LABIOSCHIZIS
(BIBIR SUMBING)
Dibuat Oleh:
Fitria Febrita S 15710368
Panca Herdy Prasetya 15710381
Pembimbing :
Drg. Wahyuni Dyah Parmasari, Sp.Ort
1.Faktor Herediter
a. Mutasi gen
b. Kelainan kromosom
75 % dari faktor keturunan resesif dan 25 %
bersifat dominan
2. Faktor Eksternal/Lingkungan
Faktor usia
Obat-obatan
Nutrisi, terutama pada ibu yang kekurangan folat
Penyakit infeksi sifilis, virus rubella dan agen teratogenik
(seperti steroid, antikonvulsan)
Radiasi
Stres emosional
Trauma (trimester pertama)
Kondisi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
berlebihan beresiko melahirkan bayi sumbing
GEJALA
Masalah Bicara
Masalah Dental
Masalah pendengaran
Masalah Pernapasan
PATOFISIOLOGI
Labioskizis terjadi akibat kegagalan fusi atau
penyatuan frominem maksilaris dengan frominem
medial yang diikuti disrupsi kedua bibir rahang
dan palatum anterior. (Minggu Keenam Pasca
Konsepsi)
LANJUTAN
Diagnosa Prenatal
Pemeriksaan celah dini pada janin dapat kita lihat
dengan menggunakan transvagina ultrasonografi
pada minggu ke-11 masa kehamilan dan bisa juga
dideteksi dengan menggunakan trans abdominal
ultrasonografi pada usia kehamilan minggu ke-16.
Deteksi dini memperkenankan kepada
keluarga untuk menyiapkan diri
terlebih dahulu terhadap suatu
kenyataan bahwa bayi mereka akan
memiliki suatu kelainan/cacat
Diagnosa Postnatal
Biasanya, celah (cleft) pada bibir dan palatum segera didiagnosa
pada saat kelahiran. Celah dapat terlihat seperti sudut kecil pada
bibir atau dapat memanjang dari bibir hingga ke gusi atas dan
palatum.
Namun tidak jarang, celah hanya terdapat pada otot palatum
molle (soft palate (submucous cleft), yang terletak pada bagian
belakang mulut dan tertutupi oleh mouths lining. Karena letaknya
yang tersembunyi, tipe celah ini tidak dapat didiagnosa hingga
beberapa waktu.
TERAPI
Penatalaksaan tergantung pada beratnya
kecacatan. Penatalaksanaannya adalah :
Tehnik pemberian nutrisi yang adekuat.
Mencegah komplikasi.
Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.
Pembedahan.
Operasi, dengan beberapa tahap, sebagai berikut :
1. Umur 3 bulan (rule over ten) : Operasi bibir dan alanasi(hidung),
evaluasi telinga.
2. Umur 10-12 bulan : Qperasi palato/celah langit-langit, evaluasi
pendengaran dan telinga.
3. Umur 1-4 tahun : Evaluasi bicara, speech theraphist setelah 3 bulan
pasca operasi.
4. Umur 4 tahun : Dipertimbangkan repalatoraphy dan Pharyngoplasty
5. Umur 6 tahun : Evaluasi gigi dan rahang, evaluasi pendengaran.
6. Umur 9-10 tahun : Alveolar bone graft (penambahan tulang pada
celah gusi)
7. Umur 12-13 tahun : Final touch, perbaikan-perbaikan bila
diperlukan.
8. Umur 17 tahun : Evaluasi tulang-tulang muka
Pembedahan pada bayi harus memperhatikan
syarat yang dikenal dengan Rule of Ten, yaitu :
Berat badan bayi minimal 10 pon (4,5kg).
Umur bayi minimal 10 minggu.
Hb lebih dari 10gr %.
Leukosit < 10.000 mm3
PROGNOSIS
Kelainan labioschisis merupakan kelainan bawaan
yang dapat dimodifikasi/ disembuhkan melakukan
operasi saat usia masih dini, dan hal ini sangat
memperbaiki penampilan wajah secara signifikan.