Anda di halaman 1dari 26

ROCK

EDI SANTOSO,S.PD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri 1 Medan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.1.Menganalisis dinamika dan kecenderungan
perubah-an litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
Indikator : - Mengidentifikasi jenis batuan di muka bumi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit


Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
Mengidentifikasi jenis batuan di muka bumi
Materi Pembelajaran
batuan (rock)
CYCLE OF ROCK
CLASSIFICATION OF ROCK
1). IGNEOUS ROCK (BATU BEKU)

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin:


ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari
Magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses Kristalin.
SIFAT BATUAN BEKU
a. Tekstur
Terdiri atas :

1. Kristalinitas
yaitu derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
terbentuknya batuan tersebut terdiri atas :
Holokristalin yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh
kristalin
Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas
dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal
Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa
gelas
2. Granularitas
yaitu butir (ukuran) pada batuan beku terdiri atas :

a. Fanerik/fanerokristalin yaitu kristal-kristal besar


b. Afanitik, kristal-kristal halus

3. Komposisi Mineral

Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan


mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral
sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari
mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen,
amphibol dan olivin.
FORMASI BATUAN.swf
A. Menurut tempat pembekuan
1. inner igneous rock ( batu beku dalam)
pembekuan jauh di dalam bumi secara
lambat (plutonik)
Cth : Granit Diorit dll.
2. Korok / Hypabyssal Rock ( batu beku gang /korok)
pembekuan magma diantara pipa gunung api
secara lebih cepat
Cth : granit, porfiri diorit dll.

3. Outer Igneous Rock ( batu beku luar/effusive)


pembekuan di luar permukaan bumi sangat
cepat
cth : obsidian Basalt batu apung
B. Klasifikasi berdasarkan kandungan SiO2 (C.L.
Hugnes, 1962), yaitu:
Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih
dari 66%. Contohnya adalah riolit.
Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2
antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit.
Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara
45% - 52%. Contohnya adalah andesit.
Batuan beku ultra basa, apabila kandungan
SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt
C. Klasifikasi berdasarkan indeks warna ( S.J.
Shand, 1943), yaitu:
Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang
dari 30% mineral mafik.
Mesococtik rock, apabila mengandung 30% -
60% mineral mafik.
Melanocractik rock, apabila mengandung
lebih dari 60% mineral mafik
2). SEDIMENTARY ROCK ( BATU SEDIMEN)

Batuan endapan atau batuan sedimen adalah yang terbentuk melalui


tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan
(deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation)
dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi
75% dari permukaan bumi
PENGOLONGAN BATU SEDIMEN
Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara
pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a.Sedimen Klastis (MEKANIK)
sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari
pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati tampa merubah
susunan kimia. Cth. Breksi, konglomerat, batu pasir, pasir, lempung dll.

BREKSI
BATU PASIR/
SANDSTONE

KONGLOMERAT BATU
LEMPUNG/
GRAYWACKE
b.SedimenKimia (khemis)

Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan


kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal
dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan
menghasilkan endapan oval (kalsit).

Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua
bawah tanah di daerah kapur
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk
karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air
laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin

Saltstone

Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama


seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena
kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan
ini juga berupa kristalin

Gipsum
c. Sedimen Organik

Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk


atau diendapkan oleh organisme
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau
(rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara
muda/batu bara), batu karang . dll

LIMESTONE (Batu Gamping terumbu)


terbentuk karena aktivitas dari coral atau
terumbu pada perairan yang hangat dan
dangkal

Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang


terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari
tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun
daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal.
Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna
biasanya coklat kehitaman dan pecahannya
bersifat prismatik
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi
batuan
sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :
a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh


tenaga angin.
contohnya : tanah loss, sand dunes.

c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.


Contohnya morena, drimlin
Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen
dibagi menjadi dibagi menjadi lima, yaitu :

a.Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,


dolomit, napal, karang, batu garam dan sebagainya
b.Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya
batu pasir, tanah los, batu tuf
c.Sedimen fluvial (sungai) misalnya tanah liat
d.Sedimen Limnis (rawa/danau) misalya tanah rawa, gambut
e.Sedimen glasial ( es) misalnya batu morena
3). BATUAN METAMORF ( METAMORPHIC ROCK)

Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu


kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi
atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya,
protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang
berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih
besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami
perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat
berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain
yang lebih tua
Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan
tersebut ;

- Komposisi mineral batuan asal


- Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
- Pengaruh gaya tektonik
- Pengaruh fluida
pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan
metamorf diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

- Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai


akibat dari pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada
saat proses metamorfisme.

- Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak


memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan
tersebut
PENGOLONGAN

a. Batuan Metamorf Kontak/ Termik

Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang
sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat
tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.

Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan


marmer
dan panas sehingga mengalami perubahan dan
rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium
karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa
foliasi

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone


mengalami metamorfosis oleh temperatur dan
intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber
panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels
bersifat padat tanpa foliasi
b. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya
tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang
lama. Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate).
Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan

Batu tulis/Slate
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk
dari proses metamorfosisme batuan sedimen
Shale atau Mudstone (batulempung) pada
temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki
struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun
atas butir-butir yang sangat halus (very fine
grained)
c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya
pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa
dengan gas fluorium berubah menjadi topas

kuarsa

Adalah salah satu batuan


metamorf yang keras dan kuat.
Terbentuk ketika batupasir
(sandstone) mendapat tekanan
dan temperatur yang tinggi.
Ketika batupasir bermetamorfosis
menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa
mengalami rekristalisasi, dan
biasanya tekstur dan struktur
asal pada batupasir terhapus
oleh proses metamorfosis
SEKIAN DAN TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai