Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN PSDA PADA BENCANA

BANJIR BANDANG DI GARUT

Oleh :
Yeyen Yulianti 240110140061
Florencya Waruwu 240110140068
Lia Genesya Sinuraya 240110140086
Nida Noor Fadhilah R. 240110140097
Berdasarkan video Amuk Sungai
Cimanuk, didapatkan fakta bahwa
banjir bandang di Garut terjadi karena
alih fungsi lahan. Kejadian ini pun
dikatakan sebagai bencana ekologis
yang bersumber dari manusia yang
lalai dalam mengambil kebijakan
pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
DAMPAK MASALAH
Dampak yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Pemukiman penduduk dan fasilitas
umum rusak parah.
Banyak korban jiwa yang
berjatuhan, baik itu korban luka-
luka maupun korban meningggal.
Kerugian harta benda yang hanyut
dibawa arus banjir bandang.
Wabah penyakit.
KAJIAN PENGELOLAAN
SDA

Jika dikaji berdasarkan pengelolaan


sumber daya air, penyebab dari
terjadinya banjir bandang di Garut telah
terjadi kerusakan pada daerah aliran
sungai Cimanuk yang sudah mencapai
60%. Sungai Cimanuk tidak mampu lagi
untuk menampung datangnya air dari
hulu sungai lain. Hal ini diperparah
dengan curah hujan yang akhir-akhir ini
meningkat sebanyak 200%.
KAJIAN PENGELOLAAN
SDA
Berdasarkan materi Konsepsi
Pengelolaan Sumber Daya Air secara
Menyeluruh dan Terpadu. Pengelolaan
DAS, yaitu dapat dilakukan beberapa hal
seperti berikut :
Perencanaan Tata Ruang Wilayah;
Pengelolaan Kawasan Hutan ;
Pengawasan Penggunaan Lahan ;
Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi
Tanah;
KAJIAN PENGELOLAAN
SDA

Adapun landasan hukum tentang


pengolaan sumber daya air tertara
dalam Undang-undang no. 7 Tahun
2004 yaitu pengelolaan sumber daya
air adalah upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan
konservasi sumberdaya air,
pendayagunaan sumberdaya air, dan
pengendalian daya rusak air.
KAJIAN PENGELOLAAN
SDA

Pada kasus banjir bandan ini,


Tinjauan Kebijakan Pengelolaan
Sumber Daya Air tidak dilakukan
dengan baik. Terdapat istilah satu
sungai, satu rencana, satu
pengolaan.
Jika hal tersebut diterapkan
dengan benar dan strategi
perencanaan operasional hulu
sampai hilir pun akan berjalan
dengan baik sehingga tidak akan
PENANGGULANGAN
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan
bencana banjir :
Membuat fungsi sungai dan selokan dapat
bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah
tempat aliran air sehingga jangan sampai
tercemari dengan sampah atau menjadi tempat
pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan
sungai dan selokan menjadi tersumbat.
Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis
tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air
dengan cepat.
Memperbanyak dan menyediakan lahan
terbuka untuk membua lahan hijau untuk
PENANGGULANGAN
Berhenti membangun perumahan di tepi
sungai, karena akan mempersempit sungai dan
sampah rumah juga akan masuk sungai.
Berhenti membangun gedung-gedung tinggi
dan besar, karena akan menyebabkan bumi ini
akan semakin sulit menahan bebanya dan
membuat permukaan tanah turun.
Hindari penebangan pohon-pohon di hutan
secara liar dan juga di bantaran sungai, karena
pohon berperan penting untuk pencegahan banjir.
Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila
kita akan menanam kembali pohon tersebut dan
tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
KESIMPULAN

Jadi, apabila tidak terjadi


kerusakan daerah aliran sungai
Cimanuk dan kebijakan alih
fungsi lahan dapat diterapkan
dengan benar, maka berapapun
besar curah hujan yang terjadi,
sungai Cimanuk masih bisa
menampung air hujan yang
datang dan kejadian banjir
bandang ini tidak akan terjadi.
SATU SUNGAI, SATU RENCANA,
SATU PENGOLAAN

Anda mungkin juga menyukai