Natural Convection Freezing Aliran fluida alami yang meningkat ketika suatu sumber panas diletakkan pada fluida tersebut Ketika fluida di sekitar sumber panas menjadi hangat, fluida tersebut mulai berkurang densitasnya dibanding kumpulan fluida lainnya Fluida yang hangat ini naik ke atas, menyebabkan fluida yang lebih dingin mulai tenggelam, menimbulkan arus konveksi yang secara terus- menerus mengalirkan fluida dingin ke udara. Pada freezer2 terdahulu, udara didinginkan oleh blok-blok es yang diletakkan di dekat atap chiller Konveksi alami ini berlangsung sangat lambat dan tidak dapat dikontrol, sangat bergantung pada ketebalan produk dan suhu udara
4 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Forced Convection Freezing Mendinginkan produk dengan menggunakan udara dan memindahkan panas dari udara dengan melewatkannya pada refrigerant evaporator . Kipas digunakan untuk mempercepat perpindahan udara dan mengakibatkan metode ini lebih terkontrol karena suhu udara dalam freezer dapat diseragamkan dan kecepatan udara bisa diubah untuk memvariasikan koefisien pindah panas di permukaan produk
5 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Untuk produk yang tipis dengan rasio luas permukaan: massa yang besar, peningkatan koefisien pindah panas dapat menurunkan waktu pembekuan Untuk produk dengan rasio yang lebih rendah, waktu pembekuan dibatasi oleh kecepatan konduksi panas melewati ketebalan produk dibandingkan dengan kecepatan pindah panas di permukaan produk
6 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Ketika produk yang berkadar air tinggi tidak dilapisi selama pendinginan dengan udara, air di permukaan dan sebagian kecil lapisan atas produk akan menguap karena rendahnya RH udara bebas dibandingkan dengan udara di permukaan produk Meskipun evaporasi meningkat, koefisien pindah panas permukaan lebih efektif dibandingkan dengan proses konveksi alami Kelemahan : weight loss dan dehydration
7 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Liquid Immersion Freezing Produk dicelupkan pada cairan dingin, umumnya larutan garam, glycol atau larutan gula yang didinginkan oleh evaporator refrigerant Metode ini mengakibatkan besarnya nilai koefisien pindah panas yang berdampak pada singkatnya waktu pembekuan dibandingkan dengan metode air freezing Kelemahan : penyerapan bahan pendingin oleh produk dan kontaminasi silang
8 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Contact Freezing Proses pendinginan dengan udara maupun dengan cairan memerlukan 2x pindah panas, yaitu dari produk ke udara/air dan dari udara/air ke refrigerant Kelemahan ini dapat diatasi dengan satu langkah proses pindah panas dengan membuat produk berkontak langsung dengan refrigerant Contact freezing dilakukan dengan menempatkan produk diantara 2 logam yang diisi dengan refrigerant, menimbulkan koefisien pindah panas yang tinggi, lebih dingin dibandingkan dengan air/liquid immersion freezing Produk yang didinginkan dapat dikemas maupun tidak, kemasan yang tebal menurunkan efisiensi Kelemahan : produk harus emiliki permukaan yang rata sehingga dapat bekontak dengan logam secara sempurna
9 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Cryogenic Freezing Dilakukan dengan menyemprotkan nitrogen atau CO2 cair ke permukaan makanan atau dapat juga dilakukan dengan cara mencelupkan Suhu cryogen dan produk sangat jauh berbeda, sehingga produk akan langsung membeku dalam waktu singkat Koefisien pindah panas menurun dengan semakin tebalnya produk Tidak memerlukan mesin refrigerasi
Surface contact freezing Ikan berkontak langsung dengan permukaan logam yang dialiri refrigerant Double Contact Plate Freezer merupakan jenis yang paling banyak digunakan Dapat digunakan untuk membekukan produk perikanan jenis udang dan kerang-kerangan Sering digunakan sebagai teknik pembekuan awal sebelum produk dibekukan lebih lanjut menggunakan spiral freezing Refrigerant yang digunakan dapat berupa CO2 dan Ammonia Keunggulan : Dehidrasi produk dapat diminimalkan
12 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Blast Freezing Produk berkontak langsung dengan refrigerant Udara dingin bersuhu -18 sampai 40 oC disirkulasikan di sekitar produk dengan kecepatan 1- 20 m/s (paling sering digunakan -30 oC, 10-12 m/s) Kipas digunakan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan meningkatkan kecepatan pendinginan Produk disusun dalam rak, rata-rata ABF dapat membekukan 200-500kg produk per jam Keunggulan : Ekonomis, dapat dipakai untuk membekukan berbagai produk dengan bentuk dan ukuran yang berbeda Produk harus dikemas untuk menghindari susut dan dehidrasi berlebih 13 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI Contoh Alat ABF Tunnel freezer Spiral Freezer
20 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI Fluidized Bed Freezing Lebih baik karena pindah panas terjadi secara lebih efisien, kecepatan pembekuan tinggi, dehidrasi rendah Kecepatan udara 2m/s suhu -35oC Kedalaman bed tergantung pada fluidisasi, ukuran, bentuk dan ketidak seragaman produk Kedalaman bed > 3 cm : untuk udang 20-25 cm : untuk fillet Untuk fillet dengan ketebalan 3cm, diperlukan waktu sekitar 30-35 menit untuk menurunkan suhunya dari 30 ke -18oC Biasanya produk yang akan di FBF terlebih dahulu dibekukan di ABF untuk mengkondisikan permukaan produk agar tidak lengket
21 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
22 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI 23 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI Liquid Immersion Freezing Merupakan solusi untuk produk perikanan yang sering menempel pada permukaan plate pembeku Kriteria freezant yang digunakan:
non toxic, stable, inexpensive, low vapor
pressure, low freezing point, low viscosity, high thermal conductivity, no undesirable effect to the product Contoh : CFC, bisa juga diganti dengan propilen glikol, gliserol, NaCl, CaCl2 dan campuran gula garam Freezant melewati produk di satu arah dan kembali melewati 24 coilLESTARI/REFRIGERASI SHANTI DWITA refrigerasi di arah yang Overview liquid immersion freezing
25 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Cryogenic Freezing Menggunaan gas bersuhu super dingin seperti N2dan CO2 sebagai media pembeku Nitrogen cair bersuhu -196oC disemprotkan ke dalam freezer dan disirkulasikan dengan kipas Freezant yang berkontak dengan produk akan menguap sebagian dan menyebabkan terjadinya pindah panas 10x lebih cepat dibandingkan blast freezer Kecepatan pembekuan sangat jauh berbeda dari ABF/CPF, namun tidak demikian halnya dengan LIF atau FBF. Contoh : dengan liquid nitrogen freezer, udang mampu membeku dalam waktu 9 menit, dengan FBF butuh waktu 12 menit 26 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI Keunggulan : Cepat Low space required Fleksibel untuk berbagai produk Loss akibar dehidrasi sangat rendah (<1%) Produk tidak berkontak dengan O2 dan pengoksidasi laiinnya Penampakan dan flavor lebih baik, drip dapat diminimalkan 27 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI 3 Tipe Utama Freezer
Surface-Contact Freezer : permukaan ikan
berkontak permukaan yang dingin, seperti plat, belt dan drum
Direct Cintact Freezer : ikan berkontak langsung
dengan refrigerant seperti nitrogen, CO2, atau freon
Immersion freezer : Ikan dibekukan
menggunakan medium sekunder seperti brine yang disirkulasikan dan berulang kali 28 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI didinginkan dengan refrigerant Comparison of different Quick Freezing Techniques for Fishery Products
CPF ABF Cryogenic Freezing
Low capital Economic to construct High capital investment and operate investment cost Low operating cost Higher operating cost Higher operating cost Controlled heat Efficient heat transfer Efficient heat transfer transfer Generally bulk Flexible product line Flexible product line freezing Large floor space Large floor space Less floor space Refrigeration plant Refrigeration plant No refrigeration plant required required Low maintenance Low maintenance Minimum cost cost maintenance cost Higher dehydration Higher dehydration Minimum dehydration loss loss lost 29 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI Reasonably good Good product quality Superior product Comparison of Bulk and IQF shrimp Parameter Bulk Frozen IQF Product Product Freezing machinery Conventional CPF Cryogenic/belt freezing Product size Usually 2 kg Individual shrimp Glazing Amount of glaze Uniform coating of employed varies, the product by the chemicals glaze (polyphosphates) may be used in glaze Freezing time 3-6h 15-30 min Price Determine by drain Not determined by weight drained weight Sensitivity to Low High temperature fluctuation Consumer Poor, handling High, easy to handle 30 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI acceptability difficulties Commonly Used Freezing Methods for Various Product
Product type Common Methods
Fish, whole, eviscerated ABF, cryogenic,plate, liquid immersion Fish, fillets or small diced pieces Plate, ABF, cryogenic Fish, minced blocks Plate Fish, processed or breaded Cryogenic,ABF, plate (in package) products Shellfish ABF, cryogenic, plate (in packages) Prawns and shrimp Cryogenic, air blast
31 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Thawing Pemberian kalor pada produk beku untuk mengubah seluruh es menjadi air Proses thawing berlangsung lama karena konduktivitas panas produk beku sangat rendah Dapat dilakukan dengan udara (temperatur ruang), air maupun dengan bantuan microwave
32 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Thawing menggunakan air Merupakan cara konvensional Kelemahan : Waktu thawing yang lama Potensi kontaminasi silang Bagian terluar produk lebih lama terkena panas Pemborosan air Tidak disarankan untuk produk fillet karena akan terjadi loss flavor dan pengeluaran air yang berlebih
33 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Thawing yang baik hendaknya dilakukan di chill room Jika menggunakan air, suhunya 5-8oC karena suhu yang lebih tinggi mengakibatkan kerusakan tekstur dan berpotensi terkontaminasi oleh bakteri mesofilik
34 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Metode Thawing Lainnya Vakum Thawing
Koefisien pindah panas tinggi, keseluruhan
produk diberi kalor dengan sistem kondensasi dalam kondisi vakum Sudah diterapkan untuk ikan kecil whole fish Blok ikan diletakkan diatas semacam plat. Ketika thawing berlangsung, blok akan terbelah sehingga panas dapat berpenetrasi ke bagian dalam produk
35 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Infra Red Thawing Mekanisme pindah panas permukaan dengan kecepatan tinggi menggunakan radiasi sebagai sumber panas Permukaan produk bisa matang sebelum bagian dalam produk mencair sempurna
36 SHANTI DWITA LESTARI/REFRIGERASI
Ohmic, dielectric dan microwave thawing
Mekanisme mentransfer radiasi elektromagnet melalui
daging ikan dan merubahnya menjadi energi panas Metode yang digunakan berbeda-beda berdasarkan frekuensi energilistrik yang digunakan untuk memanaskan bahan Dielectric : frekuensi 50 Hz(low) Microwave : 0.01 0.1 GHz (moderate) Infrared : 0.1 GHz (high) Waktu thawing kurang dari 1 jam untuk blok fillet berukuran 10 cm