Anda di halaman 1dari 56

Analisis Laporan

Keuangan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan
Entitas Anak /AND SUBORDINARIES

KELOMPOK II
Sub Pokok Bahasan

II
ANALISIS RASIO

I
III
ANALISIS
ANALISIS
PEMBANDINGAN
SUMBER DAN
PENGGUNAAN
MODAL KERJA

KELOMPOK II
ANALISIS PERBANDINGAN
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES

LAPORAN LABA RUGI


KOMPREHENSIF
KONSOLIDASI

LAPORAN POSISI
KEUANGAN

KELOMPOK II

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI PERBANDINGAN


31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

Periode Berkurang*-Bertambah*

2011 2012

Rp 000 Rp 000 Rp 000 %

Penjualan bersih 52.856.708 66.626.123 13.769.415 26,1

Beban pokok penjualan -37.661.205 -48.118.835 10.457.630 27,8


Laba kotor 15.195.503 18.507.288 3.311.785 21,8

Beban penjualan -3.562.619 -4.183.635 -621.016 17,4

Beban umum dan administrasi -1.015.497 -973.203 42.294 -4,2

penghasilan lain-lain 385.362 59.383 -325.979 -84,6

Beban lain-lain -203.805 -114.523 89.282 -43,8

Penghasilan keuangan 123.794 120.025 -3.769 -3,0

Biaya keuangan -21.673 -34.684 -13.011 60,0

Bagian atas hasil bersih entitas

asosiasi 10.017 2.606 -7.411 -74,0


Laba sebelum pajak

penghasilan 10.911.082 13.383.257 2.472.175 22,7


beban pajak penghasilan -2.846.656 -3.437.961 -591.305 20,8

Laba tahun berjalan 8.064.426 9.945.296 1.880.870 23,3

Laba/(rugi) komprehensif lain

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan -13.369 30.917 44.286 -331,3


Kerugian aktuarial atas imbalan

pasca kerja - -227.713 -227.713 -


Beban pajak penghasilan terkait - 56.921 56.921 -

Rugi komprehensif lain, setelah

pajak -13.369 -139.875 -126.506 946,3


JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 8.051.057 9.805.421 1.754.364 21,8

ANALISIS PERBANDINGAN
TAHUN 2011 - 2012
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

% dari
Periode Naik atau Turun* Penjualan
Ratio
2011 2012
2011 2012
Rp 000 Rp 000 Rp 000 %
66.626.12 13.769.41
Penjualan bersih 52.856.708 3 5 26,05 1,26 100 100
- -
48.118.83 10.457.63
Beban pokok penjualan -37.661.205 5 0 27,77 1,28 -71,25 -72,22
18.507.28
3.311.785
Laba kotor 15.195.503 8 21,79 1,22 28,75 27,78
Beban penjualan -3.562.619 -4.183.635 -621.016 17,43 1,17 -6,74 -6,28
Beban umum dan
42.294
administrasi -1.015.497 -973.203 -4,16 0,96 -1,92 -1,46
penghasilan lain-lain 385.362 59.383 -325.979 -84,59 0,15 0,73 0,09
Beban lain-lain -203.805 -114.523 89.282 -43,81 0,56 -0,39 -0,17
Penghasilan keuangan 123.794 120.025 -3.769 -3,04 0,97 0,23 0,18
Biaya keuangan -21.673 -34.684 -13.011 60,03 1,60 -0,04 -0,05
Bagian atas hasil bersih
-7.411
entitas asosiasi 10.017 2.606 -73,98 0,26 0,02 0,00
Laba sebelum pajak 13.383.25
2.472.175
penghasilan 10.911.082 7 22,66 1,23 20,64 20,09
beban pajak penghasilan -2.846.656 -3.437.961 -591.305 20,77 1,21 -5,39 -5,16
Laba tahun berjalan 8.064.426 9.945.296 1.880.870 23,32 1,23 15,26 14,93
Laba/(rugi)

komprehensif lain
Selisih kurs karena -
penjabaran laporan 44.286 331,2
keuangan -13.369 30.917 6 -2,31 -0,03 0,05
Kerugian aktuarial atas 100,0
imbalan pasca kerja - -227.713 -227.713 - 0 - -0,34
Beban pajak penghasilan 100,0
terkait - 56.921 56.921 - 0 - 0,09
Rugi komprehensif lain, 946,2
-126.506
setelah pajak -13.369 -139.875 6 10,46 -0,03 -0,21
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TAHUN 1.754.364
BERJALAN 8.051.057 9.805.421 21,79 1,22 15,23 14,72
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011

Trend dalam
Tahun prosentase
Pos-pos
(dalam ribuan) 2011 = 100%
2011 2012 2012
Rp Rp %

Penjualan bersih Rp 52.856.708 66.626.123 126


Beban pokok penjualan -37.661.205 -48.118.835 128
Laba kotor 15.195.503 18.507.288 122
Beban penjualan -3.562.619 -4.183.635 117
Beban umum dan administrasi -1.015.497 -973.203 96
penghasilan lain-lain 385.362 59.383 15
Beban lain-lain -203.805 -114.523 56
Penghasilan keuangan 123.794 120.025 97
Biaya keuangan -21.673 -34.684 160
Bagian atas hasil bersih entitas
asosiasi 10.017 2.606 26
Laba sebelum pajak
penghasilan 10.911.082 13.383.257 123
beban pajak penghasilan -2.846.656 -3.437.961 121
Laba tahun berjalan 8.064.426 9.945.296 123
Laba/(rugi) komprehensif lain
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan -13.369 30.917 -231
Kerugian aktuarial atas imbalan
pasca kerja - -227.713 100
Beban pajak penghasilan terkait - 56.921 100
Rugi komprehensif lain, setelah
pajak -13.369 -139.875 1046
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 8.051.057 9.805.421 122
Pada Laporan Laba rugi
perbandingan:
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES

Menunjukkan adanya peningkatan


penjualan bersih sebesar 26,05% atau
sebesar Rp 13.769.415 dan adanya
penurunan beban-beban (beban umum dan
administrasi dan beban lain-lain). Sehingga
dapat dikatakan kinerja keuangannya baik.

ANALISIS PERBANDINGAN
TAHUN 2011 - 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

2011 2012 Bertambah-Berkurang*


Rp 000 Rp 000 Rp 000 %


ASET



Aset lancar

Kas dan setara kas 2.070.123 783.505 -1.286.618 -62,15
Piutang usaha

-Pihak ketiga 823.248 983.865 160.617 19,51
-Pihak-pihak berelasi 68.165 92.680 24.515 35,96
Piutang lainnya

-Pihak ketiga 50.158 26.262 -23.896 -47,64
-Pihak-pihak berelasi 151.335 269.947 118.612 78,38
Persediaan 8.913.348 15.669.906 6.756.558 75,80
Pajak dibayar di muka 511.105 599.090 87.985 17,21


Uang muka pembelian tembakau 2.058.317 2.506.777 448.460 21,79
Biaya dibayar dimuka 176.097 160.797 -15.300 -8,69
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk 29.564 35.484
dijual 5.920 20,02

Jumlah aset lancar 14.851.460 21.128.313 6.276.853 42,26


Aset tidak lancar

Investasi pada entitas asosiasi 22.177 24.783 2.606 11,75
Properti investasi - 141.005 141.005
Aset tetap 3.850.665 4.115.078 264.413 6,87
Tanah untuk pengembangan 173.519 144.139 -29.380 -16,93
Aset pajak tangguhan 94.237 164.862 70.625 74,94
Goodwill 60.423 60.423 0 0,00
2011 2012 Bertambah-Berkurang*
Rp 000 Rp 000 Rp 000 %


LIABILITAS


Liabilitas jangka pendek


Pinjaman


-Pihakketiga 493,319 493,319 100
-Pihakberelasi 1.812.884 1.812.884 100
Utangusahadanlainnya


-Pihakketiga 1.273.856 1.374.131 100.275 7,87
-Pihak-pihakberelasi 664.249 1.053.980 389.731 58,67
Utangpajak


-Pajakpenghasilanbadan 580.496 476.447 -104.049 -17,92
-Pajaklain-lain 891.253 891.849 596 0,07
Utangcukai 4.464.140 5.295.906 831.766 18,63
Akrual 438.276 443.485 5.209 1,19
Kewajibanimbalanpascakerja


-Jangkapendek 25.977 30.388 4.411 16,98
Liabilitassewapembiayaan


-Jangkapendek 30.161 25.588 -4.573 -15,16


Jumlah liabilitas jangka pendek 8.368.408 11.897.977 3.529.569 42,18


Liabilitas jangka panjang


Kewajibanimbalanpascakerja 556.869 854.977 298.108 53,53
Liabilitaspajaktangguhan 5.549 5.091 -458 -8,25
Liabilitassewapembiayaan


-Jangkapanjang 50.043 56.037 5.994 11,98
Pendapatantangguhan 46.219 125.032 78.813 170,52


LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

2011 2012 Bertambah-Berkurang* % dari total


Ratio
Rp 000 Rp 000 Rp 000 % 2011 2012


ASET


Aset lancar


Kas dan setara kas 2.070.123 783.505 -1.286.618 -62,15 0,38 10,71 2,99
Piutang usaha


-Pihak ketiga 823.248 983.865 160.617 19,51 1,20 4,26 3,75
-Pihak-pihak berelasi 68.165 92.680 24.515 35,96 1,36 0,35 0,35
Piutang lainnya


-Pihak ketiga 50.158 26.262 -23.896 -47,64 0,52 0,26 0,10
-Pihak-pihak berelasi 151.335 269.947 118.612 78,38 1,78 0,78 1,03
Persediaan 8.913.348 15.669.906 6.756.558 75,80 1,76 46,11 59,70
Pajak dibayar di muka 511.105 599.090 87.985 17,21 1,17 2,64 2,28


Uang muka pembelian tembakau 2.058.317 2.506.777 448.460 21,79 1,22 10,65 9,55
Biaya dibayar dimuka 176.097 160.797 -15.300 -8,69 0,91 0,91 0,61
Aset tidak lancar yang dimiliki 29.564 35.484
untuk dijual 5.920 20,02 1,20 0,15 0,14

Jumlah aset lancar 14.851.460 21.128.313 6.276.853 42,26 1,42 76,83 80,50


Aset tidak lancar


Investasi pada entitas asosiasi 22.177 24.783 2.606 11,75 1,12 0,11 0,09
Properti investasi - 141.005 141.005 100 100 - 0,54
Aset tetap 3.850.665 4.115.078 264.413 6,87 1,07 19,92 15,68
Tanah untuk pengembangan 173.519 144.139 -29.380 -16,93 0,83 0,90 0,55
Aset pajak tangguhan 94.237 164.862 70.625 74,94 1,75 0,49 0,63
Goodwill 60.423 60.423 0 0,00 1,00 0,31 0,23
Aset tidak lancar lainnya 277.277 468.924 191.647 69,12 1,69 1,43 1,79


Jumlah aset tidak lancar 4.478.298 5.119.214 640.916 14,31 1,14 23,17 19,50

JUMLAH ASET 19.329.758 26.247.527 6.917.769 35,79 1,36 100,00 100,00
2011 2012 Bertambah-Berkurang* % Dari Total
Rp 000 Rp 000 Rp 000 % Ratio 2011 2012


LIABILITAS


Liabilitas jangka pendek


Pinjaman


-Pihak ketiga 493,319 493,319 100 100 - 1,88
-Pihak berelasi 1.812.884 1.812.884 100 100 - 6,91
Utang usaha dan lainnya


-Pihak ketiga 1.273.856 1.374.131 100.275 7,87 1,08 6,59 5,24
-Pihak-pihak berelasi 664.249 1.053.980 389.731 58,67 1,59 3,44 4,02
Utang pajak


-Pajak penghasilan badan 580.496 476.447 -104.049 -17,92 0,82 3,00 1,82
-Pajak lain-lain 891.253 891.849 596 0,07 1,00 4,61 3,40
Utang cukai 4.464.140 5.295.906 831.766 18,63 1,19 23,09 20,18
Akrual 438.276 443.485 5.209 1,19 1,01 2,27 1,69
Kewajiban imbalan pascakerja


-Jangka pendek 25.977 30.388 4.411 16,98 1,17 0,13 0,12
Liabilitas sewa pembiayaan


-Jangka pendek 30.161 25.588 -4.573 -15,16 0,85 0,16 0,10


Jumlah liabilitas jangka pendek 8.368.408 11.897.977 3.529.569 42,18 1,42 43,29 45,33


Liabilitas jangka panjang


Kewajiban imbalan pascakerja 556.869 854.977 298.108 53,53 1,54 2,88 3,26
Liabilitas pajak tangguhan 5.549 5.091 -458 -8,25 0,92 0,03 0,02
Liabilitas sewa pembiayaan


-Jangka panjang 50.043 56.037 5.994 11,98 1,12 0,26 0,21
Pendapatan tangguhan 46.219 125.032 78.813 170,52 2,71 0,24 0,48


LAPORAN POSISI KEUANGAN PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

Trend dalam
31 Desember Prosentase
Pos-Pos (dalam rupiah) 2011=100%
2011 2012 2011
Rp Rp %
ASET
Aset lancer
Kas dan Setara Kas 2,070,123 783,505 37.85
Piutang Usaha :
Pihak Ketiga 823,248 983,865 119.51
Pihak-pihak berelasi 68,165 92,680 135.96
Piutang Lainnya :
Pihak Ketiga 50,158 26,262 52.36
Pihak-pihak berelasi 151,335 269,947 178.38
Persediaan 8,913,348 15,669,906 175.80
Pajak dibayar di muka 511,105 599,090 117.21

Uang muka pembelian
tembakau 2,058,317 2,506,777 121.79
Biaya dibayar dimuka 176,097 160,797 91.31
Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual 29,564 35,484 120.02

Jumlah aset lancer 14,851,460 21,128,313 142.26

Aset tidak lancer
Investasi pada entitas
asosiasi 22,177 24,783 111.75
Properti investasi 141,005
Aset tetap 3,850,665 4,115,078 106.87
Tanah untuk
pengembangan 173,519 144,139 83.07
aset pajak tangguhan 94,237 164,862 174.94
Goodwill 60,423 60,423 100.00
Aset tidak lancar lainnya 277,277 468,924 169.12

Jumlah aset tidak
lancer 4,478,296 5,119,214 114.31
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja 556,869 854,970 153.53
Liabilitas pajak tanggungan 5,549 5,091 91.75
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka panjang 50,043 56,037 111.98
Pendapatan tangguhan 46,219 125,032 270.52

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 658,680 1,041,130 158.06

Jumlah Liabilitas 9,027,088 12,939,107 143.34



EKUITAS
Ekuitas yang didistribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham :
Modal dasar-6.300.000.000
saham biasa dengan nilai nominal
Rp 100 (rupiah penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh-4.383.000.000 saham biasa 438,300 438,300 100.00
Tambahan modal disetor 142,958 136,937 95.79
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 616,400 647,317 105.02
Ekuitas lainnya -29,721 -29,721 100.00
Saldo laba :
Dicadangkan 90,000 90,000 100.00

Belum dicadangkan 9,044,733 12,025,587 132.96


Jumlah Ekuitas 10,302,670 13,308,420 129.17


JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 19,329,758 26,247,527 135.79


Pada laporan posisi keuangan konsolidasi
perbandingan:
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES


Menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah aktiva lancarnya sebesar
42,26% atau Rp 6.276.853. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada
persediaan 75,80% atau Rp 6.756.558 meskipun pada akun kas mengalami
penurunan sebesar 62,15% atau turun Rp 1.286.618. Hal ini menunjukkan
kinerja keuangan PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk baik.

Menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah aktiva tidak lancarnya
sebesar 14,31% atau Rp 640.916. hal ini menunjukan PT HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA Tbk. Tidak melakukan investasi di tahun 2012.

Pada laporan posisi keuangan konsolidasi perbandingan diatas, liabilitas
jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 42,18% atau Rp 3.529.569.
ini berarti PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Mampu mencari sumber
dana dari luar akan tetapi tidak melakukan investasi yang sepadan, tetapi
meningkatkan jumlah persediaannya.

Pada laporan posisi keuangan diatas, jumlah ekuitas meningkat sebesar
29,17% atau Rp 3.005.750. hal ini disebabkan meningkatnya laba
komprehensif pada tahun 2012 sehingga saldo laba nya meningkat.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBORDINARIES
Laporan % per Komponen
Untuk Tahun 2011-2012
31 Desember % dari sub total % dari total
2011 2012 201 20 20 20
1 12 11 12

ASET

Aset Lancar

13,9 3,7 10, 3,0


Kas Dan Setara Kas 2,070,123 783,505
7

Piutang Usaha

-Pihak ketiga 823,248 983,865 5,5 4,7 4,3 3,7


-Pihak-Pihak Berelasi 68,165 92,680 0,5 0,4 0,4 0,4

piutang lainnya

-Pihak ketiga 50,158 26,262 0,3 0,1 0,3 0,1


-Pihak-pihak Berelasi 151,335 269,947 1,0 1,3 0,8 1,0
60,0 74, 46, 59,
Persediaan 8,913,348 15,669,906
2 1 7
Pajak Dibayar Dimuka 511,105 599,090 3,4 2,8 2,6 2,3
13,9 11, 10, 9,6
Uang Muka Pembelian Tembakau 2,058,317 2,506,777
9 6
Biaya Dibayar Dimuka 176,097 160,797 1,2 0,8 0,9 0,6
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk 0,2 0,2 0,2 0,1
29,564 35,484
di jual
100 10
Jumlah Aset Lancar 14,851,460 21,128,313 0

Aset tidak Lancar

Investasi Pada entitas Asosiasi 22,177 24,783 0,5 0,5 0,1 0,1
Properti Investasi - 141,005 - 2,8 - 0,5
86,0 80, 19, 15,
Aset Tetap 3,850,665 4,115,078
4 9 7
Tanah Untuk Pengembangan 173,519 144,139 3,9 2,8 0,9 0,5
Aset Pajak Tangguhan 94,237 164,862 2,1 3,2 0,5 0,6
GoodWill 60,423 60,423 1,3 1,2 0,3 0,2
Aset Tidak Lancar Lainnya 277,277 468,924 6,2 9,2 1,4 1,8
100 10
Jumlah Aset tidak Lancar 4,478,298 5,119,214 0
LAPORAN % PER KOMPONEN

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan


Entitas Anak /AND SUBORDINARIES

KELOMPOK II
ANALISIS RASIO
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dan Entitas Anak /AND SUBORDINARIES

Rasio
Likuiditas

Rasio
Solvabilitas
Rasio
KELOMPOK II
Rentabilitas
Rasio Likuiditas
Yaitu rasio yang digunakan untuk
menganalisa dan menginterpretasikan
posisi keuangan jangka pendek
a. Current Ratio

b. Acid Test Ratio

Rasio Likuiditas
c. Perputaran Piutang

d. Perputaran
Persediaan

e. Perputaran Modal
Kerja
Rasio Likuiditas
a. Current ratio

Dari data tersebut diatas, maka dapat di simpulkan bahwa current


ratio perusahaan tersebut Likuid, hal tersebut karena di Tahun 2011
memiliki perbandingan 1,77 : 1 atau 177% dan tahun 2012 adalah
1,77 : 1 atau 177% yang berarti di tahun 2011 jumlah aktiva lancar
1,77 kali dari jumlah hutang lancar atau setiap Rp 1,- hutang lancar
di jamin dengan Rp 1,77,- aktiva lancar atau Rp 1,- modal kerja.
Dan hasil yang sama ,dihasilkan pula untuk current ratio di tahun
2012.
b. Acid test ratio

Berdasarkan hasil diatas dengan melihat hasil dari Quick Asset, maka
dapat di simpulkan bahwa ditahun 2011-2012 perusahaan tersebut tidak
mampu memenuhi kewajiban- kewajibannya tepat pada saatnya tanpa
memperhitungkan hasil dari persediaan.maka dapat dikemukakan dari hasil
tersebut bahwa untuk hasil dari Quick Ratio menunjukkan nilai yang tidak
likuid. Di Tahun 2011 memiliki perbandingan 0,7: 1 atau 70% dan tahun
2012 adalah 0,45 : 2 atau 45% : 200% yang berarti selang tahun 2011 dan
2012 mengalami penurunan jumlah kas dan menambah total hutang lancar
dalam perusahaan tersebut.
c. Perputaran Piutang

2011 2012
Dalam Jutaan Rupiah

Rp 52.856.708 Rp 66.626.123
Penjualan Kredit
( Netto)(a)
- Rp 1.092.906
Piutang :
Rp 1.092.906 Rp 1.372.754
Awal Tahun
- Rp1.232.830
Akhir Tahun

Rata-rata Piutang (b)

Makin tinggi rasio (turn over) menunjukan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang adalah rendah, dan sebaliknya kalau rasio semakin rendah
berarti ada over
Tingkat investment
perputaran piutang dalam- piutang sehingga
54 kali memerlukan analisa
lebih lanjut.
(a/b) Mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak
efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Adapun untuk mengetahui jumlah waktu rata-rata pengumpulan
piutang yaitu dengan formulasi sebagai berikut :

Dengan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ditahun 2012 dengan
tingkat perputaran piutang sebesar 54 kali, diperoleh informasi bahwa :
Turn Over atau ratio antara penjualan dengan piutang rata-rata ditahun 2012
adalah 54 menunjukkan bahwa penagihan piutang kira-kira 54 kali dalam satu
tahun. Modal kerja yang ditanamkan dalam piutang tersebut bernilai rendah.
Dimana jumlah penjualan kreditnya tinggi sementara rata-rata modal yang
ditanamkan dalam pihutang usaha memiliki jumlah yang kecil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kinerja dari bagian kredit dan penagihan dalam perusahaan
telah bekerja secara efektif;
Jumlah hari-hari dalam satu tahun dibagi dengan turn over pihutang menunjukkan
periode rata-rata yang di perlukan untuk mengumpulkan pihutang adalah 6,7 hari
Turn Over 54 bila dinyatakan dalam persentase adalah 5.400% yang berarti
penjualan ditahu tersebut adalah 5.400% dari saldo piutang akhir tahun ( piutang
rata-rata);
Ratio 5.400%menunjukkan bahwa setiap Rp 54 penjualan maka sebesar Rp 1,-
d. Perputaran persediaan

Berdasarkan data ratio perputaran persediaan diatas maka dapat


disimpulkan bahwa PT. Sanjaya Mandala Sampoerna melakukan
pergantian persediaan dalam satu tahun tepatnya ditahun 2012
sebanyak 4 kali dan rata-rata persediaan yang tersimpan digudang
selama satu tahun tersebut selama 90 hari .
e. Perputaran modal kerja

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat di simpulkan bahwa tingkat perputaraan modal
untuk tahun 2012 adalah 4,5 kali , hal tersebut berarti bahwa setiap Rp 1,-modal kerja dapat
menghasilkan Rp 4,5 penjualan netto, dan periode perputaran untuk modal kerja selama 80 hari.

Jadi, berdasarkan data keseluruhan diatas yang dihitung dengan menggunakan ratio
modal kerja pada (PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk). Maka dapat disimpulkan
bahwa kondisi perusahaan tersebut Likuid , dalam hal ini perusahaan tersebut mampu
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan tepat waktu dalam membayarnya
dalam hal yang sama ada pada saat ditagih.
Rasio Solvabilitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk
menganalisa dan menginterpretasikan
posisi keuangan jangka pendek maupun
jangka panjangnya
a. Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva

Berdasarkan hasil ratio modal sendiri dengan total aktiva pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna diatas maka dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa
pada masing masing tahun, 2011 dan 2012 menhasilkan ratio 53% dan 50
% , hal tersebut berarti tahun 2011 sebanyak 47% aktiva perusahaan
dibiayai dari pinjaman dan margin of safety (protection ) adalah 1,12 : 1. Dan
ditahun 2012 sebanyak 50 % aktiva dibiayai dari pinjaman dan margin of
safety (protection) adalah 1:1.
b. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap

Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh
atas ratio modal sendiri dengan aktiva tetap pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna yaitu ditahun 2011 sebanyak 230,1% dan 2012 sebanyak
260% ,dari masing-masing tahun tersebut menunjukkan dimana perusahaan
menghasilkan ratio lebih dari 100% , ini berarti modal sendiri telah melebihi
total aktiva tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh
pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar(modal kerja) juga
dibiayai oleh pemilik perusahaan.
c. Rasio aktiva tetap dengan hutang tetap

Berdasarkan hasil ratio aktiva tetap dengan hutang tetap untuk tahun 2011-
2012 diatas dimana kedua tahun tersebut menunjukkan hasil yang lebih dari
100 % . Ini berarti PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Mampu untuk
memenuhi hutang jangka panjangnya dan juga perusahaan tersebut masih
mampu untuk mencari pinjaman untuk membiayai kegiatan operasional
perusahaan.
d. Nilai buku saham

Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan
dibayarkan kepada setiap pemegang saham, apabila perusahaan pada saat
itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau
dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya (sesuai dengan nilai
yang laporkan dalam neraca), atau menunjukkan bilai rupiah aktiva
perusahaan yang menjadi hak setiap lembar saham. Nilai buku per lembar
sama ini akan dapat digunakan sebagai salah satu dasar menentukan harga
kurs sahamyang bersangkutan.
Rasio Rentabilitas
Yaitu mengukur kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan.
a. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha

Ratio ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat


dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan
dalam menjalankan operasi sehari-hari.
Ratio ini berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau
lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk
membandingkan perusahaan yang sama untuk dua periode yang berbeda ,
karena dengan demikian akan diketahui Earning Power atau Return On
Investment dari perusahaan yang bersangkutan atau dari periode ke periode
lainnya.
2011 2012

Rp 000.000,-

Operating Income (a) Rp 10.911.082 Rp 13.383.257


Operating Assets :
Awal tahun - Rp 19.329.758
. Rp 19.329.758 Rp 26.247.527
Berdasarkan hasil disamping , Akhir tahun Rp 22.788.642
bahwa setiap Rp 1,- aktiva
usaha dapat menghasilkan Rp Rata-rata (b)

0,58 laba usaha

Ratio (a/b) -
58,7 %
b. Perputaran aktiva usaha

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, di tahun 2011 tingkat perputarannya


sebanyak 2,73 kali ,yang berarti ,untuk mendapatkan tingkat penjualan
Sebesar Rp 52.856.708 dibutuhkan 2,73 kali perputaran aKtiva usaha dan
sebaliknya untuk tahun 2012.
c. Rate of ROI

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, Dari jumlah aktiva usaha yang


diinvestasikan di tahun 2011 hanya mampu mengembalikan 56%
dalam bentuk laba bersih sebelum pajak. Dan sebaliknya untuk tahun
2012 sebanyak 51%.
Berdasarkan hasil diatas,setiap Rp 1,- aktiva usaha yang di
investasikan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0,42,-
laba bersih setelah pajak. Dan sebaliknay untuk tahun 2012
sebesar Rp 0,38,- .
d. Keuntungan Per Lembar
Saham

2011 2012
Dalam Jutaan Rupiah

Rp 8.064.426 Rp
4.383 lembar 9.945.296
Keuntungan (a)
4.383
Saham yang
lembar
beredar (b)

Laba per Lembar Rp 1.840 Rp 2.269


saham (a/b)
RASIO LAIN-LAIN
A. Gross Margin Ratio

Dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasio ini mengukur
tingkat perusahaan dallam menghasilkan laba kotor pada tingkat
penjualan tertentu. Dimana tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba kotor sebesar 28,7% dari penjualan.dan sebaliknya
untuk tahun 2012 sebesar 27,8 %.
B. Operating Ratio

Penjualan Bersih Rp 52.856.708


Harga Pokok Penjualan
( 37.661.205)
Laba Kotor ( Gross Margin) Rp 15.195.503
Biaya Operasi (Rp
4.803.594)
Penjualan
Net MarginBersih Rp 66.626.123
Rp 10.391.909
Harga Pokok Penjualan
( 48.118.835)
Laba Kotor ( Gross Margin) 18.507.288
Biaya Operasi (Rp
6.021.386)
Net Margin Rp 12.485.902
C. Perputaran Hutang
Dagang
2011 2012
Dalam Jutaan Rupiah

Rp Rp
Pembelian (a)
8.913.348 15.669.905
Hutang Dagang :
Rp
Awal Tahun
1.938.105
Akhir Tahun
Rp
Rata-rata (b)
2.428.111
Tingkat Perputaran (a/b)
Rp
2.183.108
7,18
Periode Rata-rata
50
pembayaran hutang
ANALISIS SUMBER DAN
PENGGUNAAN MODAL
KERJA

KELOMPOK II
Analisis Sumber Modal Kerja
Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok,
yaitu:

Bagian yang tetap atau bagian yang


permanen yaitu jumlah minimum yang
harus tersedia agar perusahaan dapat
berjalan dengan lancar tanpa kesulitan
keuangan
Jumlah modal kerja yang variabel yang

jumlahnya tergantung pada aktivitas


musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar
aktivitas yang biasa.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu
perusahaan dapat berasal dari :

Hasil operasi perusahaan


Keuntungan dari penjualan surat-surat

berharga (investasi jangka pendek)


Penjualan aktiva tidak lancar
Penjualan saham atau obligasi
Hasil Operasi Perusahaan
Uraian mengenai depresiasi Sumber modal kerja
PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak pada tahun 2011 dapat
dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Penjualan Rp 52,856,708
Harga pokok penjualan (37,661,205)
Laba kotor Rp 15,195,503
Biaya tunai Rp 7.106.904
Depresiasi 543.346
Rp 7.650.250
Laba bersih Rp 7.545.253

Aktiva lancar telah bertambah Rp 52,856,708,- yang berasal


dari penjualan barang dagangan, dari hasil penjualan ini telah
dikeluarkan lagi untuk membayar harga pokok Rp 37,661,205,-
dan biaya tunai Rp 7.106.904,- sehingga secara neto aktiva
lancar hanya bertambah Rp 8.088.599,-. Jumlah Rp 8.088.599,-
ini sama dengan jumlah laba bersih periode tersebut ditambah
dengan jumlah depresiasi periode itu juga.
Hasil Operasi Perusahaan

Untuk tahun 2012


Penjualan Rp 66,626,123
Harga pokok penjualan (48,118,835)
Laba kotor Rp 18,507,288
Biaya tunai Rp 8,271,454
Depresiasi 462,552
Rp 8,734,006
Laba bersih Rp 9,773,282

Aktiva lancar telah bertambah Rp 66,626,123,- yang


berasal dari penjualan barang dagangan, dari hasil
penjualan ini telah dikeluarkan lagi untuk membayar harga
pokok Rp 48,118,835,- dan biaya tunai Rp 8,271,454,-
sehingga secara neto aktiva lancar hanya bertambah Rp
10,235,834,-.
Keuntungan dari penjualan aset tetap (aktiva tidak lancar)
PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak :

Keuntungan atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31Desember 2012 dan 2011 ditentukan sebagai
Berikut:

2012 2011
Hasil penjualan Rp 59,204 Rp 50,136
Nilai buku bersih (14,315) (18,703)
Jumlah Rp 44,889 Rp 31,433

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, pada PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak
keuntungan atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun 2011
adalah Rp 31,433 sedangkan untuk di tahun 2012 Rp 44,889.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan Entitas Anak pada tahun 2011 dan
2012

Rincian modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011


adalah sebagai berikut:

2012 2011
Tambahan modal disetor Rp 42,077 Rp 42,077
Pembayaran berbasis saham 94,860 100,881
Jumlah Rp 136,937 Rp 142,958

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah


Tambahan Modal Disetor, pada PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan
Entitas Anak untuk tambahan modal disetor yang diakui untuk
tahun 2011 adalah Rp 142,958 sedangkan untuk di tahun 2012
Rp 136,937.
Dari uraian tentang sumber-sumber modal
kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa
modal kerja akan bertambah apabila:
Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal
dari laba maupun adanya pengeluaran modal
saham atau tambahan investasi dari pemilik
perusahaan.
Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap
yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
Ada penambahan hutang jangka panjang baik
dalam bentuk obligasi,hipotek atau hutang jangka
panjang lainnya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar.
Analisis Penggunaan Modal Kerja

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan


menyebabkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancer yang di miliki
oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva
lancar tidak selalu di ikuti dangan berubahnya
atau turunnya jumlah modal kerja yang di miliki
oleh perusahaan. Misalnya penggunggunaan
aktiva lancar untuk melunasi atau membayar
hutang lancar maka penggunaan aktiva lancar ini
tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal
kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut
diikuti atau di imbangi dengan penurunan hutang
lancar dalam jumlah yang sama.
Analisis modal kerja tahun 2011 :
Aktiva lancar: Kas dan setara kas Rp 2,070,123,-
Piutang 1,092,906,-
Persediaan 8,913,348,-
Pajak dibayar di muka 511,105,-
Uang muka pembelian tembakau 2,058,317,-
Biaya dibayar dimuka 176,097,-
Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual 29,564,-
Rp
14,851,460,-

Utang Lancar: Utang usaha dan lainnya Rp 1,938,105,-


Utang pajak 1,471,749,-
Utang cukai 4,464,140,-
Akrual 438,276,-
Kewajiban imbalan pascakerja 25,977,-
Liabilitas sewa pembiayaan 30,161,-

Rp 8,368,408,-
Modal Kerja Rp 6,483,052,-
Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 1,938,105,-
dilunasi, maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut
jumlah aktiva lancar Rp 12,913,355,- sebaliknya jumlah
utang lancarnya masih Rp 6,430,303,-. Sisa modal kerja
setelah pelunasan tersebut tetap sebesar Rp 6,483,052,-
(Rp12,913,355 Rp 6,430,303). Begitu pula sebaliknya,
bila terjadi penambahan aktiva lancar yang diimbangi
dengan penambahan utang lancar dalam jumlah yang
sama maka jumlah modal kerja tidak akan berubah.
Analisis modal kerja tahun 2012 :
Aktiva lancar : Kas dan setara kas Rp 783,505,-
Piutang 1,372,754,-
Persediaan 15,669,906,-
Pajak dibayar di muka 599,090,-
Uang muka pembelian tembakau 2,506,777,-
Biaya dibayar dimuka 160,797,-
Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual 35,484,-
Rp
21,128,313,-
Utang Lancar : Pinjaman Rp 2,306,203,-
Utang usaha dan lainnya 2,428,111,-
Utang pajak 1,368,296,-
Utang cukai 5,295,906,-
Akrual 443,485,-
Kewajiban imbalan pascakerja 30,388,-
Liabilitas sewa pembiayaan 25,588,-
Rp
11,897,977,-
Modal Kerja Rp 9,230,336,-
Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 2,428,111,-
dilunasi, maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut
jumlah aktiva lancar Rp 18,700,202,- sebaliknya jumlah
utang lancarnya masih Rp 9,469,866,-. Sisa modal kerja
setelah pelunasan tersebut tetap sebesar Rp 9,230,336,-
(Rp18,700,202 Rp 9,469,866).
Penggunaanpenggunaan aktiva lancar yang
mengakibatkan turunnya modal kerja
Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnaya.
Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat

berharga atau efek, maupun kerugian yang insidentil lainnya.


Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan

tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dana pensiun
pegawai, dana expansi ataupun dana-dana lainnya.
Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang

atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar
atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,

hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan
atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham
perusahaan yang beredar;
Pengambilan uang oleh barang dagangan atau pemilik perusahaan untuk

kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan


oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya
pembayaran dividen dalam perseroan terbatas.
Di samping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan
berkurangnya modal kerja tersebut, adapula pemakaian aktiva
lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal
kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu
pemakaian atau penggunaan modal kerja/aktiva lancar yang
hanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk
aktiva lancar (modal kerja tidak berkurang)

MISALNYA :

Pembelian effek (marketable securities) secara tunai.


Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan
lainnya secara tunai.
Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang
yang lain, misalnya dari piutang dagang (account
receivable) menjadi piutang wesel (notes receivable).
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
KELOMPOK 2
PURNAMA S.RADJIU
ENI SUSILOWATI Z.
ALFIANI TOASA
M. DINUL KHAIYAT
MUH. MAHMUDDINAL
B1C1 11 073
B1C1 11 074
B1C1 11 109
B1C1 11 093
B1C1 11 097
Thank you for Your
kind attention

Anda mungkin juga menyukai