BIOGAS SEDERHANA
DARI PLASTIK POLYETHILENE
Keluar
Langkah selanjutnya adalah
memasang saluran kotoran, baik
masuk maupun keluar. Ini adalah tahap
yang perlu dikerjakan dengan hati hati
karena memerlukan kerapihan agar
tidak menimbulkan kebocoran.
Sebaiknya ukuran pipa masuk dan
keluar adalah sama, kurang lebih
memiliki diameter antara 10 15cm.
Dapat menggunakan PVC dengan
ukuran 4 atau 6 Panjang pipa kurang
lebih 75 100cm.
Masukkan setengah dari panjang pipa
ke dalam 2 lembar plastik PE. Dan
dengan hati hati lipat plastik menjadi
satu dengan pipa (perhatikan gambar)
Pengikatan Plastik
Pastikan ikatan tali karet benar
benar kuat, kembali mengingatkan,
banyak tali karet bekas yang
karetnya rapuh dan mudah putus.
Agar tidak lepas/bocor, Ikatan
dapat di rangkap untuk
memperkuat simpul.
Yang perlu diperhatikan juga
adalah pengikatan tali karet harus
saling meliputi (overlap), dan ujung
plastik jangan sampai terlihat,
tambahkan beberapa putaran lagi
untuk memastikan sambungan
kedap.
Pengeluaran Udara Antar Plastik
Dengan menggunakan dua lapis plastik PE
kesulitannya adalah adanya udara yang terjebak
diantara lembar plastik tersebut, hal ini kami rasa
dapat memperpendek umur plastik.
Solusinya adalah dengan mengeluarkan udara
yang terjebak sebanyak mungkin ketika
memasangkan pipa inlet dan outlet, sebelum
mengikat pipa yang terakhir.
Penggelembungan Plastik
penggelembungan awal adalah
mengisi plastik pembangkit
dengan gas buang kendaraan
bermotor.
Metoda lain adalah mengisi
pembangkit dengan air. Namun
karena ketersediaan air untuk
penggelembungan terbatas,
Sebelumnya pipa outlet kita
tutup terlebih dahulu dengan
plastik kresek dan diikat dengan
tali karet. Demikian pula dengan
gas outlet
Penggelembungan
Untuk penggelembungan
awal adalah mengisi plastik
pembangkit dengan
kompresor, jika tidak ada
dapat menggunakan gas
buang kendaraan
bermotor.
Dibutuhkan waktu sekitar 5
menit untuk memompa
kantung plastik 5000 liter
Pemindahan Reaktor
Untuk memindahkan plastik
pembangkit sebaiknya
digelembungkan dahulu plastik
pembangkit sehingga pembangkit
dapat duduk dengan rapih dan
mengisi ruangan parit dengan
baik.
Selain itu fungsi
penggelembungan adalah
memastikan bahwa semua
sambungan telah terpasang
dengan baik.
Pemasangan Reaktor
Pembangkit dapat segera dipasang. Setelah
terpasang pada tempatnya,
isi pembangkit dengan sedikit air untuk
menghindari terlipatnya plastik dan
membuatnya duduk lebih enak.
Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet
dari bak mixer dan dipasangkan sumbat,
sedangkan gas outlet dan pipa outlet kami
biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan
ini, pengisian sudah dapat dilakukan.
Pembuatan Parit
Parit ini berukuran panjang 6m, lebar atas 95cm,
lebar bawah 75cm, tinggi di ujung input adalah
85cm, dan tinggi di ujung output 95cm. Untuk lebih
jelas, perhatikan skema berikut.
Penempatan Reaktor
Digester yang digunakan
ditempatkan sebagian dalam
tanah, hal ini dimaksudkan
untuk menjaga temperatur
tetap stabil sehingga tidak
terjadi perubahan temperatur.
Perubahan temperatur akan
mengakibatkan bakteri yang
terdapat dalam digester
menjadi tidak optimal atau
bahkan mati
Tempat Reaktor
Reaktor biogas dapat
ditanam dalam tanah
atau dibuatkan bak
semen dengan diberi
atap agar plastik tidak
cepat rusak
Daya Tahan Reaktor
Untuk memperkuat daya tahan reaktor ini,
umumnya kantung polyethylene dipasang 2 lapis
dan di bagian atas reaktor dipasang atap
sederhana untuk melindungi konstruksi reaktor dari
panas matahari dan hujan.
Dengan konstruksi semacam itu, reaktor kantung
polyethylene bisa digunakan hingga 3 tahun
(Rodriguez dkk) bahkan 10 tahun (Aguilar dkk,
2001).
Kerusakan yang umumnya terjadi pada reaktor
jenis ini adalah sobeknya lapis polyethylene dan
ketidaklancaran aliran slurry di dalam reaktor
akibat sedimentasi.
Bak Pengaduk
Pipa inlet dipasangkan
pada lubang outlet dari bak
mixer dan dipasangkan
sumbat, sedangkan gas
outlet dan pipa outlet
biarkan tetap tertutup.
Setelah pemasangan ini,
pengisian sudah dapat
dilakukan.
Bak pengaduk, dapat
terbuat dari bak semen,
drum
Bak Pengaduk
Dapat pula dari drum
plastik dengan roda
sehingga bisa
dipindah-pindah
Pembuatan Tangki Penampung
Dimensi tanki yang kami buat
adalah diameter 95cm dan
panjang 250cm.
Pengerjaannya mirip dengan
pembuatan pembangkit,
perbedaanya hanya satu ujung
saja yang diberi pipa.
Untuk instalasi utama kami selalu
menggunakan pipa PVC .
Beberapa artikel menggunakan
pipa dengan diameter .
Ujung bawah tangki langsung
dilipat dan diikat dengan tali karet.
Penyambungan Pipa Saluran
Akan lebih baik apabila ujung bawah
tanki tidak diikat langsung, tapi diberi
pipa PVC yang ditutup oleh dop PVC,
baru kemudian lembaran plastik
diikatkan pada pipa tersebut seperti
langkah sebelumnya.
Untuk pipa utama kami menggunakan
pipa PVC . Sambungan dapat dibuat
permanen dengan lem PVC. Tapi kami
memilih metoda semi permanen yaitu
dengan mengikat sambungan pipa
dengan tali karet. Hanya sambungan
yang penting saja yang kami beri lem.
Sambungan penting ini diantaranya
adalah sambungan katup bola/keran
(ball valve).
Model Tabung Penampung
Model paralel
Model tunggal
Pengisian Bahan Reaktor
Di dalam bak ini kotoran ternak
dicampur dengan air untuk kemudian
dialirkan menuju pembangkit.
Ukuran bak pencampur yang kami
buat adalah 50x50x50cm sehingga
volume yang dapat ditampung
dengan kapasitas maksimum 80%
bak adalah 100 liter.
Desain bak permanen dengan bahan
semen dan batu bata. Bak mixer ini
memiliki celah miring di kedua sisinya
sebagai tumpuan filter/screen untuk
memisahkan serat yang terlalu kasar.
Screen ini dapat diangkat untuk
dibersihkan.
Cara Penggunaan
1. Kotoran sapi dan air perbandingan1:1 dimasukkan
ke dalam bak pengisian.
2. Diaduk hingga merata.
3. Penyumbat antara pengisian dan reaktor dibuka.
4. Campuran kotoran sapi dan air akan masuk
kedalam rektor sampai memenuhi setengah volume
reaktor.
5. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas
digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar.
Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur
kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
6. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran)
sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong
hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester
3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
7. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1
sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2.
Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada
komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan
menyala.8
8. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.
Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi
biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi
lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan
biogas yang optimal
Fase Pengisian
Penyaringan pertama
Pencampuran dengan air dan pengadukan
Penyaringan kedua
Pemasukkan bahan organik
Penyaringan pertama
Target dari penyaringan ini adalah bahan baku tidak
mengandung serat yang terlalu kasar.
Serat kasar disini berarti sampah sampah atau
kotoran kandang selain kotoran ternak, seperti
batang dan daun keras, sisa batang rumput dan
kotoran lainnya yang sebagian besar adalah sisa
sisa pakan ternak yang terlalu kasar.
Hal ini dapat menimbulkan scum/buih dan residu di
dalam pembangkit yang dapat mengurangi kinerja
dari pembangkit itu sendiri.
Pencampuran dengan air
Dilakukan pencampuran kotoran sapi dan air.
Air sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam pembangkit
sebagai media transpor. Oleh karenanya tahapan ini cukup krusial
mengingat campuran yang terlalu encer atau terlalu kental dapat
mengganggu kinerja pembangkit dan menyulitkan dalam penanganan
effluent (hasil keluaran pembangkit biogas).
Sebagai panduan dasar, campuran yang baik berkisar antara 7% - 9%
bahan padat, maksimal sekitar 12.5%.
Aguilar dkk (2001) menyarankan perbandingan 1 ember (ukuran
standar) kotoran hewan dicampur dengan 5 ember air. Kotoran hewan
dan air harus dimasukkan sudah dalam keadaan tercampur (slurry) hal
ini untuk memudahkan pengaliran slurry di dalam tangki utama serta
menghindari terbentuknya sedimentasi yang akan menyulitkan
pengaliran selanjutnya.
Pengadukan
Disini juga dilakukan pengadukan agar campuran bahan
organik air dapat tercampur dengan homogen.
Untuk mencegah timbulnya kerak pada dasar digester dan
lapisan atas slurry, maka dibuat sebuah pengaduk manual.
Hal ini dikarenakan lapisan kerak dapat mencegah gas yang
akan keluar dari digester (anonim, 1981).
Lapisan kerak tersebut dapat mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme yang erat hubungannya dengan produksi
biogas.
Pengadukan juga memberikan kondisi temperatur yang
homogen dalam digester (Taconi dalam Ginting, 2006).
Menurut anonim (1981) pengadukan pada digester dapat
meningkatkan produksi gas sebesar 10 15% dibandingkan
dengan yang tidak diaduk.
Penyaringan kedua
Target kami dengan melakukan penyaringan tahap
kedua adalah untuk memisahkan kotoran sapi
sebagai bahan baku organik pembangkit dengan
bahan anorganik lain yang lolos di saringan tahap
pertama terutama pasir dan batu batu kecil.
Proses ini cukup penting mengingat kandungan
bahan anorganik (pasir) di dalam pembangkit tidak
dapat dicerna oleh bakteri dan dapat
menyebabkan residu di dasar pembangkit.
Pemasukkan bahan organik
Dapat dibuat semacam katup/keran
sederhana agar proses pemasukkan bahan
organik kedalam pembangkit dapat
dilakukan dengan semudah mungkin
Hari Ongkos Kerja
Proses pengerjaan membutuhkan waktu sekitar 8
hari kerja efektif.
2 hari untuk membuat bak mixer (2 HOK; hari
orang kerja),
5 hari (15 HOK) untuk membuat parit pembangkit
dan
1 hari (2 HOK) untuk pembuatan pembangkit.
Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 19 HOK
sampai pembangkit terpasang.
Kondisi untuk Produksi Biogas
1. Kotoran sapi segar : setiap hari harus
ditambah
2. Suhu yg dibutuhkan : 30-35C
3. Perbandingan C /N : 30/1
4. Sistim : Anerob ( kondisi tanpa oksigen)
5. pH : 6,7 - 7,5
6. Waktu : 30 hari sampai dapat menghasilkan
gas.
Hasil Gas
Sekitar 20 hari kemudian,
terlihat bahwa gas sudah
mulai di produksi.
Indikatornya plastik
pengembang mulai
menggelembung dan
keras.
Pengisian selanjutnya
dilakukan setiap hari
sebanyak +/- 40 liter
setiap pagi dan sore.
Penggunaan Biogas
Biogas yang diperoleh dari hasil
fermentasi bahan organik di
digester dapat dimanfaatkan untuk
beberapa hal, misalnya : kompor
gas dan lampu gas, bahan bakar
mesin.
Kompor biogas dapat dibuat khusus
atau di modifikasi dari kompor gas
LPG. Untuk kompor biogas hasil
modifikasi kompor gas LPG
dilakukan dengan cara
memodifikasi bagian burner atau
saluran gas kompor tersebut.
Skema desain kompor sederhana
sebagai berikut