KINERJA
1
PENYATUAN ANGGARAN
Penyatuan kembali anggaran rutin dan
pembangunan ke dalam satu dokumen
anggaran instansi perlu dilakukan
untuk mencegah/mengurangi duplikasi
dan penyimpangan.
2
KLASIFIKASI BELANJA
ORGANISASI
Klasifikasi belanja berdasarkan struktur organisasi yg
menjadi pusat pertanggungjawaban.
FUNGSI
Klasifikasi belanja berdasarkan fungsi-fungsi utama yang
harus dilaksanakan oleh unit pemerintah.
JENIS BELANJA (EKONOMI)
Klasifikasi belanja berdasarkan manfaat ekonominya atau
jenis belanja yang dikeluarkan.
3
Klasifikasi menurut organisasi
4
Klasifikasi menurut Fungsi
1. Pelayanan Umum
2. Pertahanan
3. Ketertiban dan Keamanan
4. Ekonomi
5. Lingkungan hidup
6. Perumahan dan fasilitas umum
7. Kesehatan
8. Pariwisata dan budaya
9. Agama
10. Pendidikan
11. Perlindungan sosial
5
PERUBAHAN KLASIFIKASI
ANGGARAN DAN PENGGUNAAN
INDIKATOR KINERJA
Klasifikasi anggaran perlu
disesuaikan dengan klasifikasi
dalam UU Keuangan Negara dan
Government Finance Statistics
(GFS);
Sejalan dengan perubahan dalam
pendekatan penganggaran, usulan
anggaran perlu disertai dengan
indikator kinerja.
6
ANGGARAN BERDASARKAN
PRESTASI KERJA
Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja
(output) dan outcome atas alokasi belanja (input)
yang ditetapkan.
Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak
dicapai dalam satu tahun mendatang.
Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra
kementerian negara /lembaga
7
PENGERTIAN PENGUKURAN
KINERJA
Merupakan alat manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan akuntabilitas.
Membantu pimpinan dalam memonitor
implementasi strategi kegiatan dengan cara
membandingkan antara hasil aktual dengan
sasaran dan tujuan strategis yang telah
ditetapkan.
8
PENGUKURAN KINERJA
(GAO)
Productivity
Effectiveness
Quality
Timelines
9
Ukuran Input
Jumlah uang yang dikeluarkan untuk
peralatan
Jumlah orang-jam kerja
Jumlah Kendaraan
Biaya prasarana
Jumlah biaya operasi
Jumlah pegawai
10
Ukuran Output
Jumlah ijin yang dikeluarkan
Jumlah km jalan yang diaspal
Jumlah pegawai yang dilatih
Jumlah pipa bocor yang diperbaiki
Jumlah kasus yang diselesaikan
JumLah dokumen yang diproses
Jumlah pelanggan yang dilayani
11
TOLOK UKUR KINERJA
Tolok ukur kinerja merupakan ukuran keberhasilan
pencapaian program atau kegiatan unit kerja.
Ditetapkan untuk setiap fungsi pemerintahan dalam
bentuk standar pelayanan minimal.
Untuk menilai tingkat pelayanan yang diinginkan dapat
digunakan indikator sbb: masukan (input), keluaran
(output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dan
dampak (impact).
12
PEJABAT
PERBENDAHARAAN NEGARA
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG:
Menteri/pimpinan lembaga/Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;
Pasal 4, 6, 7, 9, dan 10 UU PN
13
POLA HUBUNGAN DAN KEWENANGAN PEJABAT
PERBENDAHARAAN NEGARA DALAM UUPN
PRESIDEN
BENDAHARA
PENERIMA/
PENGELUARAN
MENTERI
MENTERI TEKNIS KEUANGAN
SELAKU PENGGUNA ANGGARAN SELAKU BUN
15
KEMENTERIAN NEGARA/
LEMBAGA
16
RENCANA KERJA PEMERINTAH
Rencana Kerja Pemerintah, yang selanjutnya
disebut RKP, adalah dokumen perencanaan
tahunan yang memuat program-program
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah, maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat
untuk kurun waktu 1 (satu) tahun.
Pasal 1 Angka 19
17
PENYESUAIAN RKA KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA DENGAN PAGU
SEMENTARA
18
PENYESUAIAN RKA KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA DENGAN PAGU
SEMENTARA
19
PEMBAHASAN RKA
KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA DENGAN DPR
RKA kementerian negara/lembaga dibahas oleh
kementerian negara/lembaga dengan komisi
terkait di DPR;
Hasil pembahasan RKA kementerian
negara/lembaga disampaikan kepada
Kementerian Negara Keuangan dan
Kementerian Negara PPN.
20
PENELAAHAN RKA KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA
21
PEMBAHASAN RAPBN DAN RKA
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Menteri Keuangan mewakili pemerintah membahas Rancangan Undang-
undang tentang APBN dengan Panitia Anggaran sesuai dengan tata cara dan
jadwal yang telah disepakati dengan Panitia Anggaran.
Menteri/pimpinan lembaga membahas RKA-KL dengan Komisi DPR yang
bersangkutan sesuai dengan tata cara dan jadwal yang telah disepakai
dengan komisi dimaksud.
Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN dan RKA-KL
diselesaikan selambat-lambatnya akhir bulan Oktober.
Menteri Keuangan menghimpun hasil pembahasan RKA-KL sebagai
lampiran Undang-undang tentang APBN.
Pasal 27
SKPD Pasal 34
22
BELANJA PEGAWAI
Kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang
diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di
dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
23
BELANJA BARANG
Pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan
jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan
24
BELANJA MODAL
Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan
modal, baik dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jaringan, maupun dalam bentuk
fisik lainnya, seperti buku, binatang dan lain sebagainya.
25
PEMBAYARAN BUNGA
UTANG
26
SUBSIDI
27
BELANJA HIBAH
28
BANTUAN SOSIAL
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada
masyarakat melalui lembaga nirlaba guna melindungi
dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Termasuk dalam bantuan sosial adalah :
1. Bantuan untuk penanggulangan bencana alam.
2. Bantuan untuk lembaga pendidikan, kesehatan dan
peribadatan.
3. Bantuan yang diberikan oleh organisasi
(kementrian/lembaga), seperti bantuan pelayanan
hukum, bantuan usaha ekonomi produktif, bantuan
penanggulangan kemiskinan, dsb.
29
BELANJA LAIN-LAIN
30
RINCIAN BELANJA NEGARA
DALAM FORMAT BARU
BELANJA NEGARA
BELANJA BELANJA
PEMERINTAH UNTUK
PUSAT DAERAH
31
BELANJA PEMERINTAH
PUSAT
1. Belanja Pegawai
a. Gaji dan tunjangan
b. Honorarium, Vakasi, Lembur dll
c. Kontribusi sosial
2. Belanja Barang
a. Belanja barang dan jasa
b. Belanja Pemeliharaan
c. Belanja Perjalanan
3. Belanja Modal
a. Tanah
b. Peralatan dan Mesin
c. Bangunan dan Gedung
d. Jaringan
e. Aset Fisik Lainnya
32
BELANJA PEMERINTAH
PUSAT
4. Pembayaran Bunga Utang
a. Utang Dalam Negeri
b. Utang Luar Negeri
5. Subsidi
a. Perusahaan Negara
b. Perusahaan Swasta
6. Belanja Hibah
a. Pemerintah Negara Lain
b. Organisasi Internasional
7. Bantuan Sosial
a. Dana Kompensasi Sosial
b. Lembaga Pendidikan dan Peribadatan
8. Belanja lain-lain
33
BELANJA UNTUK DAERAH
1. Dana Perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
a. Dana Otonomi Khusus
b. Dana Penyesuaian
34
ALUR PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN
DPR
PRESIDEN DPR
MENETAPKAN
BAPPENAS PEMBAHASAN
PAGU SEMENTARA BERSAMA
PER PROGRAM PADA
BAHAN PIDATO MASING-MASING
MENKEU KOMISI/PANJA
KENEGARAAN
16 AGUSTUS
PEMBERITAHUAN RKA-KL
PAGU
PAGU SEMENTARA SEMENTARA
DEFINITIF/
NOTA KEUANGAN
MENTERI MENKEU RAPBN
DEP/LEMB DJA-PK
MENKEU
DJA-PK
MENETAPKAN
DOKUMEN PEMBERITAHUAN
ANCAR-ANCAR
PELAKSANAAN PAGU DEFINITIF
ALOKASI PER
ANGGARAN SPAA PUSAT/
SATKER
(DIPA) DAERAH
36