Anda di halaman 1dari 62

Kebijakan, Filosofi, dan

Pengembangan Kurikulum

Tjipto Sumadi
Unit Implementasi Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 1 1
AGENDA

A KEBIJAKAN

B FILOSOFI

C PENGEMBANGAN KURIKULUM
A
KEBIJAKAN
TRISAKTI DAN NAWACITA
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Nawacita ke 8 dan 9:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang
Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai
pembentuk karakter bangsa
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan
memperkuat restorasi sosial
1
Strategi Implementasi
a. Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang
Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3


Pengembangan Efektivitas
Penguatan Pelaku Peningkatan Mutu dan Birokrasi melalui Perbaikan
Pendidikan dan Kebudayaan Akses Tatakelola dan Pelibatan Publik

Menguatkan siswa, guru, Meningkatkan mutu Melibatkan publik dalam seluruh


kepala sekolah, pendidikan sesuai lingkup aspek pengelolaan kebijakan
pengawas, orangtua dan Standar Nasional Pendidikan dengan berbasis data, riset, dan
pemimpin institusi untuk mengoptimalkan capaian bukti lapangan.
pendidikan dalam Wajib Belajar 12 tahun.
ekosistem pendidikan. Membantu penguatan kapasitas
Meningkatkan ketersediaan tatakelola pada birokrasi
Memberdayakan pelaku serta keterjangkauan layanan pendidikan di daerah.
budaya dalam pendidikan, khususnya bagi
pelestarian dan masyarakat yang Mengembangkan koordinasi dan
pengembangan terpinggirkan. kerjasama lintas sektor di tingkat
kebudayaan. nasional.
Fokus kebijakan didasarkan
pada percepatan peningkatan Fokus kebijakan dimulai dari
Fokus kebijakan mutu dan akses untuk mewujudkan birokrasi Kemdikbud
diarahkan pada menghadapi persaingan global RI yang menjadi teladan dalam
penguatan perilaku yang dengan pemahaman akan tatakelola yang bersih, efektif, dan
mandiri dan keberagaman, penguatan efesien serta melibatkan publik.
berkepribadian. praktik baik, dan inovasi.
b. Sasaran Penerapan Kurikulum Nasional

Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan


1 minimal di semua sekolah di Indonesia yang
terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam
2 kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru)
dalam menerapkan Kurikulum Nasional dalam tahap
3 selanjutnya secara mandiri mengembangkan
kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar
4 pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam

Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara


Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang
5 berkarakter dan bertaqwa melalui Kurikulum
Nasional yang utuh
c. Asas Pengembangan dan Penerapan
Kurikulum Nasional
1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu
sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.

2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup


berbagai aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah, dan
guru. Pengembangan dan implementasi ini juga memiliki indikator
proses dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang
dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara rutin di lingkungan
Kemendikbud

3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan


melalui penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah
Rintisan dan Rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan
dalam skala yang lebih luas sesuai peta rencana implementasi.

4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan


dengan pelibatan publik di seluruh tahapan.

5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan


dengan tatakelola birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan
kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas
sektor.
d. Proses Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum Nasional

PROSES
PERBAIKAN; PROSES KONTINU PENERAPAN
Berdasarkan
evaluasi dan KURIKULUM NASIONAL
masukan publik

PROSES
PENERAPAN
KURIKULUM PELATIHAN
KURIKULUM BERTAHAP MONITORI
KURIKULUM 2013 GURU DAN
TAHUN 2006 DAN NG DAN
2013 (PERBAIKA PENDAMPI EVALUASI
(KTSP) PENDAMPINGA
N) NGAN
N SEKOLAH
SEKOLAH

Pengembang
an: 2015 2016 - 2020
Nilai-nilai
kebangsaan
Pendidikan
karakter
terintegrasi
Ketrampilan
bernalar
Penilaian PELIBATAN PUBLIK
otentik (PRAKTISI [FORMAL DAN NON
(menyeluruh FORMAL]), AKADEMISI DAN PENGAMAT,
DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN
dari proses
ORGANISASI PROFESI, ORANGTUA,
sampai
DAN SISWA)
output)
e. Tahap Implementasi Kurikulum Nasional

Juli
Juli Juli
Juli Juli Juli
Juli Juli Juli Juli
Juli
201 201 201 201 201 202 202
201
5 6 7
7 8 9 0 1
9 0

Ragam model pengembangan kapasitas sekolah


secara reguler berbasis kompetensi dan konteks
wilayah
Persiapan Sekolah Rintisan
Program pengembangan yang holistik untuk daerah
khusus, termasuk 3T 40% sekolah
40% sekolah K13 (kelas
K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11) PENERAPAN
40% sekolah
KTSP
1,4,7,10) KURIKULUM
NASIONAL DI
35% sekolah 35% sekolah SEMUA
75% sekolah K13 (kelas K13 (kelas SEKOLAH
KTSP 1,4,7,10) 1,2,4,5,7,8,10,11) DAN SEMUA
KELAS

94% sekolah 19% sekolah 19% sekolah


KTSP K13 (kelas K13 (kelas
1,4,7,10) 1,2,4,5,7,8,10,11)
Perbaikan K2013
25% sekolah 60% sekolah
6% sekolah 6% sekolah K13 (semua K13 (semua
6% sekolah
K13 (semua kelas) K13 (semua kelas) kelas)
K2013 kelas)

Tahap Implementasi Kurikulum


Nasional dengan pendampingan
sekolah dan pengimbasan dari
Sekolah Rintisan
f. Proses Pengembangan Dokumen
Kurikulum Nasional
KESIAPAN PESERTA TUJUAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN
DIDIK NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual) NASIONAL

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN

SEKOLAH
KEMDIKBUD

SILABUS
PENDAMPINGAN DAN KURIKULUM
OTORISASI TINGKAT DAERAH
DAN SEKOLAH
RPP (Pilihan,
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE Terintegrasi dengan
SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU Keunggulan Lokal)
SERTA
SERTA MATERI
MATERI AJAR
AJAR BERMUTU
BERMUTU

MATERI DAN ALAT AJAR


g. Skema Persiapan Sekolah
Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai Kapasitas
1 metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah
yang lengkap
sekolah
Definisi

contoh:
Rujukan Menerapkan
Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk Mengembangkan
guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan
2 Kurikulum Nasional, yang terintegrasi dengan bentuk Siap Menerapkan
assesmen lain yang sudah ada MengembangkanX
Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah
Belum siap Menerapkan X
3 lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan
sekolah
Mengembangkan
X

Tahap Tahun Sekolah yang Target


Implement Ajaran Disiapkan
asi:
* Kriteria Sekolah
2015/2016 6% 16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah
Rintisan dan proses sasaran dan mandiri K13 + 26 sekolah
Monev lulus verifikasi)
dikoordinasikan
lebih lanjut oleh 2016/2017 19% Sekolah lainnya*
unit terkait
2017/2018 35% Sekolah lainnya*
2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi
Catatan:
1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong
kesiapan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan Kurikulum
Nasional.
h. Pelibatan Publik dalam Proses
Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
Nasional
Tujua Melakukan proses yang terbuka dan bertanggungjawab dalam
n: pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional dengan
melibatkan seluruh pelaku di ekosistem pendidikan
Memfasilitasi masukan publik pada aspek dokumen kurikulum,
buku, kesiapan guru dan sekolah, baik yang bersifat evaluatif
maupun aspiratif
Mendapatkan contoh model implementasi yang beragam,
efektif, dan teruji di lapangan

Kerang Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik kunci


ka yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik maupun
Dasar: bentuk lain.
Peserta diskusi terdiri dari undangan, namun sebagian kegiatan
akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar dan yang
memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.
Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi
kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh
proses dikomunikasikan terbuka lewat mekanisme online
i. Sekolah Rintisan 2015
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan
Kurikulum 2013
Satu
Prov Kab/Ko Jenjan Rintisa Jumla
No Semest Mandiri
. ta g n h
er
1 444 SD 2.514 - 6.808 9.322
2 438 SMP 1.421 3 2.663 4.087
34
3 311 SMA 1.163 21 989 2.173
4 234 SMK 998 2 409 1.409
16.99
Total 6.096 26* 10.869
1
Catatan:
Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen
Dikmen No. 233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13
selama 3 Semester (Semester keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal
pelaksanaan
Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan
mengimplementasikan K13 melalui Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan
pengimbasan dan implementasi bertahap)
j. Revisi Prinsip Penilaian untuk Tahun
Pelajaran 2015/2016
Dilakukan oleh Pendidik selama dalam Proses Pembelajaran dan
Akhir Pembelajaran;
Tujuan Penilaian: Penekanan pada:
Formatif (Membentuk Karakter dan Perilaku, Menjadikan
Pembelajar Sepanjang Hayat To Drive Learning, Terampil),
Diagnostik (Melihat Perkembangan Siswa Dan Feedback-koreksi
Pembelajaran),
Sumatif (Mengukur Capaian yang didapat oleh Siswa dari Hasil
Belajar);
Ranah yang Dinilai Tidak Hanya Pengetahuan dan Keterampilan,
melainkan juga Sikap;
Proses Penilaian: Lebih Sederhana, Terjangkau untuk Dilakukan,
Tidak Menjadi Beban bagi Guru/Siswa, tetapi Tetap Mengutamakan
Prinsip dan Kaidah Penilaian;
Penilaiaan Mencakup:
(1)Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik Berat pada
Proses, Hasilnya Menjadi Umpan Balik dalam Perbaikan
Pembelajaran,
(2)Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik Berat pada
2
Pelatihan
a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015
Kelas III, VI, IX, dan XII SMA/SMK SMK
PROVINSI SD Kls 3 SD Kls 6 Penjas SD SMP Jumlah
Umum Produktif
01-DKI JAKARTA 205 628 1 680 4,348 1,432 7,294
02-JAWA BARAT 846 2,798 7 2,676 8,916 5,470 20,713
03-JAWA TENGAH 1,974 6,091 11 5,705 7,689 5,929 27,399
04-DI. YOGYAKARTA 66 453 437 1,184 1,048 3,188
05-JAWA TIMUR 989 12,623 22 15,903 15,520 4,950 50,007
06-A C E H 647 1,897 15 3,588 3,364 472 9,983
07-SUMATERA UTARA 632 1,639 1 1,666 2,106 891 6,935
08-SUMATERA BARAT 291 1,062 1,311 1,423 777 4,864
09-R I A U 170 588 2 970 915 536 3,181
10-J A M B I 133 387 2 475 773 146 1,916
11-SUMATERA SELATAN 623 2,507 18 2,665 2,504 522 8,839
12-LAMPUNG 251 839 3 1,337 1,401 527 4,358
13-KALIMANTAN BARAT 128 379 469 278 186 1,440
14-KALIMANTAN TENGAH 59 170 2 356 97 42 726
15-KALIMANTAN
107 395 439 644 420 2,005
SELATAN
16-KALIMANTAN TIMUR 481 1,299 1,651 1,512 739 5,682
17-SULAWESI UTARA 92 383 2 576 488 252 1,793
18-SULAWESI TENGAH 98 297 1 604 294 86 1,380
19-SULAWESI SELATAN 355 1,376 4 2,526 1,595 751 6,607
20-SULAWESI
90 333 562 281 49 1,315
TENGGARA
21-MALUKU 291 1,066 7 748 166 12 2,290
22-B A L I 367 901 1 1,311 1,258 1,060 4,898
23-NUSA TENGGARA
159 402 1 1,158 743 329 2,792
BARAT
24-NUSA TENGGARA
140 451 1 895 375 51 1,913
TIMUR
25-PAPUA 89 352 1 506 220 158 1,326
26-BENGKULU 28 146 487 615 188 1,464
27-MALUKU UTARA 23 64 288 87 74 536
17
28-BANTEN 295 1,166 5 766 1,457 769 4,458
29-BANGKA BELITUNG 113 406 2 415 325 164 1,425
b. Strategi Pelatihan
SMP, SMA, SMK Mapel Umum dan Peminatan SMA

Guru Sasaran
GS
(GS)

Instruktur Nasional IN
(IN)

Narasumber Nasional NS
(NS)

SMK Mapel Produktif

Guru Sasaran
GS
(GS)

Narasumber Nasional NS
(NS)
c. Pelatihan Guru Sasaran

IN ON

ProgramPelatihan Guru Pemantauan* Sekolah

Durasi 5 hari 2 bulan

Jumlah JP 52 JP 30 JP (equivalensi dari 3 kali kunjungan

RPP dan Perangkatnya Laporan hasil implementasi


Produk (termasuk rencana penilaian kurikulum
sumatif dan formatif) untuk Praktik baik dan bukti lapangan
pembelajaran selama 1
semester
Biaya Ditjen GTK (Badan Ditjen Dikdasmen
PSDMPK PMP)
d. Persyaratan NS dan IN
Persyaratan Widyais Gur
wara u
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1

program studi yang relevan
2. Memiliki sertifikat pendidik (linier antara kualifikasi,
-
sertifikat pendidik, dan pelajaran yang diampu)
3. Berpengalaman sebagai Widyaiswara dan guru

minimal 5 tahun
4. Kompetensi sikap dan keterampilan mengajar yang

dapat dijadikan model
4. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan
dan memiliki kompetensi pedagogi dengan
pendekatan andragogi
5. Memiliki karakter sebagai komunikator master teacher

yang baik
6. Memiliki komitmen untuk melatih peserta pada
setiap pelatihan dan bersedia ditugaskan di
mana saja
7. Memiliki rekam jejak pengalaman melatih secara kreatif

3
Pendampingan
a. Pengertian dan Tujuan Pendampingan
Pengertian
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan
pelaksanaan kurikulum yang diberikan kepada pengawas, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan
pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang
berlaku.
Tujuan
1. Umum
Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan
pemahaman kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di
sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif dan
efisien.
2. Khusus
. Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah
. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan
secara personal, dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum
secara langsung di sekolah.
. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di
sekolah.
. Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku
kepentingan di sekolah melalui Program Pendampingan yang dilakukan
b. Indikator Keberhasilan
1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah
terkait pelaksanaan kurikulum
2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi diri sekolah
Budaya sekolah
3.Guru semakin:
Memahami:
proses pembelajaran dan penilaiannya.
buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya
permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan
penanggulangannya
Terampil:
melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat
rapor
mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana
pembelajaran
mengelola pembelajaran.
4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua)
semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
c. Pola Pendampingan (1)
Instruktur yang terseleksi Model on dan in
Lokasi atau Sekolah yang akan Pendekatan In House
Didampingi Training (IHT)
PERSIAPAN PELAKSANAAN

PENYUSUNAN PELAKSANAA PELAPORAN


PELATIHAN
MATERI PENENTUAN N PENDAMPING
PENDAMPIN
PENDAMPING PENDAMPING PENDAMPING AN
G
AN AN

Dinamika Perkembangan Kurikulum


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dilaksanakan oleh - Online
(RPP)
Direktorat - Off line
Model Pembelajaran (berbasis saintifik)
Penyiapan Materi
Penilaian Hasil Pembelajaran
Pelatihan
Pendidikan Karakter
Jadwal dan Lokasi
Layanan Siswa (Hidden Curriculum), Pelatihan
Pembinaan Karakter
Pendampingan
Interaksi Sekolah dengan Orangtua
Penggunaan Peralatan Pendidikan (ABE)
Manajemen Sekolah
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak
Kekerasan
Materi Penunjang Direktorat terkait
c. Alur Model On In (2)
Workshop Pelaksanaan
Pembelajaran
Persiapan Bersama di dalam
Sekolah kelas Rintisan
Rintisan dan dan Imbas
Imbas (IN-1) (ON-1)

Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran Evaluasi
Kinerja; Hasil di dalam Kinerja; Hasil
ON-2 dan IN- kelas Rintisan ON-1 dan IN-
2 dan Imbas 1
(ON-2)

Pelaksanaan
Disesuaikan Tim Pendamping merupakan
Kondisi kolaborasi atas:
Direktorat Sekolah Rintisan dan Imbas
d. Mekanisme Pendampingan
1 Penyusunan materi Pendampingan terdiri atas:
Penyusunan pendampingan oleh 1.Pendampingan internal di
Materi unit utama dan sekolah Rintisan
Pendampingan direktorat teknis 2.Pendampingan oleh sekolah
Rujukan kepada sekolah imbas

2 Workshop Tim
ToT Fasilitator Pendamping Tingkat
Pendampingan Nasional dan Provinsi
(Pusat)

3 Workshop Tim
Bimbingan Pendamping Tingkat
Teknis Petugas Kabupaten/Kota
Pendampingan

Pelaksanaan pendampingan di Diikuti oleh sekolah yang


4 sekolah belum melaksanakan
Pelaksanaan Rintisan (internal) Kurikulum 2013
Pendampingan sebagai Persiapan
Sosialisasi hasil pendampingan
dilakukan di sekolah Rintisan implementasi tahap
dan sekolah Imbas selanjutnya
e. Timeline Pendampingan
RENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM

Sep
Jan Nov
-Okt
- Mei Juni Jul Agt -
-No
Apr Des
v

PERSIAPAN PEMBEKALA KOORDINASI PEMBEKALA PELAKSANA PELAPORAN


PENYUSUNA
- Materi N TINGKAT DAN N TINGKAT AN HASIL
N
PROVINSI PENDAMPIN PELAKSANAAN
- Juknis PUSAT PENYEMPURN
DAN GAN PENDAMPINGA
- Panduan - Materi AAN MATERI
- Workshop KAB/KOTA N DAN
- Kriteria - Juknis - Evaluasi dan
- ToT - Strategi: PRESENTASI
pendampi - Panduan verifikasi
- Bimtek - Workshop In House LAPORAN
ng - Petugas Calon
- Pengemban - ToT Training
- Data Pendampi Pendamping - Laporan
gan Materi - Bimtek (IHT)
Sekolah ng - Penjadwala Sekolah
- Proses:
sasaran - Distribusi n Klaster/Induk/
In-On-In
- Alokasi ke Sekolah Pendamping Inti ke Dinas
dan Revisi sasaran an setiap dan Direktorat
Anggaran jenjang di - Laporan
sekolah pertanggungj
sasaran awaban Unit
Utama
Staf Khusus Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat
Menteri Puskurbuk Puskurbuk Puskurbuk Dinas Dinas
Direktorat Puspendik Puspendik Puspendik Pendidikan Pendidikan
Puskurbuk UIK UIK UIK Sekolah Sekolah
Puspendik P4TK Dinas TPK
UIK LPTK Pendidikan
TPK P4TK
LPTK
TPK
f. Kriteria Calon Pendamping
Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru,
Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum,
yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan
Pembelajaran;
2. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di
bidang pendidikan;
3. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
4. Diutamakan memiliki prestasi akademik;
5. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang
pendidikan;
6. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur
dan mekanisme yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;
7. Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.
4
Monitoring dan Evaluasi
a. Tujuan dan Manfaat Monev Tahun
Pelajaran 2015/2016
Tujuan
Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar
berjalan sesuai dengan rencana.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah
dan memerlukan penanganan segera.
Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah
dan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran.

Manfaat
Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam
pengambilan keputusan/kebijakan dalam skema
pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional
Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik
serta inovasi di Sekolah Rintisan
b. Kedudukan dan Proses Monev

31
c. Alur Proses Monev
KOORDINATO
Penyiapan Draf Juknis dan R
U
Instrumen Monev UKMP3
Penyusunan K
1 juknis dan Direktora M
Penyiapan Materi Bimtek
instrumen t P
Monev
Monev Pembuatan Aplikasi Monev UIK 3

Rakor Persiapan Monev


Internal Kemdikbud 1. Juknis Monev
2. Instrumen Monev
2 Workshop Persiapan Monev 3. Materi Bimtek
Monev
3 Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi,
Kab/Kota UKMP3
U
4 Bimtek Petugas Monev Direktorat K
M
Provinsi
5 Pelaksanaan Monev di Lapangan P
3
Kab/Kota
6 Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev

7 Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)


d. Komponen, Indikator, dan Sumber
Informasi
Komponen Indikator Responden
Buku Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan Guru, Siswa
fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaan
Pelatihan Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan Guru, KS/PS
guru dan bimtek pendampingan)
Proses Pemahaman materi, pemahaman proses, Guru, Siswa, KS/PS
Pembelajaran (kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)
Kompetensi guru KS/PS, Siswa
Proses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat Guru, KS

Manajemen Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa, KS


Pembelajaran keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
Layanan Siswa Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan, KS, Siswa, Komite
dan Budaya pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah Sekolah
Sekolah
B
FILOSOFI
1
Kajian Akademik
a. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Informasi (Kurtzweil Pembelajaran diarahkan untuk
Goegle) mendorong peserta didik mencari
(tersedia dimana saja, kapan tahu dari berbagai sumber
saja) observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk
Komputasi (Moore- mampu merumuskan masalah
Koomey Intel) [menanya], bukan hanya
(lebih cepat memakai mesin) menyelesaikan masalah
[menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk
Otomasi (Ford Mobil) melatih berfikir prosedural dan
(menjangkau segala metakognitif bukan melaksanakan
pekerjaan rutin) kegiatan mekanistis [rutin]
Komunikasi (Metcalfe Pembelajaran menekankan
Ekonom) pentingnya kerjasama dan
(dari mana saja, ke mana kolaborasi dalam menyelesaikan
saja) masalah
Pengetahuan (Ackoff
Manajemen) Pembelajaran berbasis aktivitas
(dibentuk melalui data melalui pengamatan dan
informasi) pengolahan serta hasilnya berupa
Diseminasi (Horowitz ciptaan yang dikomunikasikan
Manajemen)
(Nilai informasi = sebarannya)
b. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
SP
asan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian komp
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Creati
ng
Evaluati Characterizi
ng/ Communicat Evaluati
ng Actualizing ing ng
Analyzi Organizin
g/ Associati Analyzi
ng Internalizi ng ng
ng
Applyin Experi- Applyin
g Valuing menting g
Under- Questionin Under-
standing Responding
g standing
Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
c. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard


Business Review:
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan
Pembelajaran berbasis
yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya kecerdasan
dari genetik.
tidak akan
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:memberikan hasil
- Observing [mengamat] siginifikan (hanya
Personal peningkatan 50%)
- Questioning [menanya]
dibandingkan yang
- Experimenting [mencoba]
berbasis kreativitas
Inter-personal
- Associating [menalar] (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring]
Berbasis Aktivitas:
Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan
Kerangka Ackoff:
Data Informasi Pengetahuan Kearifan
d. Kerangka Kompetensi Abad 21

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st


Century, 2008
Kehidupan dan Karir
Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media
Berinisiatif dan mandiri
Kreatif dan inovasi and Teknologi
Keterampilan sosial dan
Berfikir kritis Melek informasi
budaya
Komunikasi dan kolaborasi Melek Media
Produktif dan akuntabel
Melek TIK
Kepemimpinan & tanggung
jawab
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus
dilengkapi:
- Berkemampuan kreatif -
kritis
- Berkarakter kuat
[bertanggung jawab, sosial,
toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung
dengan kemampuan
memanfaatkan Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
informasi dan
e. Kompetensi yang Diharapkan Pemberi
Kerja

Komunikasi
Etika kerja
Kemampuan memahami prosedur (dan
membuat)
Kerjasama
Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 teratas dari 28 kompetensi)

Sesuai dengan Kerangka Attitude, Skill, Knowledge

Farkas, A. Competitiveness of Graduates in the Job Market, 2010


f. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Spiritu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang


Sika al Maha Esa
p Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
g. Tambahan Butir 4 Pasal 1

Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program,
atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

Muatan
Pembelajara Sikap Individu
n1
Muatan
Pengetahu Sosial
Pembelajara
n2 an Profesi
..

Muatan
Keterampil
Pembelajara an Pedagogi
nn Kompetensi Kompetensi
Peserta Didik Guru
C
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1
Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kompeten
Tujuan
si
kurikulum

Isi dan
Bahan Materi

Cara Proses
Pengatura
Penilaian
n
b. Pasal 2A, PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud
digunakan sebagai acuan utama dalam Pengembangan
Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan,
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar
Pembiayaan.
Standar Standar
Sarpras
Standar Pendidik Standar Isi Standar
Pengelolaa dan Tenaga Kompeten
n
Standar Kependidik Standar si Lulusan
Pembiayaa an Proses
n

Standar Penilaian
(Termasuk UN)
Kurikulum 4
6
c. Rumusan Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan + Mengomunikasikan

SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN


BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +


Mencipta + Mengomunikasikan
KETERAMPIL
AN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis +


Mengevaluasi + Mencipta + Mengomunikasikan
PENGETAHU PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI,
AN BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN,
DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anakKeterampilan bukan hanya bermodal psikomotorik!
2. Lingkup dan kedalaman materi Sikap bukan hanya bermodal afektif!
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
d. Standar Kompetensi Lulusan Domain Sikap

SD SMP SMA/K
MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN, ORANG BERIMAN, ORANG BERIMAN, BERAKHLAK
BERAKHLAK MULIA, PERCAYA BERAKHLAK MULIA, PERCAYA MULIA, PERCAYA DIRI, DAN
DIRI, DAN BERTANGGUNG DIRI, DAN BERTANGGUNG BERTANGGUNG JAWAB DALAM
JAWAB DALAM BERINTERAKSI JAWAB DALAM BERINTERAKSI BERINTERAKSI SECARA
SECARA EFEKTIF DENGAN SECARA EFEKTIF DENGAN EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN SOSIAL DAN ALAM
ALAM ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN
DI SEKITAR RUMAH, DALAM JANGKAUAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN
SEKOLAH, DAN TEMPAT PERGAULAN DAN BANGSA DALAM PERGAULAN
BERMAIN KEBERADAANNYA DUNIA
e. Standar Kompetensi Lulusan Domain Keterampilan

SD SMP SMA/K
MEMILIKI KEMAMPUAN MEMILIKI KEMAMPUAN MEMILIKI KEMAMPUAN
PIKIR DAN TINDAK YANG PIKIR DAN TINDAK YANG PIKIR DAN TINDAK YANG
EFEKTIF DAN KREATIF EFEKTIF DAN KREATIF EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK DALAM RANAH ABSTRAK
DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET DAN KONKRET
DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG TERKAIT DENGAN
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH PENGEMBANGAN DARI
DITUGASKAN KEPADANYA. DAN SUMBER LAIN YANG DIPELAJARINYA DI
SEJENIS SEKOLAH SECARA
MANDIRI MENGGUNAKAN
SUMBER DENGAN SUDUT
PANDANG BERBEDA
f. Standar Kompetensi Lulusan Domain Pengetahuan

SD SMP SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL DAN FAKTUAL, KONSEPTUAL PROSEDURAL DAN
KONSEPTUAL DALAM DAN PROSEDURAL DALAM METAKOGNITIF DALAM
ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, DAN TEKNOLOGI, SENI, DAN TEKNOLOGI, SENI, DAN
BUDAYA DENGAN BUDAYA DENGAN BUDAYA DENGAN
WAWASAN WAWASAN WAWASAN
KEMANUSIAAN, KEMANUSIAAN, KEMANUSIAAN,
KEBANGSAAN, KEBANGSAAN, KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN KENEGARAAN, DAN KENEGARAAN, DAN
PERADABAN PERADABAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT PENYEBAB
KEJADIAN DI KEJADIAN YANG TAMPAK FENOMENA DAN
LINGKUNGAN RUMAH, MATA KEJADIAN
SEKOLAH, DAN TEMPAT
BERMAIN
g. Perubahan Pola Pikir
N Pola Pikir
o
1 Sumber belajar bukan hanya Guru dan Buku Teks
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dengan beraktivitas
4 Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati,
menanya, dst
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering
bertanya
6 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
7 Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap
Langsung
Taklangsung
8 Menekankan kolaborasi melalui pengerjaan projek
9 Pentingnya proses : prosedural
10 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia
11 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal,
h. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia
Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)

Jumlah Penduduk:
238,5 Juta orang

75 + 3,853
Pend. Menengah Universal (PMU) &
70-74 3,376 Kurikulum 2013
Pendidikan Tinggi berkualitas dan
berdaya saing
60-69 10,808 Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia
45-54 tahun
Kelompok umur

50-59 20,026 sekolah bersekolah

40-49 30,730 35-44 tahun

30-39 38,501

20-29 41,529

10-19 43,724

0-9 45,972
Paudisasi
Jumlah Penduduk (juta)
Pendidikan Dasar berkualitas dan
merata
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Pendidikan karakter
2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA Memastikan semua penduduk usia
2013))
sekolah bersekolah
TERIMA KASIH
Proses Pembelajaran Berbasis
Kurikulum2013
PEMBUKAAN: PENUTUP:
Simpulan, Motivasi Akhir,
Salam, Apersepsi, Pengayaan, Salam
Pengantar Materi,
Motivasi Awal
Intraperson
al

Experimenti Creating
Questioni Networking
Observing ng Associati
ng Communicati
(mengama (mencoba) ng
ti)
(menanya Mengumpulk
ng
(menalar) Implementati
) an Data ng

Interperson
al
Pendekatan Ilmiah pada Pelaksanaan
Pembelajaran
Menyiapkan Bahan Makanan Utama dan Menyintai Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai