Anda di halaman 1dari 30

Penempatan pompa pompa

Umum
Di sekitar pompa harus tersedia tempat yang cukup untuk
memasang outfit yang berhubungan seperti katup katup suction dan
discharge, manifold, strainer dan untuk keperluan overhaul pompa.
Kecukupan tempat ini harus ditunjukkan dengan gambar spot
arrangement di sekitar pompa.
Di atas pompa juga harus tersedia ruang terbuka untuk mengangkat
motor dan tutup (casing) pompa. Untuk keperluan ini di atas pompa
juga harus dipasang lifting beam atau eye plate.
Untuk kemudahan perawatan, harus dijamin mudah untuk
membuka bak (basket) strainer.
Pompa harus mudah dicapai untuk memudahkan perawatan
Lokasi pompa yang mengisap cairan dari
tangki dasar ganda
Pompa pompa tipe centrifugal, gear maupun
screw harus diletakkan pada tempat yang
serendah mungkin, karena sesuai dengan
karakteristiknya, suction lift pompa itu biasanya
dibatasi hanya 5 meter.
Suction lift 5 meter ini sudah termasuk kerugian
head akibat gesekan sepanjang pipa isap,
sehingga ketinggian letak pompa sangat
tergantung dari panjang dan kerumitan
perpipaan isap.
Tank in double bottom
Ma
x.
50 L
00
m
m
Frictio
nal
loss
head
Termasuk dalam kelompok ini adalah pompa pompa berikut.
a. Pompa ballast
b. F.O. transfer pump, kalau ada double bottom F.O. tank
c. L.O. transfer pump
d. L.O. purifier
e. Waste oil pump
f. Stern tube L.O.pump kalau L.O. drain tank berada di
double bottom
g. Main L.O. pump kalau main L.O.sump tank berada di
double bottom
Panjang pipa ekivalen diperkirakan ... 20 m
Friction loss head seluruhnya = 0.04x20 = 0.8 m Aq.
Dimana : h = frictional loss head
V = kecepatan fluida melewati pipa (m/sec)
d = diameter dalam pipa (m)
= faktor kekasaran permukaan dalam pipa
0.011 - 0.012 untuk pipa tembaga / paduan yang baru
0.013 - 0.014 untuk pipa baja baru
0.019 untuk pipa baja permukaan kasar
0.023 - 0.030 untuk pipa besi tuang lama
0.023 untuk pipa aluminium kuningan tua
berkarat
= viskositas kinetik
Nilai untuk air tawar pada temperatur berikut :
0oC - 0.01175 x 10-4
10oC - 0.01320 x 10-4
20oC - 0.01010 x 10-4
30oC - 0.00805 x 10-4
40oC - 0.00695 x 10-4
60oC - 0.00467 x 10-4
80oC - 0.00351 x 10-4
100oC- 0.00274 x 10-4
L = panjang pipa ekivalen (m)
g = percepatan gravitasi (9.8 m/sec2)
Tekanan uap air pada 80oC = 0.483 kg/cm2 dapat dilihat pada tabel
uap.

Pa - Pv
Actual suction head Hs = Av. NPSH - ----------- + he

10340 - 4830
= 6.5 - ----------------- + 0.8
971.8
= 1.63 (m)
Dalam kasus contoh di atas kita dapat menempatkan pompa 1.63 m di
bawah tangki. Betapapun kita harus mempertimbangkan gerakan rolling
kapal. Biasanya untuk kriteria perancangan diambil nilai rolling 22.5o dan
pitching 10o. Karena itu nilai Hs di atas harus dianggap sebagai jarak
vertikal yang paling jelek.
Termasuk dalam kelompok ini adalah pompa pompa berikut :
a. Pompa kondensasi
b. Pompa feed water
c. Pompa sirkulasi air boiler
Penempatan F.O. supply pump

Untuk F.O. Supply biasanya dipakai tipe gear pump dan dapat
bekerja meskipun suction pressure menjadi min 5 meter. Meskipun
demikian kita harus ingat bahwa kondisi di atas hanya berlaku jika
temperatur minyak normal.
Karena H.F.O. dipompa setelah dipanaskan agar kecepatan
pemompaan menjadi optimum, air yang terkandung dalam minyak
akan menguap kalau tekanannya turun sampai dibawah tekanan
atmosfer.
Disamping itu pipa isap yang vakum cenderung mengisap udara
melalui gasket. Udara ini akan mengganggu kerja pompa injeksi
bahan bakar mesin.
Untuk menghindari hal hal kurang menguntungkan di atas
sebaiknya bagian isap pompa diberi tekanan positif tertentu, artinya
pompa sebaiknya ditempatkan di bawah tangki. Biasanya kita
usahakan pompa berada setingkat di bawah tangki bahan bakar.
Sea chest
Menurut peraturan biro klasifikasi,paling sedikit harus
ada dua sea chest untuk kebutuhan air pendingin mesin
induk dan mesin generator serta peralatan yang relevan.
Biasanya salah satu ditempatkan di posisi bawah dan
lainnya lebih tinggi untuk dipakai di perairan dangkal.
Keduanya biasanya terpisah sejauh mungkin pada sisi
kapal yang sama, sedang untuk kapal yang kecil
seringkali ditempatkan pada sisi yang berseberangan.
Disamping kedua sea chest tersebut, untuk berbagai
sistem yang lain dibuatkan sea chest sendiri
Tinggi bukaan
Bukaan sea chest harus ditempatkan sedemikian sehingga masih tetap terbenam
pada saat kapal miring 15o pada kondisi light ballast.
Di dalam praktek bukaan harus ditempatkan paling sedikit 700 mm di bawah
permukaan air sehingga dihindari terisapnya udara pada saat beroperasi.
Luas bukaan
Menurut peraturan klasifikasi, jumlah luas
lubang grating sea chest paling sedikit 2
kali luas penampang katup laut (kingston
valve) yang terpasang di sea chest.
Tergantung dari konstruksi grating,pada
kulit lambung harus tersedia luas yang
tepat yang merupakan bukaan sea chest.
Penempatan heat exchanger

Setiap heat exchanger harus dipasang dengan


overhauling space yang cukup. Heat exchanger yang
lebih besar memerlukan peralatan angkat untuk
membongkar tutupnya.
Kalau dipakai cooler tipe pelat, di dek sekeliling cooler
harus dipasang coaming dengan ketinggian yang cukup
untuk menghindari penyebaran air saat dilakukan
pencucian pelat. Tentu saja diperlukan ruang terbuka
yang cukup di sekelilingnya untuk pekerjaan pencucian
ini.
Untuk oil heater yang dilengkapi temperature control
valve dan steam trap di atas dan di bawah heater harus
ada tempat akses untuk memasangnya.
Jalan dan tangga di kamar mesin
Seperti telah disebutkan di muka, sesuai dengan
peraturan yang ada, harus ada dua jalan keluar
dari kamar mesin. Kalau dipakai peraturan
British D.O.T. atau Norwegian Shipping Control,
salah satu jalan ini harus dilengkapi fire shelter.
Norwegian Shipping Control menyatakan bahwa
ukuran minimal shelter 800 x 7800 mm.
Sudut kemiringan tangga
Menurut peraturan, khususnya kapal
Jepang, kemiringan tangga harus 55o
terhadap bidang datar (lihat gambar).
Sudut ini didasarkan pada peraturan
perlindungan kru kapal dagang.
Kemiringan tangga yang lain boleh lebih
besar, tetapi menurut JIS tidak boleh lebih
dari 65o.
Lebar tangga.
Tidak ada peraturan tentang lebar tangga, lebar
600 mm boleh dipakai untuk tangga utama.
Kalau tidak memungkinkan, lebar ini boleh
dikurangi sedikit.

Landing.
Peraturan di Jepang, untuk mencegah
kecelakaan bagi kru kapal dagang, landing
harus dipasang kalau tinggi tangga melebihi 4
meter.
Hoisting Crane
Untuk memudahkan pemindahan spare part mesin induk yang berat
dan melancarkan pekerjaan maintenace, dianjurkan untuk merancang
jangkauan kerja hoisting crane sejauh mungkin. Untuk memperluas
jangkauan kerja, tangga dan ventilating duct di dalam engine casing
harus diatur sejauh mungkin menempel dinding. Gerakan hoist crane
ke arah depan dan belakang lifting beam harus sebagai berikut :

Junction Box

Cable Hanger
Lifting beam 800 x No of Cable Hanger
10
0
Messenger
wire
00 Roller
25
~
00 Bulkhead
15

Crane Cobtyre
cord
Limit switch dan stopper.
Pada ujung ujung beam harus dipasang stopper
untuk gerakan roda crane. Stopper harus
ditempatkan 100 mm dari posisi roda pada saat
menghidupkan limit switch. Segera setelah limit
switch dihidupkan, crane harus dihentikan
dengan bekerjanya magnetic brake. Meskipun
demikian akan terjadi sedikit slip. Karena itu
stopper ditempatkan 100 mm dari titik kerja limit
switc.
Cable hanger

Di salah satu sisi dari lifting beam, cabtyre cord untuk crane harus
diatur seperti pada gambar. Karena itu gerakan dari crane dibatasi
oleh jumlah cable hanger.
Jumlah cable hanger ditentukan tergantung dari panjang cabtyre
cord yang biasanya dibuat lebih panjang 3 meter dari panjang lifting
beam.
Karena satu cable hanger memerlukan tempat 80 mm, kebutuhan
jarak antara bulkhead dan ujung crane dihitung sebagai berikut:
80 x jumlah cable hanger + 100 mm
Dimana 100 mm adalah tempat yang diperlukan untuk roller seperti
terlihat di gambar
Shaft Tunnel
Kamar mesin pada beberapa kapat
terletak pada bagian tengah kapal. Dari
mesin induk ke baling-baling terdapat
beberapa poros untuk menyalurkan daya
yaitu thrust shaft, intermediate shaft dan
tail shaft.
Lay Out Pipa

Sistim perpipaan di dalam kapal diperlukan untuk


menunjang seluruh sistem dalam kapal. Sistem-sistem ini
mengirimkan uap, bahan bakar, oli pelumas, air
pendingin, transport muatan dan balast, memberikan
kepada manusia kemudahan dan kenyamanan (misalkan
untuk AC, pemanas, dll.), menjaga keamanan barang
maupun anak buah kapal dan penumpang dari
kebakaran, mengumpulkan dan membuang
pencemar/polutan). Sistem perpipaan merupakan sistem
yang komplek di kapal untuk merencanakan dan
membangunnya.
Sistem perpipaan mempunyai hubungan yang sangat erat sekali
dengan prinsip-prinsip analisa static dan dinamik stress,
thermodinamic, teori aliran fluida untuk merencanakan keamanan
dan efisiensi network perpipaan. Sistem perpipaan terdiri tidak
hanya pipa, valve dan fitting saja, namun juga terdiri dari susunan
komponen yang mengkondisikan dan mengontrol cairan seperti
pompa, strainer, heat exchanger, dll. Sistem perpipaan juga terdiri
dari control valve, tranduser, dan actuator yang bereaksi dengan
peralatan yang berhubungan dengansistem monitoring maupun
sistem pengendalian. Salah satu tugas yang berat dalam
perencanaan perpipaan adalah untuk menetapkan dan secara
kontinyu memperbarui seluruh kebutuhan perencanaan sistem
melalui detail design phase. Tugas ini sangat sukar dikarenakan
seorang perencana perpipaan hanya mengeahui secara umum
komponen-komponen yang membutuhkan perpipaan, dan juga
komponen-komponen tersebut kadang tidak dilengkapi dengan
data-data perpipaan yang dibutuhkan.
Seperti yang telah dibicarakan dimuka
bahwa selama konsep design, list
sementara dari peralatan yang dibutuhkan
dibuat berdasarkan karakteristik kapal yang
masih sangat umum. Jika perencanaan
detail telah cukup dibuat, pengecekan awal
adalah mengenai ukuran dan letak relatif
terhadap ruangan dapat dilakukan untuk
meyakinkan pipa-pipa utama bisa
mengakomodasikan cairan nantinya.
Selama preliminary design, komponen-komponen sistem perpipaan utama
dipilih dan di rancang. Perkiraan awal dari aliran, tekanan, temperatur dll.
dibuat untuk menunjang pemilihan komponen. Parameter-parameter ini
mungkin mengalami perubahan selama dalam proses ini untuk
mengakomodasikan perencanaan yang uptodate. Oleh sebab itu dibutuhkan
kerja sama dengan pembuat lay out ruang, merancang permesinan, pemilih
komponen untuk mengintegrasikan perencanaan perpipaan sehingga
diperoleh rancangan ynag paling optimum. Kebutuhan unjuk kerja sistem
perpipaan ditentukan berdasarkan misi kapal, ukuran, profil operasi,
permesinan utama dan lain faktor. Sedangkan pemilihan komponen
didasarkan pada persesuaian kebutuhan unjuk kerja dengan tujuan terhadap
berat, beaya, reability dll. Perkiraan letak komponen utama dan sistem pipa
diatur relatif terhadap perancangan ruang dan terhadap komponen yang lain
ditentukan selama preliminary design phase. Lokasi ini harus dipilih benar-
benar karena apabila terdapat kesalahan dan harus dilakukan perencanaan
awal lagi berarti beaya akan semakin beertambah banyak. Sketsa jalannya
pipa=pipa besar, ventilation ducts, dan jalan kabelharus dipersiapkan untuk
menentukan kebutuhan ruangan. Segera setelah gambar rencana umum
dipersiapkan, ukuran kompartemen, jalan dan trunk diperiksa untuk melihat
apakah sistem perpipaan dan sistem yang lain dapat diakomodasikan. Letak
relatif komponen yang akan disambungkan dengan pipa diperiksa untuk
mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti: panjang perpipaan, susunan
yang komplek, menghindari pipa-pipa melalui daerah yang tidak boleh
ditembus, menghindari penembusan terhadap struktur kapal dll. Jalannya
perpipaan sedapat mungkin direncanakan untuk menghindari stress yang
terlalu tinggi di strukturnya.
Selama contract design dibuat tambahan yang cukup
detail dari tiap-tiap sistem dan menggambarkan setiap
sistem dengan spesifikasinya. Spesifikasi dipersiapkan
dalam format yang sesuai tergantung untuk kapal
perang, dagang dll. Gambar pedoman kontrakdibuat
untuk menggambarkan hubungan tentang ruang dan
hubungan antara komponen-komponen sistem yang
mungkin tidak mudah untuk memahaminya dari
spesifikasi yang tertulis.
Diagram sistem digunakan untuk memastikan sistem
akan memenuhi kebutuhan spesifikasi dan seluruh
elemen dari sistem saling compatibel dengan yang lain.
Diagram pipa merupakan point awal untuk
mengembangkan seluruh gambar-gambar perpipaan.
Diagram pipa menggmabarkan komponen sistem dan
hubungannya satu sama lain dalam bentuk skematik.
Diagram juga terdiri dari:
* Simbol-simbol komponen
* Scedule Material
* Komponen performance rating dan kurve pompa
* Valve description
* Identifikasi komponen
* Tekanan, temperatur, aliran, kecepatan, penurunan
tekanan sitem
* Ukuran pipa
* Arah aliran
* Identifikasi kompartemen dan bulkhead
* Karacteristic dari instrumen
* Karakteristik operasi dari tekanan, temperatur, ke ting
gian, dan kontrol aliran dll.
Kualitas dan kejelasan diagram pipa sangat penting
Diagram memberikan informasi bermacam-macam fungsi
selama perencanaan, pembangunan dan operasi kapal dan
memberikan pengertian awal bagaimana sistem tersebut
berjalan dan menerangkan hubungan dengan sistem yang
lain.
Hubungan fungsi harus terlihat secara jelas
dan komponen yang sama-sama penting harus
sama-sama di tonjolkan.
Gambar-gambar perencanaan sistem pipa secara
detail disiapkan segera setelah diagram dibuat.
Format gambar-gambar perencanaan perpipaan harus
disesuaikan dengan metode pembangunan kapal, juga
bisa digunakan computer aided design system.
Gambar perencanaan menggambarkan pipa, fitting, dan
komponen dengan skala di mana mereka akal muncul
pada waktu pembangunan dan pemasangan di kapal, dan
termasuk list material yang lengkap.
Gambar-gambar perencanaan juga digunakan untuk
mereview detail pemasangan seperti slope pipa aliran
masuk ke pompa, dan digunakan untuk melihat
fleksibilitas pipa dan menghitung aliran.
Juga digunakan oleh pemilik maupun operator kapal
untuk perawatan training anak buah kapal, dan
perencanaan modifikasi dalam waktu yang akan datang.
Gambar perencanaan pipa biasanya dibuat hanya untuk
satu sistem atau sistem yang berhubungan pada satu
gambar untuk menyederhanakan penggambaran.
Gambar-gambar konstruksi diorientasikan untuk kebutuhan
produksi dan pemasangan, di mana beberapa pertimbangan dalam
pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Lokasi dan arah komponen yang berhungan dengan


yang lain untuk meminimumkan panjang pipa,
perubahan arah, jumlah sambungan.
2. Perencanaan pipa dalam keperluan pemasangan,
pemeriksaan dan testing.
3. Memberikan prioritas terhadap arah rute pipa yang
utama
4. Gunakan belokan (bend) untuk menghindari
penggunaan elbow.
5. Dll.
Pengembangan sistem perpipaan terhadap machinery
space dan perancangan ruang permesinan tidak dapat
dipisahkan karena lokasi dari sebagian besar komponen
permesinan mempengaruhi pertimbangan sistem
perpipaan dan perpipaan harus direncanakan dengan
pengetahuan tentang batasan-batasan yang
berpengaruh terhadap komponen yang lain dalam ruang.
Secara umum bisa dikatakan tidak ada perancangan
tata letak ruang yang optimum yang akan dapat
memenuhi semua kebutuhan atau persyaratan. Inilah
salah satu tugas seorang sarjana sistem perkapalan
untuk memecahkan masalah-masalah perancangan
tersebut.
Salah satu keputusan awal yang harus dibuat
sehubungan dengan ruangan untuk permesinan adalah
lokasinya. Untuk sebagian besar kapal ada dua letak
kamar mesin, seperti yang telah dibicarakan dimuka
yaitu dibelakang dan yang lainnya mendekati midship
kapal. Ketika mengembangkan perancangan kamar
mesin, seorang engineer harus menggambarkan struktur
kapal, perpipaan, valve, tangki, dan komponen yang
lainnya dalam ruang tersebut seperti juga untuk mesin
bantu; mengembangkan rute langsung dan
meminimumkan jarak untuk hubungan kabel dan
sambungan perpipaan, mempertimbangkan faktor
keamanan, kenyamanan terhadap operator dan
memberikan jalan untuk perawatan dan overhaul,
demikian juga mempertimbangkan sistem pemadam
kebakaran.
Dalam perancangan pada initial stage, perencanaan
dibuat berdasarkan pada komponen yang dipilih secara
sementara dan di mana ukurannya pun masih perkiraan.
Oleh sebab itu allowance yang layak harus dibuat untuk
variasi ukuran dan pengembangan yang tidak diduga.
oleh sebab itu ruang yang cukup harus disediakan untuk
pemasangan:
- pipa-pipa besar
- ducting ventilasi
- kabel untuk power
- operasi dan perawatan yang tepat untuk semua
peralatan
- pada waktu kondisi bahaya orang bisa bergerak
keluar dengan cepat
- jalan pemadam kebakaran
- dll.

Anda mungkin juga menyukai