Anda di halaman 1dari 14

MATERI I

ETIKA
DEFINISI ETIKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Ilmu tentang apa yang baik dan buruk serta tentang
hak dan kewajiban moral.
Rosita Noer:

Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan


(positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi
tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Ahmad Amin:

Ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,


menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
FUNGSI ETIKA
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis
berhadapan dengan berbagai moralitas
yang membingungkan.
Etika ingin menampilkan keterampilan
intelektual yaitu keterampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
Orientasi etis ini diperlukan dalam
mengambil sikap yang wajar dalam
suasana pluralisme.
PERAN & MANFAAT ETIKA
Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :
1. Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat
dan permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit
kebebasannya.
2. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan
kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati
norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan
heteronom.
3. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak
menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketinggalan zaman, sehingga sering
terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak
secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian
tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan
masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.
4. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil
keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana
yang tertib, teratur, damai dan sejahtera.
5. Perlu diwaspadai nahwa power tend to corrupt, the end justifies the means serta
pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.
FAKTOR MEMPENGARUHI
ETIKA
Kejujuran
Integritas
Mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Objektivitas
Perilaku Profesional
Tanggung Jawab
CONTOH ETIKA
Barang yang dipinjam harus dikembalikan
walaupun pemiliknya sudah lupa.
Perintah seperti jangan berbohong, jangan
mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat
ditawar-tawar.
Wanita, anak kecil, orang yang lebih tua pantas
didahulukan dan tidak pantas untuk disakiti.
Membunuh atau mencuri merupakan pelanggaran
terhadap etika yang bersifat absolut. Itulah
sebabnya, dimana pun dan kapan pun membunuh
dan mencuri merupakan hal yang dipersalahkan.
Seseorang yang bersifat munafik, karena munafik
dalam etika merupakan sesuatu yang tidak etis.
NORMA
KBBI:
Aturan atau ketentuan yang mengikat
kelompok masyarakat yang dipakai
sebagai panduan, tatanan dan
pengendali tingkah laku yg sesuai dan
dapat diterima khalayak ramai.
MORAL
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin.
Bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan
Bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing
mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
Bila dibandingkan dengan arti kata etika, maka secara
etimologis, kata etika sama dengan kata moral karena
kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu
kebiasaan, adat.
Dengan kata lain, kalau arti kata moral sama dengan kata
etika, maka rumusan arti kata moral adalah nilai-nilai
dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Yang membedakan keduanya hanya bahasa asalnya saja
yaitu etika dari bahasa Yunani dan moral dari bahasa
Latin.
MORALITAS
Moralitas (dari kata sifat Latin moralis)
mempunyai arti yang pada dasarnya sama
dengan moral, hanya ada nada lebih abstrak.
Berbicara tentang moralitas suatu
perbuatan, artinya segi moral suatu
perbuatan atau baik buruknya perbuatan
tersebut.
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan baik
dan buruk.
ETIKET
1. Etiket adalah kumpulan tata cara dan sikap yang baik dalam
pergaulan antarmanusia yang beradab.
2. Etiket adalah tata krama, sopan santun atau aturan-aturan yang
disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan
dalam bertingkah laku.
3. Etiket adalah tata peraturan pergaulan yang disetujui oleh
masyarakat terten tu dan menjadi norma dan anutan dalam
bertingkah laku anggota masyarakat.

Jadi, dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
etiket adalah:
Tata aturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta anutan dalam bertingkahlaku pada anggota
masyarakat tersebut.

Etiket menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat,


atau cara-cara tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat
dalam melakukan sesuatu.
ESTETIKA
Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang
berarti perasaan, selera, perasaan atau taste.
Dalam prosesnyan Munro mengatakan bahwa estetika
adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat
persepsi indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan, seperti asosiasi, pemahaman, imajinasi, dan
emosi.
Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala
sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari
semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan.
Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan
dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik
pencipta dan pengamatannya.
Estetika dalam kontek penciptaan menurut John Hosper
merupakan bagian dari filsafat yang berkaitan dengan
proses penciptaan karya yang indah.
ETIKA & MORAL/MORALITAS
1. Moral mengajarkan apa yang benar, sedangkan etika melakukan yang
kebenaran.
2. Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup, sedangkan etika berbuat
atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan
moral.
3. Moral menyediakan rel kehidupan, sedangkan etika adalah bagaimana
cara berjalan dalam rel kehidupan.
4. Moral merupakan rambu-rambu kehidupan, sedangkan etika menaati
rambu-rambu kehidupan.
5. Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditempuh, sedangkan etika
berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan.
6. Moral itu seperti kompas dalam kehidupan, sedangkan etika
memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan.
7. Moral ibarat peta kehidupan, sedangkan etika mengikuti peta kehidupan.
8. Moral itu pedoman kehidupan, sedangkan etika mengikuti pedoman.
9. Moral tidak bisa dimanipulasi, sedangkan etika bisa dimanipulasi.
10. Moral itu aturan wajib yang ditaati oleh setiap orang, sedangkan etika
sering berorientasi pada situasi dan kondisi, motif, tujuan, kepentingan dan
sebagainya.
ETIKA & ETIKET
Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus
dilakukan manusia.
Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus
memberi norma dari perbuatan itu sendiri.
Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri
(ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar
kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang
lain.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu
kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Etika bersifat absolut. Tidak bisa tawar-menawar.
Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang
berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik.
Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak
mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti
orang yang sungguh-sungguh baik.
ETIKA DAN AGAMA
Persamaannya:
1. Pada sasarannya : Baik etika maupun agama sama-sama bertujuan meletakkan dasar
ajaran moral, supaya manusia dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana
tercela.
2. Pada sifatnya : Etika dan agama sama bersifat memberi peringatan , jadi tidak memaksa.

Perbedaannya:
1. Pada segi prinsip : Agama merupakan suatu kepercayaan pengabdian (dengan segala
syarat dan caranya) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Etika bukanlah kepercayaan yang
mengandung kepercayaan.
2. Pada bidang ajarannya : Agama membawa/mengajarkan manusia pada dua jenis dunia
(alam fana dan alam baqa/akhirat). Etika hanya mempersoalkan kehidupan moral
manusia di alam fana ini.
3. Agama ( Islam ) itu sumbernya dari Allah SWT. Tetapi etika dengan macam-macam
jenisnya itu, sumbernya adalah dari pemikiran manusia (sesuai dengan aliran masing-
masing).
4. Ajaran agama dapat melengkapi atau memperkuat ajaran etika, tetapi tidak semua ajaran
agama dan pandangan etika dapat diterima oleh agama.

Anda mungkin juga menyukai