Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Stres
ROS AO Oksid
atif
Lokal :
artritis,
aterosklerosis,
dsb Stres
Oksidatif
Hilangnya
Fungsi Sel
dan
Akumulasi Jaringan
Kerusakan :
Sistemik
Oksidatiflupus
systemic
erythematosus
, diabetes, dsb
Kondisi stres oksidatif dapat dideteksi dengan
menggunakan indikator F2-isoprostan (8-iso-
PGF2)
F2-isoprostan adalah komponen prostaglandin-
like yang terbentuk dari katalisa peroksidasi
radikal bebas dari asam lemak esensial
(primarily arachidonic acid) tanpa perintah atau
aksi langsung dari enzim cyclooxygenase (COX).
F2-isoprostan merupakan mediator inflamasi
yang menimbulkan persepsi nyeri.
F2-isoprostan merupakan indikator yang akurat
dari peroksidasi lipid baik pada manusia maupun
hewan dalam konteks terjadinya stres oksidatif
(Morrow et al., 2002).
Upaya Pencegahan Penuaan
Meminimalisi Antioksidan
r (pendonor
pembentuka elektron utk
n radikal radikal
bebas, bebas) utk
contoh: mereduksi
menghindari kerusakan
OTS oksidatif
(Varghese et al., 2013; Nurhanan et al., 2005; Tee et al., 2007; Farouk dan
Benafri, 2007; Effendy et al., 2012; Ang et al., 2003; 2004; George dan Henkel,
2013; Novianti, 2015; Wahab et al., 2010; Solomon et al., 2013)
Ekstrak pasak bumi mengandung eurikomalakton,
eurikomanol, laurikomalakton A dan B,
dehidrokomalakton, eurikomanin, eurikomanol,
benzoquinon, saponin dan asam lemak ester (Supriadi,
2001).
Eurycomanone, kuasinoid yang tertinggi yang terdapat di
dalam akar pasak bumi dapat meningkatkan
steroidogenesis testosteron pada sel Leydig (Low et al.,
2013a), meningkatkan kadar cAMP (Pihie, 2004), dan
menurunkan proliferasi sel leukemia melalui efek anti-
inflamasi (Hajjouli et al., 2014).
Efek anti-inflamasi ini dihasilkan oleh antioksidan yang
terkandung dalam pasak bumi.
Erasmus, Solomon & Henkel pada
tikus secara in vivo (2011)
200
mg/kg 800
mg/kg
Menstabilkan250
membran sel
g/ml
dibutuhkan oleh
lisosom untuk
mencegah
pelepasan respon Antioksidan
inflamasi
mencegah
10 pembentukan
F2-isoprostan ROS
g/mlperantara inflamasi
akibat radikal bebas
stres oksidatif
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian ekstrak etanol akar pasak
bumi (Eurycoma longifolia) secara oral mampu
menurunkan kadar F2-isoprostan pada tikus
wistar yang diinduksi pelatihan fisik berlebih ?
1.3 Tujuan Penelitian
Umum: Apakah pemberian ekstrak etanol akar
pasak bumi (Eurycoma longifolia) secara oral
mampu menurunkan kadar F2-isoprostan pada
tikus wistar yang diinduksi pelatihan fisik berlebih
?
Teori Glikosilasi
Penuaan Terbatasn
ya
Replikasi
Programm
Sel
ed
Proses
Imun
Transis
i
35-45 thn
Hormon 25% >45 thn
25-35 thn Massa otot, energi, + DHEA, progest
GH, T, estro mulai kekuatan Massa otot 1kg
Komposisi lemak per 3 bulan
turun
Lemak, BB
Gejala belum Mulai tjd resistensi
Penyakit kronis,
tampak insulin
aktivitas terhambat
Resiko CVD,
Subklin obesitas
Gejala: penglihatan,
ik
pendengaran,
Klinik
elastisitas kulit,
dorongan dan
bangkitan seksual
, rambut memutih
ANTI-AGING MEDICINE (AAM)
Anti-Aging Medicine adalah bagian dari ilmu
kedokteran yang didasarkan pada penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
terkini untuk melakukan deteksi dini,
pencegahan, pengobatan, dan perbaikan ke
keadaan semula berbagai disfungsi,
kelainan, dan penyakit yang berkaitan
dengan penuaan, yang bertujuan untuk
memperpanjang hidup dalam keadaan sehat
(Pangkahila, 2011).
2.2 Radikal Bebas
Molekul reaktif dengan satu atau lebih elektron
yang tidak berpasangan pada orbit terluar tidak
stabil berinteraksi dengan molekul yang
berdekatan, seperti protein, lipid, karbohidrat, dan
asam nukleat chain reaction baru akan
berhenti setelah diredam oleh senyawa yang
bersifat antioksidan
Klasifikasi Radikal Bebas
(Halliwell et al., 1995, Salama Dan El-bahr, 2007)
Inf
Mit a-
o- ma
si
Sumber RB
kon
Dalam
Dalam tubuh
M dri
Is
e a tubuh ke
Dalam m- (non-
(enzimatik)
br mi
tubuh an enz.)
(enzima pl Pol
tik) as
m
a Lis
Dalam tubuh uta
nR
(non-
adi
oso asi
m St
enzimatik)
re
Luar s,
tubuh O
RE TS
Die
Luar tubuh t
le
ma
Int
Ca k
i
ffei
sel
ne
Alk
oh
ol
Tahap Inisiasi: menjadikan senyawa non radikal
menjadi radikal
Tahap Propagasi:
Pembentukan
pemanjangan rantai radikal /
chain reaction
Radikal Bebas
Tahap Terminasi: pembentukan non radikal dari
radikal bebas
Reactive Oxygen Species (ROS)
Radikal bebas yang paling sering menyebabkan
kerusakan sistem biologi adalah oxygen-free radical,
yang lebih dikenal sebagai reactive oxygen species
(ROS) (Rahman, 2007).
Berasal dari elemen oksigen
Sekitar 10% oksigen untuk proses hidroksilasi dan
reaksi oksigenisasi
Sekitar 1 2 % oksigen menjadi residu yang kemudian
dikonversi menjadi reactive oxygen species yang dikenal
juga dengan ROS (Baynes dan Dominiczak, 2014).
Reactive Oxygen Species (ROS) (Lanj.)
Mekanisme terbentuknya ROS secara in vivo terjadi melalui
tiga jalur, yaitu:
Kesehatan
Volume
Nutrisi inadekuat
Intensitas Status mood &
kepribadian (goal
oriented)
Usia lanjut
Durasi
Laki-laki
Frekuensi
Tanpa konsultasi ahli
Psikologi
kelelahan, anhedonia, gangguan
emosi, gangguan tidur, indera
persepsi abnormal
Kardiovaskular
VO2 maksimum, stroke volume,
kontraksi otot jantung, dan volume
plasma
Muskuloskeletal
Gejala
kekakuan otot, penurunan performa,
overuse injury
Imunitas
OTS
ISPA dan infeksi bakteri lain ;
sekresi IgA, IgA serum, fungsi sel NK
Biokimia Darah
negative nitrogen balance; glikogen otot,
mineral (zinc, cobalt, alumunium,
selenium, copper), testosteron ; kortisol
Patofisiologi
OTS
Hipotesis
Hipotesis Glutamin / Hipotesis
Hipotesis SSO
Neuroendokrin BCAA / Sitokin
Glikogen
d
lain oleh radikal bebas, dengan cara mendonorkan elektronnya sehingga radikal
bebas menjadi stabil.
Enzimati GPx,
Klasifikas k CAT, SOD
i
Antioksid Metaboli
Non- k
an
enzimati
k Nutrien
Vit C, E, thiol,
melatonin,
karotenoid,
ALA, glutathione, L- flavonoid, trace
arginin, Q10, metals, omega-3,
melatonin, uric acid, omega-6, dsb
dsb
2.6Pasak Bumi
Pohon dan Akar Pasak
Taksonomi
Deskripsi
Bumi
Disebut
Tinggijuga:pohon 6 m
Tongkat Ali / Bedara Merah /
Batang tdk bercabang,
Kingdom : Plantae
Bedara
diameter Putih
15 dicm Malaysia
Divisi : Magnoliophyta
Cay
Daun Ba Bihn di Vietnam
Kelas menyirip, bentuk
: Magnoliopsida
Tung Saw / Phiak / Hae Pan
oblong,
Ordo panjang 5-25cm x
: Sapindales
Chan di
1,25-3cm
Famili : Simaroubaceae
Bidara
Bunga laut / : Eurycoma
merah mempoleh
jingga, lebardi
Genus
Bangka
0,6cm Spesies : Eurycoma
Widara putih di Jawa
Buah berwarna
longifolia merah saat
Penawar pahit di Melayu
masak, panjang 1,25cm
Besan di Sumatera Utara
Pasak bumi yang
digunakan dalam
penelitian ini berasal
dari:
Desa: Long Pejeng
Kecamatan: Busang
Kabupaten: Kutai
Timur
Provinsi: Kalimantan
Timur
Pulau: Kalimantan
Anti Spermato
oksidan Artritis
genesis
Manfaat
Osteopo- Anti Kolesterol Malaria
rosis bakteri Total
Pasak Bumi Massa,
Anti
leukemia Hipertensi kekuatan
otot
Struktur
Vitalitas Disentri Migrain
kulit
kapasitas antioksidannya
eurycomaosi
5514,58 ppm GAEAC
(Gallic Acid
de
EquivalentAntioxidant
Capacity)
eurycolacton
IC 50 % (Inhibition
Kandungan
Concentration terhadap
e
Kandungan
radikal bebas DPPH 0,1
mM) sebesar 3,56 mg/ml
eurycomalact
one
kadar total fenol 3,01 %
b/b GAE (Gallic Acid
PB
PB
Equivalent)
eurycomanon
e
kadar tanin 0,63 % b/b TAE
(Tannic Acid Equivalent)
pasakbumin-
B
vitamin C 1496,60
mg/100g
alkaloid
Kandungan phenanthrolin
e 3,85%
PB naphthyridin
1,06%
beta sitosterol
5,77%
estragole
1,17%
Pasak Bumi Sebagai Antioksidan
Quassinoid dan saponin berfungsi sebagai anti-
inflamasi yang dapat mencegah pembentukan radikal
bebas (tahap inisiasi).
Flavonoid dapat menstabilkan membran sel dengan
cara menjaga stabilitas membran sel dan mencegah
peroksidasi lipid. Mekanisme ini juga diperoleh dari
kandungan tanin yang merupakan polifenol dan kaya
akan gugus OH sehingga dapat bertindak sebagai
donor elektron untuk radikal bebas reaktif (tahap
propagasi) (Schroeter et al., 2002).
Vitamin C mengeliminasi radikal alfa tokoferol yang
terdapat pada membran sel dan lipoprotein, dan juga
meningkatkan kadar glutation intrasel (tahap
terminasi) (Kojo, 2004; Naziroglu dan Butterworth,
2005).
Uji Toksisitas Pasak Bumi
Studi keamanan pasak bumi menunjukkan bahwa
penggunaan konsentrat pasak bumi sebagai terapi
(2.5 g/ml) tidak memiliki efek buruk terhadap
spermatozoa in vitro (Erasmus et al., 2011).
Pada data in vivo oleh Tambi (2006) didapatkan
bahwa ekstrak pasak bumi tidak toksik.
Pada studi hewan, tidak ada efek negatif pada
keturunannya, seperti malformasi maupun perubahan
berat badan dan jumlah keturunan (Solomon et al.,
2013).
Pada uji toksisitas akut yang dilakukan terhadap tikus
diungkapkan bahwa LD50 untuk ekstrak etanol dan
aqua dari pasak bumi sebesar 2000 dan 3000
mg/kgBB (Satyavidad et al., 1998; Kuo et al., 2003).
Uji Toksisitas Pasak Bumi
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa hanya pada
dosis di atas 1200 mg/kgBB ekstrak pasak bumi dapat
bersifat hepatotoksik pada tikus (Shuid et al., 2011a).
Choudhary et al. (2012) melakukan investigasi
terhadap toksisitas akut, sub-akut, dan sub-kronik
terhadap sebuah ekstrak standardised aqueous pasak
bumi bermerk Physta yang dilakukan pada tikus
Wistar jantan dan betina selama 90 hari dosis 250
mg/kgBB hingga 2000 mg/kgBB. Hasil dari penelitian
ini adalah tidak ada perubahan bermakna pada
parameter kimia darah, hematologi, histopatologi,
mortalitas dan tingkah laku hewan coba.
BAB III
KERANGKA BERPIKIR,
KONSEP, HIPOTESIS
PENELITIAN
Penuaan Radikal
Bebas
Penuaan Hormon
Glikosilasi
Internal Metilasi
Apoptosis
Imunitas
Genetik
Unhealthy life
style
Unhealthy diet
Ekstern Unhealthy habit
al
Polusi
Stres
Kemiskinan
Salah satu indikator
yang dapat digunakan
untuk melihat stres
oksidatif adalah F2-
isoprostan (8-iso-
PGF2) yang merupakan
hasil peroksidase lipid
membran sel di dalam
Pasak bumi merupakan tanaman obat yang
tumbuh di berbagai daerah di dunia, salah
satunya di Kalimantan, Indonesia; banyak
mengandung zat aktif dan diduga memiliki
manfaat berbeda-beda.
isoprostan urin
Variabel terkendali: strain tikus, jenis
an
ekstrak
Perlakuan
sesuai
Adaptasi
kelompok
7 hari
selama
Pelaksana
14 hari
an
Over-
training
F2-
isoprost
an
Perlakuan
7 hari
pretest
Cara Pembuatan Ekstrak Akar Pasak Bumi