Anda di halaman 1dari 24

High Alert

Medications
(Obat-obatan dengan
Pengawasan)
KELOMPOK NO. ABSEN 56-59
PENDAHULUAN
High alert medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan
komplikasi, efek samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikarenakan adanya
rentang dosis terapeutik dan keamanan yang sempit atau karena insidens yang
tinggi akan terjadinya kesalahan. Metode untuk meminimalisasi kesalahan ini
meliputi beberapa strategi seperti:
menyediakan akses informasi mengenai high alert medications
membatasi akses terhadap high alert medications
menggunakan label dan tanda peringatan untuk high alert medications
menstandarisasi prosedur instruksi / peresepan, penyimpanan, persiapan, dan
pemberian high alert medications
melakukan prosedur pengecekan gandauntuk obat-obat tertentu
obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan
ditinjau ulang dalam audit dan revisi high alert medications oleh Komite Farmasi
dan Terapeutik.
PENGERTIAN
High alert medications adalah obat-obatan
yang memiliki risiko lebih tinggi untuk
menyebabkan / menimbulkan adanya
komplikasi dan membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan
penggunaan (dosis, interval, dan
pemilihannya).
TUJUAN
Memberikan pedoman dalam manajemen dan
pemberian obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan
keselamatan pasien rumah sakit.
Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit
Mencegah terjadinyasentinel eventatauadverse
outcome
Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam
pelayanan obat yang perlu diwaspadai kepada pasien
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
DAFTAR KELOMPOK OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI
Obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi :
Kelompok obat yang memiliki rupa mirip (Look-Alike)
Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound-Alike)
Kelompok elektrolit konsentrasi tinggi
ISMPs List of
High-Alert Medications
Adrenergic agents Insulin/hypoglycemics
Anesthetics Liposomal products
Antiarrhythmics Narcotics
Anticoagulants Neuromuscular blocking
agents
Cardioplegic solutions
Nitroprusside
Chemotherapy
Oxytocin
Dextrose 20%
Parenteral nutrition
Dialysis solutions
Electrolytes (concentrated)
Promethazine
Epidural/intrathecal agents
Radiocontrast agents
Epoprostenol
Sedatives
Inotropic agents
Sterile water for injection

Institute for Safe Medication Practices. ISMP Medication Safety Alert! October 16,
2003;8(21).
Tabel Obat-obatan dalam Kategori High Alert
Medications
-Kategori/ kelas obat- Jenis Obat Larutan / solusio Agen blok Suksinilkolin,
obatan kardioplegik neuromuscular rokuronium,
Agen kemoterapi vekuronium,
Agonis adnergik IV Epinefrin, fenilefrin, (parenteral dan oral) atrakurium,
Dekstrosa hipertonik ( pankuronium
norepinefrin, isoproterenol
20%)
Larutan dialysis Preparat nutrisi
(peritoneal dan parenteral
hemodialisis) Agen radiokontras IV
Antagonis adrenergic IV Propanolol, metoprolol, Obat-obatan epidural Akua bi destilata,
labetalol atau intratekal inhalasi, dan irigasi
Obat hipoglikemik (oral) (dalam
Agen anestesi (umum, Propofol, ketamin Obat inotropik IV Digoksin, milrinone kemasan 100ml)

inhalasi, dan IV) NaCl untuk injeksi,
Insulin (SC dan IV) Insulin regular, aspart,
hipertonik, dengan
NPH, glargin
konsentrasi > 0,9%
Anti-trombotik, Warfarin, LMWH (low- Konsentrat KCl untuk
termasuk: molecular-weight Obat-obatan dengan amfoterisin B liposomal
injeksi
a. Antikoagulan heparin), unfractionated bentuk liposomal Epoprostenol IV
b. Inhibitor faktor Xa heparin IV Agen sedasi moderat / Dexmedetomidine, Injeksi Magnesium
c. Direct thrombin Fondaparinux sedang IV midazolam Sulfat (MgSO4)
Digoksin IV
inhibitors Argatroban, bivalrudin,
Agen sedasi moderat / Chloral hydrate, ketamin, Metotreksat oral
d. Trombolitik dabigatran etexilate, sedang oral, untuk anak midazolam (penggunaan non-
e. Inhibitor glikoprotein lepirudin onkologi)
IIb/IIIa Alteplase, reteplase, Opioid / narkose: Opium tincture
tenecteplase a. IV Oksitosi IV
Eptifibatide , abciximab, b. Transdermal Injeksi natrium
tirofiban c. Oral (termasuk nitropruside
konsentrat cair, formula Injeksi kalium fosfat

rapid dan lepas lambat) Prometazin IV
Kalsium intravena

Vasopressin (IV atau
FAKTOR RESIKO UMUM
Permintaan resep obat yang tulisannya sulit terbaca/dibaca.
Prosedur pengenceran yang keliru.
Kebingungan antara persiapan IM, IV, Intratekal, Epidural.
Kebingungan antara kekuatan yang berbeda dari obat yang
sama.
Keambiguan pelabelan pada konsentrasi dan volume total
obat.
Laju infus yang keliru.
Produk yang tampak atau terdengar sama, atau pemaketan
produk serupa (LASA / NORUM).
Mengelola Obat Kewaspadaan
Tinggi
Obat kewaspadaan tinggi harus diresepkan, disimpan,
dan diberikan sesuai yang terbukti aman.
Obat kewaspadaan tinggi harus diberikan label HIGH
ALERT MEDICATION atau OBAT KEWASPADAAN
TINGGI (gunakan salah satu saja) pada:
Rak / lemari obat
Kotak obat
Paket produk obat
Vial atau ampul tunggal.
Contoh Label
Label dibuat mencolok Label bisa menggunakan pembeda dengan
sistem huruf-KAPITAL pada kasus LASA
Contoh Label

Label harus ada pada paket produk Label menempel pada vial atau ampul
PENYIMPANAN OBAT LASA ( LOOK ALIKE
SOUND ALIKE)
LASA (LookAlikeSoundAlike)merupakan sebuah peringatan
(warning)untukkeselamatan pasien (patient safety):obat-obatanyang
bentuk/ rupanya mirip danpengucapannya/ namanyamirip TIDAK BOLEH
diletakkan berdekatan.
Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi dengan
minimal 2 (dua) obat dengan kategori LASA diantara atau ditengahnya.
Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat
memberi/menerima instruksi
LASA/ SALAD
LASA/ SALAD
Strategi Menghindari
Kesalahan
BAGAIMANA MENGELOLA OBAT KEWASPADAAN TINGGI SEHINGGA BISA
MENGURANGI KESALAHAN DAN RISIKO YANG MUNCUL KETIKA
MERESEPKAN, MENGELUARKAN, HINGGA MEMBERIKANNYA KE PASIEN.
Pembelian / Penyediaan
Batasi kekuatan obat yang tersedia dalam formularium pada
setiap fasilitas layanan kesehatan.
Hindari perubahan merk atau warna yang terlalu sering. Beri
tahu pengguna akhir ketika ada perubahan.
Beri tahu semua petugas yang terkait mengenai daftar OBAT
KEWASPADAAN TINGGI terbaru di lingkungan rumah sakit.
Mendorong pembelian peralatan dan bahan habis pakai yang
memiliki fitur keamanan bagi pemberian obat yang aman.
Penyimpanan
Semua petugas harus membaca label Obat Kewaspadaan Tinggi secara
seksama sebelum menyimpan obat dan disimpan pada tempat yang tepat.

Semua Obat Kewaspadaan Tinggi harus disimpan dalam wadah yang tersendiri
dengan labelnya sendiri. Jika memungkinkan, hindari obat-obat LASA atau yang
berkuatan beda, disimpan berdampingan, berjejeran.

Gunakan huruf-KAPITAL untuk menekankan perbedaan nama obat (misal:


DOPamine dan DOBUTamine).

Batasi stok obat di bangsal hingga ke kebutuhan standar. Kurangi kuantitas dan
variasi kekuatan/persiapan yang disimpan.

Labeli semua wadah yang digunakan untuk obat kewaspadaan tinggi sebagai
OBAT KEWASPADAAN TINGGI atau HIGH ALERT MEDICATION.
Peresepan
Gunakan formulir standar untuk pesanan tertulis akan obat-obat sitotoksik
dan nutrisi parenteral.

Jangan menggunakan singkatan saat meresepkan.

Tulis dosis spesifik, rute dan laju infus untuk peresepan.

Resepkan obat-obat cairan per oral dengan dosis spesifikasik dalam miligram.

Jangan mungkinan koma NOL dalam peresepan (misal 5,0 mg bisa salah
dibaca sebagai 50 mg).

Gunakan penulisan resep terkomputerisasi sepenuh mungkin, guna


menghilangkan tulisan tangan yang tidak terbaca dan kesalahan interpretasi.
Fitur keamanan harus ditanamkan dalam sistem komputer.
Penyiapan
Bangun sistem kendali periksa bagi semua penyiapan yang melibatkan obat
kewaspadaan tinggi.

Perhitungan melibatkan:

Obat-obat sitotoksik dan nutrisi parenteral akan secara independen diperiksa oleh
apoteker lainnya.

Penyiapan mendadak akan secara independen diperiksa oleh petugas


farmasi/apoteker lainnya.

Semua obat yang diencerkan HARUS dilabeli dengan nama dan kekuatan
SEGERA pasca pengenceran.
Penyaluran / Suplai / Dispensing
Semua wadah obat kewaspadaan tinggi, termasuk paket produk, dan
vial/ampul tunggal yang diminta ke bangsal/unit harus dilabeli sebagai
OBAT KEWASPADAAN TINGGI.

Obat kewaspadaan tinggi yang disalurkan kepada pasien harus dilabeli


sebagai OBAT KEWASPADAAN TINGGI

Obat kewaspadaan tinggi sebelum disalurkan harus dilakukan pengontrolan


dengan pemeriksaan.

Obat kewaspadaan tinggi akan diperiksa saat diterima oleh petugas


pelayanan kesehatan.
Pemberian
Hal-hal berikut harus diperiksa dua kali secara terpisah terhadap resep atau
daftar obat pada catatan pasien oleh dua orang yang layak sebelum
pemberian obat:
Nama pasien dan identifikasi unik (misal nomor RM)

Nama dan kekuatan obat

Dosis

Jalur dan laju

Tanggal kedaluwarsa

Beri label pada akhiran distal semua jalur akses untuk membedakan jalur
intravena dan epidural.
Pastikan tidak ada hambatan/gangguan selama
pemberian obat ke pasien dengan menggunakan
pencegahan khusus (misal dengan mengenakan APD).
Kembalikan semua penyiapan resep khusus yang tidak
digunakan atau yang tersisa ke farmasi ketika tidak
diperlukan lagi.
Pastikan pemberian intratekal, obat sitotoksik, analgesia
epidural, dan nutrisi parenteral dilakukan oleh petugas
terlatih dan kompeten.
Hindari meminta obat kewaspadaan tinggi secara
verbal / oral. Jika dalam situasi darurat, permintaan per
telepon harus diulangi dan diverifikasi.
Pemantauan

Pantau secara seksama tanda vital, data laboratorium, respons


pasien sebelum dan sesudah pemberian obat kewaspadaan
tinggi.
Sediakan selalu antidotum dan peralatan resusitasi di setiap
bangsal / unit yang memberikan obat kewaspadaan tinggi.
KESIMPULAN
Penggunaan dan pengelolaan High Alert Medication
dengan tepat dapat mengurangi medication error yang dapat
mengakibatkan bahaya pada pasien bahkan sentinel event.

RS harus mengembangkan kebijakan dan prosedur terkait


secara kolaborasi dan koordinasi antar bagian, menyediakan
fasilitas pendukung, mengimplementasikannya kedalam
praktek sehari-hari, memonitor kepatuhan staf terhadap SOP,
mengevaluasi, dan menindak lanjuti bersama jika ditemukan
ketidaksesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai