UNTUK
MENGETAHUI Sukrosa yang
KADAR GULA mengalami hidrilosa ->
glu + Fruk
Untuk mengetahui
Kadar gula
Untuk mengetahui kadar gula seluruhnya
digunakan KROMATOGRAFI
ANALISIS GULA PEREDUKSI
ESTIMASI KARBOHIDRAT
SELURUHNYA :
1. Metode reduksi
2. Polarisasi
3. Densimatri
4. Refraktometri
5. Spektrofotometri
6. dll
METODE REDUKSI
Mengandung gugus aktif yang dapat
mereduksi atau teroksidasi
-Grafimet
Bisa
ri
diketahui
dengan --
cara Volumetri
-Polarim
atri
PERSIAPAN SAMPEL ANALISIS
DATA
1. Netralisasi sampel dengan menambah
CaCO3, khususnya pada buah sayur;
TUJUANYA :
Menetralkan asam-asam, sehingga pada
saat pemanasan tidak terhidrolisa.
Membuat suasana basa, dimana bahan-
bahan banyak asam organik yang dapat
menghidrolisis
2. Pemanaan alkohol 80% panas;
Untuk mendenaturasi protein ;
menonaktifkan enzim
3.
Penjernian sampel :
Penting bila metodenya menggunakan sinar
(Polarimetri, spektro)
A. Menghilangkan penggunaan untuk
pembacaan yang bisa membloking sinar
B. Kotoran bersifat protectif koloid yang bisa
mencegah terbentuknya endapan Cu2O
perhitungan salah.
Atau kotoran tsb mengendap bersama Cu2O
over estimate
CARA PENJERNIHAN
1. Al(OH)2 atau krim alumina
Untuk mengendapkan kotoran, merupakan
bahan oklusi yang dpt menarik kotoran.
2. Pb asetat setengah basa atau setengah
jenuh ; efisien untuk mengendapan
kotoran sampel.
3. Arang aktif : dapat menyerap kotoran;
digunakan utk tujuan preparasi (industri
minuman, pabrik)
GULA + AIR ARANG AKTIF
MENYERAP KOTORAN
ANALISA GULA PEREDUKSI
Prinsip gula mereduksi Cu2+ Cu+
Pereaksi :
Fehling
A = CuSO4.5H2O
B. Kalium Natrium Tartrat (garam rochele)
FUNGSI
: Sumber Cu 2+ yg dapat
CuSo4.5H2O
MENGENDAP
Sehingga tidak dapat bereaksi dengan
gula
Kemudian di + K Na Tartrat
sehingga Cu larut kembali dan bereaksi
dengan gula.
EMPIRIS
Semua perlakuan sama antara standart
dengan sampel :
Suhu pemanasan, lama pemanasan.
Tidak bisa diukur secara dengan
stokiometri
Karena setiap fragmentasi dapat bereaksi
dengan Cu
SYARAT EMPIRIS:
1. Konsentrasi pereaksi harus diketahui
tepat
2. Pengaturan pemanasan selama reaksi
tepat sama
3. setiap perlakuan sampel harus sama
dengan standart
PERHITUNGAN :
(Cu2)
GRAVIMETRI
CAWAN GOUCH
+KI
Titrasi dengan Na2S2O3 +
Indikator amilum
TAT = warna biru hilang
REAKSI
3 Cu2O + 2HNO3 6CuO + 2NO +
H2O
CuO + 2HNO3 Cu(NO3)2 + H2O
2CU(NO3)2 + 4 KI 2CuI2 +I2 +
4KNO3
I2 + Na2S2O3 2NaI + Na2S2O3
METODE KALIUM
PERMANGANAT
Cu2O
Tambah H2SO4 , saring
Tambahkan Fe(SO4)3
Titrasi dengan KMnO4
REAKSI
Cu2O + Fe(SO4)3 2CuSO4 +
H2O
10 FeSO4 + 2 KMnO4 +H2SO4
5 Fe2(SO4)3 + H2SO4 + 2 MnSO4 + 8
H2O
METODE LENE EYNON
Sebagian gula bereaksi dengan fehling
yang ditambahkan berlebih , kelebihan
fehling dititrasi dengan standart dextrosa
Indikator MB jangan di tambahkan diawal
Titrasi dahulu fehling sampai warna pucat.
METODE POLARIMETRI
Merupakan cara fisik :
POLARIMETRI: Sumber sinar yang
terpolarisasi (dalam suatu bidang)
Dapat memutar bidang polarisasi
Jika sinarv tak dibelokkan terang
Jika dibelokkan baru (kita cari belok kiri /
akanan ) dengan melihat sudut yang ada
kita dapat.
Senyawa (+) : memutar kekanan dextro
Senyawa (-) ; memutar ke kiri levo
Setiap senyawa mempunyai yang khas
ditentukan oleh :
.= sudut rotasi
.=panjang
gelombang
L=panjang tabung
(dm) panjang larutan
yang dianalisa
ROTASI SPICIFIK
C= gr/ml
T= SUHU
Untuk analisa buah tidak bisa (karena lar
sudah komplex hanya untuk gula-gula
tertentu.
Syarat sampel harus jernih
DENSIMEWTER
Berdasarkan kerapatan jenis / berat jenis
Piknometer
Hidrometer
Pembacaan skala Brix/Baum
merupakan konversi % gula.sukrosa
REFRAKTOMETER
Menggunakan refraktometer Hand + abbe