Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGENDALIAN INFEKSI
KOMITE PPI
RSUD BESEMAH PAGARALAM
TUJUAN PPI
Tujuan pengorganisasian
program PPI adalah
mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan
diantara pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela,
2
mahasiswa dan pengunjung
HOSPITAL ACQUIRED
INFECTION / NOSOCOMIAL
INFECTION
Infeksi nosokomial adalah infeksi yg didapatkan di RS
atau fasilitas kesehatan lainnya yg didapatkan pasien
yg diopnamekan bukan karena penyakit infeksi. Suatu
infeksi yg terjadi pada pasien di RS atau fayankes
lainnya dimana infeksi tidak sedang terjadi atau
sedang dalam masa inkubasi saat pasien
diopnamekan. Termasuk juga infeksi yg tjd saat di RS
namun baru tampak saat pasien dipulangkan, dan
juga infeksi yg mengenai petugas kesehatan saat
sedang bekerja.
Timbul setelah 2x24 jam pasien berada di RS
Timbul dalam 3 hari setelah pasien dipulangkan dari RS
Timbul dalam 30 hari setelah operasi tanpa implan, atau
sampai 1 thn pasca operasi dgn implan
In the United States, it has been estimated that 9.2
out of every 100 patients acquire a nosocomial
infection (Jarvis, et al., 1991).
SKEMA RANTAI PENULARAN INFEKSI
Healthcare-Associated
Infections
The Big Five
Central line associated blood stream infection
(CLABSI)
Ventilator associated pneumonia (VAP)
Standar PPI.1.
7.
Sumber : Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fas.Yan.Kes Lainnya 2011disusun Kemenkes
Sumber : Studi Banding ke RSUD Bari Palembang
Ketua sebaiknya dokter
(IPCO/Infection Prvention and Control
Officer)
Sekretaris sebaiknya IPCN
Anggota :
Dokter wakil dari tiap SMF
Dokter ahli epidemiologi
Dokter Mikrobiologi/Patologi klinik BUAT
Petugas Lab
PROGRAM
Petugas farmasi
Perawat PPI/IPCN
PPI
Petugas CSSD
Petugas Laundry
Petugas IPSRS/Maintenance
Petugas Sanitasi
Petugas House keeping
Petugas K-3 RS
Petugas Kamar Jenazah
ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection
prevention and control nurse), bekerja
purna waktu dengan ratio 1 IPCN untuk
tiap 100 150 TT di RS
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu
beberapa IPCLN (Infection prevention and
control link nurse) dari tiap unit, terutama
yg berisiko terjadinya infeksi
a. Kebijakan kewaspadaan isolasi
Kebersihan tangan
Penggunaan APD
Pengendalian lingkungan
Penempatan pasien.
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Kaca mata/Pelindung wajah
4. Gaun Pelindung (Appron)
5. Sepatu karet/ bot
6. Topi
Spill Kit (Penanganan Tumpahan
Darah/ Cairan Infeksius)
WARNA TEMPAT LIMBAH
1. Infeksius
Limbah cair yang berasal dari cairan tubuh
2. Non Infeksius
Limbah cair yang berasal dari kegiatan rumah
tangga seperti limbah cair dari dapur RS
LIMBAH BENDA TAJAM
1. Identifikasi
2. Pemisahan
3. Labeling
4. Pengemasan
5. Penyimpanan
6. Pengangkutan
7. Pembuangan/pemusnahan
KESEHATAN PETUGAS
1. Vaksinasi
2. MCU teratur terutama petugas yang
menangani kasus dengan penularan melalui
airborne
3. Penanganan paska pajanan yang memadai
(ada alur pajanan, sebelum 4 jam sudah
ditentukan penata laksanaan) petugas yang
dihubungi? Pemeriksaan Laboratorium dan
melaporkannya.
4. Konseling petugas yang sakit ,berapa lama
diliburkan? Batasi kontak langsung dengan
pasien.
TERIMAKASIH