Disampaikan oleh :
M.Bambang Edi Susyanto
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UMY
MELAYANI DENGAN HATI
MELAYANI DENGAN HATI-HATI
Perawatan mata
Cegah dan manajemen oftalmia
Imunisasi
Di ruang bersalin
Berikan lingkungan yang hangat yaitu yang
tidak ada aliran udara yang bertiup.
Keringkan BBL segera.
Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa berfungsi
sebagai sumber panas. Selimuti ibu dengan
BBLnya sekaligus atau tutupi dengan kain.
Learning Objective 5 22
Pengendalian Suhu Di Unit Bayi Baru Lahir (lanj.)
bagian kepala.
Learning Objective 5 23
Penggunaan Radiant Warmer
Pastikan
bahwa semua petugas yang terlibat dalam
perawatan ini mampu menggunakan inkubator
dengan benar, memantau suhu BBL dan
menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan suhu lingkugan yang netral
(NTE).
Inkubatormemerlukan listrik yang tidak terputus,
petugas terlatih untuk pemeliharaan dan perbaikan
serta ketersediaan suku cadang jika ada perbaikan.
Learning Objective 5 25
Selama Perawatan Inkubator (lanj.)
Learning Objective 5 26
Selama Perawatan Inkubator (lanj.)
Learning Objective 5 27
Selama Perawatan Inkubator (lanj.)
Learning Objective 5 28
INJEKSI VITAMIN K1 1 mg
Kontak dini
Bantu laktasi
Rawat gabung
Praktek terbaik
Jangan berikan apapun sebelum ASI
ASI diberikan dini < 1 jam
Posisi menyusui yang baik
Berikan ASI sesuai keinginan bayi
Dukung ibu
WHO 1999. Normal Newborn Car 30
Kriteria ASI eksklusif
Inisiatif
untuk mendukung dan
mempertahankan pemberian ASI di tingkat
masyarakat merupakan hal yang esensial.
Dukungan ayah dalam pemberian ASI juga
merupakan kunci keberhasilan rencana
pemberian ASI.
Dukungan pemberian ASI di tempat kerja bagi
karyawan.
Jika
isapan bayi lemah atau tidak efektif,
pengeluaran susu oleh tangan dapat membantu
mengawali refleks let down dan merangsang
BBL untuk menyusu.
BBL yang mengisap dan menelan tanpa
koordinasi atau kelainan mengisap harus
dievaluasi selama menyusui untuk mencari
posisi lain atau metode alternatif pemberian
asupan