2011
adalah Rp 31,433 sedangkan untuk di tahun 2012 Rp 44,889.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak pada tahun 2011 dan
2012
2012 2011
Tambahan modal disetor Rp 42,077 Rp 42,077
Pembayaran berbasis saham 94,860 100,881
Jumlah Rp 136,937 Rp 142,958
Rp 8,368,408,-
Modal Kerja Rp 6,483,052,-
Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 1,938,105,-
dilunasi, maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut
jumlah aktiva lancar Rp 12,913,355,- sebaliknya jumlah
utang lancarnya masih Rp 6,430,303,-. Sisa modal kerja
setelah pelunasan tersebut tetap sebesar Rp 6,483,052,-
(Rp12,913,355 Rp 6,430,303). Begitu pula sebaliknya,
bila terjadi penambahan aktiva lancar yang diimbangi
dengan penambahan utang lancar dalam jumlah yang
sama maka jumlah modal kerja tidak akan berubah.
Analisis modal kerja tahun 2012 :
Aktiva lancar : Kas dan setara kas Rp 783,505,-
Piutang 1,372,754,-
Persediaan 15,669,906,-
Pajak dibayar di muka 599,090,-
Uang muka pembelian tembakau 2,506,777,-
Biaya dibayar dimuka 160,797,-
Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual 35,484,-
Rp
21,128,313,-
Utang Lancar : Pinjaman Rp 2,306,203,-
Utang usaha dan lainnya 2,428,111,-
Utang pajak 1,368,296,-
Utang cukai 5,295,906,-
Akrual 443,485,-
Kewajiban imbalan pascakerja 30,388,-
Liabilitas sewa pembiayaan 25,588,-
Rp
11,897,977,-
Modal Kerja Rp 9,230,336,-
Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 2,428,111,-
dilunasi, maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut
jumlah aktiva lancar Rp 18,700,202,- sebaliknya jumlah
utang lancarnya masih Rp 9,469,866,-. Sisa modal kerja
setelah pelunasan tersebut tetap sebesar Rp 9,230,336,-
(Rp18,700,202 Rp 9,469,866).
Penggunaanpenggunaan aktiva lancar yang
mengakibatkan turunnya modal kerja
Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnaya.
Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat
tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dana pensiun
pegawai, dana expansi ataupun dana-dana lainnya.
Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar
atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan
atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham
perusahaan yang beredar;
Pengambilan uang oleh barang dagangan atau pemilik perusahaan untuk
MISALNYA :