Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


BANDA ACEH
2017

Sindrom Depresi
F0 Gangguan Mental Organik
1. Gangguan Depresi Organik
adalah Gangguan depresi yang disebabkan oleh
penyakit-penyakit fisik/organ baik intrakranial maupun
ekstrakranial, contoh yang ekstrakranial : Hipotiroid,
Anemia.
F1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif
Pada orang dengan sindrom depresi, pasien sering
menyalahgunakan zat seperti ATS (Amfetamin
Type Stimulantsia)
Diagnosisnya:
1. Sindrom withdrawal Metamfetamin
F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham
1. Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
2. Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
3. Depresi Pasca Skizofrenia
4. Skizofrenia Residual
5. Skizofrenia Katatonik

Pada skizofrenia residual dan katatonik, tampilan pasien


mirip dengan orang depresi, walaupun mood pasien
tidak depresi
F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood (Afektif))
F31 Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode)
dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu
terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania
atau hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi dan aktivitas (depresi)

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini (GABEK) Depresif Ringan


atau Sedang
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini (GABEK) Depresif Berat
tanpa Gejala Psikotik
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini (GABEK) Depresif Berat
dengan Gejala Psikotik
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini (GABEK) Campuran
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini (GABEK) dalam Remisi
F32 Episode Depresif
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat) : Afek
depresif, kehilangan minat dan kegembiraan (anhedonia),
dan hipo/anenergia (berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah) rasa lelah yang nyata
sesudah kerja sedikit saja dan menurunnya aktivitas.

Note : 3 A ( Afek depresi, Anhedonia, Anenergia /


hipoenergia)

F32.0 Episode Depresif Ringan


F32.1 Episode Depresif Sedang
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
F33 Gangguan Depresif Berulang

F33.0 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini


Ringan
F33.1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini
Sedang
F33.2 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini
Berat tanpa Gejala Psikotik
F33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini
Berat dengan Gejala Psikotik
F33.4 Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam
Remisi
F34 Gangguan Suasana Perasaan Menetap

F34.0 Siklotimia
Ketidakstabilan menetap dari afek, meliputi banyak
periode depresi ringan dan hipomania ringan, diantaranya
tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk
memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar atau
gangguan depresif berulang

F34.1 Distimia
Afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi
kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang
F4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform
dan Gangguan Terkait Stress
F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresif
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat
untuk ditegakkan menjadi diagnosis tersendiri.
F43.2 Gangguan Penyesuaian dengan Mood Depresi

Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:


a. Bentuk, isi, dan beratnya gejala
b. Riwayat sebelumnya dan corak kepribadian
c. Kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan
Adanya faktor yang jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut
F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan
Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
F53 Gangguan Mental dan Perilaku yang Berhubungan
dengan Masa Nifas
1. Gangguan Depresi Pasca Persalinan
Wanita, pasca persalinan, kondisi persalinan normal (tidak
sepsis, toksemia gravidarum, maupun anemia) dan bukan
merupakan eksaserbasi dari gangguan depresi sebelumnya.
Terapi
Kombinasikan anti-anxietas dan anti-depresan.
Antianxietas : Diazepam 2-3 x 2-5 mg/hari
Clobazam 2-3 x 10 mg/hari
Alprazolam 3 x 0,25-0,5 mg/hari
Anti-depresan: Fluoxetine 20-60mg/hari

Untuk gangguan depresif yang disertai gejala psikotik,


kombinasikan dengan anti-psikotik, (AD + AP) seperti:
Haloperidol 5-15 mg/hari
Risperidon 2-6 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai