REGIO CERVICAL
OLEH
SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
ANATOMI BIOMEKANIK
Cervical terdiri atas 2 segmen anatomikal dan fungsional
yaitu :
Segmen superior (suboccipital), terdiri atas C1 (atlas) dan C2 (axis)
upper cervical spine
Segmen inferior yang memanjang dari permukaan inferior axis ke
permukaan superior Th1 lower cervical spine
Seluruh struktur vertebra cervical adalah sama kecuali atlas
(C1) dan axis (C2).
Atlas (C1)
Atlas berbentuk cincin, tidak memiliki corpus vertebra dan proc.
spinosus, dianggap sebagai cincin antara occiput dan axis
Atlas memiliki 2 massa lateral yang berbentuk oval dan berjalan
secara oblique, antero-medial : yaitu facies artikularis superior
yang bersendi dengan condylus occipital, dan facies artikularis
inferior yang bersendi dengan facies artikularis superior axis.
Pada arkus anterior terdapat facet artikular yang berbentuk oval
kecil dan bersendi dengan processus odontoid axis.
Processus transversal atlas memiliki foramen untuk lintasan arteri
vertebralis.
Anatomi Atlas
Axis (C2)
Permukaan superior dari corpus axis terdapat processus
odontoid : berjalan keatas di tengah atlas & bersendi dgn arkus
anterior atlas, bertindak sebagai pivot untuk atlanto-axial joint.
Processus odontoid merupakan tempat perlekatan sejumlah
ligamen dan dianggap sebagai struktur stabilitas yg sangat
penting.
Kearah lateral terdapat 2 facet artikular yang menghadap kearah
superior lateral
Arkus posterior terdiri dari 2 lamina yang sempit dan proc.
spinosus memiliki 2 tuberculum merupakan tempat
perlekatan sejumlah otot-otot bagian posterior.
Axis (C2)
Processus artikular inferior axis menghadap kearah inferior
anterior dan bersendi dgn proc. artikular superior C 3.
Processus transversus axis memiliki foramen yang vertikal untuk
lintasan arteri vertebralis
Anatomi Axis
C3 C7
Vertebra C3 sama dengan 4 vertebra cervical dibawahnya.
Vertebra C3 C7 memiliki corpus vertebra yang lebih lebar.
Permukaan superior kearah lateral membentuk proc uncinatus
yang menghadap kearah superior medial dan bersendi dengan 2
proc. uncinatus vertebra atas yang menghadap kearah inferior.
Khusus C3, proc. uncinatus bagian superior bersendi dengan 2
proyeksi tulang yang datar dari permukaan inferior axis
Pada arkus posterior terdapat proc. artikular yang membentuk
facet artikular superior dan bersendi dengan facet artikular
inferior vertebra atasnya, Proc. transversus memiliki foramen
untuk lintasan arteri vertebralis
Uncinate joint
Anatomi C3 C7
Upper Cervical
Cervical spine terdiri atas upper cervical (C0-C1 & C1-C2), dan
lower cervical (C2-C3 sampai C3-C7)
Gerak utama C0 C1 adalah fleksi-ekstensi sehingga dikenal
sebagai yes joint
Menurut Fielding, White and Panjabi and Paning tidak terjadi
gerakan rotasi pada segmen C0 C1, tetapi menurut Depreux and
Mestdagh hanya terjadi 5o rotasi dibatasi oleh lig. alar.
Gerak utama C1 C2 adalah rotasi kiri dan kanan sehingga
dikenal sebagai no joint sebagian besar gerakan terjadi pada
2 sendi lateral
Upper Cervical
ROM rotasi pada setiap sisi (C1-C2) adalah 40 50, dimana
hampir setengah total rotasi cervical spine.
Gerakan flexi ekstensi pada segmen C1-C2 hanya minimal yaitu
10o 15 karena geometris dari tulang dan struktur ligamen yang
membatasi.
Lateral flexi pada segmen ini hanya terjadi secara simultan
dengan gerakan rotasi pada axis.
ligamen alar pada C2 merupakan ligamen yang penting dalam
mengontrol gerakan lateral fleksi kepala dan rotasi kepala.
Upper Cervical
Jaringan konektif yang memperkuat segmen C0-C1 dan C1-C2
adalah : lig. longitudinal anterior, lig. atlanto dental anterior, lig.
dentate, lig. cruciform, lig. nuchal, membran tektorial, membran
occipitoatloid anterior, membran occipitoatloid posterior, &
membran atlantoaxial lig. Cruciform merupakan ligamen paling
penting pada segmen C0-C1, C1-C2 karena memberikan fungsi
stabilisasi yg paling penting yaitu mencegah translasi anterior
yang berlebihan dari atlas diatas axis selama gerakan fleksi
Gerak translasi atlas yang tidak terkontrol/berlebihan dapat
menghasilkan potensial cidera pada spinal cord dan arteri
vertebralis
Facet Joint dan Ligamen Alar
Otot-otot upper
cervical
Lower Cervical
Mulai dari C2 ke bawah terbentuk intervertebral joint atau facet
joint dimana terletak lebih kearah bidang transversal.
Pada segmen C2 C7 memiliki diskus intervertebralis, dimana
diskus memiliki peran yang besar dalam menghasilkan gerakan
yang luas
Mulai dari C2 ke bawah juga terbentuk uncovertebral joint yang
bukan merupakan sendi sebenarnya tetapi merupakan pertemuan
tepi lateral corpus vertebra cervical.
Gerakan pada segmen C2-C3 sampai C6-C7 melibatkan diskus
intervertebralis dan 4 sendi yaitu 2 sendi facet dan 2 sendi
uncovertebralis (joint of Luschka).
Lower Cervical
Sendi uncovertebralis berperan mengontrol gerakan lateral fleksi
cervical.
Sendi facet berperan mengontrol gerakan lateral fleksi dan rotasi
cervical.
Upper thoracal spine sangat berhubungan dengan gerakan lower
cervical karena perlekatan distal dari otot-otot cervical sampai
Th6 seperti otot splenius, longissimus, semispinalis cervicis dan
semispinalis capitis
Sistem Pemeriksaan Cervical
Terdiri atas :
Anamnesis
Inspeksi / Observasi
Quick test
Pemeriksaan Fungsi Dasar
Pemeriksaan Spesifik
Differential Diagnosis
Gejala/tanda Cervical Cervical Spinal Cerical Disc Herniasi
Spondylosis Stenosis
Nyeri Unilateral Bisa unilateral atau Bisa unilateral (paling
bilateral sering) atau bilateral
Distribusi nyeri Kedlm area dermato- Biasanya beberapa area Kedlm area dermato-
me dermatome me
Nyeri saat ekstensi Meningkat Meningkat Mungkin meningkat
(tergantung grade
HNP)
Nyeri saat fleksi Menurun Menurun Mungkin meningkat
atau menurun (pa-ling
sering mening-kat)
Nyeri berkurang Tidak ada Ada Tidak ada
saat rest
Kelompok usia > 45 tahun (60%) 11 70 tahun 17 60 tahun
> 65 tahun (85%) Paling sering 30 60 ta
hun
Differential Diagnosis
Gejala/tanda Cervical Cervical Spinal Cerical Disc Herniasi
Spondylosis Stenosis
Instabilitas Mungkin Tidak ada Tidak ada
Level cervical yang C5 C6, C6 C7 Bervariasi C5 C6
sering terlibat
Serangan Lambat Lambat (mungkin kom- Tiba-tiba/mendadak
binasi dgn spondylosis
atau disc herniasi)
Nyeri Tajam, terbakar pd area dermatom Tajam, terbakar pada seluruh atau
yang terlibat sebagian besar dermatome lengan,
nyeri pada trapezius
Tenderness Diatas area dorsal cervical yang Diatas area plexus brachialis yang
terlibat terlibat atau lateral cervical
Differential Diagnosis
Gejala/tanda Lesi akar saraf cervical Lesi plexus brachialis
LGS Menurun Menurun tetapi biasanya kembali
lebih baik dgn cepat
Refleks deep tendon Pada akar saraf yg terlibat dpt Dapat menurun
menurun
Tes provokasi Lateral fleksi, rotasi dan ekstensi Lateral fleksi dgn kompresi (sisi yg
dgn kompresi meningkatkan gejala sama) atau stretch (sisi yg
Traksi cervical menurunkan gejala, berlawanan) dapat meningkatkan
tes2 ULTT positif nyeri gejala
Tes2 ULTT bisa positif
Lokasi nyeri dan gejala :
Injury pada akar saraf C4 atau diatasnya tidak akan menunjukkan
gejala2 kebawah lengan.
Cervical radikulopathy atau injury pada akar saraf cervical akan
muncul gejala2 utama yaitu gangguan fungsi motorik dan sensorik
secara unilateral pada lengan atas seperti perubahan sensorik
(dermatome), kelemahan otot (myotome), hipoaktivitas refleks, dan
kadang2 akivitas fokal terlibat.
Akut radikulopathy umumnya berkaitan dengan hernia diskus
sedangkan tipe kronik berkaitan dengan spondylosis.
Cervical myelopathy atau injury pada spinal cord menunjukkan gejala
yang dominan yaitu kelemahan spastik, paresthesia, dan
kemungkinan inkoordinasi pada salah satu atau kedua tungkai bawah
serta disfungsi proprioceptive atau sphincter atau kedua2nya.
Lokasi nyeri dan gejala :
Numbness, paresthesia, kesulitan berjalan, dan menurunnya balance
atau agility, tanda2 disfungsi bowel/bladder atau seksual indikasi
problem berat pada spinal cord (myelopathy)
Nyeri kepala : Jika berhubungan dengan faktor stress mekanikal atau
postur maka nyeri kepala bisa berasal dari C1, C2, C3 dan myofascial
pain group otot prevertebralis/suboccipitalis (C1 umumnya terjadi
pada basis dan puncak kepala, C2 umumnya menyebar ke area
temporal).
Jika berkaitan dengan problem2 arteri vertebral yang dapat
menyebabkan sakit kepala ? muncul nause, nystagmus.
Faktor posisi, aktivitas, rest :
Posisi fleksi saat membaca atau didepan komputer/laptop timbul nyeri
indikasi spasme/tightnes paracervical muscle
Morning pain dengan stiffness dan mengalami perbaikan atau
penurunan saat aktivitas biasanya menunjukkan inflamasi kronik dan
degenerasi.
Nyeri muncul setelah aktivitas/olahraga dan menurun saat rest
biasanya menunjukkan instabilitas sendi dan degenerasi sendi.
Nyeri saat rest dan nyeri diperburuk saat memulai aktivitas
menunjukkan adanya inflamasi akut.
Nyeri yang secara progresif meningkat sepanjang hari biasanya
menunjukkan peningkatan kongesti sendi.
Tipe Headache Pain dan Penyebab
Tipe Nyeri Penyebab
Acute pain Trauma, infeksi akut, cerebrovaskular accident,
subarachnoid hemorrhage
Forehead (dahi) Sinusitis, gangguan mata atau hidung, spasme otot area occipital
atau suboccipital
Membungkuk Sinusitis
OLEH
SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
PREVALENSI
Intervensi :
Upper cervical traction, Headache SNAGS
Soft tissue technique, MET
Mobilisasi/Manipulasi Upper Cervical
Algoritma Intervensi Fisioterapi
Mechanical Neck Pain/Cervicalgia
Intervensi :
Soft tissue technique, MET
Mobilisasi cervical (open closed facet)
Mobilisation With Movement
Mobilisasi/Manipulasi Lower Cervical Upper
thoracal
Algoritma Intervensi Fisioterapi
Radicular Neck Pain
Intervensi :
Soft tissue technique, MET
Extension Mobilisasi cervical
Mobilisation With Movement