Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI

Laporan F.4 Upaya


Perbaikan Gizi Masyarakat

B A L I TA D E N G A N B G M ( B AWA H
GARIS MERAH)

dr. Adinda
Ferinawati
Pendahuluan

Rawan
Masa balita Golden Age
terjadi KEP
Pendahuluan

Sumber :
Pendahuluan

Sumber : RISKESDAS 201


Pendahuluan

Sumber : RISKESDAS 20
Pendahuluan

Kartu Menuju Sehat Balita

Memantau pertumbuhan anak setiap bulan, bukan


ukuran status gizi

Grafik pertumbuhan naik atau grafik pertumbuhan


tidak naik

GariS Merah pada KMS = kewaspadaan


DESKRIPSI KASUS

IdentitasPasien
Nama : An. DB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 17 Juni 2015
Usia : 20 bulan
Nama Ayah : Tn. F
Pekerjaan Ayah : Karyawan
Status Pendidikan Ayah: SMA
Nama Ibu : Ny. A
Pekerjaan Ibu : Guru
Status Pendidikan Ibu : Sarjana
Tanggal Kunjungan : 6 Februari 2017
DESKRIPSI KASUS

Riwayatpenyakitsekarang(RPS)
Pasien merupakan anak satu-satunya dari pasangan
suami istri Tn. F dan Ny. A. Pada saat kunjungan pasien
tidak memiliki keluhan. Ibu pasien mengatakan berat
badan anak sulit naik sejak umur 9 bulan. Pasien makan
3x sehari, yaitu dengan makanan pokok campuran nasi
merah, hitam dan nasi putih organik, sayur, dan lauk
pauk. Untuk sekali makan, porsi makan anak kurang lebih
10 sendok makan. Untuk selingan makanan, pasien
biasanya makan buah, jus dan ditambah susu kemasan
(dalam 1 hari bisa sampai 5 dus).
DESKRIPSI KASUS

Riwayatkehamilan
Selama kehamilan ibu pasien mengaku tidak pernah
sakit maupun dirawat di rumah sakit. Ibu pasien rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan. Ibu pasien
tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya.
DESKRIPSI KASUS

Riwayatpersalinan
Ibu bersalin secara spontan pada usia kehamilan + 39
minggu di bidan setempat. Tidak ada kelainan pada saat
persalinan. Anak lahir dengan berat badan 2600 gram,
panjang 44 cm dan menangis kuat.
DESKRIPSI KASUS

RiwayatImunisasidanPosyandu
Pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Ibu
pasien juga rutin datang ke posyandu balita untuk
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
DESKRIPSI KASUS

RiwayatASIdanMPASI
Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, dikarenakan
ASI tidak banyak produksinya, sehingga pemberian ASI
ditambah dengan susu formula. MP ASI pada usia 6-8
bulan bubur tim, 9-11 bulan nasi tim, >12 bulan
makanan orang dewasa.
DESKRIPSI KASUS

Riwayatpenyakitlain
Disangkal

Riwayatkebiasaan
Pasien mandi 2x/hari. Sehari-hari pasien bermain dengan
anak tetangga di halaman rumah.
Mesocephal, Cor I : ictus cordis
rambut tidaktampak
kering (-), P: ictus cordis tidak kuat
angkat
rambut tipis P : Kesan: Batas jantung
(-), rambut tidak melebar
mudah A : A : Bunyi jantung I-II,
dicabut (-) intensitas normal,
reguler, bising (-),
gallop (-)
PulmoI :
Pengembangan dada
kanan = kiri
P : Fremitus raba Abdomen
I : DP sejajar DD, Distended
kanan = kiri
(-)
P : Sonor / sonor A: Bising usus (+) dalam batas
A : SDV (+/+), RBK normal
(-/-) P : Timpani (+)
P: Supel, nyeri tekan (-), hepar
Iga gambang (-) dan lien tidak teraba, turgor
dalam batas normal.
Oedem
-/-
14
Baggy
DESKRIPSI KASUS

Diagnosis
Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) menurut
KMS
Balita dengan gizi buruk (BB/U <-3 SD )
DESKRIPSI KASUS

Tata Laksana
1. Pemberian PMT
2. KIE :
Porsi makan 4x sehari (porsi sekali makan 12 sendok makan) yang terdiri dari nasi
putih, lauk pauk, sayur, dan buah. Tinggi kalori dan tinggi protein.Stop beras merah
dan hitam.
Memberikan makanan selingan 2x sehari seperti bubur kacang hijau, biskuit, nagasari,
dll
Pemberian makan utama dan selingan tepat waktu.
Memberikan contoh pada orang tua tentang menu dan cara membuat makanan dengan
kandungan energi dan zat gizi yang padat, sesuai dengan umur berat badan anak.
Membatasi anak untuk minum susu kemasan
Kontrol ulang
Pembahasan

Pengetahuan Bawah Garis


Anak kurang Merah (KMS)
ibu yang
energi dan
kurang ttg gizi GIZI BURUK
protein
balita (BB/U)
PENUTUP

Kesimpulan
1. An DB secara KMS, kondisinya disebut dengan BGM (Bawah Garis
Merah) dan juga mengalami gizi buruk tanpa komplikasi karena dari
pemeriksaan antropometri didapatkan BB/U <-3 SD dan dari
pemeriksaan fisik head to toe tidak didapatkan kelainan.
2. Faktor terjadinya gizi buruk pada An DB : pola asuh dan
pengetahuan ibu tentang gizi yang masih kurang.
3. Perlu disingkirkan juga penyebab infeksi pada anak.
4. Tatalaksana : pemberian PMT dan edukasi ke orangtua pasien

Saran
Diadakan kelas memasak MP ASI / PMT untuk balita gizi buruk dan
pemberian penyuluhan gizi di posyandu balita.

Anda mungkin juga menyukai