Anda di halaman 1dari 33

7 ALAT KENDALI MUTU

CHECK SHEET
FISHBONE / STRATIFIKASI
PARETO DIAGRAM
HISTOGRAM
CONTROL CHART
SCATTER DIAGRAM
GRAPHICS
CHECK SHEET

Falsafah dasar dari alat bantu QC


berpikir apa saja berdasar atas fakta.
Hindari kegiatan perbaikan kerja yang berdasar
ini mungkin, Menurut saya atau Kira-kira.

Cara yang tepat dan efektif di dalam menangani


permasalahan kualitas yaitu dengan meneliti
penyebab kerusakan kronis dengan data faktual.
check sheet
check sheet dapat dipergunakan untuk berbagai jenis
pengumpulan data. Misal, pemeriksaan jumlah
kegagalan,pemeriksaanmesin,neracapenjualan,
pemakaian tilpon, dan sebagainya.

Check Sheet adalah alat sederhana untuk klasifikasi data


dengan memberikan tanda untuk dibaca dan bukan
untuk ditulis dan merupakan lembar periksa yang
berbentuk formulir isian dimana item yang diperiksa
sudah tertera di dalamnya.

Tujuan check sheet adalah untuk mengumpulkan data


dengan mudah dan menyusunnya secara otomatis agar
selanjutnya mudah dipergunakan.
Langkah-
langkah
C H EC K S
H E ET

1. Amati semua hal yang perlu dilaporkan di tempat


kerja.
2. Uraikan kondisi normal dan abnormal.
3. Catat data yang diperlukan dan teruskan
informasinya ke tempat yang sesuai.
4. Dalam kondisi sangat tidak normal, identifikasi
penyebabnya dan tetapkan tindakan perbaikan
untuk mencegah berulang kembali masalahnya.
Hal Penting Dalam Membuat Check Sheet
Pengembangan Diri
Pengembangan Bersama
Perbaikan Mutu
Perbaikan Komunikasi dan Sikap
Pengembangan Tim dan produktivitas Kerja
Mengurangi Keluhan dan Absensi
Memperbaiki Kedisiplinan dan Partisipasi Positif
Karyawan
Mengingkatkan Loyalitas dan Kepuasan Karyawan
Memperkuat Kerja sama semua tingkatan dalam
Perusahaan
Meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja
Check sheet memuat :
Tujuan pemeriksaan
Item yang akan diperiksa
Metoda pemeriksaan
Waktu dan lama pemeriksaan
Penanggung jawab pemeriksaan
Tempat dan proses pemeriksaan
Kesimpulan hasil pemeriksaan
Aliran sirkulasi chcek sheet
1. Tally sheet untuk pencatatan
(Recording Tally Seet )
a. Tally sheet Penyebab Kerusakan
b. Tally sheet Penyebab Cacat
c. Tally Sheet Penyebaran Produksi

BENTUK
CHECK SHEET

2. Tally sheet Untuk pemeriksaan


(inspection Tally sheet)
a. Tally Sheet Untuk Pemastian Mutu
b. Tally Sheet Untuk Item pesanan
c. Tally Sheet Untuk Evaluasi
Cara membeuat
Check sheet
a. Tally sheet Untuk Pencatatan Data
Yaitu tally sheet yang digunakan untuk merekam dan mencatat
suatu kejadian atau proses, jadi bukan tindakan perbaikan,
melainkan menyajikan fakta apa adanya.
1) Tujuan dengan jelas, TUJUAN pengumpulan data
Contoh : Untuk mengetahui lokasi cacat pada produk yang
dihasilkan
2) Tentukan Bagaimana Cara Untuk Mengumpulkan data
Contoh : Siapa yang akan mengumpulkan data, kapan
waktunya, dimana tempat yang akan dituju
seperti apa metode pengumpulannya?
3) Buat Perkiraan Berapa banyak yang akan dikumpulkan
4) Tentukan Format tally sheet yang sesuai dengan kebutuhan
Buat draf terlebih dahulu, pastikan pengaturan item, ukuran
huruf, tanda ,dll
5) Kumpulkan data dan isilah format yang telah tersedia.
Contoh 1. Tally sheet item kerusakan
Contoh , terjadi karena kerusakan saat produksi seperti
goresan, retak, tidak lengkap, Salah bentuk, lain-lain

Produk Tanggal Pemeriksaan :


Tahap Pembuatan : Seksi :
Jenis Cacat ; Nomor Lot :
Diperiksa oleh : Nomor Order ;

Jenis cacat Pemeriksaan Sub total

Goresan ///// ///// ///// // 17


Retak ///// ///// / 11
TidakLengka ///// ///// ///// ///// ///// / 26
p /// 3
Salah Bentuk ///// 5
Lai-lain

TOTAL 62
Contoh.2 . Tally Sheet Penyebab Cacat
Bila ingin mengetahui penyebab cacat atau penyimpangan terlebih
dahulu stratifikasi penyebab harus dilakukan dengan memanfaatkan
prinsip % M ( machine, Method, man, material, and measure) dan
mencatat semuanya secara teliti

mesin pekerj Selasa Rabu Kamis Jumat


a Senin s P s p s p s p s
P
I A Ooo O ooo o Oo O Oooo O Oooo oo
Xx v x Xxx v xooo xxvv x xx
B Oo Ooo Ooooo Ooo Ooooo Ooooo Ooooo Ooo Oo oooo
xx xx xx xx xv xv xx X vv xxv

II A Oo O Oo ooooo Ooooo oo Oo Oo Oo
x x v x v xv vv
B oo o Oo Ooo Ooo 00 Ooooo Ooo Oo Oo
v v vv v x vvv vvv vv

Keterangan :
O = cacat goresan
X = cacat berlubang
V = cacat bergelombang
Contoh 3. Tally Sheet Penyebaran Proses Produksi
Model tally sheet ini sangat bermanfaat untuk analisis lebih
lanjut dengan menggunakan histogram.

Produk ; Seksi: tanggal pemeriksaan ;


Range ; diperiksa oleh ;
No ukuran 5 10 15 20 25 30 35 total

1 0.07 ///// ///// ////

2 0,06 ///// ///// ///// ///// /////

3 0,05 ///// ///// /////

4 0,04 ////

5 0,03 //// //

6 0,02 //// //// ///// /////

7 0,01 //// ////

deskrips Total Grand


i Produks total
i
Tally sheet untuk Pemeriksaan
yaitu Tally sheet yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan atau pengendalian
Contoh 1. Tally Sheet Untuk Pemastian Mutu
Untuk memastikan pengecekan dan informasi atas semua item pekerjaan yag esensial, agar tidak
ada yang tertinggal, jadi dibuat sheet yang memuat seluruh item.
Contoh : periksaan kemeja pria : Nama pemeriksa : kode Produksi :

Item Senin Selasa


Pemeriksaan Status Catatan Status Catatan
Jahitan
Kerah v

Lubang kancing v

Kancing v

Sambungan v
lengan

Kelim dada v

Kelim bawah v

Sambungan bahu x miring

Sambungan v
punggung

Variasi punggung v

Kantung Kiri v

Tutup kantung x kerut


Contoh 2. Tally Sheet untuk Item pesanan
Tally sheet ini bisa dimanfaatkan pada bengkel kendaraan bermotor
yang melayani permintaan service kendaraan oleh pelanggan, dan
setelah jasa service dilakukan perlu ada pengecekan item apakah
yang diminta pelanggan sudah terpenuhi? (OK)

No Item Pekerjaan Cek catatan Biaya

1 Pemeriksaan mesin v Ganti busi Rp. 15.000,-

2 Pemeriksaaan Olie v Tambah Rp. 10.000,-

3 Pemeriksaan v Stel Rp. 2.500


Pengapian
4 Pemeriksaan Tali v Rp. 2.500
kipas
5 Pemeriksaan v Tambah Rp. 5.000,-
radiator

6 Pemeriksaan v Cuci Rp.2.500,-


saringan udara
7 Pemeriksaan aqqu v Rp. 2.500,-

8 Pemeriksaan ban v balancing Rp.2.500,-

V= TOTAL BIAYA Rp. 42.500,-


pesananpelanggan
Paraf pelanggan Penerima Pesanan
Membuat Tally sheet untuk Pemeriksaan
yaitu tally sheet yang digunakan untuk melakukan
pemeriksaan atau pengendalian
1. Tentukan dengan jelas TUJUAN pengumpulan
data.
2. Tentukan item pemeriksaan, diawal;i dengan
menentukan maslah yang akan diatasi, kemudian
pilihlah faktor-faktor dan lokasi yang akan diamati
3. Tentukan tahapan pemeriksaan agar dapat
dilaksanakan secara efesien
4. Susun format tally sheet yang sesuai
5. Lakukan percobaan sebelum diterapkan dan bila
dirasakan belum efektif dan efisien lakukan revisi
dan invrovisasi sedemikian rupa agar memenuhi
kebutuhan tersebut.
PARETO DIAGRAM

Pada 1897, V.Pareto seorang ahli ekonomi Italia menyajikan suatu


rumus yang menunjukkan bahwa distribusi pendapatan tidak
merata.

M.C. Lorenz seorang ahli ekonomi Amerika pada 1907. Kedua


ilmuwan ini menunjukkan bahwa pendapatan atau kesejahteraan
paling besar sejauh ini hanya dimiliki oleh segelintir orang.

, Dr. J.M. Juran menerapkan metoda Diagram Lorenz sebagai suatu


rumusan untuk klasifikasi masalah mutu menjadi Vital Few dan
Trivial Many, dan metoda ini dinamakan Analisis Pareto. Ia
menekankan bahwa di dalam kebanyakan kasus, kebanyakan cacat
dan biaya ini timbul dari sejumlah penyebab yang relatif kecil.
Dua tipe diagram pareto
1.Diagram Pareto untuk Phenomena
Ini adalah sebuah diagram yang berkenaan dengan hasil yang tidak
dikehendaki, dan digunakan untuk menemukan masalah utama.
Kualitas : cacat, kesalahan, kegagalan, keluhan, barang yang dikembalikan,
perbaikan.
Biaya : kerugian, pengeluaran
Delivery : kekurangan persediaan, pembatalan pembayaran, penangguhan
penyerahan
Safety : kecelakaan, kesalahan, kehancuran.

2. Diagram Pareto untuk Penyebab


Ini adalah sebuah diagram yang berkenaan dengan penyebab di dalam proses
dan digunakan untuk menemukan apa penyebab utama.
Operator : shift, group, usia, pengalaman, keahlian, individual operator
Mesin : mesin, peralatan, perkakas, organisasi, model, instrumen
Material : manufaktur, pabrik, lot, jenis
Metoda : kondisi, orders, pengaturan, cara bekerja.
CARA MEMBUAT DIAGRAM PARETO
Tentukan Metode dan waktu pengambilan data (minggu, bulan, dll)
Buatlah stratifikasi data berdasarkan satuan, atau waktu yang dipakai, frekuensi
kejadian atau bahkan berdasarkan nilai ekonomisnya ( financial)
Susunlah dalam lembar data untuk diagram pareto yang memuat semua faktor,
jumlah data masing-masing faktor, presentase masing-masing faktor, jumlah
komulatif dan presentase komulatif.
Gambar diagram pareto dengan urutan :
a. Buat garis vertikal ( sumbu Y) yang dihubungkan dengan sudut kiri garis horizontal
( sumbu X ) dan tentukan skala pada garis vertikal.
b. Dari lembar data yang telah tersedia, gambarlah balok masing-masing faktor
denmgan ukuran lebar yang sama, sesuai dengan jumlah data dan mengacu kepada
garis vertikal
c. Dengan menggunakan jumlah komulatif, tentukan titik komulatif masing-masing
faktor, lanjutkan dengan menarik garis komulatif, dimulai dari titik 0 (perpotongan
sumbu X dan Y )
d. Tuliskan masing-masing label faktor dibawah garis horizontal
e. Tuliskan jumlah masing-masing faktor diatas balok
f. Tuliskan presentase komulatif pada bagian sebelah kanan gambar diagram
g. Tuliskan ukuran yang dipakai ( satuan, frekuensi,dst)pada garis vertikal ( sumbu Y)
h. Cantumkan pula diujung kiri atas diagram : total data dan pengambilan data
J. Jangan lupa untuk mencantumkan JUDUL diagram pareto tersebut.
STRATIFIKASI
Stratifikasi atau Pemilahan adalah suatu upaya untuk
mengurai atau memilah-milah sejumlah unsur ke
dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil atau
tunggal, berdasarkan ciri-ciri khusus sehingga
menjadi jelas dan memudahkan untuk
ditindaklanjuti.

Stratifikasi dapat dikatakan Planning of Act atau


Rencana Bertindak dalam upaya pengendalian
mutu.
U ta m a
Tujua n
if k a s i :
Strat
Untuk mengetahui secara jelas dan terinci
faktor-faktor yang menjadi prioritas pada
suatu kondisi atau situasi tertentu, sehingga
memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut
atau menjadi sarana untuk mengambil
keputusan serta tindakan yang tepat.
Manfaat Stratifkasi :
Menanamkan cara berpikir PRIORITAS.

Memudahkan dalam memilih berbagai


ALTERNATIF.

Sebagai Landasan untuk mengambil suatu


keputusan atau tindakan.

Sebagai Langkah awal menuju analisa lebih


lanjut.
CONTOH STRATIFIKASI
Seorang Petani memilah-milah 100 kg Jeruk
yang akan dijual ke pasar menjadi 3
kelompok, yaitu :
- Kelompok 1: Jeruk berukuran kecil (?) = 30
kg
- Kelompok 2: Jeruk berukuran sedang (?) =
25 kg
- Kelompok 3: Jeruk berukuran besar (?) = 45
kg

Dengan demikian si Petani dapat


DIAGRAM SEBAB
AKIBAT
Nama lain dari diagram ini adalah Ishikawa
Diagram disebut juga dengan Diagram
Tulang Ikan atau Fishbone Diagram, karena
bentuknya yang seperti ikan.

Dalam Penggunaannya, diagram ini


membutuhkan alat bantu, yaitu :
Stratifikasi : perlu dilakukan agar penyebab-
penyebab bisa terurai secara sistematis
Brainstorming (sumbang saran) : akan
membantu untuk menemukan penyebab
sebanyak-banyaknya, agar penyebab
sesungguhnya dapat terindentifikasi dengan
jelas.
Cara Membuat Diagram
Tulang Ikan :
KEPALA IKAN (AKIBAT)
Bagian kepala ikan selalu berada disebelah
KANAN dan secara keseluruhan tulang ikan
akan menghadap ke kanan . Pada bagian ini
memuat suatu persoalan (hasil kerja) yaitu
akibat yang terjadi.

Yang harus diperhatikan dalam mengisi kepala


ikan adalah menyusun kalimat yang
menunjukan ukuran mutu yang jelas.
Contoh Kepala Ikan
(Akibat) :
a. Bila persoalannya biaya, maka kalimatnya :
Biaya Pengiriman Tinggi atau Biaya
Pemakaian Bensin Tinggi dst.

b. Bila persoalannya kerusakan mesin, maka


kalimatnya : Frekuensi Kerusakan Mesin
Tinggi atau Mesin Sering Rusak dst.

c. Bila persoalannya waktu, maka kalimatnya :


Waktu pendaftaran Pasien Lama atau
Laporan Keuangan Sering Terlambat dst.
TULANG IKAN (PENYEBAB) :
Faktor-faktor penyebab akan mengisi duri-
duri tulang ikan, yang bercabang sesuai
jumlah penyebab yang ditemukan. Setiap
ujung tulang ikan akan berupa ANAK PANAH
yang mengarah ke Kepala Ikan.

Hal ini menggambarkan bahwa semua faktor-


faktor penyebab tersebut berkolerasi terhadap
Kepala Ikan (Akibat)
Yang Harus Diperhatikan Dalam
Mencantumkan Faktor Penyebab :
Gambarkan tulang utama yang membujur secara horizontal
ke arah kepala ikan, jangan lupa di ujung yang menyentuh
kepala ikan dibubuhkan TANDA PANAH.

Buatlah stratifikasi faktor-faktor penyebab yang akan


dicantumkan, yang paling sering digunakan adalah
pengelompokan faktor-faktor ke dalam 4 M 1E (Man, Machine,
Method, Material dan Environment). Kemudian cantumkan
pengelompokan faktor ini pada cabang duri yang mengarah
ke tulang utama, jangan lupa beri TANDA PANAH.

Isilah masing-masing cabang duri (4M 1E) dengan penyebab


yang sudah terkumpul melalui proses sumbang saran.

Buatlah kesimpulan dan tetapkan penyebab-penyebab yang


dianggap mendominasi. Kemudian beri TANDA PANAH pada
PENYEBAB-PENYEBAB yang akan diatasi tersebut.
AKIBAT
1.Diagram sebab akibat sangat bermanfaat untuk menemukan penyebab-
penyebab dari suatu masalah.
2.Penggunaan diagram ini membutuhkan alat bantu yang lain, yaitu :
Stratifikasi dan Brainstorming.
3.Menyusun diagram tulang ikan, tidak akan efektif bila dilakukan sendiri,
harus dilakukan secara kolektif (oleh orang banyak) dalam jumlah
secukupnya.
4.Semakin banyak penyebab yang ditemukan, akan semakin tajam analisisnya
dan akan semakin besar pula keberhasilan penggunaan diagram ini.
5.Jangan mencampuradukkan atau menyalah artikan PENYEBAB dengan
SOLUSI (countermeasures).
6.Setiap orang yang terlibat dalam pencairan penyebab, haruslah benar-benar
mengikuti aturan main Brainstorming. Salah satunya dengan memanfaatkan
ide orang lain, dengan memikirkan jawaban atas pertanyaan : Mengapa ?
7.Membuat analisa yang tajam sangatlah dianjurkan, tetapi harus tetap
memperhatikan korelasi yang positif antara Sebab-Akibat. Kedua hal ini sama
pentingnya dalam mencapai keberhasilan.
8.Dengan mengambil pengalaman di masa lalu dan memahami dengan baik
Sebab dan Akibat yang timbul, maka diagram tulang ikan harus diakhiri
dengan pembuatan kesimpulan, yaitu memilih dan menentukan penyebab-
penyebab yang diatasi.
HISTOGRAM
Histogram adalah suatu bentuk diagram atau
grafik batang yang dibuat dengan cara membagi
data pengukuran hasil produksi ke dalam sub-
group atau kelas-kelas, kemudian menghitung
frekuensi yang timbul pada masing-masing kelas
dan jumlah ini kemudian disebagai bagian vertikal
dari diagram (menggambarkan tinggi dari
histogram).

Histogram digunakan dalam QCC untuk


memudahkan mengetahui penyebaran data yang
ada dalam persoalan dapat dilihat dengan jelas.
PEMANFAATAN
HISTOGRAM
Mengetahui Hasil Pengembangan Produk/Jasa Yang
Baru.

Mengetahui Hasil Penerapan Alat Atau Teknologi Baru.

Mengetahui Hasil Peningkatan Mutu-Biaya, Penyerahan


dan Mutu.

Mengetahui Kondisi Pengendalian Proses.

Mengetahui Hasil Pekerjaan Administrasi, Manajemen


Penjualan, Manajemen Pelayanan dan juga hasil
perbaikan manajemen lingkungan.
DIAGRAM PENCAR
SCATTER DIAGRAM
Adalah diagram yang menunjukan hubungan koerelasi
diantara 2 faktor dan tingkatannya ( kuat lemahnya
hubungan tersebut ) .
Contoh : hubungan tinggi badan dengan berat badan
seseorang
Interpretasi suatu diagram pencar tersebut dapat
berupa:
1. Adanya korelasi positif
2. Adanya korelasi positif tetapi mungkin dari faktor lain
yang berpengaruh
3. Tidak tampak adanya korelasi
4. Adanya korelasi negatif
GRAPHICS
Grafik dapat berupa grafik balok, grafik
lingkaran, atau grafik garis. Grafik dibuat agar
data lebih cepat tersedia, mudah untuk dibaca,
jelas, dan menarik untuk dilihat.
Sedangkan bagan pengendalian merupakan
grafik garis dangan mencantumkan batas
maksimum dan batas minimum yang merupakan
batas pengendalian hingga penyimpangan dapat
diamati dengan cepat dari waktu ke waktu.
Contoh Grafk
Lingkaran

PENJUALAN MOBIL PADA TAHUN 2005

Toyota Honda Suzuki Mitsubishi

10%

20% 43%

27%
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Malayu S.P. Hasibuan

2. www.QCC.com

3. Buku QCC

Anda mungkin juga menyukai