Adab & Hukum Safar
Adab & Hukum Safar
Safar
Hatta Syamsuddin
( 12 )
Dan Yang menciptakan semua yang
berpasang-pasang dan menjadikan untukmu
kapal dan binatang ternak yang kamu
tunggangi. Supaya kamu duduk di atas
punggungnya kemudian kamu ingat nikmat
Tuhanmu apabila kamu telah duduk di
atasnya; ( QS Zuhruf 12-13)
2. Menambah Sahabat,
Memperluas Rejeki
Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal mengenal
( Hujurot 13)
3. Menambah Pengalaman
Kehidupan
:"
().
ada tiga doa yang tidak diragukan lagi
(27 )
Dan berserulah kepada manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh
(al-Hajj 27)
2. Safar Sunnah
Melakukan perjalanan bernilai kebaikan,
seperti berdakwah, menyambung silaturahmi,
berdagang untuk mencari nafkah, menuntut
ilmu, atau umroh yang sunnah.
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung.(QS Jumat 10)
3. Safar Mubah
Melakukan perjalanan rekreatif, jalan-jalan,
yang tidak melalaikan dari kewajiban agama
segala suatu selain dzikrullah adalah sia-sia
dan permainan belaka, kecuali empat hal :
bercanda dg istri, melatih kuda, memanah dan
berlatih berenang (HR An-Nasai dan Thobroni)
4 & 5 : Safar Makruh &
Haram
Makruh : Melakukan perjalanan mubah
secara berlebihan atau melanggar adab
dan etika dalam safar. Misal : bepergian
sendirian
Harom : Melakukan perjalanan dengan
tujuan kemaksiatan atau dengan cara
maksiat, atau ke tujuan yang tidak
dibolehkan syariat. Misal : negeri orang
kafir yang banyak fitnah, daerah wabah
penyakit.
Permasalahan : Untuk safar yang jenis
manakah RUKHSOH dalam IBADAH bisa
digunakan ?
Pendapat Pertama : Hanya safar yang
wajib, sunnah dan mubah saja. Yang
makruh dan haram tidak diperbolehkan.
oleh : Imam Malik, Ahmad dan Syafii
Pendapat Kedua: membolehkan rukhsoh
diambil untuk semua jenis safar /
menempuh perjalanan baik haram
sekalipun. Sesuai dengan keumuman
lafadz Safar dalam Al-Quran.
oleh : Abu Hanifah, Asy-Syaukani, Ibnu
Taimiyah, Adz-Dzohiri
C. Fiqih berkaitan dengan
Safar
(Rukhsoh & Ketentuannya)
Ragam Rukhsoh dalam Safar
Menqashar dan Jamak Sholat
Tidak berpuasa di siang hari Ramadhan
Tidak terkena kewajiban Shalat Jumat
Mengerjakan Sholat Sunnah di atas
kendaraan
Mengusap Khuf (sepatu), serban dan yang
sejenisnya ketika Thoharoh
Arti Sholat Qoshor
Qoshor : Meringkas shalat empat rekaat
(dhuhur, ashar dan isya) menjadi dua
rekaat, ketika melakukan sebuah
perjalanan dengan syarat tertentu.
Dalil disyariatkannya Qashar
) :
( An-Nisa 101
) :
) :
(
:
) :
( . .
Permasalahan : Dalam perjalanan, lebih
Utama Qoshor atau menyempurnakan
Sholat ?
Pendapat Pertama : Lebih utama
menyempurnakan (1 qaul syafii)
Pendapat Kedua: sama saja ( sebagian
Malik)
Pendapat Ketiga : Qashar lebih utama
(pendapat kuat as-syafiI dan riwayat
ahmad)
Pendapat Keempat : wajib Qashar ( Abu
Hanifah dan Malik)
Pendapat Kelima : Qashar Sunnah dan
meninggalkannya makruh
* Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa
Permasalahan : Berapa Jarak minimal
seorang boleh menqashar sholat ?
Pendapat Jumhur : > 80
km
*
tidak halal seorang wanita yg beriman
kepada Allah dan hari akhir, menempuh
perjalanan sehari semalam, kecuali disertai
mahromnya . (Buhkori & Muslim)
Setengah hari = 1 barid = 4 farshah
Sehari semalam = 4 barid = 16 farshah
1 farshah = 3 mil
Jarak minimal = 48 mil sekitar 80 km
Pendapat Lain : Safar
Mutlak
,
.
,
: .
-
, -
,
,
.
)(Ibnul Qoyyim Al-Jauzi
Permasalahan : Berapa batas waktu
seorang boleh menqashar sholat ?
Ragam Dalilnya :
:
Jabir radhiallahu anhu meriwayatkan, bahwasanya
An
-Nasai
D. Adab Bepergian
Berpamitan dan Minta di Doakan
Berwasiat jika diperlukan
Tidak bepergian sendirian
Memperbanyak Doa
-
Alhamdulillah
Semoga kita mampu
menjalankannya