Anda di halaman 1dari 27

Impuls dan Momentum

Momentum Linear
Momentum dalam ilmu fisika menyatakan ukuran kesulitan untuk menghentikan
suatu benda yang sedang bergerak.

Sebuah truk bermassa 1000 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s.


p = 5.000 kgm/s
Sebuah motor bermassa 20 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
p = 200 kgm/s
Manakah yang lebih sulit dihentikan ?

Di mana :
m = massa benda (kg)
v = kecepatan (m/s)
p = momentum (kgm/s)
Momentum Linear
Mobil A dan mobil B memiliki massa yang sama.
Kecepatan mobil A lebih besar dari kecepatan mobil B,
Maka momentum mobil A lebih besar dari mobil B.

Mobil A dan mobil B memiliki kecepatan yang sama.


Mobil A memiliki massa yang lebih besar dari mobil B,
Maka momentum mobil A lebih besar dari mobil B.
Soal Latihan
1) Apakah benda yang diam memiliki momentum ? Mengapa ?
2) Apakah ada benda yang bergerak tidak memiliki momentum ? Mengapa ?
3) Sebuah mobil bermassa 1 ton bergerak dengan kecepatan 360 km/jam ke arah timur.
Berapakah besar momentum dan ke mana arah momentumnya ?

4) Mana yang memiliki momentum lebih besar, 1 ton mobil yang bergerak dengan kecepatan
100 km/jam atau 2 ton truk yang bergerak dengan kecepatan 50 km/jam ?

5) Berapakah kecepatan yang harus dimiliki oleh sebutir peluru yang bermassa 5 gram agar
memiliki momentum yang sama dengan 200 kg truk yang bergerak dengan kecepatan 40 m/s
?
Hukum II Newton dalam Momentum

Hukum II Newton tentang gerak menyatakan bahwa jika ada gaya total
(gaya luar) yang bekerja pada suatu benda, maka benda itu akan mengalami
percepatan atau perlambatan.

Ciri ciri suatu benda mengalami percepatan atau perlambatan adalah


kecepatannya berubah (bisa bertambah besar atau kecil).
Hukum II Newton dalam Momentum

Sebuah mobil mula-mula dalam kondisi diam. p = 0 kgm/s

Kemudian mobil tersebut didorong selama beberapa menit, Memiliki


sehingga bergerak dengan kecepatan tertentu. momentum
Impuls
F
Secara cepat

Gaya impulsif bekerja dalam waktu singkat.


Impuls dalam fisika didefinisikan sebagai ukuran lamanya gaya bekerja pada
suatu benda.

Akibat gaya yang bekerja pada benda tersebut, maka kecepatan benda akan berubah.
Karena kecepatan benda tersebut berubah, maka momentum benda itu juga berubah, yaitu
Soal Latihan
1. Apakah impuls merupakan besaran vektor atau besaran skalar ? Mengapa ?

2. Apa yang menyebabkan adanya impuls ?

3. Apa yang paling mungkin berubah pada benda yang memiliki impuls ? Massa atau
kecepatannya ?

4. Apakah benda yang memiliki impuls mengalami percepatan ? Mengapa ?

5. Seorang petinju memukul musuhnya dengan gaya 10 N selama 1 detik. Berapakah


impuls yang dikerjakan petinju tersebut pada musuhnya ?

6. Sebuah bola bermassa 1 kg dilempar horizontal ke kanan dengan kecepatan 10 m/s.


Bola tersebut kemudian dipukul sehingga bergerak horizontal ke kiri dengan keccepatan
20 m/s. Berapakah impuls yang bekerja pada bola ?
Soal Latihan

1. Sebuah bola bermassa 1 kg awalnya berada pada posisi diam, setelah bola
tersebut ditendang, bola tersebut bergerak dengan kecepatan 20 km/jam.
Berapakah besar gaya tendang yang diberikan jika ujung kaki bersentuhan
dengan bolah selama 1 detik ?
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Jumlah momentum benda sebelum tumbukan sama dengan


jumlah momentum setelah tumbukan.

p1 + p2 = p1 + p2
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1 + m2 v2
Keterangan:
v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s)
v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s)
v1 = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s)
v1 = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 11


Hukum Kekekalan Momentum
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada dua benda yang bertumbukan,
maka jumlah momentum kedua benda sebelum tumbukan akan sama dengan
jumlah momentum benda setelah tumbukan.

Jika kedua benda yang bertumbukan bermassa sama

Jika salah satu benda awalnya diam (misal benda kedua), maka v 2 =0 m/s.
Berdasar Hukum III
Newton dapat
dituliskan:
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sempurna

Tumbukan tak lenting sama sekali

Tumbukan lenting sebagian


JENIS-JENIS TUMBUKAN

Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui


berdasarkan nilai koefesien restitusi dari dua buah benda yang
bertumbukan.
(v1 ' v2 ' )
e
v1 v2
Keterangan:
e = koefesien restitusi ( 0 < e < 1 )
v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s)
v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s)
v1 = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s)
v1 = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sempurna ( e =1 )


Tumbukan antara dua buah benda dikatakan lenting sempurna
apabila jumlah energi mekanik benda sebelum dan sesudah tum-
bukan adalah tetap.
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku :
1. Hukum kekekalan energi kinetik.
1 2 1 2 1 '2 1 ' 2
m1v1 m2 v 2 m1v1 m2 v 2
2 2 2 2
2. Hukum kekekalan momentum.

m1 v1 + m2 v2 = m1 v1 + m2 v2
Tumbukan Lenting Sempuna

v1 v2 v'1 v'2

Kecepatan relatif
benda sebelum dan
sesudah tumbukan
besarnya tetap,
v1 ' v2 '

Berdasarkan Hukum Kekekalan Berdasarkan Hukum Kekekalan


Momentum Energi Kinetik

......(i)

.....(ii)
Kaitan antara Hukum kekekalan
momentum dengan Hukum
kekekalan energi kinetik

Jika persamaan (ii) dibagi dengan


persamaan (i) diperoleh :
koefisien
restitusi (e)

Dengan demikian, pada tumbukan lenting sempurna


koefisien restitusi (e) = 1.
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan tidak lenting sama sekali ( e = 0 )


Dua buah benda yang bertumbukan dikatakan tidak lenting sama
sekali apabila sesudah tumbukan kedua benda terse-but menjadi
satu (bergabung) dan mempunyai kecepatan yang sama.

v1= v2 = v
Hukum kekekalan momentum untuk dua buah benda yang
bertum-bukan tidak lenting sama sekali dapat ditulis sebagai
berikut.
m1 v1 + m2 v2 = (m1+ m1) v

Isi dengan Judul Halaman Terkait


IndIkator M e l a n j u t kHal.:
a n 21
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sebagian ( 0 < e < 1 )


Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku
karena terjadi perubahan jumlah energi kinetik se-belum dan sesudah
tumbukan. Jadi, tumbukan lenting sebagian hanya memenuhi hukum
kekekalan momentum saja.

(v1 ' v2 ' )


e
v1 v2

m1 v1 + m2 v2 = m1 v1 + m2 v2

Isi dengan Judul Halaman Terkait


IndIkator M e l a n j u t kHal.:
a n 22
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS

Peluncuran roket
Berdasarkan prinsip momentum dan impuls, gaya dorong pada roket dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Source : http://bestanimations.com/Sci-Fi/Rockets/Rockets.html
F .t ( m v )
(m v)
F
t
(m v)
F
t
where
Keterangan:
F gaya dorong roket ( N )
Peluncuran roket
m
perubahan massa roket tiap satuan waktu (kg / s )
t
v kecepa tan roket (m / s )

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 23


Prinsip Kerja Roket

Sebuah balon ditiup kemudian dilepas,


maka balon akan melesat dengan cepat,
kadang berbelok-belok di udara
Ketika balon melesat, udara di dalam
balon keluar dalam arah yang berlawanan
keluar daridengan arah gerak balon
Momentum udara yang keluar dari dalam
balon mengimbangi momentum balon
yang melesat dalam arah yang
berlawanan
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS

Tembakan peluru dari senapan atau meriam


Misalkan peluru dinyatakan dengan A dan senapan dinyatakan dengan B,
maka hukum kekekalan momentumnya dapat ditulis sebagai berikut.

mA vA + mB vB = mA vA + mB vB
Karena vA = vB = 0 (keadaan diam), maka

Keterangan: mA vA = - mB vB
mA = massa peluru (kg)
mB = massa senapan (kg)
vA = kecepatan peluru keluar dari senapan (m/s)
vB = kecepatan senapan saat bertolak ke belakang (m/s)

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 25


PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS

Suatu sistem yang terpisah menjadi dua bagian


Apabila terdapat sebuah sistem dalam keadaan tertentu
kemudian terpisah menjadi dua bagian dengan masing-
masing bergerak dengan kecepatan tertentu, maka kece-patan
masing-masing bagian sistem dapat ditentukan berdasarkan
prinsip kekekalan momentum.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 26


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai